Anda di halaman 1dari 21

MATERI PENUGASAN KELOMPOK

KLP 1 & 2: Infeksi Materna


Klp 1: Infeksi Menular Seksual
Klp 2: Infeksi TORCH
KLP 3, 4 & 5: Persalian Beresiko
Klp 3: Persalinan Distosia
Klp 4: Persalinan Prematur
Klp 5:Persalinan Postmatur
KLP 6: Gangguan Menstrusi
a. Endometriosis
b. Infeksi Radang Panggul
KLP 7:
a. Investigasi Infertilitas pada Wanita
b. Investigasi Infertilitas pada Pria
MATERI PENUGASAN KELOMPOK
KLP 8 Upaya-Upaya Pencegahan Primer, Sekunder dan
Tersier:
a. Pemeriksaan Payudara Sendiri
b. Apus Vagina
KLP 9
a. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas terkait
Masalah-Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita
b. Evidance Based Practicedalam Keperawatan
Maternitas
1. Membuat makalah dan PPT  Makalah terdiri dari
Cover depan, Daftar isi, Isi Makalah dan Daftar
Pustaka
2 Makalah yang dibuat minimal 10 lembar dan disertai
peulisan foot note (Catatan Kaki)
3. Sistematika penulisan:
3.1 Time New Roman, Font 12, Spasi 1,5, Rata kiri-
kanan dan sertakan halaman di tiap lembar makalah
3.2 Sumber:
a. Buku  minimal 10 tahun terakhir
b. Bahan yg diambil dari online 3 tahun terakhir 
Tidak boleh diambil dari Blogspot, Wikipedia dan
Wordpress  dibuktikan dengan mencantumkan
link, tgl-bln-thn download.
4. Unt klp dengan materi Pemeriksaan Payudara Sendiri
dapat dilengkapi dengan video dan akan
mempraktekkannya didepan kelas
5. Total mhs dibagi menjadi 9 klp
6. Pengumpulan tgs maksimal Sabtu 11 Maret 2023 jam
16.00 wita kepada sipen
7. Sipen akan berkoordinasi dengan saya untuk send
semua tgs ke email
8. Apabila ada yg perlu didiskusikan silahkan contak saya
AMENOREA

 Keadaan dimana:
 Mesntruasi berhenti atau
Tidak terjadi pada masa subur atau pada saat yang
seharusnya menstruasi terjadi secara teratur.

 Hal ini tentu saja tidak termasuk berhenti menstruasi


pada wanita yang sedang hamil, menyusui atau
menopause (Ernawati Sinaga et al, 2017)
Klasifikasi
1. Amenore Primer
Istilah yang digunakan untuk perempuan
yang terlambat mulai menstruasi (Sinaga, E
et al, 2017)

2. Amenore Sekunder
Apabila seorang wanita usia reproduktif
yang pernah mengalami haid  tiba-tiba
haidnya berhenti untuk sedikitnya tiga
bulan berturut-turut (Suparman, E. et al,
2017)
ETIOLOGI

1. Penyakit pada ovarium atau uterus  tumor ovarium,


fibrosis kistik

2. Gangguan produksi hormon akibat kelainan di otak,


kelenjar hifosis, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
ovarium, maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.
 kondisi hipogonadrotopik.

3. Penyakit ginjal kronik, hipoglikemia, obesitas, dan


malnutrisi (Ernawati Sinaga, 2017)
4. Konsumsi obat-obatan untuk penyakit kronik atau setelah berhenti
minum kontrasepsi oral

5. Kelainan bawaan pada sistem reproduksi, misalnya tidak memiliki


rahim, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit
(hymen imperforate), dan adanya sekat pada vagina

6. Olahraga yang berlebihan


7. Kelainan kromosom  sistem sindrom Turner
8. Penurunan berat badan yang drastic akibat diet berlebihan
9. Kehamilan
10.Menopause
Tanda dan Gejala

Gejala amenore bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.


Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :
1. Sakit kepala
2. Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang
tidak hamil dan tidak sedang menyusui)
3. Gangguan penglihatan
4. Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
5. Vagina kering
6. Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan),
perubahan suara dan perubahan ukuran payudara
(Taufan Nugroho et al, 2014)
Pemeriksaan Diagnostik

1. Biopsi endometrium
2. Progestin withdrawal
3. Kadar prolactin
4. Kadar hormone
5. Tes fungsi tiroid
6. Tes kehamilan
7. Kadar FSH
8. CT Scan (Taufan Nugroho et al,
2014)
Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan bergantung kepada penyebabnya.
1. Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan
drastic atau obesitas penderita dianjurkan untuk
menjalani diet yang tepat.
2. Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan
pembedahan.
3. Jika seorang wanita belum pernah mengalami haid
dan semua hasil pemeriksaan normal,  akan
dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk
memantau perkembangan pubertasnya.
4. Untuk merangsang menstruasi akan diberikan terapi
hormonal, sedangkan untuk merangsang perubahan
pubertas diberikan estrogen.
Pencegahan

 Hindari stress dan depresi.

 Menerapkan pola makan yang sehat dan


teratur serta mencukupi nutrisi penting saat
menstruasi (Ernawati Sinaga et al, 2017)
DISMENORE
Dismenore

Nyeri menstruasi  terutama di perut


bagian bawah, pinggang, panggul, paha
atas hingga betis (Ernawati Sinaga et al,
2017)
Klasifikasi
1. Dismenorea primer
•Nyeri haid yang dijumpai pada alat genital yang nyata
dimana suatu kondisi yang dihubungkan dengan siklus
ovulasi.
• Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah
menarche (Lowdermilk et al, 2011)

2. Dismenore Sekunder
• Nyeri saat menstruasi yang disebabkan oleh kelainan
ginekologi (kandungan) yang berkembang dari
dismenore primer.
• Pada umumnya terjadi pada wanita yang berusia lebih
dari 25 tahun dan penyebabnya karena kelainan pelvis
(Lowdermilk et al, 2011)
Etiologi
Dismenorea primer
Nyeri timbul akibat tingginya kadar prostaglandin
Factor-faktor risiko lain:
• Wanita yang belum melahirkan
• Obesitas
• Perokok
• Memiliki riwayat keluarga dengan dismenore (Icemi Sukarni,
2013)
Dismenore Sekunder

• Umumnya disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada sistem


reproduksi, misalnya fibroid uterus, radang panggul, endometriosis
atau kehamilan ektopik.
• Dismenore sekunder dapat diatasi hanya dengan mengbati atau
menangani penyakit atau kelainan yang menyebabkannya
(Ernawati Sinaga et al, 2017).
Tanda dan Gejala
1. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bias menjalar ke
punggung bagian bawah dan tungkai
2. Kram hilang-timbul
3. Nyeri tumpul yang terus menerus ada
4. Nyeri biasanya timbul sesaat sebelum atau selama
menstruasi
5. Sakit kepala
6. Diare atau sembelit
7. Mual terkadang sampai terjadi muntah
8. Sering buang air kecil (Taufan Nugroho et al, 2014)
Pengobatan
Obat anti peradangan non-steroid 
• Ibuprofen
• Napoxen
• Asam mefamat

Mengurangi rasa nyeri dengan cara non-farmakologi yaitu ;


• Istirahat yang cukup
• Olahraga yang teratur (terutama berjalan)
• Pemijatan
• Yoga
• Kompres hangat di daerah perut (Taufan Nugroho et al,
2014)
Riset Christina, D. (2016)
1) Kompres hangat pada bagian yang terasa sakit, nyeri,
atau keram (bisa perut atau pinggang bagian belakang).
2) Mandi /berendam air hangat, dapat ditambahkan
minyak aroma terapi untuk relaksasi otot di seluruh
tubuh menjadi rileks.
3) Teknik relaksasi nafas dalam, dengan cara menarik
napas dalam dalam secara perlahan untuk relaksasi
4) Pengaturan posisi
• Posisi menungging sehingga rahim tergantung ke
bawah  membantu relaksasi otot rahim, sehingga
nyeri berkurang
• Berbaring pada satu sisi tubuh, lalu tarik lutut sampai
ke batas dada, lakukan beberapa kali.

Anda mungkin juga menyukai