Anda di halaman 1dari 8

Keberadaan NU di Pondok Pesantren Al-

murabbi
Jl.Nipah Kuning Dalam ,Pontianak Barat

Oleh

Yuni Hernita

P0418002

Dosen pengampu :

Rosadi Jamani M.SI

FAKULTAS PERTANIAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA
KALIMANTAN BARAT 2019/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Dan harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.Keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya,
saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 20 juni 2019

Yuni Hernita
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai sejarah
panjang dan unik. Secara historis, pesantren termasuk pendidikan Islam
yang paling awal dan masih bertahan sampai sekarang. Berbeda dengan
lembaga – lembaga pendidikan yang muncul kemudian, pesantren telah
sangat berjasa dalam mencetak kader – kader ulama, dan kemudian
berperan aktif dalam penyebaran agama Islam dan transfer ilmu
pengetahuan. Namun, dalam perkembangan pesantren telah mengalami
transformasi yang memungkinkannya kehilangan identitas jika nilai – nilai
tradisonalnya tidak dilestarikan .

Karena keunikannya itu maka pesantren hadir dalam berbagai situasi dan
kondisi dan hampir dapat dipastikan bahwa lembaga ini, meskipun dalam
keadaan yang sangat sederhana dan karekteristik yang beragam, tidak
pernah mati. Demikian pula semua komponen yang ada didalamnya
seperti kyai atau ustad serta para santri senantiasa mengabdikan diri
mereka demi kelangsungan pesantren.tentu saja ini tidak dapat diukur
dengan standart sistem pendidikan modren dimana tenaga pengajarnya
dibayar, karena jerih payahnya, dalam bayaran dalam bentuk material.

Dengan begitu, pesantren tentu saja tidak bisa dilepaskan dari sistem
pendidikan nasional Indonesia. Makalah ini menjelaskan tentang pondok
pesantren dalam sistem pendidikan nasional yang meliputi kajian tentang:
pondok pesantren di antara madrasah dan sekolah, pola pengembangan
kurikulum di ponpes dan kebijakan departemen agama dalam
pengembangan ponpes.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal didirikannya pondok pesantren Al-murabbi ?


2. Bagaimana peran NU di pondok pesantren Al-murabbi ?
3. Bagaimana proses pembelajaran di pondok pesantren Al-murabbi

1.3 TujuanMakalah

1. Untuk mengetahui bagaimana berdirinya pondok pesantren Al-


murabbi.
2. Mengetahui apa saja peran NU di pondok pesantren Al-murabbi .
3. Mengetahui proses pembelajaran di pondok pesantren Al-murabbi .

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 sejarah pondok pesantren Al-murabbi


Pada awal berdiri nya pondok pesantren Al-murabbi didirikan pada tahun
1998 oleh salah satu anggota nahdatul ulama yaitu kyai Samsul Arifin ,

santri dan dan santriwati nya hanya ada 4 orang dan selebihnya adalah
masyarakat sekitar dan pada masa sekarang jumlah santri dan santriwati
kurang lebih 500 orang ,serta mayarakat yang mendukung berupa kajian
taklim mutaklim dan belajar mengajar yang mana kajian tersebut dari awal
berdirinya pondok pesantren al murabbi pasti nya sudah ada peningkatan
sampai dimasa sekarang berupa metode metode misal di jadwal
pembelajaran nya yang awal nya tidak beraturan namun sekarang sudah di
fokuskan semenjak 4tahun belakang ini menjadi perkelompok firqoh wal
firqoh yaitu firqoh pertama adalah kelompok amsilati yang di kaji selama
3 sampai 6 bulan kemudian baru ada kelulusan ,lalu yang kedua adalah
kelompok subha alarobiah yang dikhususkan untuk bahasa arabjuga
berlangsung selam 3sampai 6 bulan sampai mahir dan yang ketiga itu
berlangsung selama 4 tahun,kajian ini bermacam macam di antara nya
adalah hukum ,muamalah ,tafsir dan lain sebagai nya itu semua berkaitan
dengan kajian kajian dipesantren yang masuk dalam kajian kajian nahdatul
ulama adalah ba’dadiyah karena di kelas ba’dadiyh itu sendiri mempelajari
semua kategori mulai dari sunah sunah ,hukum, pembagian hak waris,serta
hadist hadist semua itu tercakup dalam kelas ba’dadiyah dan kajian khusus
dari ikhtisor lintas kitab kajian ini mengajarkan ilmu qolbu.

Namun tidak semua masyarakat mendukung adanya pondok pesantren ini


karena pembelajaran di pondok pesantren Al-murabbi di anggap di sesuai
dengan kebiasaan masyarakat setempat .yang membuat masyarakat tidak
menyetujui adanya pondok pesantren tersebut adalah salah satu nya dari
oknum oknum yang mengaku santri lalu meyebarkan berita yang tidak
baik tentang pesantren dan membuat para santridan santriwati seolah olah
tidak mentaati aturan pesantren sehingga dinggap jelek dan meresahkan
masyarakat setempat .

Dengan sikap masyarakat tersebut membuat pihak pesantren mengambil


sikap dengan membuat suatu perkumpulan masyarakat yaitu dengan
mengadakan majelis taklim di anatara bapak bapak dan ibu ibu daerah
setempattujuannya adalah untuk menyamakan visi misi masyarakat
dengan pondok pesantren Al-murabbi walaupun tidak semua visi misi itu
dapat dicapai bersama ,namun yang majelis taklim dikalangan bapak
bapak tidak berlangsun lam kerena kesibukan masing masing dan yang
masih berjalan sampai sekarang adalah majelis taklim ibu ibu.
Dalam proses pengenalan pondok pesantren Al-murabbi ini menggunakan
beberapa metode diantaranya yang paling sering digunakan saat ini adalah
menggunakan brosur yang di bagikan ke beberapa daerah .

2.2 peran NU di pondok pesantren Al-murabbi


Di pondok pesantren ini Nahdatul ulama juga berperan penting karena
semua hal yang di ajarkan serta pengamalan dan syar’i nya itu berkaitan
nahdatul ulama walaupun secara kurikulum dalam pembelajaran itu masih
umum dan belum ada kajian khusus untuk nahdatul ulama.

Namun dari para pengurus serta punya keinginan untuk bekerja sama
dengan pengurus nahdtul ulama di pusat agar dapat lebih dalam mengkaji
semua hal tentang nahdatul ulama sehingga tidk menjadi firo’ .

Dikalanagan santri atau santriwati pun juga sudah mengetahui bahwa


semua ajarannya berkaitan dengan nahdatul ulama sehingga tidak kontra
dalam proses meraka belajar serta pengamalannya

2.3 proses pembelajaran di pondok pesantren Al-murabbi


Dalam proses pembelajaran tidak kalah banyak tantangan yang dihadapi
khususnya bagi santri dan santri wati yang baru mulai mondok karena
mereka belum terbiasa dengan aturan dan tata terbib yang membuat
mereka sangat kesulitan untuk menerima pelajaran dan tentu hal itu
membuat tenaga pengajar harus lebih bersabar dalam proses belajar
mengajar .

Dalam hal ini bagi para pemula memang di khusus kan satu ustad untuk
para pemula untuk mengenal berbagai hal yang berkaitan dengan pondok
pesantren .
Hal pertama yang dikenalkan dalam belajartersebu adalah ilmu tauhid
yaitu bagaimana cara mengenal tuhan dengan baik yang bertujuan agar
para santri dan santriwati tetap kuat menjaga keimanan nya .
Jadi dalam ilmu tauhid tersebut menjadikan para santri dan santriwati tahu
tujuan mereka serta tidak kehilangan arah .

Dalam proses belajar mengajar di pondok pesantren sendiri mempunyai 4


tenaga pengajar yaitu ustad,tenaga pengajar inti yang memang di
khususkan untuk mengajarkan bahasan pokok seperti amsilati ,subha
alarobbiah ,ba’dadiyah , dan yang terakhir sebagai asisten.kemudian 2
orang ustadzah .

Pembagian kelas di pondok pesantrren ini sama seperti sekolah pada


umum nya .lalu untuk kegiatan diluar pondok sendiri itu belum bisa di
adakan namun para santri dan santriwati sejak awal sudah dibimbing agar
bisa berorganisasi diluar setelah lulus dari pondok pesantren ini .kegiatan
diluar saat ini hanya dikhususkan untuk para alumni yaitu setiap malam
selasa untuk mempelajari kajian khusus dari pesantren

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam hal ini pondok pesantren Al-murabbi sejak berdiri sehingga
sekarang menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan
mengamalkan serta mengajarkan semua ajaran yang berkaitan dengan
nahdatul ulama ,sehingga pondok pesantren pada saat ini dapat
berkembang cukup baik serta peran dalam maupun luar lingkungan
masyarakat . memiliki kajian yang positif juga dalam pelaksanaannya
tentu saja sangat berpengaruh bagi para santri atau santriwati baik dan para
alumni .
Narasumber : ustad abdul karim

Anda mungkin juga menyukai