Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rima Martika Sari

Prodi : MPI-4

Nim : 1150118028

Matkul : Manajemen Pesantren

Tugas!!

RESUME

Pondok Pesantren

merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tertua, pesantren memiliki kontribusi dalam mewarnai
perjalanan sejarah bangsa ini. Kontribusi ini tidak hanya berkaitan dengan aspek pendidikan semata,
tetapi juga berkaitan dengan bidang-bidang yang lain dalam skala luas. Pesantren telah melintasi waktu
yang sangat panjang berikut pengalamanya yang bermcam-macam dan telah berpartisipasi
memecahkan problem umat pada berbagai aspek kehidupan baik pendidikan, dakwah, politik, sosial-
ekonomi maupun aspek lainnya seperti sosial-budaya, sosial-religius, pembangunan dan lain-lain.
Namun, pesantren tetap menampakkan sebagai lembaga pendidikan hingga sekarang ini yang tumbuh
subur di bumi Indonesia meskipun menghadapi gelombang modernisasi dan globalisasi yang tersebar di
seantero dunia. 44 Istilah pesantren bisa disebut dengan pondok saja atau kedua kata ini digabung
menjadi pondok pesantren. Secara esensial, semua istilah ini mengundang makna yang sama, kecuali
sedikit perbedaan. Asrama yang menjadi penginapan santri sehari-hari dapat dipandang sebagai
pembeda antara pondok dan pesantren.45 Sebagaiamana dikutip H.A.RGibb adalah Javanese “santri-
palace”, seminary for students of teology (santri) on the islands of java and Madura (tempat santri jawa,
seminari teologi bagi santri di pulau jawa dan Madura).46 Istilah pesantren sesungguhnya berasal dari
kata santri, yang mendapat awalan pe dan akhiran an sebagai tempat tinggal para santri menimba ilmu
agama.

Sebagian penting dari pesantren, santri merupakan sekelompok orang yang memiliki ketekunan dalm
mempelajari kajian kitab-kitab kuning (klasik) yang memuat berbagai ilmu agama seperti fiqih, tasawuf,
tafsir, tauhid, hadits, dan sebagainya. Tidak heran apabila santri dianggap sebagai generasi terbaik
dalam ilmu agama yang dapat diandalkan untuk melakukan perubahan social dalam kehidupan.47
Adapun beberpa ciri-ciri pesantren sebagai berikut:48

1. Adanya hubungan yang akrab antara murid (para santri) dengan sosok kiai. Hal ini dimungkinkan
karena mereka tinggal dalam satu lingkungan pondok.

2. Tunduknya santri kepada kiai. Para santri menganggap bahwa menentang kiai selain dianggap tidak
sopan juga bertentangan dengan ajaran agama.

3. Hidup hemat dan sederhana benar-benar dilakukan dalam kehidupan pesantren.


4. Semangat menolong diri sendiri amat terasa dan kentara di pesantren. Hal ini disebabkan santri
menyuci pakaianya sendiri, membersihkan kamar tidurnya sendiri dan bahkan tidak sedikit mereka yang
memasak makananya sendiri.

5. Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan sangat mewarnai pergaulan di pesantren. 6. Disiplin
sangat ditekankan dalam kehidupan di lingkungan pondok pesantren.

Berani menderita untuk mencapai sesuatu tujuan merupakan salah satu pendidikan yang diperoleh di
pesantren. Dari segi perkembangan masyarakat, maka pendidikan pesantren baik tempat, bentuk hingga
substansinya telah jauh mengalami perubahan. Pesantren tidak lagi sesederhana seperti apa yang
digambarkan seseorang, akan tetapi pesantren dapat mengalami perubahan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan zaman. Ada beberapa pembagian pondok pesantren dan tipologinya:

1. Pesantren Salafi, pondok pesantren salafi yakni pondok pesantren yang melakukan pengajaran
terhadap santri-santrinya untuk belajar agama islam secara khusus tanpa mengikutsertakan pendidikan
umum di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan biasanya mempelajari ilmu-ilmu agama dengan
menggunakan kitab-kitab kuning atau kuno (klasik), menggunakan metode tradisional seperti hafalan,
menerjemahkan kitab- kitab saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

2. Pesantren Khalafi, yaitu pesantren yang menerapkan sistem pengajaran klasikal (madrasah),
memberikan ilmu umum dan ilmu agama, serta juga memberikan pendidikan ketrampilan. Sedangkan
mengenai arti pesantren khalafiyah (modern) adalah pesantren yang mengadopsi sistem madrasah atau
sekolah yang memasukkan pelajaran umum dan kurikulum madrasah yang dikembangkan, atau
pesantren yang menyelenggarakan tipe sekolah-sekolah umum seperti: MI/SD, MTS/SMP, SMA/SMK
dan bahkan PT dalam lingkunya.

Pesantren Terintegritasi, yaitu pesantren yang lebih menekankan pada pendidikan vokasional atau
kejuruan, sebagaimana balai latihan kerja di departemen tenaga kerja, dengan program yang
terintegrasi. Sedangkan santrinya mayoritas berasal dari kalangan anak putus sekolah atau para pencari
kerja.49 Adapun pelaksanaan kurikulum pesantren dalam pembelajaran dilakukan dengan metode
bandongan, sorogan, dan hafalan. Metode bandongan merupakan metode pembelajaran dengan
berpusat pada guru (guru yang aktif dan santri yang pasif) dimana para santri dengan duduk disekeliing
guru (kiai) yang membaca kitab dan santri menyimak masing- masing kitab dan mencatat jika dipandang
perlu. Metode sorogan adalah metode pembelajaran di mana santri menghadap guru secara satu
persatu dengan membawa kitab yang dipelajari. Adapun metode pembelajaran dengan hafalan
berlangsung dimana santri menghafal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya.50 C.
Manajemen Kurikulum Pondok Pesantren 1. Pengertian Manajemen Saat ini istilah managemen dan
manajer sudah banyak dikenal di Indonesia, baik di kalangan sector swasta, masyarakat secara luas
maupun kalangan sektor publik, bahkan pemerintahan.

Kunci dari perubahan di organisasi pondok pesantren adalah orang yang memimpin, yaitu bagaimana ia
menjalankan masa kepemimpinanya.
Selain faktor kepemimpinan kyai atau tuan guru, perkembangan pondok pesantren tentunya juga tidak
luput dari penerapan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Manajemen adalah seperangkat aktivitas yang
dirancang untuk mencapai sebuah tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia
secara efektif dan efisien. Salah satu unsur di pondok pesantren yang harus dikelola yakni masalah
kurikulum. Karena kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan.
Disamping juga tuntutan dari peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan.

Adapun kurikulum dalam pondok pesantren dikategorikan dalam dua jenis: a. Kurikulum pondok salafi
Pada kurikulum pesantren ini belum dirumuskan cara menyeluruh mengenai dasar dan tujuan
pendidikanya. Kurikulum pada pesantren ini sangat bervariasi karena tertera pada kebijaksanaan kiai.
Pada materi pelajaran yang diberikan di pondok pesantren ini menekankan pada bidang fiqih, teologi,
tasawuf, dan bahasa.pada fiqih ini pun terbatas pada mazhab syafi‟I dan kurang memberikan alternative
lain. Mereka lebih cenderung menjadi bagian dari listening speaking society (masyarakat yang suka
mendengar dan berbicara)

Anda mungkin juga menyukai