(Aprilianti et al., 2018)Aprilianti, C., Kebidanan, J., Kemenkes, P., Raya, P.,
Kebidanan, J., Kemenkes, P., Raya, P., & Berencana, K. (2018). Konseling
Dengan Alat Bantu Pengambilan.
Sa, N., & Purnomo, W. (2013). Karakteristik dan Perilaku Berisiko Pasangan
Infertil di Klinik Fertilitas dan Bayi Tabung Tiara Cita Rumah Sakit Putri
Surabaya. 61–69.
1. Ayuningtyas Tri Handini, Mirfat. 2017. "Hubungan Usia dan Obesitas dengan
Infertilitas pada pasien di Rumah Sakit". Faculty of Medicine, YARSI University,
Jakarta Department of Biology, Faculty of Medicine, Universitas YARSI, Jakarta
2. Ayu Nurdiyan, Lusiana El Sinta Bustami, Detty Iryani, Aldina Ayunda Insani.
2016. "Implementasi Konsep Siklus Menstruasi Pada Konseling Skrening
Premarital". Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Andalas, Padan.
3. Eddyman W. Ferial. 2016. "Kajian Infertilitas Pria dan Usaha Penanganannya".
Jurusan Biologi FMIPA UNHAS, Makasar, Sulawesi Selatan
4. Zahrowati. 2017. "Bayi Tabung (Fertilisasi In Vitro) Dengan Menggunakan
Sperma Donor dan Rahim Sewaan (Surrogate Mother) dalam Perspektif Hukum
Perdata". Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo Kendari.
REFLEKSI
Nama : Tiara Nurul Fazriah
Kasus : Prakonsepsi
Pembimbing : Susi irianti, M.Kes., M.Tr.Keb
Langkah-langkah refleksi dari model Gibbs adalah
a. Deskripsi (description)
Pada pagi hari ada seorang perempuan yang bernama ibu Ayuni yang usianya 36 tahun
datang ke Rumah sakit bersama suaminya yang bernama bapak Michel yang berusia 37
tahun untuk mengkonsultasikan rencana kehamilannya, setelah dilakukan anamnesa
didapatkan bahwa lama pernikahannya adalah sekitar 10 tahun, dan setelah abortus ibu
Ayuni pernah menggunakan alat kontrasepsi hormonal pil yang 1 bulan selama 1 tahun.
Riwayat menstruasi ibu Ayuni teratur, siklusnya menstruasinya yaitu 28 hari, lamanya
yaitu 5 sampai 7 hari. Ibu Ayuni pernah mengalami keguguran 1x pada saat usia
kehamilannya baru saja 8 sampai 9 minggu dan tanpa dilakukannya tindakan kuretase
yang terjadi pada saat 6 bulan pernikahannya. Ibu Ayuni mengatakan bahwa pada saat
ejakulasi sperma yang dikeluarkan oleh bapak Michel encer dan sedikit. Bapak Michel
juga memiliki kebiasaan yang sangat buruk yaitu merokok dan tidak mau berhenti
padahal itu penyebab sperma bapak Michel encer dan sedikit. Ibu Ayuni mengatakan
bahwa ibu Ayuni dan bapak Michel ingin melakukan proses bayi tabung dan bertanya
tentang aspek legal bayi tabung di Indonesia. Hasil analisis ibu Ayuni mengalami
obesitas karna berat badan dan tinggi badannya tidak ideal, sedangkan pada bapak
Michel yaitu mengalami oligospermia atau sperma encer dan sedikit .
b. Emosi (feeling)
Saya sebagai seorang bidan dan wanita yang akan hamil dan melahirkan sangat mengerti
apa yang ibu Ayuni dan bapak Michel alami sangatlah tidak mudah, karna mempunyai
seorang anak adalah keinginan dari semua pasangan suami istri pasti rasanya sangat
sedih karna dalam rumah tangga hadir nya seorang anak menjadi suatu hadiah bagi
pasangan suami istri, tetapi tidak boleh patah semangat karna insyallah dengan doa dan
ikhtiar Allah akan segera memberikan seorang anak. Saya juga kalau berada di posisi
ibu Ayuni dan bapak Michel akan sangat sedih apalagi usia pernikahan nya sudah lama
tapi tidak ada salahnya untuk kita terus mencoba dan berusaha.
c. Evaluasi (evaluation)
Dari kasus infertilitas sekunder tersebut, saya berpendapat bahwa untuk mengatasi
masalah obesitas pada ibu Ayuni yaitu ibu Ayuni harus rajin berolahraga seperti joging,
renang atau olahraga lainnya agar berat badan ibu Ayuni ideal, olahraga juga dapat
membantu meningkatkan kesuburan pada ibu Ayuni, memperlancar proses ovulasi dan
menstruasi. ibu Ayuni harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium seperti
susu dan bayam, mengkonsumsi zat besi dan asam folat. Ibu Ayuni juga harus
menghindari setres karna setres dapat menyebabkan siklus menstruasi nya tidak teratur.
Sedangkan untuk bapak Michel yang mengalami oligosphermia harus berhenti merokok
karna merokok dapat menurunkan kualitas sperma pada bapak Michel. Jadi bapak dan
ibu Ayuni harus mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat lagi. Saya juga
menyarankan kepada ibu Ayuni dan bapak Michel untuk mengikuti program bayi tabung
atau mengkonsumsi obat kesuburan lalu bapak Michel dan ibu Ayuni memutuskan ingin
mengikuti program bayi tabung.
d. Analisa (analysis)
Menurut hasil analisa saya ada 3 masalah dalam kasus tersebut yaitu obesitas,
olisghospermia, dan kebiasaan buruk yaitu merokok. Obesitas merupakan penyakit
kronis yang ditandai dengan peningkatan total lemak tubuh. Obesitas memiliki pengaruh
yang merugikan pada semua sistem, termasuk kesehatan reproduksi. Wanita dengan
berat badan berlebih dan obesitas memiliki insiden yang lebih tinggi dalam mengalami
gangguan menstruasi dan anovulasi. Faktor pencetus obesitas adalah obat pelangsing,
peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor
genetik, pengaruh iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, dan
jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan
keseimbangan energi dan berujung pada kejadian obesitas. Oligosphermia atau ejakulasi
sperma encer dan sedikit Umur mempengaruhi kesuburan dimana pada usia tertentu
tingkat kesuburan seorang pria akan mulai menurun secara perlahan-lahan.’ Kesuburan
pria ini diawali saat memasuki usia pubertas ditandai dengan perkembangan organ
reproduksi pria, rata- rata umur 12 tahun. Perkembangan organ reproduksi pria
mencapai keadaan stabil umur 20 tahun. Tingkat kesuburan akan bertambah sesuai
dengan pertambahan umur dan akan mencapai puncaknya pada umur 25 tahun. Setelah
usia 25 tahun kesuburan pria mulai menurun secara perlahan-lahan, dimana keadaan ini
membuat kualitas sperma menurun, konsentrasi sperma atau jumlah sperma berkurang
dan mempengaruhi mortalitas sperma ketika membuahi sel telur dan merusak DNA .
e. Simpulan (conclusion)
ibu Ayuni dan bapak Michel mengalami infertilitas sekunder yaitu salah satu penyebab
ibu Ayuni dan bapak Michel belum punya anak selama 10 tahun , disini ibu Ayuni
belum rajin berolahraga dan masih sering setres seharusnya ibu Ayuni rajin berolahraga
agar berat badannya ideal. sedangkan bapak Michel belum berhenti merokok seharusnya
berhenti untuk meningkatkan kualitas sperma nya.
f. Tindak lanjut (Action Plan)
Bidan memberikan saran kepada ibu Ayuni dan bapak Michel untuk mengikuti program
bayi tabung atau mengkonsumsi obat kesuburan lalu bapak Michel dan ibu Ayuni
menjawab bahwa mereka memilih untuk mengikuti program bayi tabung dan siap untuk
merubah gaya hidup atau pola makannya menjadi lebih sehat. Bayi tabung adalah
prosedur untuk membantu kehamilan, Dimana nantinya sperma dan sel telur akan
disatukan di luar rahim lebih tepatnya di sebuah tabung dan ketika sudah berhasil di
buahi dan menghasilkan embrio baru akan dimasukin kedalam rahim. Keberhasilan bayi
tabung tersebut bergantung pada kesehatan reproduksi dan faktor gaya hidup, maka dari
itu bidan menyarankan bu Ayuni dan bapak Michel untuk memperbaiki gaya hidup
untuk meminimalisir infertilitas yang dialami bapak Michel dan ibu Ayuni.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin . Hubungan antara infertilitas dengan kualitas terhadap spermatozoa pria
[skripsi]. Jakarta.Universitas Respati Indonesia. 2009.
Arsyad, KM, 2000. Kuliah Andrologi Dasar, Bagian Biologi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya.