Anda di halaman 1dari 19

Tugas Rekayasa Ide

PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA


(MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI MENGGUNAKAN APLIKASI
POWTOON)

Dosen Pengampu : SABANI, S.Pd., M.Si.

NAMA : PARASIAN SITINJAK (


REZA I.L SIMAJUNTAK (4173121043)
SARI SITI WAHYUNI (4171121053)
YUNI S.P SIMBOLON (
KELAS : FISIKA DIK.D 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide
ini tepat pada waktunya. Dalam tugas ini penulis akan membahas mengenai “Ide-
dalam pembuatan media pembelajaran Animasi menggunakan aplikasi
Powtooon”.
Tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
yang dapat membimbing dan memperkaya ilmu mahasiswa dalam kreasi dan
bentuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dan relevan dengan disiplin ilmu yang
bersumber pengetahuan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
tugas ini. Oleh karena itu kami menyarankan kepada dosen pembimbing dan
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun demi
kesempurnaan untuk tugas ini. Akhir kata semoga tugas yang kami susun ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan,2 November 2019

Penulis

i|Rekayasa Ide P3FIS


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Tujuan Rekayasa Ide ............................................................................. 1

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

1.4 Manfaat ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................................................ 3

2.2 Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ............................................. 5

2.3 Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran ........................................... 6

2.4 Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran ........................................ 9

2.5 Kriteria Pemilihan Media .................................................................... 11

2.6 Rekayasa Ide ....................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 15

3.2 Saran .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

ii | R e k a y a s a I d e P 3 F I S
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu pengajaran yang diselenggarakan di sekolah
sebagai pendidikan formal. Menurut Purwanto, (2013: 18) menyebutkan
bahwa pendidikan melibatkan siswa, guru, metode, tujuan, kurikulum, media,
sarana, kepala sekolah, pemerintah, masyarakat, pengguna lulusan, lingkungan
fisik, dan sebagainya. Dalam pendidikan siswa memasuki sebuah proses
transformasi pembelajaran yang menimbulkan kegiatan belajar bagi siswa.
Dalam proses itu siswa berinteraksi dengan komponen instrumental
pendidikan seperti guru, materi, media, sarana, dan metode mengajar .
Dari beberapa komponen diatas, didalam pendidikan salah satunya guru
sangat berperan penting dalam menyeimbangkan situasi kelas. Supaya guru
dapat menciptakan kondisi belajar yang optimal, guru harus kreatif dalam
menyampaikan materi yang disampaikan. Selain upaya dalam pemanfaatan
kelas, guru harus mengetahui tentang kriteria dalam memilih media
pembelajaran yang menarik agar siswa tertarik mengikuti pelajaran tersebut
sampai selesai.
Media pembelajaran yang digunakan guru menjadi tolak ukur dalam
pembelajaran. Apabila media pembelajaran yang dibuat oleh guru menarik,
maka dapat menciptakan suasana belajar yang baik dan menumbuhkan siswa
termotivasi untuk belajar. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan
dengan materi pelajaran, situasi dan kondisi lainnya.

1.2 Tujuan Reekayasa Ide

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan rekayasa ide ini antara lain :
1. Mengenalkan kepada siswa mengenai media pembelajaran animasi fisika
menggunakan Powtoon
2. Memudahkan siswa dalam pembelajaran fisika khususnya materi
Elastisitas dan Hukum Hooke

1|Rekayasa Ide P3FIS


3. Meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran fisika
khususnya materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke melaui pembuatan
media animasi.
4. Meningkatkan penggunaan media pembelajaran untuk menyelenggarakan
pembelajaran yang lebih menarik, interaktif dan atraktif.

1.3 Rumusan Masalah


1.3.1 Apa yang dimaksud dengan Media Pembelajaran ?
1.3.2 Apa Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran?
1.3.3 Apa Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran?
1.3.4 Bagaimana Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran?
1.3.5 Bagaimana Kriteria Pemilihan Media ?
1.3.6 Apakah Media Pembelajaran Yang Baik Digunakan Di Kelas?

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan rekayasa ide ini antara lain :
1. Siswa dapat mengenal media pembelajaran animasi
2. Siswa lebih praktis dalam mempelajari fisika khususnya materi Elastisitas
dan Hukum Hooke
3. Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran fisika materi pokok Elastisitas
dan Hukum Hooke melaui pembuatan media animasi
4. Penggunaan media pembelajaran lebih meningkat dalam penyelenggaraan
pembelajaran fisika yang lebih menarik, interaktif dan atraktif.

2|Rekayasa Ide P3FIS


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Media Pembelajaran


Pada hakikatnya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dilakukan
melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah
proses komunikasi. Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan
dari sumber pesan melalui media tertentu kepada penerima pesan.
Pembelajaran yang ideal harus sesuai dengan standar proses yaitu
pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
memotivasi.
Pembelajaran yang interaktif merupakan pembelajaran yang memberikan
suatu kesempatan kepada siswa untuk menjalin kerjasama yang bermakna
dengan guru dan teman lainnya. Pembelajaran yang menyenangkan
merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dalam
situasi atau suasana tanpa tekanan, terlibat secara fisik dan psikis.
Pembelajaran yang menantang merupakan pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu masalah, persoalan-persoalan dilematis, dan kemungkinan-
kemungkinan baru serta paradoks sesuai dengan tingkat usia siswa tersebut.
Pembelajaran yang memotivasi merupakan pembelajaran yang memberi
semangat kepada siswa untuk mencapai prestasi, teknik, berani
mengaktualisasikan dan mengekspresikan diri, dan berkompetisi dalam
belajar.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan pembelajaran
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi adalah
menggunakan sumber belajar yang bervariasi. Sumber belajar merupakan
salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Keberadaan sumber belajar akan mempermudah proses pembelajaran. dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa informasi yang
disajikan dalam berbagai jenis media yang dapat membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajar yang akan dicapai.

3|Rekayasa Ide P3FIS


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and
Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang
sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran.
Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan
pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3).
Menurut Rossi dan Braedle dalam Sanjaya (2013: 163) menyatakan
media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku koran, majalah dan
sebagainya. Selain itu, Nana Sudjana (dalam Anriyadi, 2010: 2) menyatakan,
ada beberapa alasan berkenaan dengan pemanfaatan media, diantaranya;
pelajaran akan lebih menark perhatian siswa, bahan pelajaran akan lebih
mudah dipelajari oleh siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
siswa akan lebih banyak aktif dalam proses kegiatan belajar bahkan
penggunaan media akan dapat mempertinggi kualitas proses dan hasil
pengajaran.Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi memberi
dampak besar dalam berbagai sendi kehidupan, termasuk terhadap dunia
pendidikan. Menurut Anderson (1987) (Bambang Warsita 2008: 123). Media
dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional
aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran
atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan)
yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga
alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide)
foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai

4|Rekayasa Ide P3FIS


kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi
pembelajaran.
Dari peryataan diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

2.2. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Dikutip dari skiripsi Analisa Yolanda ada bebrapa tujuan media menurut
para ahlinya, yaitu yang pertama, Munadi (2010:8) “tujuan pemanfaatan
media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan
mengefisiensikan proses pembelajaran itu sendiri”. Kedua menurut Achsin
(1986:17-18) dalam Endonesa (Online), menyatakan bahwa tujuan
penggunaan media pengajaran adalah sebagai berikut : (1) agar proses belajar
mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan
berdaya guna, (2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam
menyampaikan informasi materi kepada anak didik, (3) untuk mempermudah
bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang
telah disampaikan oleh guru/pendidik, (4) untuk dapat mendorong keinginan
anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau
pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, (5) untuk menghindarkan salah
pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain
terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Media yang digunakan dalam kelas hendaknya sesuai dengan kondisi
sekolah tersebut, kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa
media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
ingin dicapai.
Dari beberapa uraian di atas sudah jelas tujuan penggunaan media dalam
suatu proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan proses
penyampaian informasi kepada penerima (siswa), agar didapatkan hasil
belajar yang diharapkan.

5|Rekayasa Ide P3FIS


2.3. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Arsyad (2011:25) mengemukakan beberapa manfaat praktis dari
penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai
berikut:
1 Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2 Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3 Media pembelajaran dapat mengatasi indera, ruang, dan waktu, yaitu:
a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio, atau model.
b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau
gambar.
c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film,
foto, slide, disamping secara verbal.
d) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau
simulasi komputer.
e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti kepompong
menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman
seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
4 Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

6|Rekayasa Ide P3FIS


dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan ke museum
atau kebun binatang. Menurut Caray (Online) “Fungsi media pembelajaran
untuk memudahkan para pengajar untuk menyampaikan secara tepat dan
efisien kepada siswa”. Secara umum manfaat media pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sudrajat (Online), menyebutkan
manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1 Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para peserta didik.
2 Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
3 Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya.
4 Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5 Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6 Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7 Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8 Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak.

Sedangkan menurut Mustikasari (Online) secara lebih khusus manfaat media


pembelajaran adalah:

1 Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dengan bantuan


media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari
dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa
dimanapun berada.
2 Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik
secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.

7|Rekayasa Ide P3FIS


3 Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan
terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru
cenderung bicara satu arah.
4 Efisiensi dalam waktu dan tenaga. Dengan media tujuan belajar akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal
mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-
ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
5 Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang
memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat,
menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman
siswa akan lebih baik.
6 Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja. Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa
sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa
dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari
waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar
lingkungan sekolah.
7 Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri
sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8 Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Guru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk
memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan
lain-lain.

Media pembelajaran akan sangat bermanfaat dan sangat membantu guru


maupun siswa dalam proses pembelajaran, jika program media itu didesain
dan dikembangkan secara baik, maka fungsi guru akan dapat diperankan oleh

8|Rekayasa Ide P3FIS


media meskipun tanpa keberadaan guru sehingga waktu belajar akan lebih
efektif.

2.4. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran


Berdasarkan perkembangannya, Arsyad (2011:29) dalam skiripsi Analisa
Yohana membagi media pembelajaran dalam empat kelompok, antara lain:
1 Media hasil teknologi cetak, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang.
b) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan
reseptif.
c) Teks dan visual ditampilkan statis (diam).
d) Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip
kebahasaan dan persepsi visual.
e) Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa.
f) Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.
2 Media hasil teknologi audio-visual, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Mereka biasanya bersifat linear.
b) Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
c) Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya.
d) Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan
abstrak.
e) Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan
kognitif.
f) Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan
3 Media hasil teknologi yang berbasis komputer, memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a) Mereka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara
linear.
b) Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau
berdasarkan keinginan perancang/pengembangan sebagaimana
direncanakannya.

9|Rekayasa Ide P3FIS


c) Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata,
simbol dan grafik.
d) Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e) Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas
siswa yang tinggi.
4 Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Menggabungkan
beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer, memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a) Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear.
b) Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan
cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.
c) Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks
pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan
dibawah pengendalian siswa.
d) Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam
pengembangan dan penggunaan pelajaran.
e) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga
pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan.
f) Bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa.
g) Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai
sumber.

Kustandi & Sutjipto (2011:79) dalam skiripsi Analisa Yohana


pengklasifikasian media pembelajaran dapat didasarkan pada karakteristik dan
sifat-sifat media, baik dilihat dari bentuk, teknik pemakaian, ataupun
kemampuannya, sebagai berikut:
1 Dilihat dari sifat atau jenisnya, media dapat dikelompokkan seperti berikut
ini.
a) Kelompok media yang hanya dapat didengar, atau media yang
mengandalkan kemampuan suara, disebut media auditif. Media ini
meliputi media radio, audio atau tape recorder.

10 | R e k a y a s a I d e P 3 F I S
b) Kelompok media yang hanya mengandalkan indera penglihatan, disebut
dengan media visual, seperti gambar, foto, slide, kartun, model, dan
sebagainya.
2 Dilihat dari teknik pemakaiannya, media dapat dikelompokkan seperti
berikut ini.
a) Kelompok media yang dapat didengar dan dilihat disebut dengan
media audio visual, seperti soundslide, film, TV, video, dan filmstrip.
3 Dilihat dari kemampuannya, media dapat dibagi menjadi berikut ini.
a) Media yang mempunyai jangkauan dan serentak, seperti radio dan
televisi. Pemanfaatan media ini tidak terbatas pada tempat dan
ruangan. Siapapun dapat memanfaatkannya di manapun.
b) Media yang mempunyai jangkauan terbatas, seperti OHP, slide suara,
film slide, dan lain-lain. Media semacam ini pemanfaatannya
memerlukan tempat dan penataan yang khusus.
c) Media yang dimanfaatkan secara individu, seperti model pembelajaran
berprogram, pembelajaran melalui komputer, dan lain-lain.

Para ahli mengklasifikasikan media pembelajaran dari sudut pandang yang


berbeda-beda, maka mereka mengelompokkan jenis serta karakteristik media
pembelajaran juga berbeda-beda. Teknologi semakin berkembang, begitu pula
jenis media pembelajaran yang ada juga semakin bermacam-macam. Seorang
guru di sekolah dituntut untuk mengetahui karakteristik media pembelajaran yang
digunakan di sekolah tersebut.

2.5. Kriteria Pemilihan Media

Penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya,
tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu
mempertinggi proses pengajaran . Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru
dalam menggunakan media pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran .
 Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain
jenis dan manfaat media pengajaran, menggunakan media sebagai alat

11 | R e k a y a s a I d e P 3 F I S
bantu mengajar dan tidak lanjut penggunaan media dalam proses belajar
siswa.
 Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk
keperluan pengajaran , terutama media dua dimensi atau media grafis , dan
beberapa media tiga dimensi , dan media proyeksi .
 Ketiga , pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan
penggunaan media dalam proses pengajaran .
Dalam menilai media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria - kriteria sebagai berikut:
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran ;
b. Dukungan terhadap isi bahan pengajaran ;
c. Kemudahan memperoleh media;
d. Keterampilan guru dalam menggunakan ; apa pun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses
pengajaran.
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya ; sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
g. Dengan kriteria pemilihan media di atas , guru dapat lebih mudah
menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu
mempermudah tugas – tugasnya sebagai pengajar.

2.6 Rekayasa Ide


Adapun ide yang kami angkat seperti judul adalah berlandas pada
pengalaman penulis serta hasil pengamatan yang akan kami lakukan kepada
subjek penelitian yang mungkin akaan mengalami hal dimana yaitu kurangnya
motivasi belajar pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke akibatnya terjadi
beberapa hal seperti : banyak nya siswa tidak mengerti tentang materi,
penggunaan media yang kurangmenarik, akan menyebabkan rendahnya motivasi
siswa untuk belajar. Sehingga dari hal tersebut kami akan membuat solusi dalam
bentuk media pembelajaran yang lebih menarik. Adapun alat yang digunakan

12 | R e k a y a s a I d e P 3 F I S
dalam rekayasa ide ini adalah media pembelajaran yang menarik yaitu aplikasi
powtoon.
Dalam perancangan ide pembuatan media pembelajaran ini, hal ini sangat
efisien digunakan terutama dalam melakukan pembelajaran elastisitas dan hukum
hooke khususnya. Sebelum melaksanakan rekayasa ide ini, terdapat indikator
yang ingin dicapai antara lain yaitu; dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dalam aplikasi ini juga terdapat dua sub bagian yang diprogramkan untuk
dijalankan yaitu :
Adapun materi yang harus dikuasasi yaitu :
 Merancang media pembelajaran
 Membuat kreasi sebagus mungkin
Jadi dari kedua, bagian di atas, siswa akan dimudahkan dalam memahami
konsep ealastisitas dan hukum hooke melalui pembuatan media yang dilakukan.

Media Pembelajaran Powtoon


Media Pembelajaran Powtoon Menurut Graham (2015: 7) powtoon adalah
software online yang inovatif dan sederhana yang dapat membuat animasi yang
menarik dengan menggunakan video animasi. Animasi ini dapat digunakan untuk
penggunaan pribadi dan umum. Penggunaan powtoon yang khas adalah di
sekolah, selain itu, powtoon juga digunakan untuk iklan suatu produk, video
penjualan produk, dan video investor. Dalam penggunaan disekolah yaitu
untuk membantu guru memudahkan menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.
Powtoon tersedia secara online atau dapat di download sebagai file mp4 (video).
Menurut Thamrin (2017: 156) powtoon adalah software berbasis web untuk
membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi, diantaranya animasi tulisan
tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan
timeline yang sangat mudah. Sementara itu, menurut Fajar (2017: 104) powtoon
adalah suatu perangkat lunak pengolah media presentasi animasi berbasis Saas
(Software as a Service) yang dapat diakses secara online melalui situs
www.powtoon.com yang dapat digunakan sebagai alat bantu presentasi bagi guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.

13 | R e k a y a s a I d e P 3 F I S
Menurut Agustina (2017: 42) media powtoon merupakan software video
animasi yang dapat diakses secara online. Software ini menyediakan fasilitas
soundtrack musik secara gratis, dapat merekam narasi. Video yang dibuat dapat
menggunakan template yang sudah ada atau dapat berkreasi dengan menggunakan
tampilan kerja (workspace) yang masih kosong. Dari beberapa pendapat para ahli
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media powtoon secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang berupa software video
animasi yang ditampilkan kepada peserta didik melalui animasi gambar bergerak
dan suara.

Kelebihan Media PowToon


1. Interaktif dan memberikan umpan balik.
2. Memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menentukan topik
belajar.
3. Memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses belajar.
4. Powtoon bisa digunakan dimanapun dan kapanpun secara mandiri.
5. Video disajikan tidak terlalu lama sehingga tidak mengurangi tingkat
motivasi pengguna.
6. Materi disajikan secara interaktif dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh siswa.
7. Aplikasi yang digunakan dalam penyusunan multmedia interaktif powtoon
sangat menarik sehingga produk yang dihasilkan juga memiliki kualitas
gambar, animasi, video, suara, dan musik yang lebih.

Kekurangan Media PowToon


1. Hasil video yang dibuat menggunakan aplikasi powtoon harus melewati
serangkaian proses yang sedikit rumit.
2. Pengoperasian media ini membutuhkan alat utama berupa laptop dan
apabila digunakan sebagai media pembelajaran di kelas diperlukan LCD
proyektor dan speaker untuk menghasilkan gambar dan suara yang
maksimal.

14 | R e k a y a s a I d e P 3 F I S
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari rekayasa ide yang disusun ini adalah mengenai
penggunaan media pembelajaran yang menarik dan interaktif pada topik
elastisitas dan hukum hooke yang akan dirangkai dengan menggunakan media
animasi powtoon. Teknik implementasi yang akan digunakan adalah teknik
perangkaian dengan menggunakan kreasi sebagik mungkin. Prediksi hasil dan
rancangan yang digunakan diharapkan sesuai dengan tujuan dan manfaat yang
telah tercantum dalam penulisan rekayasa ide ini dan memberikan dampak yang
positif bukan hanya bagi siswa namun juga bagi pendidik nantinya.

3.2 Saran
Adapun rekomendasi dari rekayasa ide yang disusun ini adalah sebaiknya
ide ini dapat diterapkan agar memudakan peserta didik dalam pembelajaran fisika
yang menggunakan media pembelajaran yangg menarik dan interaktif.

15 | R e k a y a s a I d e P 3 F I S
DAFTAR PUSTAKA

16 | R e k a y a s a I d e P 3 F I S

Anda mungkin juga menyukai