Anda di halaman 1dari 11

Makalah

TARIAN PAMONTE, PALU, SULAWESI TENGAH

“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Budaya yang di ampuh
oleh Bapak Moh. Rivai Nakoe S.KM., M.KL”

OLEH
NAMA : ANDINI NUR LATIFFAH H. MUSA
KELAS : B (KESEHATAN MASYARAKAT) 2018
NIM : 811418086

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
hidayahnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang tepat.
Adapun, makalah ini membahas tentang kebudayaan yang berada di daerah
Sulawesi selain Gorontalo dan saya mengambil kebudaayaan dari Sulawesi
Tengah yaitu Tarian Pamonte.

Pembuatan tugas ini bertujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah


Wawasan Budaya yang ditujukan oleh Bapak Mohammad Rivai Nakoe S.KM.,
M.KL. Oleh karena itu semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama bagi mahasiswa-mahasiswi yang berada di lingkungan Universitas
Negeri Gorontalo. Jadi kita semua bisa mengetahui budaya apa saja yang ada di
luar daerah Gorontalo.

Gorontalo, 16 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarian Pamonte


B. Sejarah Tari Pamonte
C. Makna Tari Pamonte
D. Pertunjukan Tari Pamonte
E. Pengiring Tari Pamonte
F. Kostum dari Tari Pamonte
G. Perkembangan Tari Pamonte

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tarian tradisional satu ini merupakan tarian yang diangkat dari kebiasaan
masyarakat Suku Kaili di Sulawesi Tengah saat musim panen tiba. Namanya
adalah Tari Pamonte.

Menurut (KailiPost.com), Tari Pamonte adalah salah satu tarian tradisional


yang berasal dari Sulawesi Tengah. Tarian ini menggambarkan kebiasaan para
gadis Suku Kaili saat menyambut musim panen padi tiba. Tarian ini biasanya
ditampilkan oleh para penari wanita dengan berpakaian layaknya para petani
pada umunya.

Menurut (Budaya Nusantara,2015), Tari Pamonte merupakan salah satu


tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tengah dan sering
ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, pertunjukan
seni dan festival budaya.

Menurut sejarahnya dalam (KailiPost.com), Tari Pamonte sudah ada dan


dikenal oleh masyarakat Sulawesi Tengah sejak tahun 1957. Tarian ini
diciptakan oleh salah satu seniman besar dan merupakan putra asli daerah
Sulawesi Tengah, bernama Hasan. M. Bahasyua (Budaya Nusantara,2015).

Hasil survei (Beritapalu.com), tarian tradisional Pamonte yang diikuti


5.460 penari meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) di hari
peringatan ulang tahun Kota Palu ke-33 sekaligus tercatat dalam rekor dunia
dengan nomor urut 5085.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu Tarian Pamonte!
2. Bagaimana sejarahnya terbentuknya Tarian Pamonte?
3. Apa makna dari Tarian Pamonte?
4. Bagaimana pertunjukan dari Tari Pamonte tersebut?
5. Bagaimana Pengiring dari Tari Pamonte?
6. Bagaimana bentuk kostum dari Tari Pamonte?
7. Bagaimana perkembangan Tari Pamonte pada saat ini?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimanakah Tarian Pamonte
2. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah dari terbentuknya Tari Pamonte
3. Mahasiswa dapat mengetahui makna dari Tari Pamonte
4. Mahasiwa dapat mengetahui bagaimana pertunjukan dari Tari Pamonte
tersebut
5. Mahasiwa dapat mengetahui bagaimana pengiring dari Tari Pamonte
tersebut
6. Mahasiswa dapat mengetahui bagaiman bentuk dari kostum yang
dipakai dalam Tarian Pamonte
7. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami perkembangan dari Tari
Pamonte pada saat ini
D. Manfaat
Semoga dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca agar dapat
memahami dan mengetahui bagaimanakah Tarian Pamonte yang berasal dari
Sulawesi Tengah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarian Pamonte


Tari Pamonte adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari
Sulawesi Tengah. Tarian ini menggambarkan kebiasaan para gadis Suku Kaili
saat menyambut musim panen padi tiba. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh
para penari wanita dengan berpakaian layaknya para petani pada umumnya.
Tari Pamonte merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di
Sulawesi Tengah dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti
penyambutan tamu penting, pertunjukan seni dan festival budaya.

Tarian ini menjadi simbol dan refleksi gerak dari salah satu kebiasaan
gadis-gadis Kaili pada zaman dulu dalam menuai (panen) padi. Suku Kaili
adalah suku asli masyarakat lembah palu dengan mayoritas hidup sebagai
petani.

B. Sejarah Tari Pamonte


Menurut sejarahnya, Tari Pamonte sudah ada dan dikenal oleh masyarakat
Sulawesi Tengah sejak tahun 1957. Tarian ini diciptakan oleh salah satu
seniman besar dan merupakan putra asli daerah Sulawesi Tengah, bernama
Hasan. M. Bahasyua. Tari pamonte ini terinspirasi dari aktivitas dan kebiasaan
para gadis-gadis Suku Kaili saat menyambut masa panen padi tiba.

Karena pada zaman dahulu masyarakat Suku Kaili mayoritas berprofesi


sebagai petani, maka biasanya mereka menyambut musim panen tersebut
dengan gembira dan suka cita. Dari kebiasaan itulah Hasan. M. Bahasyua
mengangkat kehidupan masyarakat Suku Kaili tersebut menjadi sebuah karya
seni yang indah dan dinamakan dengan Tari Pamonte.

C. Makna Tari Pamonte


Tari pamonte sendiri melambangkan sifat gotong royong dan memiliki
daya komunikasi yang tinggi, hidup dan berkembang di tengah masyarakat
yang telah menyatu dengan budaya masyarakat. Kata pamonte berasal dari
bahasa Kaili Tara yang terdiri dari dua potongan kata, Po bermakna pelaksana,
Monte bermakna Tuai (menuai). Sehingga Pomonte bermakna penuai.

Menurut (Suci Molidina, 2015), Pamonte artinya menuai padi, tarian


tersebut menggambarkan suatu kebiasaan para gadis-gadis suku Kaili di
Sulawesi Tengah yang sedang menuai padi pada waktu panen tiba dengan
penuh suka cita.

Jadi, Tari Pamonte tersebut menggambarkan kegembiraan dan ungkapan


rasa syukur mereka atas panen yang mereka dapatkan. Rasa bahagia tersebut
mereka lakukan dengan saling bergotong-royong dan bahu-membahu
sehingga terlarut dalam semangat kebersamaan yang tinggi dan penuh suka
cita.

D. Pertunjukan Tari Pamonte


Tarian yang dibawakan oleh gadis-gadis ini memiliki daya pikat karena
dalam penampilannya mampu menciptakan suasana gembira terhadap
penonton, baik dalm gerak maupun lagu yang dinyanyikan dalam bahasa
daerah Kaili, sehingga Tari Pamonte dapat dimengerti langsung oleh yang
menyaksikan khususnya masyarakat di lembah Palu.

Dalam pertunjukannya, Taei Pamonte ditarikan oleh para penari wanita.


Jumlah penari Tari Pamonte ini biasanya terdiri dari 10 orang penari. Sebelum
menuai padi, terlebih dahulu dipandu oleh seorang penghulu yang dalam
bahasa Kaili disebut Tadulako. Tadulako pada tarian ini berperan sebagai
pengantar rekan-rekannya mulai dan menuai, membawa padi ke rumah,
membawa padi ke lesung, menumbuk padi, menapis serta membawa beras ke
rumah yang kemudian disusul dengan upacara selamatan yakni No’rano,
Vunja, Meaju, dan No’raego mpae yang merupakan suatu kebiasaan yang
dilakukan pada upacara panen suku Kaili di provinsi Sulawesi Tengah.

Seorang Tadulako dalam tarian ini berperan sebagai pemimpin tari dan
memberikan aba-aba kepada para penari dengan megenakan busana yang khas
layaknya para petani, penari menari dengan gerakannya yang khas mengikuti
alunan musik pengiring. Gambaran Tari Pamonte tersebut diambil dari
aktivitas petani yang dikemas dalam suatu gerak tari yang khas dengan
menggunakan caping atau toru sebagai alat yang digunakan untuk menari.

Tarian ini juga ditampilkan di Festival Danau Lindu yang diadakan setiap
tahun di Sulawesi Tengah. Kini, Tarian Pamonte sering ditampilka untuk
menyambut tamu. Tarian ini tergolong sudah terkenal sampai tingkat nasional
karena sering ditampilkan di event-event nasional.

E. Pengiring Tari Pamonte


Dalam pertunjukan Tari Pamonte biasanya diiringi oleh musik tradisional
seperti Ngongi, Ganda, dan alat musik tradisional Sulawesi Tengah lainnya.
Selain itu tarian ini juga diiringi dengan nyanyian syair adat yang dinyanyikan
oleh pengiring vokal. Gerakan para penari, biasanya juga mengikuti syair yang
dibawakan agar terlihat lebih padu.

