Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

”Jenis - Jenis Kegiatan Pendukung BK”

Dosen Pengampu:

Drs. Muhammadi M. Si

Oleh

Kelompok 8

1. Delvi Desinta Fitri S ()


2. Muaddiatul Baraqah (21003035)
3. Muhamad Danil (21029026)
4. Nur Izzati (20003083)
5. Tessa Tri Tersya (21016172 )

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,

taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Bimbingan dan Konseling ini

dengan baik serta tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok untuk mata

kuliah Bimbingan dan Konseling, dengan judul: “Jenis – Jenis Kegiatan Pendukung BK”.

Terima kasih kepada bapak Muhammadi selaku dosen pengampu mata kuliah bimbingan dan

konseling yang telah memberikan arahannya sehingga makalah kami dapat terselesaikan dengan

baik.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak

Pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat

Terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki Oleh karena itu, kami

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai

pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan dunia pendidikan

Padang, 1 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................5

A. Definisi Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling .....................................................5

B. Tujuan Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling....................................................... 6

C. Jenis – Jenis Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling ..............................................6

1. Aplikasi Instrumentasi...................................................................................................6

2. Himpunan Data..............................................................................................................7

3. Kunjungan Rumah..........................................................................................................7

4. Konferensi Kasus ...........................................................................................................8

5. Alih Tangan ...................................................................................................................8

6. Tampilan Kepustakaan .................................................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 10

Kesimpulan.................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada awalnya, kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah- sekolah belum
terpola dengan baik dan jelas. Hal ini dikarenakan tugas dan tanggung jawab guru kelas yang
sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa
dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa. Berkaitan dengan hal ini, Prayitno
mengusulkan agar pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dikemas dalam suatu pola
yang dinamakan BK pola 17 yang terdiri atas empat bidang bimbingan, tujuh belas layanan, serta
lima kegiatan pendukung yang akan dibahas pada makalah ini.

Pada perkembangannya, BK pola 17 tersebut digunakan secara nasional sebagai acuan


dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah di seluruh tanah air. Evaluasi
terhadap keberhasilan guru pembimbing/ konselor tergantung pada seberapa jauh program atau
kegiatan yang dilaksanakan. Artinya kegiatan yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik
karena perencanaan yang matang sesuai dengan kebutuhan dan manfaatnya oleh siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:

2. Apa itu kegiatan pendukung bimbingan konseling?


3. Apa tujuan dari masing-masing kegiatan pendukung bimbingan dan konseling?
4. Apa saja jenis-jenis kegiatan pendukung bimbingan dan konseling?

1.3 Tujuan Masalah

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan
dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

1. Mengetahui definisi dari kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

2. Mengetahui tujuan dari masing-masing kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

3. Mengetahui jenis-jenis kegiatan pendukung bimbingan dan konseling


BAB II

PEMBAHASAN

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk mengumpulkan data dan
keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan keterangan tentang lingkungannya, baik itu
dilingkungan keluarga, sekolah, ataupun dilingkungan sekitarnya. Kegiatan ini dimaksudkan
agar para pembimbing dan dosen lebih mudah memahami potensi dan kekuatan, sertamasalah
yang dihadapi klien. Dengan kegiatan pendukung ini diharapkan akan terkumpul data-data yang
akurat yang dihadapi oleh seorang klien.

Menurut Prayitno, fungsi dari kegiatan pendukung adalah membantu atau mendukung
penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan pendukung memiliki
tahapantahapan yang dijadikan sebagai acuan bagi konselor dalam pelaksanaannya, sehingga
kegiatan pendukung dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan.Kegiatan pendukung
diperlukan untuk memperoleh berbagai data, keterangan dan informasi terutama tentang peserta
didik dan lingkungannya . Adapun jenis jenis kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
antara lain :

1. Aplikasi instrumentasi

Aplikasi instrumentasi adalah perolehan data hasil pengukuran terhadap kondisi klien.
Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan dan konseling memuat topik pembahasan, jenis fungsi
dan uraian instrumen yang digunakan. Aplikasi instrumentasi harus direncanakan terlebih
dahulu dengan memperhatikan objek yang menjadi pengukuran yaitu fisik dan kondisi dasar
psikologis siswa. Subjek dalam perencanaan aplikasi instrumentasi adalah siswa. Instrumen yang
digunakan adalah tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes psikologi dan instrumen non tes
berupa angket sosiometri, angket pribadi, angket pengembangan diri dan angket penjurusan.

Setelah penyusunan instrumen yang digunakan, konselor membuat prosedur


pengungkapan seperti menyiapkan instrumen yang telah disusun, menyiapkan responden,
mengadministrasikan instrumen,melaksanakan pengelolaan jawaban responden, menyampaikan
jawaban responden dan menggunakan hasil aplikasi instrumentasi.

Ada beberapa pertimbangan dalam penerapan instrumen BK seperti yang dikemukakan


Prayitno (2004 : 316) sebagai berikut :

a. Instrumen haruslah sahih dan terandalkan


b. Konselor bertanggung jawab atas pemilihan instrumen yang akan dipakai
c. Pemakaian instrumen harus dipersiapkan secara matang baik pada persiapan
instrumennya maupun persiapan klien yang akan mengambil tes itu.
d. Pemahaman terhadap klien tidak hanya didasarkan atas data tunggal yang dihasilkan oleh
tes, melainkan harus dilengkapi dengan data lain dari sumber-sumber relevan agar
gambaran tentang klien lebih bersifat komprehensif.
e. Instrumen yang ada hanya sebagai alat bantu, oleh karena itu kekurangan atas ketiadaan
instrumen hendaknya tidak menjadi penghambat bagi pelaksanaan BK.

2. Himpunan Data

Himpunan data adalah menyediakan data dalam kualitas yang baik dan lengkap untuk
menunjang penyelenggaraan pelayanan konseling sesuai dengan kebutuhan klien dan individu
lain yang menjadi tanggung jawab konselor. Pada kegiatan himpunan data, dilakukan evaluasi
penggunaan fasilitas yang digunakan dan memeriksa keakuratan, kelengkapan, kefaktualan serta
kemanfaatan data. Konselor di sekolaharus dapat menilai kemanfaatan fasilitas yang digunakan
dalam himpunan data dengan baik. Ada beberapa jenis data yang perlu dikumpulkan oleh guru
pembimbing, dari siswa seperti yang dikemukakan Prayitno (2004 : 320) sebagai berikut:

a. Identitas pribadi
b. Latar belakang keluarga
c. Kemampuan mental, bakat dan kondisi kepribadian
d. Sejarah pendidikan, hasil belajar, nilai mata pelajaran
e. Hasil tes diagnostik
f. Data kesehatan
g. Pengalaman ekstrakurikuler dan kegiatan di luar sekolah
h. Minat dan cita-cita pendidikan dan pekerjaan
i. Prestasi khusus yang pernah diperoleh

Selain data siswa diperlukan juga data tentang lingkungan. Data tentang lingkungan ini
berguna dalam rangka memberi informasi dan penjelasan kepada siswa yang memerlukan
informasi seperti informasi pendidikan. Data tentang lingkungan ini dapat berupa:

a. Data tentang informasi pendidikan meliputi jenis program, kurikulum sistem belajar dan
sebagainya.
b. Data tentang informasi jabatan/pekerjaan, meliputi jenis-jenis jabatan, kesempatan dan
syarat-syarat bekerja dan sebagainya.
c. Data tentang lingkungan sosial, meliputi adat istiadat, norma dan nilai-nilai
lembaga/organisasi dan seterusnya. (Hallen, 2002 : 98)

3. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah adalah kegiatan pendukung BK untuk memperoleh data keterangan


serta kemudahan bagi terentaskan masalah siswa melalui kunjungan ke rumah siswa. Kunjungan
rumah tidak dilakukan pada seluruh siswa tetapi hanya untuk siswa yang permasalahannya
menyangkut dengan rumah atau orang tua. Kegiatan kunjungan rumah menurut Prayitno (2004 :
424) memiliki tiga tujuan utama yaitu :

a. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa, khususnya yang bersangkut


paut dengan keadaan rumah/orang tua.
b. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahan anaknya
c. Membangun komitmen orang tua terhadap permasalahan anaknya

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru pembimbing berkenaan dengan kegiatan
kunjungan rumah yaitu:

1) guru pembimbing menyampaikan perlunya kunjungan rumah kepada siswa yang


bersangkutan,

2) menyusun rencana dan agenda yang konkrit dan menyampaikannya kepada orang tua dan
kunjungan rumah tidak dapat dilakukan sebelum orang tua mengizinkannya.

4. Konferensi Kasus

Konferensi kasus adalah kegiatan pendukung BK untuk membahas permasalahan yang


dialami siswa dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan
dapat memberikan bahan, keterangan dan kemudahan bagi terentaskannya permasalahan siswa.
Pertemuan dalam konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Adapun tujuan dilaksanakannya
konferensi kasus menurut Prayitno (2004 : 322) sebagai berikut :

a. Diperolehnya gambaran yang jelas, mendalam dan menyeluruh tentang permasalahan


siswa.
b. Terkomunikasinya sejumlah aspek permasalahan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dan bersangkutan, sehingga penanganan masalah itu menjadi lebih
mudah dan tuntas
c. Terkoordinasinya penanganan masalah yang dimaksud sehingga upaya penanganan itu
lebih efektif dan efisien.

5. Alih Tangan

Alih tangan merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan yang lebih
cepat, tepat dan tuntas masalah yang dihadapi siswa dengan memindahkan penanganan kasus
dari satu pihak ke pihak lainnya. Dalam permendikbud nomor 81 A menyebutkan bahwa alih
tangan kasus yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain
sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud. Konselor memperoleh laporan dari ahli
yang menjadi arah alih tangan kasus dan juga menganalisis alih tangan kasus terhadap
permasalahan klien. Konselor harus meningkatkan kinerja dalam menganalisis tangan kasus dan
meminta laporan mengenai hasil dari ahli yang menjadi arah alih tangan kasus.
6. Tampilan Kepustakaan

Kegiatan Pendukung Tampilan Kepustakaan (PTK) merupakan “plus” dari “BK Pola
17”. Tampilan kepustakaan ini dimaksudkan membantu permasalahan klien dengan cara
memanfaatkan permasalahan klien dengan cara memanfaatkan pustaka, karena pustaka itu
merupakan gudang ilmu yang terekam melalui buku, majalah, koran,tabloid, film. Berbagai
uraian, penjelasan, cerita, ide, contoh dan bermacam-macam. Informasi sebagai hasil budaya
manusia tersimpan di pustaka. Semua yang ada pada pustaka dapat memperkuat dan
memantapkan atau menjadi bahan perbandingan serta menambahan wawasan klien serta
mempertajam analisis terhadap permasalahan klien. Adapun tujuan umum tampilan kepustakaan
dalam rangka pelayanan konseling ialah :

a. Melengkapi substansi pelayanan konseling berupa bahan-bahan tertulis dan/atau rekaman


lainnya yang ada dalam tampilan kepustakaan.
b. Mendorong klien memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam tampilan kepustakaan
untuk memperkuat pengentasan masalah dan pengembangan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ada enam, yaitu aplikasi instrumentasi
gunanya untuk pengumpulan data dan keterangan peserta didik, keterangan tentang lingkungan
peserta didik, dan lingkungan yang lebih luas baik tes maupun non tes. Himpunan data yang
gunanya untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan siswa dalam berbagai aspek. Kunjungan rumah yang gunanya untuk memperoleh
pemahaman dan pengentasan dengan kunjungan rumah akan diperoleh berbagai data dan
keterangan yang berhubungan dengan siswa. Konferensi kasus, gunanya mencari interprestasi
yang tepat dan tindakan-tindakan konkret yang dapat di ambil. Tampilan kepustakaan, yaitu
kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan. Alih tangan
kasus, bertujuan untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas dengan jalan
memindahkan penanganan kasus dari pihak ke pihak yang lebih ahli.
DAFTAR PUSTAKA

Suhertina. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Pekanbaru: CV Mutiara

Pesisir Sumatra

Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Halen. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Press

Arsini, Y. (2019). Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah. Al-


Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 7(1).

Sukardi, Dewa Ketut . 2004. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai