DISUSUN OLEH:
DOSEN FASILITATOR:
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-Nya, yang telah
memberikan kesehatan dan kelancaran dalam mengerjakan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah
menuntun kita kepada jalan yang benar.
Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas, dengan judul “INVESTIGASI INFERTILITAS PRIA”. Tak lupa
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu R. Khariyatul Afiyah, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Mat.
selaku Dosen Fasilitator pada mata kuliah Keperawatan kesehatan reproduksi
Saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah, dan juga
sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk perbaikan makalah.
Penulis
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)
A. TUJUAN UMUM
a) Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan keperawatan (penyuluhan) tentang Keperawatan
Kesehatan Reproduksi selama 35 menit diharapkan pasien memahami tetang Investigasi
Infertilitas Pria.
b) Tujuan Instruksional Khusus
a. Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit tentang Keperawatan Kesehatan
Reproduksi diharapkan pasien mampu:
a) Menyebutkan pengertian Infertilitas Pria
b) Menyebutkan penyebab Infertilitas Pria
c) Menyebutkan penanganan saat mengetahui gejala Infertilitas Pria
B. MATERI
Terlampir
C. MEDIA
1. Leaflet
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Kegiatan
Penyuluhan Peserta
1. 5 menit Pembukaan: - Menjawab salam
a. Memberikan salam - Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
c. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2. 20 Pelaksanaan: - Mendengarkan dan
menit - Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur
Materi:
a. Pengertian dari Infertilitas Pria
b. Penyebab Infertilitas Pria
c. Pencegahan Infertilitas Pria
d. Tanda dan gejala Infertilitas Pria
e. Penanganan saat mengalami
Infertilitas Pria
3. 9 menit Evaluasi: - Bertanya dan
Meminta para santri menjelaskan dan menjawab
menyebutkan kembali dengan pertanyaan
metode tanya jawab:
Pertanyaan :
a. Pengertian dari Infertilitas Pria
b. Penyebab Infertilitas Pria
c. Pencegahan Infertilitas Pria
d. Tanda dan gejala Infertilitas Pria
e. Penanganan saat mengalami
Infertilitas Pria
4. 1 menit Penutup: - Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam
F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Pembawa acara : Pingky Retno Wulandari
2. Penyuluh : Putri Anggraini
3. Persiapan Materi : Pingky Retno Wulandari
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Infertilitas pada pria merupakan suatu masalah sistem reproduksi yang dihadapi
oleh para pria di seluruh dunia. Salah satu faktor penyebabnya adalah Stress oksidatif.
Menurut The International Committee for Monitoring Assisted Reproductive Technology
(ICMART) dan World Health Organization (WHO) Menyebutkan bahwa infertilitas adalah
suatu gangguan sistem reproduksi yang Ditetapkan dengan adanya kegagalan mencapai
kehamilan klinis setelah 12 Bulan atau lebih melakukan hubungan seksual secara regular
tanpa Menggunakan alat kontrasepsi.1 Observasi di beberapa negara menunjukkan Gejala
penurunan jumlah dan kualitas sperma di antara pria dewasa muda. Masalah infertilitas
tersebut dapat dicegah salah satunya dengan menggunakan Vitamin C. Akan tetapi, jika
vitamin C ini diberikan dengan dosis yang tinggi (>1000 mg), akan berubah menjadi
prooksidan karena banyak menghasilkan Radikal bebas sehingga mempengaruhi
penurunan kualitas sperma.
Bagi laki-laki, analisa sperma adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk
Mengetahui adanya gangguan pada sperma. Beberapa karakteristik fisik sperma
(bau,Volume, pencairan, penampilan, viskositas dan pH) dan parameter mikroskopis
(leukosit, konsentrasi, aglutinasi, motilitas dan morfologi) yang biasanya diperiksa Pada
analisa sperma. Beberapa contoh seperti keadaan Azoospermia (tidak ada sperma Pada
semen), teratozoospermia (persentase bentuk sperma normal di bawah kriteria Normal),
Oligozoospermia (rendahnya Jumlah sperma), Astenozoospermia (persentase sperma motil
di bawah kriteria normal) adalah contoh klasifikasi yang didapat untuk menyatakan jenis
gangguan sperma pada pria.
Beberapa faktor risiko infertilitas yaitu konsumsi alkohol, merokok,
olahraga,Stress, suplementasi vitamin dan indeks massa tubuh. Salah satu faktor risiko
yang Menyebabkan infertilitas adalah IMT (indeks massa tubuh) merupakan alat yang
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal
memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Etiologi
C. Epidemiologi
Infertilitas dapat disebabkan oleh pihak istri maupun suami kondisi yang
menyebabkan infertilitas dari faktor istri 65%, faktor suami 20%, kondisi lain-lain dan
tidak diketahui 15%. Suatu penelitian menunjukkan penyebab infertilitas terkait dengan
pemasalahan dari pihak istri adalah tuba (27,4%),tidak diketahui (24,5%),masalah
menstruasi (20%).
Data Organisasi Kesehatan Dunia/WHO tahun 2010 menyebutkan bahwa
pasangan suami istri yang mengalami infertilitas sebanyak 25% dan menunjukkan
bahwa 64% penyebab berada pada istri dan sebesar 36% diakibatkan adanya kelainan
pada suami.9,10 Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menyebutkan mulai tahun
1997-2010 infertilitas di Indonesia mengalami penurunan
F. Manifestasi Klinik
G. Anatomi Fisiologi
Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar dengan
kelamin luar, terletak di bagian ginjal, membentuk kelenjar reproduksi berisi sel benih,
dan membentuk struktur sekelilingnya. Organ reproduksi (traktus geitalis) berhubungan
dengan traktus urinarius tetapi tidak bersambung. Sebagian besar organ reproduksi pria
terletak di luar pelvis. Organ reproduksi laki-laki terdiri dari:
1. Kelenjar: Testis, vesika seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretralis.
2. Duktus. Epididimis, duktus seminalis, uretra.
3. Bangun penyambung: Skrotum, fenikulus spermatikus, penis
Fungsi Reproduksi pada pria dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu spermatogenesis,
kegiatan seksual, dan pengaturan fungsi reproduksi.
1. Spermatogenesis
2. Kegiatan seksual
Pengaturan fungsi reproduksi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infertilitas adalah suatu keadaaan pasangan suami istri yang telah kawin satu
tahun atau lebih (WHO 2 tahun) dan telah melakukan hubungan seksual secara teratur
dan adekuat tanpa memakai kontrasepsi tapi tidak memperoleh kehamilan atau
keturunan. Infertilitas dapat disebabkan oleh berbagai hal yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada sperma sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Pencegahan yang
dilakukan dapat dilakukan berbagai upaya terapi hormon dan bantuan tekhnologi
bantuan untuk meningkatkan kualitas sperma pada pria.
B. Saran
Amelia, L., & Rahmanisa, S. (2019). Tinjauan Pustaka Evaluasi dan Manajemen Infertilitas
Pria. Jimki, 7(2), 105–114. https://bapin-ismki.e-
journal.id/jimki/article/download/84/42
Ryan, Cooper, & Tauer. (2013). Infertilitas. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 12–26.
Utami, S. (2009). Etiologi Infertilitas pada Pria Akibat dari Mutasi DNA Mitokondria
(mtDNA). Jkm, 9(1), 85–94.