Anda di halaman 1dari 6

DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

SELF REFLECTION ESSAY II

Oleh

Nama : Fatimah Zahra


NIM : 18076073
Dosen Pengampu : Dedi Supendra, S. Pd,. M.A

PEND. TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
1. Landasan pendidikan
Pendidikan merupakan sesatu yang mendunia daln berlangsung tak terputus, dan
diturunkan dari generasi ke generasi. Bagi saya, pendidikan dilaksanakan sesuai
dengan pandangan hidup dalam latar sosial-budaya masing-masing daerah dibelahan
bumi ini. Maka walau pendidikan bersifat universal, pendidikan hidup dan berkebang
sesuai dengan landasan masing-masing daerah yang mengembangkannya.
Jenis landasan pendidikan terbagi dua menurut sifat dan wujudnya, yakni
landasasn material dan landasan konseptual. Saat ini saya akan membahas landasan
pendidikan konseptual, yakni landasan yang pada dasarnya idenntik dengan asumsi.
a) Religius
Landasan religius dalam pendidikan adalah landasan yang bersumber dari ajaran
agama yang menjadi tolak ukur suatu pendidikan. Seperti yang kita ketahui, setiap
agama mewajibkan menuntut ilmu, contohnya dalam ajaran islam kita disuruh
untuk menuntut ilmu, seperti yang diperintahkan dalam surat al-alaq. Maka
tuntutan agama untuk muntut ilmu ini adalah menjadi landasan religius sebagai
landasan pendidikan.
b) Sosiologis
Bagi saya, sesuai arti landasan yang berasal dari asumsi yang bersumber dari
masing-masing disiplin ilmu, landasan sosiologis kenapa menjadi landasan
pendidikan, karena manusia sebagai pelaku pendidikan adalah makhluk sosial
yang mana perlu berinteraksi satu sama lain dengan manusia lain. Maka interaksi
dan pengembangan pendidikan ini akan masuk ke disiplin ilmu sosiologis.
c) Kultural
Seperti yang dijelaskan diatas pendidikan sesuai dengan latar hidup sosial-budaya
masing-masing daerah. Maka kultural sebagai landasan pendidikan karena
orang-orang yang hidup bersama menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto,
1986), dimana kehidupan bersama satu sama lain ini termasuk didalamnya praktek
pendidikan. Lalu pendidikan walau berkembang sesuai dengan daerah
masing-masing, adanya pendidikan disuatu daerah tak lepas dari interaksi antar
individu yang saling pengaruh-mempengaruhi, maka karena itu disebut dengan
landasan kultural.
d) Hukum
Landasan hukum adalah peraturan yang dijadikan tolak ukur di dalam pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan bermasyarakat yang memiliki
kebijakan-kebijakan tersendiri dalam mengatur dirinya sendiri.
e) Psikologis
Landasan psikologis yakni landasan yang tertuju atas pemahaman masusia
terkhusus pada proses belajar dan mengajar. Lalu adapun menurut saya
pemahaman antar peserta didik dan guru, guru harus tau bagaimana kondisi
mental, suasana lingkungan yang dapat mengomptimalkan tujuan dari pendidikan.

2. Implikasi masing-masing landasan pendidikan


 Pada landasan religius implikasi landasannya adalah UU no 20 tentang
Sisdiknas yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan.
 Landasan sosiologis yaitu upaya pemerintah untuk menyesuaikan pendidikan
dengan perkembangan masyarakat.
 Landasan kultural dalam UU no 2 tahun 1989 pasal 1 dan 2 tentang pendidikan
berakar pada kebudayaan.
 Landasan hukum UU no 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional, UU no 19
tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dll
 Landasan psikologisyaitu dengan adanya penerapan kurikulum. Contohnya
kurikulum 2013 yang mengutamakan tentang karakter peserta didik.

3. Asas-asas pendidikan
Asas adalah tumpuan dari kita bertindak. Jadi asas pendidikan adalah kaidah atau
acuan kita dalam melaksanakan pendidikan.
a) Tut Wuri Handayani, Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa
Tut wuri handayani adalah jika dibelakang mengikuti dengan awas. Ini
bermakna pendidik memberikan peserta didik kebebasan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan tetapi mengawasinya agar tidak terjadi penyimpangan
norma-norma. Ing Ngarsa Sung Tulada adalah di depan memberi contoh. Sebagai
pendidik kita harus bisa mejadi contoh kepada peserta didik tentang bertindak dan
berperilaku. Lalu Ing Madya Mangun Karsa berarti ditengah-tengah
membangkitkan kehendak. Ini berarti pendidik harus berbaur dan membangkitkan
semangat peserta didik dalam pendidikan.
b) Kemandirian dalam belajar
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai kegiatan belajar yang didorong oleh
kemauan diri sendiri, pilihan sendiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri.
c) Pendidikan sepanjang hayat
Merupakan tujuan untuk mengorganisasikan struktur pengalaman pendidikan.
Sehingga tujuan dari pendidikan sepanjang hayat ini mendesak terbentuknya
sistem pendidikan. Pendidikan sepanjang hayat ini adalah jiwa organisai sistem
pendidikan.
d) Alam takambang jadi guru
Merupakan pepatah yang berasal dari Minangkabau. Yang menjadi asas
pendidikan di Minangkabau, akan tetapi bisa menjadi asas untuk universal
dikarenakan maknanya mencakup semua aspek kehidupan, tidak hanya aspek
budaya di Minangkabau itu sendiri. Maksud dari alam takambang jadi guru, adalah
sebuah alam atau lingkungan hidup, aspek interaksi sosial dan segalanya bisa
menjadi sebuah guru atau sumber ilmu pengetahuan.

4. Implikasi masing-masing asas-asas pendidikan


 Implikasi dari tut wuri handayani adalah guru sebagai pengawas dalam
pendidikan, ing ngarsa sung tualada adalah tidak hanya guru, tokoh
masyarakat pun bisa contoh dalam pendidikan kepada siswa. Lalu ing madya
mangun karsa implikasinya adalah selain guru, teman sejawat juga bisa
menjadi motivasi dalam pendidikan.
 Implikasi kemandirian dalam belajar adalah siswa belajar atas kehendak
sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri, dan guru menjadi
fasilitator dan motivator dalam hal tersebut.
 Implikasi belajar sepanjang hayat adalah sebuah keinginan mendidikan
organisasi pendidikan, atau sekarang dalam dikenal sebagai sistem
pendidikan. Dimana terwujud dalam kurikulum pendidikan.
 Lalu alam takambang jadi guru, implikasinya alam sebagai guru dan sumber
belajar.

5. Pilar-pilar pendidikan
Pilar adalah landasan, pokok, atau tiang dalam melakukan sesuatu, sehingga
landasan tersebut menjadi batasan-batasan dalam memperbuat sesutau. Maka pilar
pendidikan menurut saya adalah landasan atau tiang dalam melaksanakan pendidikan
atau batasan-batasan dalam pendidikan.
Selain itu pilar-pilar pendidikan berkaitan dengan taksonomi bloom, yakni afektif,
psikomotorik dan afektif.
a) Learning to know
Merupakan teori menumbuhkan analisis kita terhadap informasi.
Belajar untuk menguasai. Mengandung makna belajar berorientasi pada hasil
belajar dan proses belajar. Learning to know berkaitan dengan asas belajar
sepanjang hayat. Dalam learning to know, pendidik harus bertidak sebagai sumber
belajar, fasilitator, pengelola, demostrator, pembimbing, mediator dan evatuator.
b) Learning to do
Merupakan pembelajaran menggunakan skill.
Yaitu belajar untuk menerapkan. Berarti belajar tidak hanya menguasai konsep
atau teori, akan tetapi juga melalkuka sesuatu dengan tujuan akhir untuk
menguasai kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi kehidupan. Learning to
do tidak hanya kita menguasai keterampilan, kita juga berurusan dengan sebuah
situasi belajar dalam tim.
c) Learning to be
Merupakan teori yang dipadukan dengan skill, yang membuat kita menjadi sesuatu
atau dikenal sebagai apa(karakter).
Belajar untuk menjadi, yang mengandung belajar adalah proses untuk membentuk
manusia yang memiliki jati dirinya sendiri. Pendidik harus memfasilitasi peserta
didik agar belajar untuk mandiri atas dirinya sendiri. Hal ini membuat peserta didik
untuk memiliki rasa percay diri.
d) learning to live together
Merupakan hubungan manusai dengan manusia lainnya.
Belajar untuk hidup bersama. Yakni belajar untuk bekerjasama dalam proses
bekerjasama. Hal ini sangat dituntut karena kebutuhan dunia global dalam interaksi
antar individu atau kelompok di masyarakat.
e) Learning to believe in god
Merupakan hubungan manusia dengan penciptanya.
Belajar hidup bertuhan, mengandung makna bahwa manusia dalam menjalankan
hidupnya manusia harus belajar agama. Hal dikarenakan manusia diciptalan untuk
menyembah kepada Allah. sehingga learning to believe in good adalah belajar
mendekatkan diri kepada Allah, sehingga kehidupan manusia yang kita jalani akan
berlangsung atas pengawasannya, sehingga pendidikan yang kita tuntut
bermanfaat.

6. Implikasi masig-masing pilar-pilar pendidikan


Implementasi pilar pendidikan adalah menuntut kemampuan peserta didik dan
pendidik untuk sejalan dengan otonomi daerah, khususnya pendidikan. Karena pilar
merupakan batasan-batasan pendidikan, dimana pendidikan di indonesia di atur oleh
otonomi daerah masing-masing.

7. Pendidikan sebagai suatu sistem


Sistem adalah suatu yang menyeluruh yang tersusun atas komponen-komponen
yang mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi outputan
yang diharapkan. Hubungan fungsional dari setiap komponen menyebabkan sistem
berjalan dan beradaptasi terhadap lingkungannya sesuai dengan arah yang jelas dan
berkesinambungan yang disebut dengan suprasistem. Maka pendidikan sebagai suatu
sistem adalah suatu yang menyeluruh atas kerja sama manusia dari elemen-elemn yang
berhubungan fungsional dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk kesuksesan
pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan.

8. Komponen sistem pendidikan


a) Tujuan
Merupakan komponen sistem pendidikan yang palig penting, dikarenakan
sifatnya ideal dan nyata. Di indonesia tujuan pendidikan indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang mana manusia Indonesia dicita-citakan
dan harus diupayakan melalui pendidikan adalah masusia yang bermoral, berilmu,
berkepribadian dan beramal bagi kepentingan manusia masyarakat, bangsa dan
negara.
b) Pendidik\
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
pendidkan. Pendidik bertugas untuk membimbing, mengawasi, mengembangkan,
dan memotifasi peserta didik. Mengembangkan potensi-potensi peserta didik
sehingga menjadikan pendidikan itu berhasil. Orang tua adalah pendidik menurut
kodratnya, karena orang tua adalah guru yang pertama. Selanjutnya guru adalah
pendidik menurut jabatannya, yang mana bertanggung jawab atas orang tua,
masyarakat dan negara.
c) Peserta didik
Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi yang selalu mengalami
perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal dunia dan perubahan
perubahan yang terjadi secara bertahap dan wajar. Peserta didik pada hakikatnya
bertanggung jawabatas pendidikannya sendiri. Memiliki potensi diri, memerlukan
pembinaan individual, dan merupakan insan yang aktif.
d) Materi
Isi materi haruslah relefan dan memiliki beberapa kriteria/syarat, yakni materi
harus menunjang tujuan, materi sesuai dengan karakteristik perkembangan peserta
didik.
e) Metode, media dan alat pendidikan
Alat diartikan sebagai usaha si pendidik yang bertujuan melaksanakan tugas
mendidik dan juga sebagai langkah-langkah terwujudnya tujuan. Contohnya
adalah menasehati, memberi anjuran dll. Media adalah segala bentuk saluran yang
digunakan untuk menyampikan informasi atau pesan untuk memudahkan
pemeblajaran dalam pendidikan. Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat
untuk mencapai tujuan.
f) Lingkungan pendidikan
Lingkungan merupakan suatu yang ada diluar diri individu. Lingkungan ada
lingkungan alam dan lingkungan sosial. Lingkungan alam adalah segala sesuatu
yang berada diluar diri peserta didik. Sedangkan lingkungan sosial adalah semua
manusia yang berada diluar diri seseorang.adapun lingkungan terbagi sebagai
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai