Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Konsep Dasar Instrumen BK


( Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Instrumen BK)

Dosen Pengampu :
Noffiyanti, S, Sos, MA

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Muhammad Rahadian Abdillah : 2141040104


2. Siti Noor Halizah : 2141040098

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu,
sholawat beserta salam tak lupa juga kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Atas terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat :

1. Ibu Noffiyanti, S, Sos, MA selaku dosen matakuliah Instrumen BK Fakultas


Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan Konseling Islam
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
2. Seluruh rekan-rekan kelas D angkatan 2021 BKI Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung semoga menjadi pengalaman yang indah dan
silaturahmi kita tetap terjaga.

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
sekali terdapat kesalahan , oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan makalah yang akan kami buat dimasa yang akan
datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 21 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4


1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 6


2.1 Pengertian Instrumen BK ......................................................................... 6
2.2 Tujuan Instrumen BK ............................................................................... 8
2.3 Jenis-jenis Instrumen BK ......................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................... 11


3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAK .................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pelaksanaan bimbingan dan konseling di Indonesia telah berjalan selama lebih dari tiga
puluh tahun. Meskipun demikian masalah-masalah yang terjadi dalam dunia bimbingan dan
konseling sekarang tidak jauh berbeda dengan masalah yang terjadi pada masa lalu.
Permasalahan motivasi belajar siswa, keterlambatan, serta absensi masih banyak dialami oleh
siswa. Pada sisi yang lain guru BK mengalami kesulitan menyelenggarakan berbagai program
bimbingan dan konseling. Seringkali program bimbingan dan konseling yang diselenggarakan
tidak dipedulikan siswa, bahkan tidak diminati siswa.1

Salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan di atas terjadi adalah karena
konselor tidak dapat membuat program yang menarik atau bahkan tidak dapat mengetahui
kebutuhan siswa. Kebanyakan konselor yang bukan berlatar belakang pendidikan BK suka
asal-asalan dalam membuat instrumen dan media dalam pelayanan BK hingga kurang mengena
pada kebutuhan peserta didik. Sebagai konselor dan untuk menjadi konselor profesional, kita
dituntut untuk memiliki dan memenuhi kompetensi inti seorang konselor, seperti yang
tercantum dalam Standar Kompetensi konselor Indonesia yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN).

Dalam bimbingan dan konseling dikenal adanya sembilan jenis layanan dan enam
kegiatan pendukung, dan disisi lain adanya berbagai instrumen yang dapat digunakan oleh
konselor untuk mendukung terselenggaranya pelayanan konseling itu. Diantara kedua sisi itu
ada keterkaitan yang amat erat, dalam arti aplikasi instrumentasi mampu mendukung kegiatan
layanan, dan juga kegiatan pendukung konseling lainnya.

Berbicara tentang kegiatan pendukung dalam layanan bimbingan konseling, salah


satunya ada aplikasi instrumentasi. Pemilihan instrumen dan pelaksanaan pengukuran yang
cermat, penafsiran yang akurat atas hasil-hasilnya, disertai perlakuan yang akurat terhadap
klien, akan merupakan sumbangan yang amat berharga bagi pelayanan bantuan terhadap klien.
Terkait mengenai hal tersebut instrumen BK dapat dimanfaatkan oleh guru pembimbing dalam

1 Aip Badrujaman, Teori dan Aplikasi Evaluasi Program, (Jakarta: Indeks, 2011), 3.

4
upaya memberikan bantuan kepada konseli. Maka dalam makalah ini yang menjadi pokok
pembahasan adalah Konsep dasar instrumen BK.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan konsep dasar instrumen BK?


2. Apa tujuan instrumen BK?
3. Apa saja jenis-jenis instrumen BK?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan instrumen BK


2. Untuk mengetahui tujuan instrumen BK
3. Untuk mengetahui jenis-jenis instrumen BK

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Instrumen BK

Instrumentasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan layanan


bimbingan dan konseling yang dibutuhkan dalam mendukung ketepatan rancangan, hingga
mengevaluasi hasil layanan BK. Kegiatan instrumentasi selalu dibutuhkan sejak awal hingga
akhir kegiatan layanan BK atau proses konseling. Oleh karena itu, guru BK (konselor)
sebaiknya memahami tentang konsep instrumentasi dan proses yang dibutuhkan dalam
melaksanakan instrumentasi tersebut.

Secara umum instrumen adalah sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu
kuantitas atau variabel. Instrumen merupakan bahan atau alat untuk need assessment sehingga
program atau layanan yang dibutuhkan siswa (konseli) dapat dilaksanakan dengan baik. Jadi
instrumen yaitu alat atau bahan yang digunakan untuk memberi nilai pada suatu hal yang
diukur besaran dan ketepatannya agar apa yang dibutuhkan dapat terlaksana dengan tepat.

Ada pengertian instrumen menurut beberapa ahli diantaranya yaitu sebagai berikut:

Purwanto menjelaskan bahwa instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Sebagaimana dalam ilmu alam, sebuah alat ukur hanya cocok untuk
mengukur keadaan tertentu yang memang tepat diukur menggunakan alat ukur tersebut. 2

Suryabrata menjelaskan bahwa instrumen adalah alat yang digunakan untuk merekam
pada umumnya secara kuantitatif keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atribut-
atribut psikologis secara teknis digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. 3

Hadjar berpendapat bahwa instrument merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. 4

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen adalah alat bantu
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi kuantitatif dan kualitatif

2 Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 2007), hal.9.
3 Sumadi Suryabrata , Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2013), hal.52.
4
Ibnu Hadjar,Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada: 1996), hal.160.

6
tentang variabel yang sedang diteliti yang dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai bahan
need assessment guru bimbingan dan konseling atau konselor dilapangan.

Instrumentasi BK adalah awal dari usaha guru bimbingan dan konseling untuk
memahami kebutuhan peserta didik atau siswa asuh. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi
jasmani, rohani, dan lebih kompleks yaitu lingkungan sosio emosial. Pemahaman yang baik
tentang kebutuhan siswa memudahkan Guru BK untuk merancang program pelayanan bagi
mereka. Melalui instrumentasi, kebutuhan dan program dapat disusun secara tepat dan akan
memberikan kebermanfaatan dan arti bagi siswa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Argo Wikanjati dan Tim Saujana Media)
instrumen adalah alat yang dipakai sebagai sarana penelitian (berupa tes dan sebagainya) untuk
memperoleh data sebagai bahan pengolahan.5 Instrumen dalam pelayanan BK digunakan untuk
mengukur berbagai kondisi diri klien, karena itu dalam BK penggunaan instrumen disebut
dengan aplikasi instrumentasi .6 Aplikasi instrumentasi yang merupakan kegiatan pengukuran,
lebih menekankan kepada proses pelaksanaan penggunaan instrumen, tidak hanya sebatas
memahami instrumen sebagai alat ukur. Aplikasi instrumentasi bimbingan konseling
merupakan kegiatan pendukung bimbingan konseling untuk mengumpulkan data dan
keterangan tentang peserta didik, yang dilaksanakan dengan berbagai instrumen baik tes
maupun non tes.

Pemberian bantuan akan efektif jika didasarkan pada data yang akurat. Berdie, dkk menyatakan
bahwa jika konselor ingin melakukan kegiatan bimbingan secara efektif atau ingin melakukan
kerja apa saja dengan siswa (konseli), maka dia harus mengetahui segala sesuatu yang ada pada
siswa (konseli) nya tersebut. Lebih banyak informasi yang diketahui tentang konselor maka
dia akan dapat bekerja dengan lebih baik dengan konselinya. Data yang akurat tersebut hanya
akan didapat jika dikumpulkan dengan menggunakan alat instrumen yang tepat pula. Kadang-
kadang guru bimbingan dan konseling punya data yang banyak tentang seseorang, tetapi data
tersebut dirasa tidak cukup, karena tidak sesuai dengan kebutuhan pemecahan masalahnya.
Pada kondisi demikian maka kedudukan instrumen menjadi sangat penting.

Adapun fungsi instrumentasi ada 3 macam, yakni,

1. Sebagai alat pengukuran,

5 Argo Wikanjati dan Tim Saujana Media, Kamus Bahasa Indonesia, ( Jakarta: PT Buku Seru: 2012),
hal. 182.
6 Prayitno.(2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung. Padang: UNP Press.

7
2. Sebagai alat analisa, dan
3. Sebagai alat kendali.

2.1 Tujuan Instrumen BK

Secara umum telah disampaikan bahwa tujuan dari penyelenggaraan instrumen atau
aplikasi instrumentasi dalam pelayanan BK adalah untuk mengukur dan mengetahui gambaran
kondisi diri konseli. Hasil ukur inilah yang kemudian menjadi dasar bagi konselor untuk
merancang pelayanan dan tindak lanjut yang benar-benar dibutuhkan oleh konseli.

Aplikasi instrumentasi bimbingan konseling bermaksud mengumpulkan data dan


keterangan tentang peserta didik/konseli (baik secara individual maupun kelompok),
keterangan tentang lingkungan peserta didik (konseli), dan lingkungan yang lebih luas
(termasuk di dalamnya informasi pendidikan dan jabatan). Pengumpulan data dan keterangan
ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik Tes maupun Non Tes.7

Secara khusus instrumen BK bertujuan untuk memahami kondisi siswa (konseli) seperti
potensi dasarnya, bakat dan minatnya, kondisi diri, dan lingkungannya serta masalah-masalah
yang dihadapinya.

Instrumen sangat dibutuhkan untuk mencari data guna merancang kegiatan layanan
BK. Tanpa adanya data yang akurat dan lengkap maka rancangan kegiatan layanan BK tidak
dapat disusun secara matang. Oleh karena itu, instrumen perlu disusun dan digunakan guru
BK/konselor dalam mencari data tentang konseli.

Instrumen BK adalah langkah awal bagi konselor untuk membantu konseli dalam
mengembangkan diri mereka baik dalam penyelesaian masalah (bagi mereka yang mengalami
masalah dan memerlukan fungsi pengentasan) maupun dalam peningkatan kualitas diri (bagi
mereka yang tidak bermasalah dan membutuhkan fungsi pemeliharaan dan pengembangan)
dan seterusnya.

7Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah ( berbasis Integrasi), (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada: 2007), h. 197.

8
2.3 Jenis-jenis Instrumen BK

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa rancangan layanan BK membutuhkan


beragam informasi tentang peserta didik (Konseli). Informasi yang lengkap atau komprehensif
tentang peserta didik akan dapat diperoleh dari penggunaan berbagai jenis instrumen. Sejauh
ini ada beragam perkembangan instrumen. Secara umum, instrumen/alat pengumpul data
dikelompokkan menjadi dua hal yakni kelompok tes, dan kelompok non-tes.

1. Instrumen tes
Menurut Cronbach dalam Prayitno dan Erman Amnti tes merupakan prosedur
untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan menggambarkannya dalam bentuk
skala angka atau klasifikasi tertentu. 8
Instrumen disebut tes apabila jawaban responden atas soal-soal yang ada
diperiksa berdasarkan benar salahnya jawaban tersebut, jawaban benar diberi skor
positif dan jawaban yang salah diberi skor negatif, penyelenggaraan terstandar dari segi
waktu, Instruksi/pengadministrasian, ada persyaratan validitas, Realibilitas dan
objektifitas dari alat yang digunakan, dan dapat diselenggarakan secara tertulis atau
lisan, secara individual atau kelompok.9
Instrumen dalam kelompok ini sering disebut dengan istilah tes psikologis atau
psiko-tes (psychological testing). Perlu dipahami bahwa, pada umumnya kegiatan
konstruksi dan pelaksanaan tes psikologis di Indonesia diklaim agar ditangani oleh para
ahli psikologi. Sedangkan guru BK atau pihak sekolah hanya menggunakan hasil tes
tersebut untuk kepentingan layanan BK terutama di sekolah. Namun, di beberapa
negara maju, seperti Amerika Serikat bukan demikian keadaannya; konselor khususnya
konselor sekolah atau guru BK telah diberi kemampuan untuk menyusun alat-alat tes,
menguji, dan menggunakannya untuk kepentingan BK. Kondisi ini terjadi pula di
berbagai jurusan atau program studi BK di seluruh Indonesia termasuk UPI Bandung,
dan Prodi BK FKIP UKSW.
Adapun beberapa jenis instrumen tes antara lain yaitu seperti tes intelegensi,
bakat-minat, tes hasil belajar, dan tes kepribadian.

8
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2009).
H.318.
9
Amirah Diniaty. Instrumentasi dalam Bimingan Konseling. (Pekanbaru: Cadas Press: 2013). H.5-6.

9
2. Instrumen non-tes
Instrumen nontes adalah alat pengumpulan data dalam bimbingan konseling
yang mengungkap kondisi responden apa adanya tanpa adanya standar benar-salah
terhadap jawaban yang diberikan. 10
Instrumen dalam bentuk non-tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang
sikap, perilaku, pendapat, pernyataan, dan spontanitas individu. Di samping itu juga
berupa pengumpulan data tentang hal-hal yang berada di luar diri individu dan
penilaiannya atau persepsinya terhadap pihak lain seperti keluarga, sekolah, dan
kegiatan lain di masyarakat.
Instrumen yang termasuk program non tes pada umumnya antara lain adalah
angket, skala sikap, sosiometri, observasi, wawancara, daftar cek masalah (DCM),
inventory tugas perkembangan (ITP), Biografi/Autobiografi. Selain itu, saat ini juga
dikembangkan instrumen lainnya berupa alat ukur masalah (AUM).

Jadi Instrumen dapat disusun oleh guru BK, khususnya instrumen yang tergolong Non-
Tes. Sedangkan instrumen yang tergolong Tes Psikologis, hanya disusun oleh ahli psikologis
yang telah memiliki keahlian khusus di bidang tes. Guru BK hanya dapat memanfaatkan hasil
dari pengumpulan data dari instrumen tes psikologis tersebut, kecuali jika telah memiliki
sertifikat sebagai tester.

10
Ibid. H. 85.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Instrumen BK adalah alat ukur yang digunakan sebagai upaya pengungkapan kondisi
tertentu atas diri konseli yang dilakukan bisa melalui instrumen tes maupun non tes.
Instrumentasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan layanan bimbingan dan
konseling yang dibutuhkan dalam mendukung ketepatan rancangan, hingga mengevaluasi hasil
layanan BK. Kegiatan instrumentasi selalu dibutuhkan sejak awal hingga akhir kegiatan
layanan BK atau proses konseling. Oleh karena itu, guru BK (konselor) sebaiknya memahami
tentang konsep instrumentasi dan proses yang dibutuhkan dalam melaksanakan instrumentasi
tersebut. Instrumen mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai alat pengukuran, alat analisa, dan
sebagai alat kendali.

Secara umum telah disampaikan bahwa tujuan dari penyelenggaraan instrumen atau
aplikasi instrumentasi dalam pelayanan BK adalah untuk mengukur dan mengetahui gambaran
kondisi diri konseli. Hasil ukur inilah yang kemudian menjadi dasar bagi konselor untuk
merancang pelayanan dan tindak lanjut yang benar-benar dibutuhkan oleh konseli. Secara
khusus instrumen BK bertujuan untuk memahami kondisi siswa (konseli) seperti potensi
dasarnya, bakat dan minatnya, kondisi diri, dan lingkungannya serta masalah-masalah yang
dihadapinya. Instrumen BK dikelompokkan menjadi dua yaitu instrumen tes dan instrumen
non-tes.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rahima, Raja & Herlinda, Fitra. (2017). INSTRUMEN BK 1 Teknik Non Tes(Teori dan
Praktek). Pekanbaru : Cahaya Firdaus.

Prayitno & Erman Amti. (2009). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Azwar, Saifudin. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suryabrata, Sumadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Amirah Diniaty.(2013). Instrumentasi dalam Bimingan Konseling. Pekanbaru: Cadas Press.

Hadjar,Ibnu.1996.Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta:


Raja Grafindo Persada.

Prayitno.(2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung. Padang: UNP Press.

12

Anda mungkin juga menyukai