Namun di beberapa pertunjukan Tari Pamonte, ada juga beberapa


kelompok tari yang lebih memilih menggunakan rekaman kaset daripada
music pengiring aslinya karena dianggap lebih praktis. Tapi banyak juga yang
masih mempertahankan musik tradisional sebagai musik pengiring, karena
agar kesan seni tradisional dalam tarian tersebut tidak hilang.

F. Kostum dari Tari Pamonte


Menurut (suci Molidina, 2015), pakaian Tari Pamonte terdiri dari kebaya
berwarna merah, dihiasi dengan benang emas. Pakaian Tari Pamonte ini
dilengkapi dengan kerudung warna merah. Pada bagian bawah, memakai
sarung donggala berwarna ungu, bersulamkan emas, serta propertinya seperti
caping dan toru.

Jadi, dalam pertunjukannya, penari menggunakan kostum layaknya para


petani dan dipadukan dengan gaya tradisional Sulawesi Tengah. Para petani
pamonte biasanya memakai baju kebaya pada bagian atas. Pada bagianb bawh
biasanya menggunakan kain sarung donggala. Baju kebaya dan sarung
tersebut biasanya memiliki motif dan warna khas Sulawesi tengah. Sedangkan
pada bagian kepala biasanya menggunakan kerudung dan memakai caping
(Toru).

G. Perkembangan Tari Pamonte


Dalam perkembangannya, Tari Pamonte masih terus dilestarikan dan
dikembangkan di daerah Sulawesi Tengah. Berbagai kreasi dan variasi juga
sering ditambahkan di setiap penampilannya agar terlihat menarik, namun
tidak meninggalkan keasliannya. Tarian Pamonte juga masih sering
ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, pertunjukan
seni, festival budaya dan lain-lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah Tari Pamonte
merupakan tari khas daerah Sulawesi Tengah yang menggambarkan kegiatan
para petani di saat musim panen padi tiba, mereka memetik/menuai padi
secara gotong royong. Dalam tari ini terlihat jelas proses pengolahan padi
menjadi beras. Mulai dari memetik, menumbuk dan menapis. Gerak tari ini
mengikuti syair lagu yang dinyanyikan.

Tari pamonte ini berasal dari suku Kaili dimana Suku Kaili ini bertempat
di Sulawesi Tengah. Tarian ini melambangkan rasa syukur dan cipta atas
diberkahi oleh Tuhan dalam mendapatkan panen padi di daerah tersebut.

Dan jika kita lihat, Tari Pamonte sudah banyak berkembang tetapi tidak
meninggalkan keasliannya. Bukan hanya dipakai atau dipertunjukan dalam
upacara adat memanen padi tetapi juga sudah banyak ditampilkan di festival
budaya dan event-event yang berada di Sulawesi Tengah, bahkan sudah
ditampilkan pada event-event nasional.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi motivasi bagi para pembaca yang
membacanya. Sebagai warga Negara Indonesia kita harus terus menjalankan
atau meneruskan budaya kita. Dengan adanya makalah ini, para pembaca
dapat mengetahui salah satu budaya yang kita miliki di daerah Sulawesi
Tengah.
DAFTAR PUSTAKA

Post, Kaili. 2017. Apa Itu Tari Pamonte?. Kota Palu, Sulawesi Tengah
Diakses tanggal 16 Desember 2018 www.kailipost.com/2017/11/apa-itu-
tari-pamonte.html?m=1

Nusantara, Budaya. 2015. Penjelasan Tari Pamonte Tarian Tradisional Dari


Sulawesi Tengah.
Diakses tanggal 16 Desember 2018 https://www.budayanusantara.web.id/
2018/01/penjelasan-tari-pamonte-tarian.html?m=1

Indonesia, Negeriku. 2015. Tari Pamonte Tarian Tradisional Dari Sulawesi


Tengah.
Diakses tanggal 16 Desember 2018 www.negerikuindonesia.com/2015/1
0/tari-pamonte-tarian-tradisional-dari.html?m=1

Molidina, Suci. 2015. Tari Pamonte.


Diakses tanggal 16 Desember 2018 https://www.sukukailiisd.blogspot.co
m/2015/01/tari-pamonte.html?m=1

Pendidikan, Pembelajaran. 2012. Tarian Pamonte asal Kota Palu raih rekor
MURI.
Diakses tanggal 16 Desember 2018 www.pembelajaran-
pendidikan.blogspot.com/2012/03/tarian-pamonte-asal-kota-palu-raih.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai