Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan
di mana pendidikan itu berlangsung. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi proses pendidikan yang berlangsung. Dalam berbagai kajian pendidikan, tidak banyak yang mengemukakan pengertian lingkungan pendidikan Islam. Namun dapat dipahami bahwa lingkungan pendidikan Islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri ke-Islaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik. Lingkungan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pendidikan Islam, karena perkembangan jiwa peserta didik sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang ada disekitarnya. Lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, baik itu pengaruh yang positif maupun pengaruh negatif. Lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap sikap, akhlak, etika, maupun moral peserta didik. Pengaruh tersebut terutama datang dari teman sebaya maupun masyarakat lingkungannya. Ketika berada diantara teman sebaya ataupun masyarakat terjadilah interaksi yang dilakukan individu dengan lingkungannya.
Dari sisi pendidikan Islam, lingkungan pendidikan Islam
merupakan suatu lingkungan atau tempat yang didalamnya terdapat ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik. Lingkungan pendidikan Islam diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran agama Islam dari peserta didik untuk membentuk kesalehan sosial. Dalam arti kualitas atau kesalehan pribadi itu diharapkan mampu memancarkan luar dalam hubungan keseharian dengan manusia lainnya (masyarakat), baik yang se-agama (sesama muslim) ataupun yang berbangsa dan bernegara. Dengan demikian yang dimaksud lingkungan pendidikan Islam merupakan lingkungan atau tempat yang berguna untuk menunjang suatu kegiatan pendidikan yang didalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan keislaman sehingga terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, terutama sebagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar bisa mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Dan diantara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain terdapat hubungan timbal balik serta saling mempengaruhi antar lingkungan pendidikan. Ada tiga macam lingkungan pendidikan Islam yaitu sebagai berikut :
Macam-macam Lingkungan Pendidikan dalam Islam ;
Lingkungan Keluarga (informal) Keluarga merupakan masyarakat terkecil dalam kehidupan umat manusia sebagai makhluk sosial, yang juga merupakan unit pertama dalam masyarakat. Pada lingkungan keluarga inilah terbentuknya tahap awal proses sosialisasi dan perkembangan seorang individu. Keluarga adalah lingkungan utama yang membentuk watak dan karakter manusia, dimana manusia melakukan komunikasi dan sosialisasi diri dengan manusia lain selain dirinya. Keluarga dalam Islam adalah suatu sistem kehidupan masyarakat yang terkecil yang dibatasi oleh adanya keturunan (nasab), akibat oleh adanya kesamaan agama. Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama, karena di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak. Dalam ajaran Islam telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad dalam sabdanya yang artinya : "Setiap anak dilahirkan atas dasar fitrah, maka sesungguhnya kedua orang tuanya lah yang menjadikan dia Majusi, Yahudi, dan Nasrani.“ Hadist tersebut menjelaskan bahwa orang tua lah yang memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian anak didik. Anak yang dilahirkan dalam keadaan suci adalah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidiknya. Dalam hal ini Allah berfirman dalam Q. S. At-Tahrim ayat 6 yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka......." (Q.S At-Tahrim : 6)
Disitulah letak tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak-
anaknya karena anak adalah amanah dari Allah yang diberikan kepada orang tua yang kelak akan dipertanggung jawabkan atas pendidikan anak-anaknya.
Unsur utama yang menjadi landasan pokok dalam pendidikan
lingkungan keluarga yaitu adanya rasa kasih sayang serta terselenggaranya kehidupan beragama yang mewarnai kehidupan pribadi atau keluarga. Baik dan buruknya kepribadian seorang anak akan sangat bergantung pada baik buruknya pelaksanaan pendidikan Islam di keluarga. Dalam hal ini, orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik. Orang tua dituntut menjadi teladan bagi anak-anaknya, baik berkenaan dengan ibadah, akhlak, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, keluarga hendaknya dapat menciptakan suasana yang edukatif sehingga anak didiknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia sebagaimana yang menjadi tujuan ideal dalam pendidikan Islam. Lingkungan Sekolah (formal)
Lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
yang juga disebut sebagai lembaga pendidikan kedua sesudah keluarga yang berperan dalam mendidik anak/peserta didik. Orang tua memerlukan bantuan dalam mendidik anak-anaknya supaya dapat hidup mandiri secara layak di masyarakat, maka sekolah lah lembaga yang tepat untuk mendidik anak-anaknya. Uci Sanusi dan Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam,
Sebagai lembaga pendidikan formal, pada hakikatnya sekolah
merupakan institusi atau lembaga pendidikan yang menyandang amanah dari orang tua dan masyarakat, harus menyelenggarakan pendidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip dan karakteristik pendidikan Islam. Pada dasarnya sekolah merupakan suatu lembaga yang membantu terciptanya cita-cita keluarga dan masyarakat, khususnya masyarakat Islam dalam bidang pengajaran yang tidak dapat secara sempurna dilakukan dalam rumah dan masjid. Bagi umat Islam, lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan ialah lembaga pendidikan Islam, artinya bukan sekedar lembaga yang didalamya diajarkan agama Islam, melainkan suatu lembaga pendidikan yang secara keseluruhan bernafaskan Islam, hal itu hanya mungkin terwujud jika terdapat keserasian antara rumah dan sekolah dalam pandangan keagamaan. Dalam lingkungan sekolah perkembangan fisik dan psikologis anak akan memperoleh pengalaman-pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang berbeda status sosial, kesukuan, agama, jenis kelamin, dan kepribadian. Perlahan anak akan belajar membebaskan diri dari ikatan lingkungan keluarga untuk mencapai kedewasaan dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat luas. Membebaskan diri disini bukan berarti anak terlepas.
Secara historis, keberadaan sekolah merupakan perkembangan
lebih lanjut dari keberadaan masjid. Sebab, proses pendidikan yang berlangsung di masjid pada periode awal terdapat pendidik, peserta didik, materi dan metode pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan materi dan kondisi peserta didik. Hanya saja, dalam mengajarkan suatu materi, terkadang dibutuhkan tanya jawab, pertukaran pikiran, hingga dalam bentuk perdebatan sehingga metode seperti ini kurang serasi dengan ketenangan dan rasa keagungan yang harus ada pada sebagian pengunjung- pengunjung masjid.
Di Indonesia sendiri lingkungan pendidikan Islam formal
diidentikkan dengan madrasah. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) dan sekolah milik organisasi Islam dalam setiap jenis dan jenjang yang ada, termasuk perguruan tinggi seperti IAIN dan STAIN. Semua lembaga ini akan menjalankan proses pendidikan yang berdasarkan kepada konsep-konsep yang telah dibangun dalam sistem pendidikan Islam. Selain itu, di Indonesia, madrasah juga dituntut menyeimbangkan antara pengetahuan agama dan umum di setiap jenjang pendidikan. Lingkungan Masyarakat (non formal) Lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga sesudah keluarga dan sekolah. Masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal juga menjadi bagian penting dalam proses pendidikan, akan tetapi tidak mengikuti peraturan yang tetap dan ketat. Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab dalam pendidikan.
Masyarakat yang terdiri dari sekelompok atau beberapa individu
yang beragam akan mempengaruhi pendidikan peserta didik yang tinggal disekitarnya. Corak ragam pendidikan yang diterima oleh anak didik ketika berada di lingkungan masyarakat pastinya banyak sekali, yaitu meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap, minat maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Kontrol dari masyarakat juga akan membantu dalam meningkatkan peran dan minat anak dalam berpendidikan. Tanpa adanya ikut serta masyarakat maka tidak mungkin pendidikan akan dapat berkembang. Sehingga antara orang tua dan masyarakat harus saling memberikan dukungan serta masukan agar dapat tercapainya pendidikan sesuai dengan cita- cita masyarakat. Seiring dengan peningkatan mutu pendidikan, maka pendidikan harus menyesuaikan dengan permintaan masyarakat agar pendidikan dapat tercapai dan dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Pengaruh lingkungan Pendidikan Keluarga sangat diperlukan untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam serta memberikan bekal kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya ketika berada di lingkungan sekolah dan masyarakat. sekolah atau madrasah juga berperan penting dalam proses pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, yang pada hakikatnya sebagai institusi yang menyandang amanah dari orang tua dan masyarakat, harus menyelenggarakan pendidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip dan karakteristik pendidikan Islam. Sekolah harus mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian bagi peserta didiknya sesuai dengan kemampuan peserta didik itu sendiri.
Begitu pula, masyarakat dituntut perannya dalam menciptakan
tatanan masyarakat yang nyaman dan peduli terhadap pendidikan. Masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan yang ada di sekitarnya. Jika ditinjau dari segi manfaatnya, pendidikan non formal berperan dalam:
1. Peningkatan pendidikan informal, artinya potensi-potensi
yang ada dalam setiap individu tidak hanya sekedar ‘hiasan’ untuk dirinya pribadi, tetapi harus dapat bermanfaat terhadap lingkungan masyarakatnya. 2. Kelengkapan pendidikan formal. Pendidikan non formal sebagai pelengkap, artinya adalah jika ada hal yang tidak dapat terpenuhi hanya dengan pendidikan formal maka dapat dilaksanakan pada lembaga non formal. 3. lingkungan pendidikan tersebut harus saling bekerja sama secara harmonis sehingga terbentuklah pendidikan terpadu yang diikat dengan ajaran Islam. Dengan keterpaduan seperti itu, diharapkan amar ma’ruf nahi mungkar dalam komunitas masyarakat tersebut dapat ditegakkan sehingga terwujudlah masyarakat yang diberkahi dan tatanan masyarakat yang baldatun tayyibatun wa rabbun gafuur. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau
kelembagaan di mana pendidikan itu berlangsung. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi proses pendidikan yang berlangsung. Dalam berbagai kajian pendidikan, tidak banyak yang mengemukakan pengertian lingkungan pendidikan Islam. Namun dapat dipahami bahwa lingkungan pendidikan Islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri ke-Islaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik.