Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MEDIA PENDIDIKAN BIOLOGI

(AKKP4302)
MEDIA DAN PERENCANAAN PENGAJARAN

Dosen Pengampu :
Dr.Hj.Noorhidayati, M.Si
Dewi Amelia Widiyastuti, S.Si., M.Pd.

Disusun oleh Kelompok 5 :

Irmawati (2210119220010)
Rini (2210119120004)
Mahmudi Hasan (2210119210002)
Siti Muzdalifah (2210119220024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Media dan Perencanaan Pengajaran” dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah media
pendidikan biologi. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang media dan perencanaan pengajaran bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Drs.Hj. Noorhidayati M.Si., dan
Ibu Dewi Amelia Widiyastuti, S.Si., M.Pd. selaku dosen mata kuliah media
pendidikan biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 4 September 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................2
B. Permasalahan...............................................................................................2
C. Metode Penulisan........................................................................................2
D. Tujuan Penulisan........................................................................................2
E. Manfaat Penulisan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Pengertian Media dan Perencanaan Pengajaran ....................................4


B. Perencanaan Pengajaran yang
Efektif......................................................... 4

BAB III PENUTUP...............................................................................................29


A. Kesimpulan................................................................................................29
B. Saran..........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu
negara. Di era informasi dan teknologi saat ini, pengajaran dan pembelajaran
telah mengalami perkembangan signifikan, dengan media menjadi salah satu
komponen utama yang mengubah cara kita mengakses, mengelola, dan
menyampaikan pengetahuan. Pengajaran adalah salah satu aspek penting
dalam dunia pendidikan. Bagaimana materi diajarkan kepada siswa dapat
memengaruhi pemahaman dan hasil belajar mereka. Dalam upaya untuk
membuat pengajaran lebih efektif dan menarik, penggunaan media dalam
perencanaan pengajaran sangatlah relevan. Media dapat berupa berbagai alat
atau teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa.
Media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai,
khususnya penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun
di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (media
komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan
efektivitas hasil belajar siswa. Menurut (Asnawir & Usman, B. 2002) dalam
bukunya yang berjudul “media pembelajaran” menjelaskan bahwa media
merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehinga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya. Selain itu apabila media yang dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap.

Makalah ini akan menggali peran penting media dalam perencanaan


pengajaran serta bagaimana penggunaan media yang tepat dapat
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Makalah ini akan membahas

1
secara mendalam peran media dalam perencanaan pengajaran. Kami akan
melihat bagaimana media dapat meningkatkan keterlibatan siswa,
memfasilitasi pemahaman konsep yang kompleks, mendukung pengajaran
jarak jauh, dan mengintegrasikan elemen-elemen yang berbeda dalam
kurikulum pendidikan. Selain itu, kita juga akan menjelajahi berbagai jenis
media yang tersedia dan pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan
dalam memilih media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

B. Permasalahan
1. Bagaimana peran media dalam pengajaran?
2. Bagaimana perencanaan pengajaran yang efektif?

C. Metode Penulisan
Metode penulisan bersifat studi pustaka, penulisan dilakukan secara
relevan untuk mendapatkan informasi dengan topik atau masalah yang akan
dibahas. Teknik ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yaitu
melakukan studi penelaahan dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dibahas, serta jurnal pendukung.
D. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
tujuan yang diharapkan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu media pendidikan .
2. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pendidikan.
.E. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai pedoman evaluasi
mahasiswa untuk mengetahui pengertian media pendidika dan bagaimana
perencanaan pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Media dalam Pengajaran ,
Media memiliki peran yang signifikan dalam perencanaan pengajaran,
yang dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut :

1. Meningkatkan Keterlibatan Siswa


Meningkatkan keterlibatan siswa berarti membangkitkan minat dan
motivasi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Ini
mencakup partisipasi siswa dalam kelas, pemberian tanggapan atau
pertanyaan, keterlibatan dalam diskusi, kerja kelompok, dan pengalaman
belajar yang lebih dalam dan berarti(Mannan,et all.2023).
a. Penggunaan gamifikasi: Implementasikan elemen permainan
dalam pembelajaran untuk membuatnya lebih interaktif dan
menantang. Misalnya, Anda dapat membuat sistem poin atau level
yang dapat dicapai oleh siswa saat mereka menyelesaikan tugas
atau mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ini akan mendorong
motivasi dan keterlibatan siswa.
b. Membuat video pembelajaran: Buat video pembelajaran yang
menarik dan informatif untuk menjelaskan konsep atau topik yang
sulit. Gunakan animasi, grafis, atau visualisasi yang menarik untuk
membantu siswa memahaminya dengan lebih baik. Anda juga
dapat mempertimbangkan untuk meminta siswa untuk membuat
video presentasi mereka sendiri untuk meningkatkan keterlibatan
mereka dalam pembelajaran.
c. Pembelajaran interaktif secara online: Gunakan platform
pembelajaran online yang memiliki fitur interaktif seperti ujian
online dengan pilihan ganda, pertanyaan open-ended, atau aktivitas
kolaboratif. Platform ini juga biasanya memiliki forum diskusi di
mana siswa dapat berpartisipasi dalam diskusi atau berbagi
pemikiran mereka tentang topik pembelajaran.
d. Penggunaan aplikasi mobile: Aplikasi mobile dapat menyediakan
cara yang mudah dan portabel untuk siswa mengakses materi
pembelajaran. Beberapa aplikasi memiliki fitur interaktif seperti
kuis, teka-teki, atau permainan yang dapat meningkatkan minat
siswa dalam belajar.
e. Pembelajaran berbasis proyek: Buat proyek pembelajaran yang
memungkinkan siswa menerapkan konsep atau keterampilan yang

3
dipelajari dalam konteks dunia nyata. Proyek seperti ini akan
mendorong siswa untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan terlibat
dalam pembelajaran. Contohnya adalah membuat presentasi, video,
atau blog tentang topik tertentu atau melakukan penelitian tertentu.
1. Menggunakan konten multimedia: Gunakan gambar, audio, video, atau
animasi untuk menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang menarik
dan interaktif. Misalnya, Anda dapat menggunakan gambar atau video
untuk mengilustrasikan konsep atau teori, atau menggunakan audio untuk
membacakan teks atau memberikan penjelasan.
Dengan menggunakan media-media tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
minat siswa dalam pembelajaran dan membuatnya menjadi lebih menarik serta
interaktif.

2. Memfasilitasi Pemahaman
Memfasilitasi pemahaman berarti membantu siswa dalam proses
memahami materi pembelajaran dengan lebih baik. Hal ini melibatkan
penggunaan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang efektif untuk
membantu siswa mengklarifikasi, menginterpretasikan, merangkum, dan
menerapkan informasi yang dipelajari(Suhaemi,A.2020). Fasilitator
pemahaman dapat menggunakan pertanyaan terbuka, menjelaskan kembali
konsep, memberikan contoh yang relevan, menyajikan materi dengan cara
yang mudah dimengerti, menggunakan visualisasi atau representasi grafis,
dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Adapu tujuan dari
memfasilitasi pemahaman adalah agar siswa dapat mengaitkan konsep-
konsep yang dipelajari dengan pengetahuan sebelumnya, memperdalam
pemahaman mereka, dan mampu menerapkan pengetahuan ini dalam
situasi nyata.

3. Kustomisasi Pengajaran
Kustomisasi pengajaran merupaka proses mengubah atau
menyesuaikan metode, materi, dan strategi pembelajaran agar sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memaksimalkan potensi

4
belajar setiap siswa. Kustomisasi pengajaran dapat melibatkan penggunaan
teknologi, pengembangan materi pembelajaran yang relevan, pemberian
tugas-tugas yang menantang, dan penyesuaian proses evaluasi sesuai
dengan tingkat pemahaman siswa. Metode kustomisasi pengajaran dapat
berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing
guru dan siswa. Media ini memungkinkan guru untuk menyusun materi
pelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Ini membantu
dalam menghadirkan pendekatan pengajaran yang lebih diferensiasi.
4. Pengayaan Pengajaran
Merupakan suatu penerapan metode atau strategi pembelajaran
tambahan yang digunakan untuk memperkaya proses pembelajaran.
Pengayaan pengajaran dapat dilakukan dengan cara memberikan materi
pelajaran yang lebih mendalam, kompleks, atau menantang bagi para
siswa yang memiliki kemampuan atau minat yang lebih tinggi. Pengayaan
pengajaran bertujuan untuk memberikan peluang kepada siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk mengembangkan diri mereka
secara optimal. Dengan adanya pengayaan pengajaran, siswa dapat
dihadapkan pada tugas dan materi yang lebih menantang dan kompleks,
sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis,
kreatif, serta kemampuan analisis yang lebih baik.
Peserta didik yang lebih cepat memahami tentunya perlu dilakukan
kegiatan untuk dapat meningkatkan hasil belajar Iagi sehingga dapat
benar-benar mewujudkan perkembangan yang optimal. Dalam hal ini guru
dapat menerapkan program pengayaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
petiga Bra remedial maupun pengajaran pengantian lebih difokuskan pada
kebutuhan perserta didik secara individual dan tidak bergantung pada
status standar sekolahnya (Nurhayati, 20141.

Dengan adanya pengayaan pengajaran, diharapkan siswa dapat


mengembangkan potensi mereka secara optimal, mendorong minat dan
motivasi belajar yang tinggi, serta meningkatkan prestasi akademik

5
mereka. Pengayaan pengajaran juga dapat membantu siswauntuk
mengembangkan keterampilan berfikir kritis, kreatif, dan analitis yang
sangat penting bagi kehidupan di masa mendatang.

B. Perencanaan Pengajaran yang Efektif


Perencanaan pengajaran merupakan proses kegiatan yang mengupayakan
membantu para peserta didik dalam mengembangkan potensi, kemmapuan,
keterampilan, dan pengetahuannya agar kegiatan proses belajar mengajar
terencana dengan baik, sesuai, terarah dan memiliki tujuan. Dalam perencanaan
pengajaran mencakup beberapa proses kegiatan di antaranya:

 Merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai


 Cara yang digunakan dalam menilai tujuan tersebut
 Materi (bahan) yang akan diajarkan
 Cara menyampaikan materi (bahan) yang akan di ajarkan
 Media (alat) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan pengajaran

Bentuk atau format dalam perencanaan pengajaran dirancang agar prose


kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, efektif, efisien, terukur,
terarah, dan relevan dengan visi, misi serta tujuan satuan pendidikan baik
pendidikan dasar maupun pendidikan menengah dan lembaga-lembaga pendidikan
bagi para peserta didiknya.

(Indonesia, 2016), Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar


Proses Pendidikan Dasar dan Menengah pada Bab III perencanaan pembelajaran
point A Desain Pembelajaran menyebutkan, perencanaan pembelajaran dirancang
dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan scenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

6
Suatu kegiatan tentunya memiliki tujuan, seperti halnya dalam mata kuliah
perencanaan pengajaran memiliki tujuan bagi para mahasiswa calon pendidik atau
tenaga kependidikan masa depan agar mampu mempersiapkan rancangan kegiatan
atau perencanaan pengajaran dalam proses pembelajaran atau proses kegiatan
belajar mengajar.

1. Tujuan Perencanaan
Aktivitas dalam suatu kegiatan guna mencapai tujuan sangat
membutuhkan sebuah perencanaan yang matang berdasarkan tujuan yang
sesuai dengan bidang yang hendak dicapainya. Menurut (Silalahi, 2003),
tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:
 Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantisipasi dan merekam
perubahan (a way to anticipate and offset change).
 Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada administrator-
administrator maupun non-administrator.
 Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan
digunakan untuk memudahkan pengawasan.

2. Fungsi Perencanaan
Kegiatan yang direncanakan, selain memiliki tujuan juga memiliki
fungsi. Fungsi perencanaan merupakan sebuah persiapan yang diatur secara
sistematis mengenai aktivitas kegitan yang dilaksanakan guna memeroleh
suatu tujuan. Dengan demikian, aktivitas kegiatan dalam persiapan
(perencanaan) memiliki fungsi untuk menentukan sebuah strategi atau standar
program guna mencapai hasil dan tujuan. Menurut (Handoko, 2003), fungsi
perencanaan yaitu, a) penetapan atau pemilihan tujuan-tujuan organisasi; dan
b) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program prosedur, metode,
sistem anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

7
3. Manfaat Perencanaan
Sebuah perencanaan yang memiliki tujuan dan fungi, juga memiliki
mantaat.
Sebuah perencaan jika tidak bermanfaat, maka akan sia-sia dalam mencapai
sebuah hasil dan tujuan yang dinginkan. Perencanaan yang matang akan
bermanfaat apabila memengaruhi aktivitas suatu kegiatan. Sebab dengan
adanya manfaat, suatu aktivitas kegiatan dapat merubah metode terdahulu
guna memperbaiki kesalahan-kesalahan perencanaan menuju sebuah
perencanaan masa depan yang efektif, efisien, dan relevan. Menurut (Husaini,
2009), di antara manfaat perencanaan yaitu sebagai:
 Standar pelaksanaan dan pengawasan;
 Pemilihan berbagai alternatif terbaik;
 Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan;
 Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi;
 Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan;
 Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait;
 Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

4. Pengelolaan Bahan Ajar


Proses aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru sebelum
memulai pelajarannya harus mempersiapkan bahan ajar (buku) sebagai
pedoman dan panduan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Dalam
menyusun bahan ajar pun, seorang pendidik (guru) harus memperhatikan
berbagai aspek, agar bahan ajar yang disusun mampu mencapai tujuan dan
sasaran pembelajaran berjalan optimal, aktif, efektif, dan efisien. Beberapa
bagian dalam rang lingkup bahan ajar, di antaranya yaitu: program semester;
program tahunan; silabus; rencana pelaksanaan pembelajaran; dan materi
pembelajaran. Materi pembelajaran merupakan bahan pokok (utama) yang
disailkan kepada para peserta didik dengan tujuan menambah ilmu dan
pengetahuan. Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum.

8
Oleh karena itu, dalam memilih match pelaiaran scorang guru harus
memahami materi pelaiaran yang selalan dan sesuall dengan kriteria yang
digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi bersangkutan. Ada
beberapa kriteria dalam pemilihan materi pelajaran perlu diperhatikan, yaitu:
 kriteria tujuan instruksional; peniabaran materi pelajaran;
 relevan dengan kebutuhan siswa;
 kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat;
 materi pelajaran mengandung segi etik;
 materi pelajaran sesuai dengan perkembangan IPTEK dan zaman.
 materi pelajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan peseta didik.

5. Pengelolaan Metode dan Media Pengajaran


` Adapun kedudukan
metode pengajaran sangat strategis dalam membantu dan mendukung para
pendidik (guru) guna keberhasilan pengajaran. Itulah sebabya seorang
pendidik (guru) yang diberi tugas mengajar disekolah harus yang memiliki
kemampuan, keterampilan, dan profesional. Melalui metode pengajaran,
materi pembelajaran dapat disampaikan secara efisien, efektif, terukur, dan
terarah dengan baik. Sehingga dapat dilakukan perencanaan dan perkiraan
dengan tepat. Dilihat dari segi langkah-langkah dan tujuan kompetensi yang
hendak dicapai, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan seorang guru
dalam melakukan pengajaran, di antaranya yaitu: metode ceramah, tanya
jawab, demonstrasi, karyawisata, penugasan, pemecahan masalah, diskusi,
simulasi, eksperimen, penemuan, dan proyek atau unit. Selain itu, seorang
pendidik (guru) juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa
faktor dalam memilih metode pembelajaran, di antaranya yaitu: faktor tujuan
dan bahan pelajaran; faktor peserta didik; fakor lingkungan; faktor alat dan
sumber belajar; dan faktor kesiapan guru. Metode pengajaran yang sudah
disiapkan, langkah selaniutnya seorang guru juga harus mempersiapkan alat
bantu berupa media pengajaran dalam menyampaikan materi pelajaran
kepada para peserta didik dengan tumuan agar mampu meningkatkan hasil

