DISUSUN OLEH
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Nurfarhanah, M.Pd., Kons.
11 Februari 2022
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, Penulis panjatkan puji syukur kepada Allah Swt. karena
atas qudrat, hidayah dan ma’unah-Nya, penulis dapat membuat makalah ini sesuai waktu
yang ditentukan. Tidak lupa shalawat serta salam semoga Allah tetap curah limpahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya, sampai kepada kita selaku
umatnya.
,S.Pd,M.Pdselaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling, serta kepada teman- teman
semuanya yang telah mensuport baik moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kegiatan Pendukung Dalam Bimbingan Konseling”.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan,
baik penulisan maupun isinya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk memperbaiki makalah kedepannya.
Akhir kata, penulis berharap semoga adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi
saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KataPengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BABI PENDAHULUAN ........................................................................................... 3
A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kegiatan Pendukung?
2. Apa Macam – Macam Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kegiatan Pendukung
2. Untuk mengetahui Macam – Macam Kegiatan Pendukung Bimbingan dan
Konseling
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi instrumentasi,
mengorganisasikan kegiatan instrument, pengadministrasi,
mengolah jawaban intrumen, menafsirkan dan menetapkan arah
penggunaan hasil intrumen.
d. Tindak Lanjut
a. Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi instrumentasi,
mengkomunikasikan rencana tindak lanjut dan melaksanakan
tindak lanjut. Dan juga menyusun laporan aplikasi instrumentasi,
menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.
b. Himpunan Data
Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif,
terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini memiliki fungsi pemahaman.
Konselor sebagai penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi: Menghimpun
data, mengembangkan data dan menggunakan data Operasionalisasi dalam
kegiatan ini adalah
a. Perencanaan
Menetapkan jenis dan klasifikasi data serta sumber-sumbernya,
menetapkan bentuk himpunan data, menetapkan dan manata
fasilitas, menetapkan mekanisme pengisian, pemeliharaan dan
penggunaan serta menyiapkan kelengkapan administrative.
b. Pelaksanaan
Memetik dan memasukkan ke dalam HD sesuai dengan
klasifikasi, memanfaatkan data, memelihara dan mengembangkan
HD.
c. Evaluasi dan Analisis
Mengkaji evisiensi sistematika dan penggunaan fasilitas yang
digunakan, memerikasa kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan
kemanfaatan HD, serta melaksanakan analisis terhadap hasil
evaluasi berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktualan,
kemanfaatan dan efisiensi penyelenggaraannya.
d. Tindak Lanjut
Dalam hal ini adalah mengembangkan himpunan data yang
mencakup: bentuk, klasifikasi dan sistematika data, kelengkapan,
keakuratan, ketepatan dan keaktualan data, kemanfaatan data,
Penggunaan teknologi. Data yang terhimpun harus dimanfaatkan
untuk sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan dan
konseling.[2]Teknis penyelenggaraan serta menyusun laporan
HD, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.
c. Konfrensi Kasus
Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta
didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun
komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien
dalam rangka pengentasan permasalahan klien. Kegiatan konferensi kasus
memiliki fungsi pemahaman dan pengentasan serta tidak menyinggung klien.[3]
Operasionalisme dalam kegiatan ini adalah :
a. Perencanaan
Konferensi kasus harus dibicarakan terlebih dahulu dan mendapat
persetujuan dari klien yang bermasalah. Dan seluruh peserta
pertemuan harus diyakinkan oleh konselor dan memiliki sikap
yang teguh untuk merahasiakan segenap aspek dari kasus yang
dibicarakan.
b. Pelaksanaan
Konselor harus mengarahkan pembicaraan sehingga seluruh
peserta dapat mengemukakan data atau keterangan yang mereka
ketahui dan mengembangkan pikiran untuk memecahkan masalah
siswa.[4]
c. Analisis dan Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari konferensi kasus yang sukses apabila
konselor memperoleh data atau keterangan tambahan yang amat
berarti bagi pemecahan masalah siswa dan terbangunnya
komitmen seluruh peserta pertemuan untuk menyokong upaya
pengentasan masalah siswa.
d. Tindak Lanjut
Seluruh hasil pertemuan dicatat dan didokumentasikan secara rapi
oleh konselor dan sebanyak-banyaknya dipergunakan untuk
menunjang jenis-jenis layanan masalah siswa yang bersangkutan.
d. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua
sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan
membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan
permasalahan klien. Kegiatan kunjungan rumah memiliki fungsi pemahaman
dan pengentasan.
Dalam hal ini Kasus Diidentifikasi terlebih dahulu dan dianalisis perlu
tidak diadakannya Kunjungan Rumah sebagai tindak lanjut dari penanganan
kasus tersebut. KR menjangkau lapangan permasalahan klien yang menjangkau
kehidupan keluarga dan terlaksanakan yaitu menghubungi pihak- pihak terkait
dengan keluarga. Materi yang perlu diperhatikan dihadapan orang tua tidak
boleh melanggar asas kerahasiaan klien, dan intinya semata-mata untuk
memperdalam masalah klien, serta tidak merugikan klien. Peran klien sendiri
sangat penting dalam kegiatan ini, yaitu klien menyetujui Kunjungan Rumah
yang akan dilakukan konselor dan mempertimbangkan perlu tidaknya ia terlibat
saat kunjungan rumah.
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah:
a. Perencanaan
a. Menetapkan kasus yang memerlukan KR, meyakinkan klien akan
KR, menyiapkan data dan informasi yang akan dikomunikasikan
dengan keluarga, menetapkan materi KR dan meyiapkan
kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaannya adalah mengkomunikasikan rencana pelaksanaan
KR, melakukan KR berupa: Bertemu anggota keluarga (ortu/wal),
Membahas masalah klien, Melengkapi data, Mengembangkan
komitmen, Menyelenggarakan konseling keluarga , dan merekam
dan menyimpulkan hasil KR
d. Tindak Lanjut
Tindakan selanjutnya adalah mempertimbangkan apakah perlu
dilaksanakan KR ulang atau lanjutan dan mempertimbangkan
tindak lanjut layanan dengan menggunakan hasil KR yang lebih
lengkap dan akurat. Serta menyusun laporan KR, menyampaikan
laporan dan mendokumentasi laporan.
a. Perencanaan
Menetapkan kasus yang akan di ATK, meyakinkan klien akan
ATK, menghubung ahli lain yang menjadi arah ATK, menyiapkan
materi ATK dan kelengkapan administratif.
b. Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana ATK kepada pihak terkait dan
mengalihtangankan klien kepada pihak terkait itu.
F. Tampilan keperpustakaan
Pengertian tampilan kepustakaan berupa bantuan layanan
untukmemperkaya diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami klien.
Substansi layanan konseling, dan juga kegiatan pendukungnya sering kali
perlu dilengkapi dan diperkuat oleh berbagai bahan yang dapat diambil
dari tampilan kepustakaan. Uraian atau cerita yang dapat dibaca atau diikuti
dari buku, tabloid atau film dapat memperjelas apa-apa yang dibahas di
dalam layanan konseling yang dijalani klien. Contoh, ide dan rumus dapat
memperkuat dan memantapkan atau menjadi bahan perbandingan dari apa-
apa yang dibicarakan dalam layanan konseling. Bahan-bahan tersebut
memperluas pemahaman dan wawasan klien, serta mempertajam analisis
terhadap permasalahan klien.Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat
diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanan, dan/atau
klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan
memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada disana sesuai kebutuhan.
Tampilan kepustakaan merupakan kondidsi yang sangat memungkinkan
individu atau klien memperkuat atau memperkaya diri sendiri. Dengan atau
tanpa konselor, terlebih-lebih pada tahap pasca-konseling, individu yang
bersangkutan dapat terus menerus mengembangkan diri melalui
pemanfaatan tampilan kepustakaan.
Tujuan umum dari tampilan kepustakaan yaitu:
G. Analisa Masalah
A. Kesimpulan
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan
keterangan tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah,
ataupun dilingkungan sekitarnya. Untuk menunjang kelancaran pemberian
layanan-layanan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dilaksanakan
berbagai kegiatan pendukung Dalam hal ini, terdapat lima jenis kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling, yaitu:
1. Aplikasi Instrumentasi
2. Himpunan data
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Alih Tangan Kasus
B. Saran
Saran yang ingin penulis kemukakan dalam kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling ini adalah antara konselor dan klien harus sungguh-
sungguh dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapai klien, demi
kepentingan pribadi klien dan konselor tersebut.
Setiap kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan yang disetujui.
DAFTAR PUSTAKA