Anda di halaman 1dari 27

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PESANTREN

KHAMIDA

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

1
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Sejarah Kelahiran & Perkembangan Pesantren

 Kehadiran pondok pesantren diawali pada saat Wali


Songo menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawa. Click icon to add picture
 Dalam era Wali Songo inilah istilah pondok
pesantren mulai muncul di Indonesia.
 Diawali oleh Sunan Ampel yang membangun
padepokan di Ampel Surabaya sebagai pusat
pendidikan di Pulau Jawa asal mula berdirinya
pesantren di Indonesia.
 Kemajuan pesantren perlahan menurun pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia
dikarenakan berhadapan dengan kebijakan-
kebijakan yang selalu menghambat ruang gerak
pesantren.

20XX presentation title 2


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Sejarah Kelahiran & Perkembangan Pesantren

 Pada masa kemerdekaan, banyak tokoh pesantren turut


memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam Click icon to add picture
merumuskan UndangUndang Dasar Republik Indonesia.
Diantara tokoh pesantren yang turut berkontribusi ialah
Kiai Haji Wahid Hasyim dan Bapak Abdurrahman
Wahid.
 Pada periode Orde Baru, pesantren mendapatkan
perhatian yang besar dari pemerintah, salah satunya
pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) untuk pendidikan pesantren. Pada periode
tersebut banyak madrasah yang dibangun hingga lahir
kebijakan SKB 3 Menteri (Surat Keputusan Bersama
Menteri Agama, Menteri Pendidikan, dan Menteri Dalam
Negeri) tentang penyetaraan madrasah dengan sekolah
umum.
20XX presentation title 3
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

ejarah Kelahiran & Perkembangan Pesantren

Pada masa Reformasi ditetapkan Undang-undang Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang
mengindikasikan bahwa pemerintah mulai mengakui pendidikan di
pesantren. Ditetapkannya UU tersebut telah meniadakan diskriminasi
terhadap pendidikan di pesantren.

20XX presentation title 4


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PONDOK PESANTREN
• Pesantren sebagai lembaga pengiring
dakwah Islamiah di Indonesia memiliki
berbagai persepsi di kalangan masyarakat
• Pesantren dapat dipandang sebagai lembaga
ritual, lembaga pembinaan moral, lembaga
dakwah, dan yang populer ialah sebagai
institusi Pendidikan Islam
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Pesantren lembaga ritual karena banyak kegiatan


yang diselenggarakan pesantren yang memiliki
tujuan pemberdayaan ritual keagamaan di
masyarakat seperti pembacaan tahlil, istigotsah,
dan sholawat bersama, peringatan hari besar
Islam.
• Pesantren lembaga pembinaan moral, hal ini
disebabkan karena pesantren selalu memberi
pengarahan, bimbingan dan pembinaan moral
kepada para santrinya dan generasi muda di
masyarakat sebagai bekal masa depan generasi muda
dikemudian hari
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Pembinaan moral penanaman kejujuran,


keikhlasan, toleransi, sifat perjuangan, sifat
bertanggungjawab, serta kesadaran tentang
keseimbangan dunia dan akhirat.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

- Sistem Pendidikan Pesantren


• Pelajaran di pesantren meliputi: aqidah, syari’ah, Bahasa
Arab, tajwid, tafsir, aqoid, ilmu kalam, ushul fiqh,
mustolahul hadist, nahwu, sorof, bayan, ma’ani, badi’ dan
arudl, tarikh, mantiq, dan tasawuf, atau lazim disebut
kitab kuning.
• Suasana pesantren mencerminkan kedisiplinan, rasa
sosial, kemandirian, ibadah dengan tertib, dsb.
• Metode pengajaran yang kebanyakan digunakan adalah
metode weton dan sorogan.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

2. Tradisi Pesantren
• Adanya hubungan yang akrab antara kyai dengan
santrinya. Dikarenakan sama-sama tinggal dalam satu
atap.
• Kepatuhan santri pada kyai.Santri mengganggap bahwa
tidak akan memperoleh berkah apabila durhaka pada
guru.
• Hidup hemat dan sederhana benar-benar terwujud
dalam pesantren. Bahkan tidak sedikit yang terlalu
hemat sehingga kurang memperhatikan kesehatan.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Tradisi Pesantren
• Kemandirian amat terasa di pesantren. Santri melakukan
sendiri semua pekerjaan rumah, seperti mencuci baju,
memasak, dsb.
• Jiwa tolong menolong dan ukhuwah sangat tinggi. Karena
sama-sama jauh dari orang tua.
• Disiplin yang sangat dianjurkan. Akan memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan
kepribadian dan moral keagamaan.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

3. Proses Pembelajaran di Pesantren


• Ada tiga metode pengajaran yang umumnya digunakan di
pesantren, yaitu wetonan, sorogan, dan hafalan.
• Metode wetonan, adalah metode kuliah dimana para
santri mengikuti pelajaran duduk di sekeliling kyai yang
menerangkan pelajaran.
• Istilah weton berasal dari kata waktu (Jawa) yang berarti
waktu, karena pelajaran tersebut diberikan pada waktu-
waktu tertentu, sebelum atau sesudah sholat fardhu.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Proses Pembelajaran di Pesantren


• Kyai mengajarkan kitab kepada santrinya tidak secara
langsung (gradual), melainkan berangsur-angsur, karena
kyai tidak ingin santrinya lebih pandai daripadanya.
• Kelemahan metode hafalan adalah santri cenderung
mengikuti semua yang dikatakan kyainya tanpa ada
analisis yang cermat.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

ELEMEN ELEMEN PONDOK PESANTREN

PONDOK MASJID KYAI

KITAB KITAB
SANTRI
KLASIK
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

MACAM –MACAM SANTRI


Santri Mukmim Santri Kalong
• Santri yang menetap tinggal • Santri yang berasal dari
bersama Kyai dan secara aktif daerah-daerah di sekitar
menuntut ilmu dari seorang pondok pesantren dan
kyai. Dapat juga secara biasanya mereka tidak
langsung sebagai pengurus menetap dalam pondok
pesantren yang ikut pesantren, atau mereka
bertanggung jawab atas pulang kerumah masing-
keberdaan santri lain masing setiap selesai
mengikuti satu pelajaran di
pondok pesantren.

14
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

KLASIFIKASI PESANTREN

Berdasarkan Type:

Type
A
Type Type
F B
Pesantren
Type Type
E C
Type
D

15
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Tipe A yaitu pesantren yang sangat Tipe B yaitu pesantren yang mempunyai
tradisional. Pesantren ini tidak sarana fisik yakni masjid,
mengalami transformasi dan inovasi rumah kiai, pondok atau asrama yang
dalam sistem pendidikannya. Para santri disediakan untuk para santri. Sistem
pada umumnya tinggal di rumah kiai pembelajaran yang diberlakukan pada
atau di bangunan yang terletak di sekitar tipe pesantren ini adalah sorogan,
rumah kiai. bandongan, dan wetonan.

Tipe D yaitu pesantren modern.


Tipe C atau pesantren salafi yang
Pesantren ini telah mengalami
menyelenggarakan lembaga sekolah
transformasi yang cukup signifikan
(Madrasah, SMP, SMA atau kejuruan),
dalam sistem pendidikan dan unsur
namun tidak menghilangkan sistem
kelembagaannya. Materi dan sistem
pembelajaran sorogan, bandongan, dan
pembelajaran sudah menerapkan sistem
wetonan
modern
16
Tipe E yaitu pesantren yang tidak
menyelenggarakan pendidikan formal,
namun memberikan kesempatan bagi Tipe F atau Ma’had Aly, yang biasanya
santri untuk menempuh jenjang terdapat pada perguruan tinggi agama
pendidikan formal di luar pesantren. Islam contohnya ialah Ma’had Aly UIN
Pesantren biasanya hanya Malang
mengkhususkan ilmu-ilmu tertentu
seperti tahfidz Al-Qur’an
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