9
belajar yang lebih baik. Media dalam pendidikan merupakan sebuah alat
bantu kegiatan belajar mengajar sebagai sebuah komponen metodologi dalam
lingkungan belajar yang diatur oleh pendidik (guru). Ada beberapa jenis
media pendidikan yang biasa digunakan dalam proses penarelajaran di
antaranya yaitu: media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, atau
diagram, poster, kartun, komik dan lain sebagainya; dan media elektronik
seperti komputer, smartphone (HP), radio, televisi, OHP, dan lain sebagainya.
Pertimbangankan pula dalam memilih media pengajaran. Kegiatan memilih
media pengajaran merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari keseluruhan proses penggunaan media pengajaran. Karena, apabila keliru
dalam memilih media pengajarannya, maka keberhasilan proses berikutnya
juga akan sangat mempengaruhi. Berikut bentuk-bentuk pertimbangan dalam
memilih media pengajaran di antaranya sebagai berikut:
 Kesesuaian Dengan Tujuan Pengajaran
Pemilihan media pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran
yang akan dicapai, untuk ketepatan dalam memilih media pengajaran,
tajuan pengajaran yang hendak dicapai harus jelas.
 Objektivitas
Pemilihan media pengajaran juga harus didasarkan pada objektivitas,
yakni pemilihan media pengajaran tersebut bukan atas kesenangan guru
melainkan atas dasar keinginan peserta didik.

 Situasi dan kondisi


Situasi dan kondisi yang ada juga Perlu mendapat perhatian didalam
menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Kualitas
teknik dari segi kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan
harus diperhatikan, baik dari segi persyaratan, keunggulan dan
kualitasnya.
 Keefektifan dan Efisiensi

10
Dalam memilih media pengajaran guru harus memperhatikan hail yang
akan dicapai dengan penggunaan media tersebut, dan tingkatan perolehan
informasi yang akan diserap melalui media tersebut.

6. Evaluasi dan koreksi


Stufflebeam & Shinkfield (1985) dalam Djemari (2012:26) evaluasi
didefinisikan sebagai proses untuk memperoleh informasi guna memilih
alternatif yang terbaik. Evaluasi juga dapat diartikan sebagai penentu
kesesuaian antara hasil yang dicapai dan tujuan yang ingin dicapai. Fokus
evaluasi adalah kelas, sehingga dampaknya adalah pada kelas.
Uno (2008:139) mengatakan bahwa mengevaluasi adalah proses
mengukur dan memulai. Alat ukur adalah adalah instrumen pengukuran yang
konkret. Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui
ketuntasan dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evaluasi tersebut
diketahui kompetensi dasar, materi, atau indikator yang belum mencapai
ketuntasan. Dengan mengevaluasi hasil belajar, pendidik akan mendapatkan
manfaat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat.
Kelima standar memiliki hubungan satu sama lain, yaitu feasibility yang
berhubungan dengan standar pelaksanaan evaluasi, propriety yaitu
berhubungan dengan etika, moral, dan profesionalitas, accuracy yaitu adanya
kejujuran atau bukti yang akurat dalam melaksanakan evaluasi, utility,
manfaat yang diperoleh dari evaluasi, dan meta-evaluation kualitas evaluasi
dan adanya pengawasan yang baik dalam pelaksanaannya.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mendorong pendidik untuk
mengajar lebih baik dan mendorong peserta didik (mahasiswa) untuk belajar
lebih baik. Oleh karena itu, evaluasi memberikan informasi bagi kelas dan
pendidik untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

11
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna, masih
banyak kesalahan maupun kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak atau pembaca demi
perbaikan di masa yang akan datang.(

DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai