Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


“Prinsip-prinsip Efektivitas Pembelajaran Dan Ciri-ciri Pembelajaran yang
Efektif”

Dosen Pengampu: Bakhrul Ulum, S. Pd. I M.Pd. I

OLEH:
RASNI
NIM: 20.26.0101.1333
SRI WULAN NINGSIH
NIM: 20.26.0101.1337

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT )IBNU KHALDUN NUNUKAN

2021 M / 1443 H

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan segala sesuatu, dan semoga shalawat dan salam-
Nya tercurah kepada Nabi kita, Muhammad SAW demikian juga keluarga dan para
sahabatnya. Atas rahmat dan Hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul (peningkatan efektivitas pembelajaran meliputi ada 2: Prinsip-Prinsip
Efektivitas Pembelajaran dan Ciri-ciri Pembelajaran yang Efektif) guna memenuhi
mata kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karenanya diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi
lebih baik lagi dimasa mendatang.

Semoga tugas makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat
bagi si pembaca.

Nunukan, 29 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Judul .................................................................................................. i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan ........................................................................................... 1

BAB II Pembahasan ....................................................................................... 2

A. Pengertian Prinsip-prinsip Efektivitas Pembelajaran .................... 2

B. Pengertian Ciri-Ciri Pembelajaran yang Efektif ............................ 9

BAB III Penutup .............................................................................................. 19

A. Kesimpulan ................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dalam
rangka mencapai tujuan ini para pakar pendidikan telah berusaha merumuskan,
mempelajari, memperbaiki sistem pembelajaran, salah satu diantaranya
menyusun langkah-langkah untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
Pembelajaran yang efektif ini merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Hal ini harus menjadi perhatian dosen dan guru dalam rangka
meningkatkan mutu pembelajaran, maka dalam tulisan ini akan menguraikan
indikator-indikator yang harus dilaksanakan dalam menciptakan pembelajaran
yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip efektivitas pemeblajaran
2. Apa yang dimaksud dengan ciri-ciri pembelajaran yang efektif
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip efektivitas
pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ciri-ciri pembelajaran yang
efektif

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran

Prinsip-prinsip yang dapat diamati berupa tingkah laku. Jadi dapat


dipahami bahwa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip active learning adalah
tingkah laku yang mendasar yang selalu Nampak dan menggambarkan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar baik keterlibatan mental,
intelektual, maupun emosional yang dalam banyak hal dapat diisyaratkan
keterlibatan langsung dalam berbagai bentuk keaktifan fisik 1

Media dan metode yang sesuai karakteristik siswa untuk


mengoptimalkan kepekaan sensori siswa dan hasil temuan tentang sebagian
besar guru tidak tertarik dan tidak mau menggunakan penilaian autentik atau
penilaian berbasis kinerja.2

Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih
media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya :

1. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi


Dalam konsep pembelajaran, efektivitas adalah keberhasilan
pembelajaran yang diukur dari tingkat ketercapaian tujuan setelah
pembelajaran selesai dilaksanakan. Jika semua tujuan pembelajaran
telah tercapai maka pembelajaran disebut efektif, sedangkan
efisiensi adalah tujuan pencapaian tujuan pembelajaran dengan
menggunakan media, waktu dan sumber daya lain seminimal
mungkin.

1
Bahrul, Penerapan Pembelajaran Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah
2
Hasan Bahrul, IPengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, 2017.

2
Media yang telah memenuhi aspek efektivitas dan efisiensi ini
tentunya akan meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar dan
mendukung pencapaian dalam pembelajaran. Materi yang
disampaikan melalui media ini juga akan lebih mudah diserap anak
didik.3

2. Prinsip Taraf Berfikir Siswa


Media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan
belajar, yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman
visual kepada peserta didik dalam rangka memotivasi belajar,
memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan
abstark menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami4

Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan prinsip


taraf berfikir siswa. Benda-benda yang bersifat konkrit lebih baik
digunakan sebagai media pembelajaran bila dibandingkan media
yang lebih abstrak. Demikian pula media pembelajaran yang
kompleks dari segi struktur atau tampilan akan lebih sulit dipahami
dibanding media pembelajaran yang sederhana. Contoh media
pembelajaran di SD untuk struktur organ-organ dalam tubuh
manusia haruslah tidak serumit media pembelajaran untuk siswa
SMP dan SMA. 5

Jika tingkat kerumitan media pembelajaran tidak


disesuaikan dengan taraf berfikir siswa maka bisa berakibat siswa
bukannya semakin mudah memahami, akan menjadi semakin
bingung dan tidak fokus pada tujuan dan materi pembalajaran

3
Azhar ARsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2006), hal 75-76
4
BAharun, Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Media Model ASSURE
5
Muhammad Faiq,http://prinsipmediapembelajaran.com

3
hingga tidak dapat memperoleh hasil pembelajaran yang
diharapkan.

3. Prinsip Interaktivitas Media Pembelajaran

Prinsip ketiga yang harus diperhatikan dalam pemilihan


media dalam pembelajaran di kelas adalah interaktivitas. Seberapa
besar kemungkinan siswa dapat berinteraksi dengan media
pembelajaran? Makin interaktif, makin bagus media pembelajaran
itu karena lebih mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam belajar.
Misalnya, saat mengajar materi tentang operasi hitung bilangan
bulat, contoh media dalam pelajaran SD yang dapat digunakan
adalah video tentang bagaimana cara melakukan operasi hitung
bilangan bulat atau guru dapat juga menggunakan media
pembelajaran multimedia interaktif pembelajaran mandiri tentang
operasi hitung bilangan bulat. Bila siswa diberikan tontonan video,
tentunya interaksi yang terjadi antara siswa dengan media
pembelajaran hanya satu arah saja dari media ke siswa. Sedangkan
bila menggunakan media pembelajaran berbentuk multi media
interaktif yang dapt dioperasikan pada sebuah computer, maka
interaksi siswa dengan media lebih tinggi. Dalam hal ini, maka
media yang paling cocok untuk dipilih adalah media pembelajaran
dalam bentuk interaktif.

4. Ketersediaan Media Pembelajaran

Media untuk mencapai tujuan pembelajaran, sesuai dengan


materi pelajaran , dan mempunyai interaktivitas yang tinggi, guru
harus melihat ketersediaan media yang akan digunakan. Jika media
tidak tersedia di sekolah maka semua yang telah di rencanakan akan
sia-sia, dan tujuan tidak akan pernah tercapai. Atau guru harus

4
meminjam atau membuat sendiri media itu sendiri. Dengan
menghitung berapa media yang akan di gunakan oleh siswa. Bila
pembelajaran dilakukan secara berkelompok maka media yang
tersedia harus mencukupi.

5. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam
lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik
untuk belajar. Media pembelajaaran dapat dijadikan stimulus untuk
meningkatkan kemauan peserta didik sehingga mengikuti proses
belajar mengajar dengan baik.6
Media harus disesuaikan dengan kemampuan guru , baik dari
pengayaan maupun penggunaan atau pengoperasian media. Akan
lebih efektif lagi jika guru memiliki sendiri media yang akan
digunakan seperti laptop, jika materi yang akan disampaikan
berkaitan dengan pelajaran computer atau pelajaran yang lainnya
jika membutuhkan media tersebut. Media pembelajaran juga dapat
membantu agar tidak adanya kesimpangsiuran antara pesan yang
ingin disampaikan oleh guru dengan pesan yang diterima oleh
peserta didik.7
6. Alokasi Waktu
Isu ketersediaan waktu dalam pembelajaran memang sangat
krusial. Guru selalu dikejar waktu untuk menyelesaikan tuntuntan
kurikulum. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran, yang
notabene efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, mempunyai
relevansi yang baik dengan materi pelajaran, dan berbagai
kelebihan lainpun kadang-kadang terpaksa harus dikesampingkan

6
Bahrun, Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model ASSURE
7
Bahrun, Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model ASSURE

5
bila alokasi waktu menjadi pertimbangan yang penting. Akan tetapi
ketersediaan waktu seringkali bisa disiasati dengan berbagai cara
berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh guru.

7. Fleksibelitas (Kelenturan) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk kegiatan


belajar mengajar dikelas seharusnya memiliki fleksibelitas yang
baik. Media pembelajaran itu dikatakan mempunyai fleksibelitas
yang baik apabila dapat digunakan dalam berbagai situasi. 8Kadang
kala, saat proses pembelajaran berlangsung terjadi perubahan
situasi yang berakibat tidak dapat digunakannya suatu media
pembelajaran.

8. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran


Kadang kala guru harus hati-hati memilih media pembelajaran.
Ada media pembelajran yang kalau tidak hati-hati dalam
penggunaannya dapat mengakibatkan kecelakaan atau siswa
terluka. Media pembelajaran yang dipilh haruslah media
pembelajaran yang aman bagi mereka sehingga hal-hal yang tidak
diinginkan saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung tidak
terjadi. Contoh media pembelajaran yang mudah terbakar, tajam ,
panas, atau bahan-bahan kimia yang bersifat korosif.

1. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Yang Baik


Untuk mendapatkan kualiatas media pembelajaran yang baik agar dapat
memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar , maka
diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajara yang

8
Muhammad Faiq, http://prinsipmediapembelajaran.com

6
baikdan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media
pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media
pembelajaran merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan.9
Maka beberpa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut :
1) Sesuai Dengan Tujuan

Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan


instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua
dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan
agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak
melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya
mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek
lain yaitu sikap dan perbuatan.

Tidak semua materi dapat disajikan dengan gamblang melalui


media pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau
symbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan
penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari
siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan.
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan
menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi
materi.

2) Praktis, Luwes, dan Bertahan


pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi.
Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana nemun secara
tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran

9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta , RAjawali Press, 2013) hal 74

7
mahal dan rumit. Simple dan mudah dalam penggunaan, harga
terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara
terus-menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam
memilih media pembelajaran.10
3) Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan
media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat
ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media
pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media
pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa
sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media
pembelajaran yang dipilih.
4) Keadaan Peserta Didik
Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan
keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun
sosiologis anak, sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan
anak didik tidak akan membantu banyak dalam memahami materi
pembelajaran.11
5) Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat di gunakan jika
tidak tersedia, menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar
dan belajar, peralatan tersebut ketika dibutuhkan untuk memenuhi
keperluan siswa dan guru. Jangan sampai seorang guru menentukan
dan memilih media yang tidak tersedia di sekolahan. Jika guru tidak
mampu membuat dan memproduksi media maka pilihlah media

10
Syaiful Imran, http://ilmupendidikan.net
11
Endang Dealova, http://endnagdevalopa.blogspot.co.id

8
alternative yang tersedia di sekolahan tersebut untuk menjelakan
materi.
B. Pembelajaran Yang Efektif
1. Pengertian
Pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Pembelajaran terdiri dari dua kata:12
a. Belajar menunjukkan apa yang dilakukan seseorang sebagai subjek
yang menerima pelajaran.
b. Mengajar menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh pengajar.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman


dan pelatihan, dimana kegiatan pembelajaran adalah perubahan tingkah
laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap dan
segenap aspek pribadi.13

Pembelajaran secara umum merupakan proses perubahan yakni


perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi seseorang dengan
lingkungannya. Secara lengkap pembelajaran merupakan suatu proses
yang dilakukan individu untuk sebuah perubahan baru secara
keseluruhan sebagai pengalaman diri sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Ada pengertian lain mengenai pembelajaran
diantaranya pembelajaran dan latihan. Keduanya memiliki keterkaitan
yang erat meskipun tidak identik. Keduanya menjadikan perubahan
perilaku aspek perilaku yang berubah karena latihan, adalah perubahan
dalam bentuk skill atau keterampilan. Pembelajaran akan lebih berhasil
ketika disertai dengan latihan.14

12
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta: Quantum Teaching, 2010), hlm.
31
13
Ahmad Sabri. Op.Cit, hlm. 20
14
Mohammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Bandung: Pustaka Bany Quraisy,
2004), hlm. 7-11.

9
2. Komponen-komponen Pembelajaran
Secara rinci komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut:
a. Tujuan, merupakan komponen yang sangat penting dalam
sistem pembelajaran. Mau dibawa kemana siswa? Apa yang
harus dimiliki oleh siswa? Itu semua tergantung pada proses
pembelajaran. Secara umum tujuan belajar itu ada tiga jenis.15
1) mendapatkan pengetahuan
2) Penanaman konsep dalam keterampilan
3) Pembentukan sikap
b. Isi atau meteri pelajaran, merupakan komponen kedua dalam
sistem pembelajaran. Materi pelajaran merupakan inti dalam
proses pembelajaran. Dalam komponen ini maka penguasaan
materi pelajaran oleh guru mutlak diperlakukan. Guru perlu
memahami betul isi materi pelajaran yang akan disampaikan,
sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar.
Materi pelajaran tersebut biasanya tergambarkan dalam buku
teks, sehingga sering terjadi proses pembelajaran adalah
menyampaikan materi yang ada dalam buku.
c. Strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai
fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian
tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun
lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat di
implementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-
komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses
pencapaian tujuan.
d. Alat dan sumber, meskipun sebagai alat bantu, akan tetapi
memiliki peran yang tidak kalah pentingnya. Dalam kemajuan

15
Sardiman, Op.cit, hlm. 26-27.

10
teknologi seperti sekarang ini kemungkinan siswa dapat belajar
dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-hasil
teknologi. Maka, peran dan tugas guru bergeser dari peran
sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber
belajar.
e. Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses
pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga
berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam
pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat
kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem
pembelajaran.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran
Dalam pembelajaran ada beberapa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kegiatan sistem pembelajaran, diantaranya sebagai
berikut:16
a. Faktor Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam
implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru,
bagaimanapun bagus dan idenya suatu strategi itu tidak mungkin
bisa diaplikasikan. Guru dalam proses pembelajaran memegang
peran penting. Tetapi dalam proses pembelajaran, guru tidak
hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang
diajarnya.
Peran guru sebagai mediator (penghubung/perantara) antara
pengetahuan dan keterampilan dengan siswa yang
membutuhkannya, sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran.

16
Ibid, hlm. 52

11
Karakteristik guru yang erat kaitannya dengan pembelajaran
mencakup:
1) Karakteristik intelektual guru yang meliputi: potential
ability (kapasitas ranah cipta bawaan) dan actual ability
(kemampuan ranah cipta yang nyata).
2) Kecakapan ranah karsa guru, seperti: tingkat kepasihan
berbicara, tingkat kecermatan menulis dan menerangkan
keterampilanketerampilan lainnya.
3) Karakteristik ranah rasa guru yang meliputi: tingkat
minat, keadaan emosi dan sikap terhadap siswa dan mata
pelajaran sendiri, dan sebagainya.
4) Usia guru yang berhubungan dengan bidang tugas yang
diemban, misalnya: pengajaran yang berorientasi pada
penanaman budi pekerti akan lebih cocok bila dilakukan
oleh guru yang berusia relatif lebih tua dari guru-guru
lainnya.
5) Jenis kelamin guru yang berhubungan dengan bidang
tugas yang diemban, umpamanya: pengajaran bahasa
dan kesenian akan lebih pas jika dilakukan oleh wanita,
walaupun sebenarnya tidak mutlak.
6) Kelas sosial guru yang berhubungan dengan minat dan
sikap guru terutama terhadap profesinya. Guru yang
berasal dari strata sosial menegah kebawah relative lebih
positif dan bangga menjadi guru dibandingkan dengan
guru yang berasal dari strata sosial yang tinggi.
b. Faktor Siswa
Siswa adalah organisme unik yang berkembang sesuai dengan
tahapan perkembangannya. Perkembangan anak adalah
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo

12
dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek
tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping
karakteristik lain yang melekat pada diri anak.
c. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung
terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media
pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain
sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan
sekolah, kamar kecil dan lain sebagainya.
d. Faktor lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Faktor organisasi kelas yang didalam meliputi jumlah
siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang
bisa mempengaruhi proses pembelajaran.
2) Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran adalah faktor iklim
sosial-psikologis. Maksudnya, keharmonisan hubungan
antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran.
4. Faktor-Faktor Yang Menghambat Pembelajaran
Tidak selamanya proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
Namun ada juga beberapa faktor yang menghambat proses
pembelajaran pada dasarnya adalah faktor yang bersifat internal dan
eksternal:
3. Faktor internal yaitu faktor yang berada pada diri siswa itu sendiri
baik kondisi fisiologis maupun kondisi psikologisnya.

13
1) Kondisi fisiologinya tentang kondisi jasmaninya. Ketika
kondisi jasmaninya sedang tidak baik maka proses
pembelajaran menjadi terhambat karena anak tidak bisa
menerima pelajaran dengan baik.
2) Kondisi psikologisnya tentang kondisi rohaninya. Fungsi
psikologis sangat mempengaruhi proses pembelajaran.
a. Bakat Merupakan kemampuan dasar individu untuk
melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya
pendidikan dan latihan.
b. Minat Merupakan kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika
seorang mahasiswa tidak memiliki minat untuk belajar,
maka akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau
belajar.
c. Motivasi Motivasi berhubungan dengan kebutuhan
motif dan tujuan. Karena motivasi menggerakkan
organisme, mengarahkan tindakan, serta memilih
tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi
kehidupan setiap individu.
d. Kecerdasan Kecerdasan merupakan kemampuan psiko-
fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan
diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan
demikian, kecerdasan tidak hanya berhubungan dengan
otak saja, tetapi dengan organ-organ tubuh yang lain.
e. Sikap Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara
positif maupun negative.

14
4. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa
baik dari lingkungan atau pun instrumental.
Berdasarkan penjelasan di atas maka setiap mahasiswa/individu
mengalami kendala masing-masing saat proses pembelajaran baik
dari faktor internal maupun eksternal. Dari faktor eksternal kendala
yang dialami mahasiswa berada pada segi instrumental yang bisa
berakibat fatal ketika sarana dan fasilitas belajar tidak lengkap.
Sedangkan faktor internalnya dari segi fisiologis dan psikologisnya
mahasiswa. Kondisi fisiologi pada tubuh manusia sangat berperan
penting karena sangat mempengaruhi hasil belajar terutama panca
indera. Oleh karena itu, baik dosen maupun mahasiswa perlu
menjaga kesehatan tubuh dengan baik dengan memeriksakan
kesehatan secara periodik dan mengosumsi makanan bergizi.
Sedangkan kondisi psikologi, dosen sangat berperan penting karena
dosen harus memberikan motivasi dalam belajar dan membuat
mahasiswa minat dalam belajar sehingga tidak menimbulkan sikap
yang negatif dalam Proses pembelajaran.
5. Indikator Pembelajaran Yang Efektif
Yusuf Hadi Miarso mengutip pendapat wotruba and wright, bahwa
berdasarkan pengkajiannya atas sejumlah penelitian,
mengidentifikasikan tujuh indikator yang menunjukkan pembelajaran
yang efektif. Indikator itu adalah:
1. Pengorganisasian kuliah dengan baik
Pengorganisasian kuliah merupakan wewenang dosen. Oleh
karena itu yang dapat menilai apakah kuliah telah diorganisasikan
dengan baik adalah para sejawat dalam bidang studi yang
bersangkutan, ketua jurusan program studi, dan mahasiswa.
Mahasiswa sering kali mempunyai posisi yang terbaik dalam

15
melakukan penilaian, karena mereka dapat membandingkan secara
langsung dosen yang satu dengan lainnya.
2. Komunikasi secara efektif
Komunikasi secara efektif tersebut adalah keahlian dalam
mentransfer ilmu pengetahuan dalam mengajar, ini sangat dituntut
dalam pembelajaran, agar isi pembelajaran dapat dipahami dengan
baik.
Keahlian komunikasi sangat dibutuhkan dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif, yaitu keahlian berbicara, mendengar,
mengatasi hambatan komunikasi verbal , memahami komunikasi
non verbal dari murid dan mampu memecahkan konflik, saat
berbicara dengan murid bahkan dengan orang tua administrator dan
yang lainnya.28 Guru harus memiliki keterampilan komunikasi
yang efektif, agar mampu menerima semua perasaan dan
mendorong timbulnya kepatuhan peserta didik.17
3. Penguasaan dan antusiasme dalam mata kuliah
Seorang dosen dituntut untuk mengetahui materi kuliahnya dengan
baik agar dapat diorganisasikan secara sistematis dan logis, yang
menjadi indikator penguasaan atas bahan kuliah adalah:
a. Harus mampu menghubungkan isi kuliahnya dengan apa
yang telah diketahui mahasiswa.
b. Mampu mengaitkan isi kuliahnya dengan perkembangan
yang baru dalam disiplin keilmuannya.
c. Mampu mengambil manfaat dari hasil penelitian yang
berkaitan.
d. Pemilihan buku wajib dan bacaan

17
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 171

16
e. Penentuan topik pembahasan
f. Pembuatan ikhtisar
g. Pembuatan bahan sajian.

Antusiasme dosen dalam memberikan kuliah, dapat diketahui


dengan baik oleh para mahasiswa, meskipun sering kali ukuran
mengenai hal ini sifatnya kabur dan berubah-ubah sesuai
dengan suasana hati para mahasiswa sendiri.

4. Sikap positif terhadap mahasiswa


Sikap positif terhadap mahasiswa dicerminkan dengan berbagai
cara, antara lain:
1) Seorang dosen memberi bantuan kala mahasiswa mendapat
kesulitan dengan bahan kuliah.
2) Dosen mendorong mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan atau memberi pendapat.
3) Dosen dapat dihubungi oleh mahasiswa diluar kelas
4) Dosen menyadari dan peduli dengan apa yang dipelajari
oleh mahasiswa.
5. Pemberian ujian dan nilai yang adil
Adil di dalam ujian dan penilaian. Sejak dari permulaan kuliah,
mahasiswa harus diberi tahu, beberapa macam penilaian kuliah
yang akan dilakukan, seperti misalnya tes pormatif, makalah,
proyek, ujian dan pertanyaan-pertanyaan lain yang semuanya akan
dihitung untuk menentukan nilai akhir.
6. Keluwesan dalam pendekatan pengajaran
Keluwesan dalam pendekatan pengajaran. Pendekatan
pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dengan bervariasi,
seringkali merupakan petunjuk adanya gairah dalam mengajar.
Berbagai pendekatan mungkin dapat bermanfaat dalam mencapai

17
berbagai tujuan, atau dalam menanggapi latar belakang dan
kemampuan mahasiswa. Umpamanya, simulasi dan teknik
permainan dapat bermanfaat didalam mengajar analisa, sintesa, dan
kemampuan pemikiran kritis.
7. Hasil belajar mahasiswa yang baik.18
Hasil belajar mahasiswa yang sesuai. Seberapa banyak dan apa
yang dipelajari oleh mahasiswa di dalam suatu kuliah adalah hasil
dari berbagai faktor proses pembelajaran yang telah ia ikuti,
meskipun tidak kesemuanya berhubungan dengan dosen.
Kemampuan dalam memotivasi mahasiswa, umpamanya, sangat
berhubungan dengan apa yang dicapai mahasiswa. Beberapa
mahasiswa dapat belajar sendiri, tanpa harus mendapat pelajaran
terlebih dahulu. Oleh sebab itu memisahkan hasil dari pembelajaran
dan proses belajar merupakan suatu yang sangat sukar. Meskipun
ada kesukaran, adalah penting untuk mempertimbangkan usaha
belajar mahasiswa pada waktu menilai efektivitas pembelajaran.

18
Yusuf Hadi Miarso, Opcit, hlm. 546

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Prinsip-prinsip dalam memilih media pembelajaran Berikut ini beberapa
prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih media untuk
pembelajaran yang akan dilaksanakannya :
1) Prinsip Efektivitas dan Efisiensi
2) PrinsipTaraf Berfikir Siswa
3) Interaktivitas Media Pembelajaran
4) Ketersediaan Media Pembelajaran
5) Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
6) Alokasi Waktu
7) Fleksibelitas (Kelenturan) Media Pembelajaran
8) Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
Kesimpulan pembahasan kedua uraian diatas tentang pembelajaran yang
efektif sebagai suatu usaha guru dan dosen dalam melaksanakan tugasnya, yang
diharapkan menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan, maka harus
melalui pemakaian prosedur yang tepat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bahrul, Penerapan Pembelajaran Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


Di Madrasah
Azhar ARsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2006),
hal 75-76
BAharun, Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Media
Model ASSURE
Bahrun, Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui
Model ASSURE

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta: Quantum Teaching,
2010), hlm. 31
Mohammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Bandung: Pustaka Bany
Quraisy, 2004), hlm. 7-11.
Hasan Bahrul, IPengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, 2017.

Muhammad Faiq, http://prinsipmediapembelajaran.com

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta , RAjawali Press, 2013) hal 74

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Syaiful Imran, http://ilmupendidikan.net


Endang Dealova, http://endnagdevalopa.blogspot.co.id
Ahmad Sabri. Op.Cit, hlm. 20
Sardiman, Op.cit, hlm. 26-27.
Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 171
Muhammad Faiq,http://prinsipmediapembelajaran.com
Yusuf Hadi Miarso, Opcit, hlm. 546
Ibid, hlm. 52

20
21

Anda mungkin juga menyukai