KLASIFIKASI PESANTREN

Berdasarkan Kegiatan yang berlangsung

Pesantren
Pesantren/
Salafi/
Salafiah/
Khalafi/
Pesantren Salafi-Khalafi
Khalafiah/
Tradisonal
Modern
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Pesantren yang hanya mengajarkan


ilmu agama Islam saja
• Umumnya, lebih mendahulukan &
mempertahankan hal-hal yg bersifat
tradisional dlm sistem pendidikan
Pesantren maupun perilaku kehidupannya
Salafi/Salafiah • Sangat selektif terhadap segala
/Tradisonal bentuk pembaharuan, termasuk
kurikulum pengajrannya
• metode pengajaran di mana santri
berhadapan langsung dengan guru
atau kyai, pada pesantren ini tidak
diajarkan pengetahuan umum.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• selain memberikan pengajaran


kitab Islam klasik juga membuka
sistem sekolah umum di lingkungan
dan di bawah tanggung jawab
Pesantren/ pesantren
Khalafi/ • Implementasi PBM, akomodatif thd
Khalafiah/ perkembangan modern,
metodologi penerapan kurikulum
Modern melibatkan perangkat modern
• Mengajarkan sejumlah ketrampilan
pengetahuan umum lainnya,
termasuk kesehatan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Perpaduan antara
salafi dan khalafi
Pesantren • Memelihara nilai
Salafi - tradisional yang baik
Khalafi dan akomodatif thd
perkembangan yg
bersifat modern
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PERAN PESANTREN
Lembaga
Pendidikan

Lembaga
Institusi PESANTREN Sosial

Subkultural
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

FUNGSI PESANTREN
• Tempat belajar ilmu ilmu agama (keislaman)
1

• Meningkatkan fungsi syiar dan pelayanan


2

• Berperan aktif dalam peningkatan kualitas umat melalui dakwah


3

• Mengembangkan dakwah dengan cara yang kreatif dan inovatif


4

• Membangun struktur lembaga yg kokoh dan berwibawa


5

• Membentuk kader-kader dakwah islami


6
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

FUNGSI PESANTREN
• Sebagai garda depan dlm mencetak mujahid dakwah, termasuk para penghafal
Al-Quran
7

• Menjadikan pesantren sbg media pemberdayaan untuk perempuan korban


kekerasan
8
• Merespon persoalan –persoalan kemasyarakatan seperti masalah kemiskinan,
memelihara tali persaudaraan, mengurangi pengangguran, memberantas
9 kebodohan, menciptakan kehidupan yang sehat

• Sebagai aktok pengelola perdamaian


10
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

TUJUAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN


• Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan
mewujudkan generasi bangsa yang berpendidikan dan berakhlakul karimah,
khususnya unggul dalam bidang keagamaan .
• Proses pendidikan di pondok pesantren yang dilakukan selama 24 jam berada
di bawah bimbingan kiai, ustaz-ustazah, dan pengurus, menjadikan santri
tidak hanya mendapat materi pembelajaran saja namun juga mempraktikkan
ilmunya dalam keseharian.
• Pondok pesantren juga memiliki tujuan mencetak santri menjadi menjadi
kader ulama/mubalig yang memiliki jiwa ikhlas, tangguh, dan tabah dalam
menyiarkan syariat Islam dan memiliki semangat kebangsaan sehingga juga
dapat menjadi pelopor pembangunan bangsa di bidang pendidikan, sosial,
ekonomi, dan kesehatan

25
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PERMASALAHAN KESEHATAN PESANTREN

Permasalahan perilaku pemeliharaan Kesehatan diri


santri

Permasalahan perilaku Kesehatan lingkungan

Permasalahan system Kesehatan pesantren

26
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai