Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat,
karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai perkembangan
pranatal dan kelahiran ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi akhir
zaman, Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarga-Nya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu serta teman-teman yang telah
membantu dan memberikan dukungan kepada kami. Akhirnya, makalah ini telah selesai
kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Psikologi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan dalam
membuat makalah selanjutnya. Terima kasih. Selamat membaca.

Serang, Januari 2019

Penulis

i|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................... 2

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Masa Pranatal .............................................................. 3


B. Tahapan – Tahapan Perkembangan Masa Pranatal ............................. 5
C. Aspek – Aspek Perkembangan Pranatal .............................................. 12
D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pranatal ........... 14

BAB III : PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan ................................................................................ 18


B. Pembahasan ......................................................................................... 19

BAB IV : PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................................. 6
B. Saran .................................................................................................... 6
Daftar Pustaka ...................................................................................... 7

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini pada
umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat
singkat, tetapi justru pada periode inilah terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam
diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang di lakukan oleh
sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir
dan mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul
kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk
dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal.

Perkembangan pada manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada
pembuahan telur oleh sperma dan kemudian terbentuk zigot. Karena itu masa prenatal
ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga
merupakan periode yang sangat menentukan.

Makalah ini akan menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangan prenatal, Aspek


pekembangan prenatal, karakteristik dan faktor-faktor perkembangan prenatal.

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan mencari materi yang akan dijelaskan dalam makalah ini, kami
membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Perkembangan masa prenatal ?


2. Apa saja dan bagaiman tahap – tahap perkembangan prenatal ?
3. Apa dan bagaimana aspek perkembangan prenatal ?
4. Bagaimana faktor – faktor perkembangan prenatal ?

1|Page
C. Tujuan Masalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Agar pembaca mengetahui bagaimana perkembangan masa prenatal.


2. Agar pembaca mengetahui apa saja dan bagaimana tahap – tahap perkembangan
prenatal.
3. Agar pembaca mengetahui apa saja dan bagaimana aspek perkembangan
prenatal.
4. Agar pembaca mengetahui bagaimana faktor – faktor perkembangan pranatal.

2|Page
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Masa Prantal

Periode perkembangan yang pertama dalam jangka kehidupan manusia yang dinamakan
masa prenatal, Dimulai pada waktu konsep SI, Yaitu dari pembuahan Ovum oleh sel
Sperma dan berakhir pada waktu kelahiran. Lamanya masa ini kurang lebih 280 hari atau
9 bulan ditambah sepuluh sepuluh hari.

Walaupun masa pranatal ini relatif pendek akan tetapi penting karena 4 hal,yaitu:

1. Segala sesuatu yang di dapatkan dari warisan yang menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya ditetapkan pada masa ini.
2. Keadaan-keadaan yang menguntungkan di dalam badan ibu dapat memelihara
perkembangan dari potensi-potensi yang di dapatkan dari warisan, sedangkan
keadaan yang kurang baik dapat menghambat ataupun merubah pola
perkembangan yang akan datang.
3. Apabila dibandingkan dengan keadaan di dalam periode-periode perkembangan
yang lain. Maka di dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
lebih banyak dari pada di dalam periode-periode perkembagan lainnya diseluruh
kehidupan manusia.
4. Merupakan masa dimana orang-orang yang berarti dan penting bagi seseorang
menentukan sikapnya, jelasnya dimana orang tua menentukan sikapnya terhadap
bayi yang akan datang. Sikap-sikap ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cara mereka akan menghadapi dia terutama dalam tahun pertama dalam
kehidupannya dan cara tersebut sangat mempengaruhi perkembangan
selanjutnya.

Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang dilakukan oleh
para ahli psikolog (Barat) perkembangan individu pada masa prenatal ini kurang
mendapatkan perhatian bahkan cenderung di abaikan. Pada masa awal ini penelitian-
penelitan yang dilakukan oleh sebagian ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari
periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pranatal. Hal ini adalah karena

3|Page
mereka menganggap bahwa perkembangan fisik, dan karenanya memberi sedikit
sumbangan bagi pemahaman psikologis tentang perkembangan.

Kemudian baru pada pertengahan tahun 1970 muncul kesadaran bahwa mengetahui
segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh
pola perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah telah
menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi
pada periode prenatal.

Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia tetapi
merupakan periode yang sangat menentukan. (Huclock, 1980) Jauh sebelum adanya
perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog barat. Terhadap perkembangan individu
pada masa prenatal ini. Psikolog timur, Terutama psikolog islam telah lebih dulu
meempatkan masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan individu. Selama
masa prenatal ini individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan
mengalami perkembangan psikologis. Dewasa ini para ahli psikologi perkembangan
menyakinibahwa kehidupan manusia berawal dari sel sperma laki-laki dan sel telur
wanita. Pada saat itu sel sperma laki-laki bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan
menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi yang di sebut zigot. Yang dalam
psikologis islam di sebut Nutpah yaitu air mani.

Dengan demikian dapat di pahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur (ovum)
wanita pada dasarya memiliki daya hidup atau energi kehidupan yang dalam psikologi
islam di sebut hayat. Karena adanya daya tahan hidup ini pula lah yang membuat janin
dalam kandungan dapat menjadi individu baru.

Semua ini memuat anggapan yang menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan
manusia di mulai dari masa prenatal yakni sejak terjadinya pembuahan sl telur (ovum)
Wanita oleh oleh sel sperma laki-laki dan bentuknya zigot.

4|Page
B. Tahap – Tahap Perkembangan Masa Prenatal
1. Perspektif Islam

Para ahli psikologi Islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap. Sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 12-14 berikut.

Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati dari
tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (nuthfah) yang disimpan dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani (nuthfah) itu kami jadikan segumpal
darah (mudghah), lalu segumpal darah (‘alaqah) itu kami jadikan segumpal daging
(mudghah), dan segumpal daging (mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (‘idhom),
lalu tulang belulang (‘idhom) itu kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik .(Q.S. Al-Mukminun :12-14)

Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan Al-Quran seperti yang dijelaskan


pada ayat di atas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut:

a. Tahap Sulalatin min thin (saripati tanah)

Pada tahap ini manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati tanah masuk ke
dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh sebagai starting materials
dalam proses metabolisme pembentukan nutfah di dalam sel-sel reproduksi.

b. Tahap Nuthfah

Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani. Kata
yang biasa digunakan hampir serupa dengan nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau
setetes mani yang bercampur. Ini berarti pencampuran dua nutfah atau benih yaitu
dari laki-laki (sperma) dan dari perempuan (ovum).

Nutfah juga disebut sebagai air yang hina (maa’in mahiin,Surah al-Mursalat/77:
20) atau air yang terpancar (maa’in daafiq,Surah at-Taariq/86: 6). Menurut
hitungan para ahli, sperma yang keluar dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan
ekor. Akan tetapi dari jumlah sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan
pembuahan. Setelah pembuahan berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat

5|Page
pada indung telur. Dengan segera, indung telur menghasilkan membran yang
mencegah sperma lain untuk ikut melakukan pembuahan.

c. Tahap ‘Alaqah

Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut membelah diri
tanpa merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang menghubungkan indung
telur dan rahim. Zigot selanjutnya menempelkan diri di dinding rahim.

Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya menempel di dinding


rahim yang memerlukan waktu hingga enam hari. Zigot tetap menempel pada
dinding rahim dan tumbuh hingga hari ke -15 ketika bentukan ‘alaqah dimulai.

‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah pencampuran


sperma dan ovarium. ‘Alaqah oleh para ilmuwan disamakan dengan lintah karena
hidupnya tergantung pada darah ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari
sejak pembuahan. Jika jaringan praembrionik ini digugurkan maka ia akan
tampak seperti segumpal darah.

d. Tahap Mudhghah

Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan tahapan mudgah pada
hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat ketimbang perubahan dari tahap
nutfah ke‘alaqah .

Tahapan mudgah ditandai dengan bermulanya pertumbuhan dan pembiakan sel


yang luar biasa. Segumpal daging ini terdiri dari sel-sel atau jaringan-jaringan
yang sudah maupun yang belum mengalami diferensiasi.

Pada minggu ke-5, jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan
plasenta, suatu bentuk tabung yang masuk ke dalam dinding rahim dan
mengalirkan oksigen serta makanan dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan
mudgah berakhir pada minggu ke-6, kurang lebih pada hari ke-40.

e. Tahap ‘Idzaman

Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan bentuk seperti
daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti digigit—masa

6|Page
mudgah, dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan bakal orang yang mulai
tampak, walaupun bentuk manusia belum kelihatan secara jelas. Kemudian dalam
waktu singkat beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang
yang merubah penampakan secara drastis menjadi mirip manusia.

