Anda di halaman 1dari 11

MEMAHAMI ASPEK KEMAMPUAN MENYUSUN

MENGEVALUASI DAN MENGGUNAKAN MEDIA


PEMBELAJARAN
Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Pelatihan dalam BK

Dosen Pengampu : Oktamia Karuniaty Sangalang. M.Pd


Romiaty, S.Psi., M.Pd., Psikolog

Oleh: Kelompok 9

KHALISA DEWI NAJIBAH 223010216012


EVA YUNI PURNAMASARI 223030216040
NOVITA RUSIANA SINAGA 223020216022
TRI WULANDARI 223020216032

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesainya dengan mata kuliah Manajemen
pelatihan dalam BK dengan ibu Oktamia Karuniaty Sangalang. M.Pd dan Romiaty, S.Psi.,
M.Pd., Psikolog
Mengucapkan terimakasih juga kepada setiap anggota kelompok yang telah
berkontribusi dengan memberikan waktu baik dalam pemikiran dan maupun materi.
Kami sebagai penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami.Untuk ini kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca dan pendengar.

Palangka Raya, 25 Agustus 2023

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

2.1 Menyusun Dan Menggunakan Media Pembelajaran...............................................2

2.2 Aspek Kemampuan Mengevaluasi Kegiatan Pelatihan...........................................3

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................7

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................7

3.2 Saran........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era digital yang terus berkembang, media pembelajaran telah menjadi elemen
kunci dalam proses pembelajaran.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi dan komunikasi telah membawa pergeseran
dalam cara siswa belajar dan mengakses informasi. Media pembelajaran, seperti video,
audio, animasi, dan platform pembelajaran online, telah menjadi alat yang sangat efektif
dalam mendukung proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Namun, efektivitas
penggunaan media pembelajaran ini sangat tergantung pada kemampuan guru atau pendidik
dalam menyusun, mengevaluasi, dan menggunakan media tersebut dengan tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan Aspek kemampuan menyusun dan menggunakan media
pembelajaran?
2. Bagaimana Aspek kemampuan mengevaluasi kegiatan pelatihan?

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui Aspek kemampuan menyusun dan menggunakan media pembelajaran.
2. Mengetahui Bagaimana Aspek kemampuan mengevaluasi kegiatan pelatihan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menyusun dan Menggunakan Media Pembelajaran


Pengertian media Kata “Media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
dari “medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Association for Education
and Communication Technology (AECT), mengartikan kata media sebagai segala bentuk
dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi.
National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang
dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan Heinich, dkk (1982) mengartikan istilah
media sebagai “the term refer to anything that carries information between a source and a
receiver”.
Dengan kata lain, kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antar
penerima pesan (P) dengan sumber (S) lewat media (M) tersebut. Namun proses
komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah ada reaksi balik (feedback). Berdasarkan uraian
di atas maka secara singkat dapat dikemukakan bahwa media pembelajaran itu merupakan
wahana penyalur pesan atau informasi belajar. Dalam kaitannya dengan fungsi media
pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:
1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen
lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Mempercepat proses belajar.
4. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.
5. Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit
verbalisme.
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh
secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan
beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu:
 Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik
perhatian mereka;

2
 Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa
dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran;
 Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas
komunikasi verbal melalui kata-kata; dan
 Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung,
dan memerankan

2.2 Aspek kemampuan mengevaluasi kegiatan pelatihan


Evaluasi program pelatihan merupakan evaluasi yang bersifat holistik, yang
dipergunakan untuk menilai efektivitas dan efisiensi suatu program pelatihan. Evaluasi
program pelatihan dibedakan menjadi dua yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif digunakan sebagai sarana pengumpulan data dan informasi yang akan
dimanfaatkan sebagai dasar dalam memperbaiki kualitas program pelatihan.
Data dan informasi dari evaluasi formatif merupakan data informasi yang berhubungan
dengan kekurangan yang ada pada program pelatihan. Sedangkan, tes sumatif
dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi yang berguna untuk mengambil
keputusan tentang keberlanjutan suatu program pelatihan. Evaluasi formatif dilaksanakan
selama berlangsungnya program pelatihan, sebaliknya evaluasi sumatif dilaksanakan
diakhir program pelatihan.
Evaluasi program pelatihan dilaksanakan tidak hanya untuk mengetahui efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan pelatihan namun juga digunakan untuk memperoleh informasi
terkait dengan kekurangan yang ada sehingga nantinya program pelatihan dapat diperbaiki
dan diberikan keputusan apakah dapat dilanjutkan atau tidak. Evaluasi program pelatihan
juga dapat digunakan untuk mengetahui dampak dari program pelatihan terhadap
peningkatan kinerja seorang pegawai.
Pelaksanaan evaluasi program pelatihan merupakan suatu proses yang bertahap dengan
berbagai langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan evaluasi. Langkah-langkah
yang perlu dilakukan oleh evaluator antara lain adalah:

