Anda di halaman 1dari 6

Nama : Grafis Skada

Nim : 1904036029

Makul : Manajemen Lembaga Keagamaan

ANALISA

Sikap dan Langkah Muhammadiyah Terhadap Keberadaan Bank Syariah Indonesia

Pernyataan Sikap Muhammadiyah

Sistem ekonomi Indonesia belum mampu mewujudkan keadilan sosial yang merata dan
terciptanya kemakmuran bagi sebesar-besarnya hajat hidup rakyat sebagaimana cita-cita dari sila
kelima Pancasila dan pasal 33 UUD 1945.

Karena itu berkaitan dengan kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan hasil
penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, Pimpinan Pusat
Muhammadiyah menyampaikan pernyataan sebagai berikut :

 Pernyataan Sikap 1

Penggabungan tiga bank syariah yang dikelola pemerintah merupakan kebijakan dan
kewenangan penuh pemerintah yang diambil berdasarkan pengkajian yang komprehensif dan
mendalam.

Terkait dengan hal tersebut, BSI sebagai bank syariah maupun lembaga perbankan milik
negara pada umumnya hendaknya benar-benar menjadi perbankan Indonesia yang dikelola
secara good governance, profesional, dan terpercaya untuk sebesar-besarnya hajat hidup dan
peningkatan taraf hidup rakyat.

Pengelolaan dan manajemen BSI harus benar-benar dikontrol dengan seksama, transparan,
dan akuntabel sehingga sejalan dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta
tidak ada pihak manapun yang menyalahgunakan dan memanfaatkan perbankan Indonesia untuk
kepentingan yang bertentangan dengan asas, fungsi, dan tujuannya.

 Pernyataan Sikap 2
BSI dan perbankan Indonesia pada umumnya harus memiliki kebijakan khusus yang bersifat
imperatif yang lebih besar/maksimal (minimal 60% untuk pembiayaan UMKM) untuk akselerasi
pemberdayaan, penguatan, dan pemihakan yang tersistem kepada UMKM dan kepentingan
mayoritas rakyat/masyarakat kecil.

Kinerja dan keberhasilan BSI hendaknya tidak dinilai dari laba, tetapi sejauh mana
membantu menciptakan lapangan kerja dan tujuan sosial meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Kebijakan tersebut dapat mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi sekaligus terwujudnya
pasal 33 UUD 1945 dan sila kelima Pancasila.

Bila kesenjangan sosial-ekonomi dibiarkan akan merusak kebersamaan dan persatuan


Indonesia. BSI dan perbankan pada umumnya tidak menjadi lembaga yang memberi kemudahan
dan dimanfaatkan oleh kelompok yang memiliki akses kuat secara ekonomi, politik, dan sosial
manapun.

 Pernyataan Sikap 3

BSI sesuai wataknya sebagai bank syariah sangat tepat apabila mendeklarasikan diri sebagai
bank yang fokus kepada UMKM untuk percepatan perwujudan keadilan sosial-ekonomi secara
lebih progresif di negeri ini.

BSI yang berlabelkan syariah secara khusus penting menaruh perhatian, pemihakan, dan
kebijakan imperatif pada program penguatan dan pemberdayaan ekonomi umat Islam yang
sampai saat ini masih lemah secara ekonomi.

Kebijakan khusus tersebut sebagai perwujudan dari keadilan distributif dalam bingkai
aktualisasi persatuan Indonesia. Bila umat Islam kuat maka bangsa Indonesia pun akan menjadi
kuat dan maju.

 Pernyataan Sikap 4

Muhammadiyah dengan seluruh amal usaha (AUM) dan jaringan organisasinya yang luas
didukung pengalaman manajemen profesional dan sumber daya manusia dengan spirit Al-
Qur’an, terutama surah al-Mā‘ūn, siap secara konsep dan langkah nyata untuk mengembangkan
program UMKM dan ekonomi kerakyatan.
Hal itu sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan New Economic
Policy yang berbasis pada Kebijakan Ekonomi Berkeadilan Sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia.

 Pernyataan Sikap 5

Muhammadiyah mengajak kepada seluruh komponen bangsa khususnya yang memiliki


kekuatan dan akses ekonomi-politik yang kuat untuk berbagi dan bersatu langkah dalam
penguatan UMKM dan pemberdayaan ekonomi rakyat kecil demi terwujudnya keadilan sosial di
Indonesia.

Dengan semangat Persatuan Indonesia kami percaya Indonesia akan menjadi negara dan
bangsa yang maju dalam kebersamaan, yaitu Indonesia untuk semua sebagaimana cita-cita para
pendiri bangsa yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

 Pernyataan Sikap 6

Kepada pimpinan amal usaha Muhammadiyah dan pimpinan Persyarikatan di semua tingkat
hendaknya mengikuti kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dalam waktu dekat, Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menerbitkan petunjuk teknis yang
terkait dengan dana amal usaha dan Persyarikatan yang disimpan di tiga bank syariah pemerintah
dan penempatan dana setelah BSI mulai beroperasi.

Pandangan terkait BSI tidak ada kaitan dengan signifikansi dana pihak manapun yang
disimpan di Bank Syariah tersebut, tetapi menyangkut tuntutan akuntabilitas publik terhadap BSI
sebagai badan usaha milik negara yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagaimana perintah Undang-undang.

DALIL

Dasar hukum Hadis/dalil tentang Bank Syariah :

‫رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يقول " أد األمانة إلى من ائتمنك وال تخن من خانك‬

Artinya : Rasulullah bersabda, "Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak


menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu."
ARGUMENTASI

Sesuai yang telah dipaparkan diatas Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan enam
pernyataan, diantaranya adalah

 Pernyataan 1

Penggabungan tiga bank syariah yang dikelola pemerintah merupakan kebijakan dan
kewenangan penuh pemerintah yang diambil berdasarkan pengkajian yang komprehensif dan
mendalam. Terkait dengan hal tersebut, BSI sebagai bank syariah maupun lembaga perbankan
milik negara pada umumnya hendaknya benar-benar menjadi perbankan Indonesia yang dikelola
secara good governance, profesional, dan terpercaya untuk sebesar-besarnya hajat hidup dan
peningkatan taraf hidup rakyat. Pengelolaan dan manajemen BSI harus benar-benar dikontrol
dengan seksama, transparan, dan akuntabel sehingga sejalan dengan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku serta tidak ada pihak manapun yang menyalahgunakan dan
memanfaatkan perbankan Indonesia untuk kepentingan yang bertentangan dengan asas, fungsi,
dan tujuannya.

 Pernyataan 2

BSI dan perbankan Indonesia pada umumnya harus memiliki kebijakan khusus yang bersifat
imperatif yang lebih besar/maksimal (minimal 60% untuk pembiayaan UMKM) untuk akselerasi
pemberdayaan, penguatan, dan pemihakan yang tersistem kepada UMKM dan kepentingan
mayoritas rakyat/masyarakat kecil. Kinerja dan keberhasilan BSI hendaknya tidak dinilai dari
laba, tetapi sejauh mana membantu menciptakan lapangan kerja dan tujuan sosial meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Kebijakan tersebut dapat mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi
sekaligus terwujudnya pasal 33 UUD 1945 dan sila kelima Pancasila. Bila kesenjangan sosial-
ekonomi dibiarkan akan merusak kebersamaan dan persatuan Indonesia. BSI dan perbankan pada
umumnya tidak menjadi lembaga yang memberi kemudahan dan dimanfaatkan oleh kelompok
yang memiliki akses kuat secara ekonomi, politik, dan sosial manapun.

 Pernyataan 3

BSI sesuai wataknya sebagai bank syariah sangat tepat apabila mendeklarasikan diri sebagai
bank yang fokus kepada UMKM untuk percepatan perwujudan keadilan sosial-ekonomi secara
lebih progresif di negeri ini. BSI yang berlabelkan syariah secara khusus penting menaruh
perhatian, pemihakan, dan kebijakan imperatif pada program penguatan dan pemberdayaan
ekonomi umat Islam yang sampai saat ini masih lemah secara ekonomi. Kebijakan khusus
tersebut sebagai perwujudan dari keadilan distributif dalam bingkai aktualisasi persatuan
Indonesia. Bila umat Islam kuat maka bangsa Indonesia pun akan menjadi kuat dan maju.

 Pernyataan 4

Muhammadiyah dengan seluruh amal usaha (AUM) dan jaringan organisasinya yang luas
didukung pengalaman manajemen profesional dan sumber daya manusia dengan spirit Al-
Qur’an, terutama surah al-Mā‘ūn, siap secara konsep dan langkah nyata untuk mengembangkan
program UMKM dan ekonomi kerakyatan. Hal itu sejalan dengan kebijakan Presiden Joko
Widodo untuk mewujudkan New Economic Policy yang berbasis pada Kebijakan Ekonomi
Berkeadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

 Pernyataan 5

Muhammadiyah mengajak kepada seluruh komponen bangsa khususnya yang memiliki


kekuatan dan akses ekonomi-politik yang kuat untuk berbagi dan bersatu langkah dalam
penguatan UMKM dan pemberdayaan ekonomi rakyat kecil demi terwujudnya keadilan sosial di
Indonesia. Dengan semangat Persatuan Indonesia kami percaya Indonesia akan menjadi negara
dan bangsa yang maju dalam kebersamaan, yaitu Indonesia untuk semua sebagaimana cita-cita
para pendiri bangsa yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

 Pernyataan 6

Kepada pimpinan amal usaha Muhammadiyah dan pimpinan Persyarikatan di semua tingkat
hendaknya mengikuti kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam waktu dekat, Pimpinan
Pusat Muhammadiyah akan menerbitkan petunjuk teknis yang terkait dengan dana amal usaha
dan Persyarikatan yang disimpan di tiga bank syariah pemerintah dan penempatan dana setelah
BSI mulai beroperasi.

Sesuai pernyataan diatas pernyataan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dilandasi


semangat mewujudkan perikehidupan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bagi
seluruh rakyat Indonesia. Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk mendirikan bank syariah
sendiri. Salah satu faktor utamanya, Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat (ormas),
mempunyai anggota dan amal usaha yang berskala luas. Dan sesuai hadis di atas pada intinya
memegang amanat, karena harus memiliki visi dan misi yang kuat agar terlaksananya program
terbangunnya Bank Syariah tersebut

Anda mungkin juga menyukai