KAJIAN PUSTAKA
A. PENELITI TERDAHULU
1. Telaah Pustaka
membahas hal yang sama. Sehingga dalam hal ini penulis tidak
2. Hipotesa
Tuban, dengan visi nya yang tertulis “berprestasi dan ber akhlaqul
10
11
Tuban.
selalu berbeda, tergantung dari sudut mana mereka melihat sebuah Pondok
1
Pesantren berwawasan Lingkungan Prof. Dr. Bahri Ghazali, MA (Jakarta Maret
2003) hlm.13
12
yang disebut pondok atau tempat tinggal yang dibuat dari bambu, atau
barangkali dari kata bahasa Arab fundug yang berarti hotel atau asrama. Dan
perkataan pesantren berasal dari kata santri, yang berawalan pe didepan dan
akhiran an berarti tempat tinggal para santri. Sedang menurut C.C Berg,
bahwa istilah tersebut berasal dari shastri yang dalam bahasa India berarti
orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau seorang sarjana ahli
kitab suci. 2
Islam yang pada umumnya dengan cara non klasikal, pengajarnya seorang
yang menguasai ilmu agama islam melalui kitab-kitab agama Islam klasik
(kitab kuning) dengan tulisan (aksara) Arab dalam bahasa Melayu kuno atau
pokoknya adalah :
a. Pondok
tempat tinggal bersama antara Kyai dan para santri, mereka memanfaatkan
dalam rangka bekerja sama memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, hal ini
2
.Pola Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Pondok Pesantren (Depag RI, 2001),
Kerjasama dengan Pemerintah Propinsi Jatim dan Kanwil Depag Propinsi Jatim Surabaya
2003. hlm.8
13
b. Masjid
c. Santri
1. Santri Muqim ialah santri yang berasala dari daerah yang jauh dan
d. Kyai
pengajaran karena Kyai menjadi salah satu unsur yang paling dominan
3
.M. Bahri Ghozali, Pesantren Berwawasan Lingkungan (Jakarta: Prasasti, 2002),
hlm.14-15
14
masyarakat.
dan elemen berupa Masjid dan rumah Kyai. Pesantren ini masih
Zamakhsyari.
madrasah. Jadi di pesantren pola III ini telah ada pengajian sistem
macam yaitu:
1. Pesantren Salafi
Yaitu pesantren yang mengajarkan kitab-kitab Islam klasik,
sistem madrasah ditetapkan untuk mempermudah tehnik
pengajaran sebagai metode Hafalan.
2. Pesantren Khalafi
Selain memberikan pengajaran kitab Islam klasik juga
membuka sistem sekolah umum dilingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan atau di lingkungan Kementerian
Agama dan tanggung jawabnya dibawah pesantren. 5
16
Pola Kelima:
menjadi:
5
Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya
(Depag RI,2003) hlm.15-16
(salafiyah)
tidak di asramakan.
tidak.
pesantren.
pondoknya.
7
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren Suatu Kajian Tentang, dan Nilai
Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta: Bumi Aksara, 1993) hlm. 248
19
a. Tujuan Khusus
Yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang “alim dalam
ilmu agama yang diajarkan oleh Kyai yang bersangkutan serta
mengamalkannya dalam masyarakat.
b. Tujuan Umum
Yakni membimbing anak didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi
mubaligh Islam dalam masyarakat sekitar dan melalui ilmu dan
amalnya.8
antara satu pondok pesantren dengan pondok pesantren lainnya, dalam arti
pengajarannya.
8 M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara,
1993) Hlm.248
20
islam diberikan dengan sistem weton yaitu para santri datang berduyun-
1. Pengertian Santri
ِذر ُْواN ِّدي ِْن َولِيُ ْنNوا فِ ْي الNْ Nُةٌ لِيَتَفَقَّهNَ ٍة ِم ْنهُ ْم طَاِئفNَفَلَ ْو اَل نَفَ ٌر ِم ْن ُكلِّ فِرْ ق
9
(122 :(التوبة قَ ْو َمهُ ْم ِآ َذا َر َجع ُْوا ِألَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذر ُْو ِن
Artinya :
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
Efektifitasg). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. “(Q.S. At
Taubah: 122)
Menurut Abu Hamid istilah santri berasal dari kata shastra (i) dari bahasa
Tamil yang berarti seorang ahli buku suci (Hindu). Dalam dunia pesantren
istilah santri adalah murid pesantren yang biasanya tinggal di asrama atau
pondok. Hanya santri yang rumahnya dekat dengan pesantren tidak
demikian. Dari sumber lain, santri berarti orang baik yang suka menolong.
10
9
Al Qur’an Surat Al Taubah ayat 122, terjemah dan Tafsir per kata (Jakarta: Tim
Pentashih Mushab Al Qur’an, 2010) hlm. 206
10
Abu Hamid dalam H.M Yacub, Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat
desa (Bandung: Angkasa,1993) hlm.65
22
2. Macam-macam Santri
yaitu:
a. Santri Muqim, yaitu murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan
a. Santri alumnus adalah para santri yang sudah tidak dapat efektif dalam
kegiatan rutin pesantren tetapi mereka masih sering datang pada
acara-acara tertentu yang diadakan pesantren. Mereka masih memiliki
komitmen hubungan dengan pesantren, terutama terhadap Kyai
pesantren.
11
Haedar Putra Dauly, Historisitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah dan Madrasah
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001) Hlm.15
12
M. Bahri Ghozali, Pesantren Berwawasan Lingkungan (Jakarta: Prasasti, 2002),
hlm.23
23
b. Santri luar yaitu santri yang tidak terdaftar secara resmi dipesantren
sebagaimana santri Muqim dan santri kalong, tetapi mereka memiliki
hubungan batin yang kuat dan dekat degan Kyai, sewaktu-waktu
mereka mengikuti pengajian-pengajian agama yang diberikan oleh
Kyai, dan memberikan sumbangan partisipatif yang tinggi apabila
pesantren membutuhkan sesuatu. 13
Satu kesamaan dari beberapa pembagian macam santri diatas yaitu
mereka sama-sama pencari ilmu di pesatren meskipun tempat Muqimnya
berbeda-beda dan mereka termasuk katagori hadits nabi SAW.
1. Pengertian Metodologi
berarti (jalan/cara) dan logos (kata, pembicaraan atau ilmu). Jadi metodologi
atau metodik adalah ilmu yang memberi tuntunan tentang jalan yang harus
pelajaran agar berhasil sukses. Artinya memberikan hasil yang mantab atau
tahan lama serta dapat digunakan anak didik kelak dalam menghadapi
13
Arifin dan Suyoto dalam Imron Arifin, Kepemimpinan Kyai Kasus Pondok
Pesantren Tebu Ireng (Malang:Kalimasyahadah Press, 1993) hlm.12
14
Sunarto, Tuntunan Da’wah dan Pembina Pribadi Muslim (Semarang: Mujahidin,
2.1983)
Macam
hlm. 30Metode Pembelajaran Pondok Pesantren
15
Dawam Raharjo (ed) Perguruan Dunia Pesantren Membangun Dari Bawah (Jakarta:
Perhimpunan Sejalan
Pengembangan Pesantren/P3M,
dengan 1985) hlm.25
perkembangan zaman, lembaga pendidikan
adalah metode wetonan dan Hafalan bagi pondok non klasikal, paa
a. Metode Hafalan
Kyai untuk dibaca dihadapan Kyai itu. Dan kalau ada salahnya,
Hafalan dilakukan oleh dua atau tiga orang santri saja, yang bisa terdiri
hlm.29
b. Metode Wetonan
berikut: Kyai membaca suatu kitab dalam waktu tertentu, dan santri
25
olah sistem bebas, sebab absensi santri tidak ada, satri boleh datang
boleh tidak, tidak ada sistem kenaikan kelas. Dan santri yang cepat
wetonan ini lama belajar santri tidak tergantung kepada lamanya dalam
c. Metode Muhawarah
setiap hari, akan tetapi hanya satu kali atau dua kali dalam seminggu
17
. Abdurrahman Shaleh, dkk. Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren (Depag RI,
1982), hlm.11
d. Metode Mudzakaroh
bahasa Arab.18
e. Metode Hafalan
bacaan dalam jangka waktu tertentu. Hafalan yang dimiliki oleh santri
18
Imron Arifin, Kepemimpinan Kyai, Kasus Pondok Pesantren Tebu Ireng (Malang,
Kalimasyahada press, 1993), hlm.39
f. Metode Demontrasi
memahaminya.
praktek
ibadah sesungguhnya)
kegiatan. 19
seorang santri berhadapan dengan seorang guru dan terjadi interaksi saling
pada ruangan tertentu. Ada tempat duduk kai dan ustadz, didepannya ada
meja pendek untuk meletakkan kitab bagi santri yang menghadap santri-
santri lain, baik yang mengaji kitab yang sama atau berbeda duduk agak
jauh sambil mendengarkan apa yang diajarkan oleh Kyai atau ustadz
muka kepada Kyai. Kyai atau Ustadz membacakan teks dalam kitab itu
baik sambil melihat ataupun tidak jarang secara hafalan dan kemudian
19
. Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pendidikan Keagamaan dan
Pondok Pesantren, Profil Pondok Pesantren Muaddalah (Depag RI, 2004), hlm.30
daerahnya,
20 panjang
M. Dawam Raharjo pendeknya
(ed). yang
Pesantren dan dibaca sangat
Pembaharuan bervariasi tergantung
(Jakarta:LP3ES,1988),hlm.88
bacakan oleh Kyai atau ustadz dan membacakannya dengan kitab yang
(syakal) terhadap kata-kata Arab yang ada dalam kitab. Pensyaakalan itu
huruf yang ada dengan bahasa Indonesia atau dengan bahasa daerah
pegon”.
jarang juga Kyai memberikan tambahan penjelasan agar apa yang telah
Para ahli juga memberikan definisi bahwa Hafalan dimulai dari seorang
bahasa jawa.
mengetahui baik arti maupun fungsi kata dalam suatu kalimat bahasa
Arab. Dengan demikian para murid dapat belajar tata bahasa Arab
pembacaan dan terjemahan kitab tersebut secara tepat dan hanya bisa
menekankan pada kualitas dan tidak tertarik untuk mempunyai murid lebih
dan pendidikan dasar ini. Disamping itu banyak diantara mereka yang
Sistem Hafalan terbukti sangat efektif sebagai taraf pertama bagi seorang
1. Pengertian Kualitas
bentuk belajar komplek dan berbobot seperti yang dilakukan oleh orang
pengetahuan kita perlu belajar, dengan belajar banyak pula hasil yang kita
dan peserta didik akan lebih termotivasi untuk meningkatkan belajar yang
a. Pengertian Belajar
21
Nama Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses Belajar Mengajar (Bandung:
Sinar Baru, 1989), hlm.5
Tingkah laku yang baru misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
aktivitas dan prrestasi hidup manusia tida lain adalah hasil belajar.
Kita hidup dan bekerja menurut yang kita pelajari. Belajar itu
b. Pengertian Kualitas
Pada penelitian ini prestasi hasil yang dicapai oleh santri selama belajar
di pondok pesantren.
22
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan kesulitan-Kesulitan Belajar (Bandung: Tarsito,
1983), hlm.21
Perubahan ini dapat dilihat secara langsung juga ada yang tidak
yang dapat menunjang profesi sebagai guru. Dengan kata lain seorang
23
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta:Kalam Mulia 1990), Hlm.
23
b. Membutuhkan motivasi Belajar
yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
24
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Imu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,
1973) hlm. 162
25
Amir. Pengantar, 138
d. Penggunaan Metode
secara efektif dan efisien, maka penguasaan materi saja tidak cukup. Ia
sesuai dengan materi yang diajarkan dan sesuai dengan kemampuan anak
secara efektif dan efisien, maka penguasaan materi saja tidak cukup.
26
Ramayulis, Metodologi 103
dan dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar,
sesuai dengan materi yang diajarkan dan sesuai dengan kemampuan anak
didik yang menerimanya. Pemilihan tehnik atau metode yang tepat kiranya
36
yang terbaik, yang paling efektif dan efisien. Metode dikatan baik apabila
belajar mengajar. Oleh sebab itu peserta didik sangat tergantung kepada
metode yang digunakan oleh pendidik. Metode Hafalan salah satu metode
yang diterapkan di Pondok Pesantren dan hasil yang diperoleh para santri
santri adalah :
a. Melatih para santri / peserta didik untuk lebih banyak membaca dan
mengingat;
b. Melatih para santri / peserta didik untuk rajin dan teliti dalam
membaca kitab;
c. Menjadikan pribadi santri / peserta didik selalu disiplin dan taat kepada
para guru/ustadz. 27
27
Ramayulis, Metodologi 103 (
akan tetapi kalau kita kaji dari hasilnya sangat berkualitas, lebih-lebih
materi Nahwu dan sharof apabila santri tidak hafal tentang kaidah-
37
kaidahnya maka tidak akan bisa membaca kitab gundul atau kalau
dicari)