1. Menentukan fokus evaluasi


Evaluator perlu menentukan komponen program pelatihan apa saja yang harus
dievaluasi. Hal ini perlu dilakukan agar pelaksanaan evaluasi lebih terarah dan sesuai

3
tujuan evaluasi yang telah ditetapkan
.
2. Menentukan responden
Responden adalah sumber utama data dan informasi yang nantinya akan diolah.
Responden dapat berasal dari peserta, tenaga pengajar ataupun tenaga kepelatihan

3. Menentukan metode/instrumen pengumpulan data


Banyak ragam metode untuk mengumpulan data dan informasi yang diperlukan seperti
survei, observasi, wawancara ataupun analisis dokumen, begitupun juga jenis instrument
pengumpulan data yang beragam seperti check list, skala nilai, atau panduan
wawancara. Pemilihan dan penggunaan metode dan instrumen yang tepat akan
membantu dalam memperoleh data yang akurat dan komprehensif.

4. Melakukan pengumpulan sekaligus analisis data


Pengumpulan data dan informasi perlu bersifat sistematis dan objektif sehingga dapat
menghindari “bias” dalam pengambilan keputusan. Data dan informasi yang telah
terkumpul kemudian dianalisis baik secara kualitatif ataupun kuantitaif. Triangulasi data
dapat digunakan dalam menganalisis data yang berhasil dikumpulkan yang nantinya
akan membantu evaluator dalam membuat rekomendasi sebagai hasil akhir evaluasi.

5. Menyusun laporan hasil evaluasi


Laporan disusun berdasarkan analisis data yang telah dilakukan. Laporan harus disusun
dalam bentuk yang sistematik, lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca laporan.
Hasil evaluasi yang berupa rekomendasi harus diungkapkan secara lengkap, logis dan
komprehensif sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan terkait dengan penyempurnaan dan keberlanjutan program
pelatihan.

a. Fungsi Evaluasi Pelatihan


Seperti yang dijelaskan oleh Fauzi (2011), adalah untuk menyediakan informasi
yang akurat tentang pelaksanaan pelatihan. Hal ini bertujuan agar penyelenggara
pelatihan dapat membuat keputusan yang tepat mengenai apakah pelatihan
tersebut akan diteruskan, ditunda, atau bahkan dihentikan. Oleh karena itu,

4
evaluasi pelatihan memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Mengukur kemajuan pelaksanaan pelatihan.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan pelatihan.
3. Mendeteksi penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan pelatihan.
4. Mengumpulkan data untuk merumuskan saran perbaikan, perubahan,
penghentian, atau perluasan pelatihan.

Sudjana (2006) juga mengemukakan berbagai tujuan evaluasi pelatihan,


termasuk memberikan masukan untuk perencanaan program, kelanjutan
program, modifikasi program, informasi tentang faktor pendukung dan
penghambat program, motivasi dan pembinaan pengelola dan pelaksana
program, serta pemahaman terhadap landasan ilmiah evaluasi program.

Demi meningkatkan produktivitas karyawan, perusahaan perlu


menyelenggarakan pelatihan kerja. Terdapat dua pendekatan dalam merancang
program pelatihan manajemen, yaitu:
1) Pendekatan praktis (on the job training), dan
2) Pendekatan presentasi informasi dan simulasi (off the job training).
Kedua model ini bertujuan untuk mengajarkan aspek-aspek berbeda, seperti
sikap, konsep, pengetahuan, atau keterampilan kepada karyawan.

Dalam memilih teknik yang akan digunakan dalam program pelatihan, ada trade-
offs yang harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, tidak ada satu teknik pun
yang selalu superior; semuanya tergantung pada sejauh mana teknik tersebut
memenuhi berbagai faktor berikut:
1) Biaya yang efektif,
2) Konten program yang diinginkan,
3) Ketersediaan fasilitas,
4) Preferensi dan kemampuan peserta,
5) Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih, dan
6) Prinsip-prinsip pembelajaran.

5
Salah satu teknik pelatihan yang paling umum digunakan adalah metode on the
job, di mana karyawan diajarkan tugas baru langsung oleh seorang pelatih yang
berpengalaman, baik itu sesama karyawan atau pelatih internal. Beberapa teknik
yang bisa diterapkan dalam praktik termasuk:
a) Rotasi jabatan,
b) Instruksi pekerjaan,
c) Magang (apprenticeships),
d) Coaching, dan
e) Penugasan sementara.

Sementara itu, dalam pendekatan teknik off the job, peserta pelatihan diberikan
simulasi dari aspek organisasi yang harus mereka tangani seperti dalam situasi
nyata. Tujuan utama dari teknik presentasi informasi adalah untuk mengajarkan
peserta berbagai sikap, konsep, atau keterampilan. Metode yang bisa digunakan
termasuk:
a) Kuliah,
b) Studi kasus,
c) Studi mandiri,
d) Program komputer,
e) Konferensi, dan
f) Presentasi.

Implementasi program pelatihan berperan sebagai proses transformasi di mana


tenaga kerja yang belum terlatih diubah menjadi karyawan yang terlatih.

Sebagai sebuah proses untuk mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu


serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan
tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar, maka
pelatihan harus dilakukan melalui perencanaan yang matang. Itulah
alasan Smith (1997) yang menguraikan profil kapabilitas individu berkaitan
dengan skill yang diperoleh dari pelatihan dan pengembangan seiring
dengan pengusaan keahlian atau keterampilan yang diterima individu.
Pada akhirnya hasil pelatihan akan membuka peluang bagi peningkatan mutu

6
lulusan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki
peran penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, memotivasi siswa, dan
memfasilitasi pemahaman konsep. Sementara itu, evaluasi program pelatihan menjadi
instrumen vital untuk mengukur keberhasilan program pelatihan, mengidentifikasi
kekurangan, dan memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan
yang tepat.
Dalam dunia bisnis, pelatihan kerja menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas
karyawan. Ada berbagai pendekatan dan teknik yang dapat digunakan, baik yang berbasis
on the job training maupun off the job training, tergantung pada kebutuhan dan preferensi
peserta pelatihan. Perencanaan yang matang dalam implementasi program pelatihan sangat
penting untuk mencapai hasil yang diinginkan dan membuka peluang peningkatan mutu
lulusan pelatihan tersebut. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran yang efektif
dan evaluasi program pelatihan yang cermat akan menjadi faktor kunci dalam mencapai
tujuan pendidikan dan pelatihan.

3.2 Saran
Tanpa mengurangi rasa hormat penulis kepada pihak mana pun dikemukakan
saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat hendaknya makalah ini di susun dapat
menambah ilmu dan bahan evaluasi bagi pembaca kedepanya, sehingga bias terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang. Meskipun
penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada
kenyataan nya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan sebagai bahan
evaluasi penulis kedepanya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurseto. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Universitas Negeri


Yogyakarta. Diakses pada 29 Agustus 2023:
https://media.neliti.com/media/publications/17286-ID-membuat-media-pembelajaran-yang-
menarik.pdf
Atamajaya. Evaluasi Program Pelatihan Untuk Meningkatkan Kualitas Program
Pelatihan.PUSDIKLAT. Diakses pada 29 Agustus 2023:
https://pusdiklat.perpusnas.go.id/berita/read/154/evaluasi-program-pelatihan-untuk-
peningkatan-kualitas-program-pelatihan
Universitas Kristen Satya Wacana:
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4136/3/T2_912011904_BAB%20II.pdf

8881

Anda mungkin juga menyukai