Pada minggu ke-7, bentuk manusia semakin nyata dengan bermulanya


pembentukan kerangka. Masa ini—sekitar hari k-40 hingga 45—adalah garis
batas yang membedakan masa mudgahdan bentuk manusia. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa masa antara hari ke-40 hingga 45 adalah hari-hari yang
sangat penting bagi perkembangan embrio. Pada waktu itulah embrio berubah
bentuk menjadi bentuk manusia. Pembentukan tulang ini akan semakin berbentuk
mirip manusia setelah pada tahap berikutnya tulang itu diselimuti otot dan daging.

f. Tahap Lahman

Dengan selesainya masa pembalutan tulang dengan lahm(otot dan daging),


bentuk semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang di sekujur tubuh.
Dengan demikian kata “memberi pakaian” kepada tulang yang digunakan dalam
Al-Qur’an adalah tepat adanya. Bagian-bagian tubuh embrio yang semula
terpisah-pisah telah saling terhubung. Seiring dengan selesainya fase
pembentukan otot, embrio manusia pun mulai dapat digerakkan.

Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru dalam
perkembangan anak manusia. Seiring usainya proses myogenesis (pembentukan
otot), embrio mulai dapat bergerak. Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7
dan berakhir pada akhir minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir pembentukan
embrio, atau dalam bahasa Arab disebut takhalluq. Akhir fase embriologi ini
segera diikuti dengan fase dimulainya perkembangan janin, yang dalam Al-
Qur’an dibahasakan dengan nasy’ah alias perkembangan.

g. Tahap Takhalluq (masa perkembangan)

Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini jauh lebih
cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah menjadi makhluk lain
saat ukuran kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai mencapai ukuran proporsional.
Ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12. Pada minggu ke-10, organ kelamin bagian

7|Page
luar sudah mulai terbentuk. Tulang yang semula terdiri atas unsur-unsur lunak
berubah menjadi bahan kapur yang keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari
tangan juga sudah dapat dibedakan pada minggu ini.

Berat janin meningkat signifikan pada minggu-minggu ini seiring perkembangan


otot dan dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar menggunakan
tangannya untuk menangkap sesuatu, menendang dengan kakinya atau bahkan
melakukan salto. Pada saat ini pula janin sudah dapat melakukan apa yang
diingininya.

Pada tahap ini, semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim
sejak berumur sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca
pembuahan. Namun, tentunya ini terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya
berfungsi normal.

2. Perspektif Barat

Pada umumnya ahli psikologi Barat membagi periode prenatal atas tiga tahapan yaitu
tahap germinal atau zigot, embrionik, dan janin. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap
perkembangan periode prenatal ini, berikut akan diuraikan masing-masing.

a. Tahap Germinal (Germinal Stage)

Tahap germinal yang sering juga di sebut periode zigot, ovum atau periode
nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini berlangsung
kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya pertemuan
antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang di namakan
dengan pembuahan (fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung dengan sel
telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel baru yang di sebut zigot.
Zigot ini kemudian membelah-belah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-
bulatan kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari, blastokis
mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin bnyak, maka sel-
sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigot

8|Page
yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis mengapung dan berproses
di sepanjang tubafalopi.

Balstokis yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan


penting. Blastokis ini juga di bedakan atas 3 lapisan yaitu, lapisan atas, lapisan
tengah, lapisan bawah. Dari lapisan atas berkembangan rambut, gigi, dan kuku;
kulit lapisan luar (kulit ari) dan kelenjar-kelenjar kulit; panca indra dan system
saraf. Dari lapisan tengah berkembang otot, tulang atau rangka, system
pembungan kotoran dan system peredaran darah, serta kulit lapisan dalam.
Sementara itu lapisan bawah menjadi system pencernaan, hati, pancreas,kelenjar
ludah, dan system pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat, dan
kantong amniotic juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Setelah bebrapa hari
kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim.
Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dindidng rahim inilah yang di sebut
embrio.

b. Tahap Embrio (Embriyonic Stage)

Tahap yang kedua dari periode prenatal di sebut tahap embrio, yang dalam
psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan dara yang semakin
membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah
pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua
organ utama dan system-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran panjangnya
hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagaian tubuh embrio itu belum sepenuhnya
terbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat jelas dan
dapat di kenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.

Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu
cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan
yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke
bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung – bagian-
bagiandan organ-organ tubuh yang paling penting – lebih dahulu berkembang
dari pada lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan
secara proximodistal adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-

9|Page
bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-
bagian yang jauh dari pusat badan.

Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting yang
membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta, dan
tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening tempat
embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan
perubahan temperature. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan
dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak
mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan
sarana penghubung antara ibu dan embrio.

Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas pembuluh-
pembulu darah yang berfungsi menghubungkan embrio dengan plasenta. Tali
pusat ini terdiri dari dua pembuluh darah besar, pertama untuk menyediakan
bahan makanan dan kedua untuk membawa sisa sisa buangan ke tubuh ibu. Tali
pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila di potong tidak akan
menimbulkan rasa sakit.

Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada
system saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat di
kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di bandingkan dengan bagian-
bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin terlihat
dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk dengan baik.
Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak pada tahap ini organ-
organ seks juga mulai terbentuk. Demikin juga dengan otot dan tulang rawan
mulai berkembangan. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pancreas, paru-paru,
dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.

c. Tahap Janin (Fetus Stage)

Periode ketiga ini disebut dengan periode fetus atau periode janin. Periode ini
dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir. Dalam periode ini, ciri-ciri fisik orang
dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar
dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat

10 | P a g e
secara substansial. Pada bulan ketiga janin secara spontan sudah dapat
menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai berdenyut.

Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga jumlahnya meningkat pesat pada
bulan-bulan kedua, ketiga dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan
terus berkembang atau tidak itu bergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu.

Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel tulang.


Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru, janin (fetus). Dalam periode
ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat. Kepala
yang tadinya lebih besar dari begian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan
tangan terus meningkat secara subtsansial. Pada bulan ketiga, janin yang
panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ on situ secara spontan sudah
dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai
berdenyut.

Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap berumur 4
bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai manusia, maka di tiupkan ruh
ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga di
tentukan hokum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang
berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat), kekayaan,
batas usia, dan lain-lain.

Pada bulan keempat dan kelima, ibu sudah bisa merasakan gerakan-gerakan
janinnya seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini
panjang janin kira-kira 4,5 inci.

Pada permulaan bulan ketujuh, panjang janin kira-kira 16 inci dengan berat kira-
kira 1,5-2,5 kg dan ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika
rambut atau bulu menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol keluar,
bergerak-gerak, dibuka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu
jarinya. Matanya juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya
masih tertutup rapat. Pada masa ini pula, janin sudah memiliki kemampuan untuk
hidup di luar kandungan. Akan tetapi, bayi yang lahir di usia kehamilan 7 bulan
masih harus dibantu untuk proses pernapasannya.

11 | P a g e
Riset terbaru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendengar atau
responsive terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama sekali terhadap
pola-pola suara. Dalam suatu studi mengenai kemampuan janin mereaksi atau
merespon rangsangan eksternal, Dr. Seus’s meminta kepada ibu-ibu hamil untuk
membacakan sebuah cerita anak-anak “the cat in the hat” dengan suara nyaring
kepada bayi yang di kandungnya sebanyak dua kali sehari selama 6 minggu
terakhir kehamilannya.beberapa hari setelah kelahiran, bayi kembali
diperdengarkan pada cerita yang sama dan sebuah cerita lain yang belum perna
diperdengarkan sebelumnya. Untuk membentuk cerita mana yang lebih di sukai,
bayi di beri sebuah dot yang dapat merekam setiap perubahan dan peningkatan
atau penurunan interval waktu menyusun. Ternyata, perubahan kecepatan dan
peningkatan menyusui terjadi pada waktu bayi mendengar cerita “the cat in the
hat”. Tetapi hal demikian tidak terjadi pada waktu mendengarkan cerita baru.
Jadi, bayi menunjukkan suatu pilihan yang menunjukkan suatu pilihan yang jelas
berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal.

Pada 2 bulan terakhir masa perkembangan prenatal, jaringan lemak terbentuk dan
fungsi beberapa organ seperti jantung dan ginjal mulai meningkat. Pada masa 8-
9 bulan, janin tumbuh semakin besar dan beratnya mulai substansial, sekitar 1,8
kg.

C. Aspek-aspek perkembangan prenatal


1. Psikologis :

Setiap hal yang berhubungan dengan ibu hamil akan mempengaruhi keadaan bayi, mulai
dari makanan, aktivitas, hingga emosi. Emosi ibu hamil dapat mempengaruhi janin yang
dikandungnya karena janin sudah memiliki saraf dan otak yang mulai terbentuk sehingga
otak dapat merekam berbagai sensasi yang dirasakan ibunya, sensasi yang dirasakan ibu
digunakan sebagai pelajaran untuk hidupnya di masa mendatang. Saat ibu merasakan
suatu hal, baik senang, marah, atau sedih, ada zat-zat yang terlepas dari dalam tubuh ibu
menuju ke bayi melalui plasenta. Semua jenis perasaan yang muncul ini akan
memberikan pengaruh positif pada janin.

12 | P a g e
Fisik Germinal :

a. Pertemuan sel ovum dan sel sperma ( berlangsung 2 minggu pertama).


b. Menghasilkan zigot.
c. Menjadi embrio.
d. Ectoderm : berkembang rambut, gigi, dan kuku, kulit ari & kelenjar kulit, panca
indra, sytem syaraf .
e. Mesoderm : berkembang otot, tulang, sistem pembuangan kotoran, sistem
peredaran darah, dan kulit lapisan dalam.
f. Endoderm : berkembang sisitem pencernaan, hati, pancreas, kelenjar ludah, dan
sistem pernafasan.
g. Plasenta, tali pusar, dan kantong amniotic terbentuk dari sel blastokis.

2. Fisik Embrionik (2-8 Minggu) :


a. Embrio berukuran 1 inchi
b. Perubahan organ utama & sistem fisiologi
c. Perkembangan struktur anak yaitu kantong Ammotic,plasenta dan tali pusar
d. 6 minggu sudah dikenali sebagai calon manusia
e. 8-9 minggu peruba han janin semakin terlihat jelas

3. Fisik Janin (fetus) mudhghah (9 minggu – 9 bulan ) :


a. Panjang janin bertambah 3 inchi , beratnya ¾ ons.
b. Spontan dapat menggerakkan kepala, tangan, kaki, dan jantung mulai berdenyut
c. 4 bulan ibu mulai merasakan gerakan janinnya, panjang janin sekitar 4,5 inchi
d. 5 bulan kehamilan hamper sempurna. Panjang janin sekitar 6 inchi dan mampu
mendengar serta bergerak lebih bebas. Tangan dan kaki sudah lengkap.
e. 6 bulan panjang janin sekitar 10 inchi. Mata sudah terbentuk dengan lengkap,
bintik – bintik pengecap pada lidah. Janin mampu bernafas dan menangis lemah.
f. 7 bulan mampu membedakan macam – macam rasa dan bau, kemampuan dangkal
dan tak teratur.
g. 7 bulan sampai masa kelahiran tegangan otot bertambah, grakan lebih sering dan
pernafasan menjadi jelas, kunyahan, hisapan, dan tangisan lapar menjadi kuat,
posisi kepala kearah pelvis dan siap keluar

13 | P a g e
4. Sosial :

Sikap yang berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga terbentuk pada
waktu ini dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan mereka, terhadap
anak tersebut selama awal tahun pembentukan kehidupan. Kalau sifai ini berupa
emosional,maka dapat merusak keseimbangan ibu (Mother’s homeostatis) dan
mengganggu kondisi tubuh ibu yang Sngat penting dalam perkembangan normal dari
individu yang baru terbentuk.

5. Tugas : -

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal.

Sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya bahwa periode prenatal merupakan periode


yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode-periode
berikutnya. Selama periode prenatal ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat
menentukan perkembangan janin. Pada umumnya, kondisi rahim ibu itu sangat nyaman
bagi janin dan terlindung dari setiap gangguan. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa janin
tersebut secara absolute luput dari pengaruh-pengaruh luar. Pada uraian berikut ini akan
di bahas beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal.

1. Kesehatan Ibu

Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal.
Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC, radang saluran
kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat menyebabkan lahirnya bayi-bayi yang
cacat. Demikian pula, bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan di sertai dengan
gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza, gondok atau cacar, dapat merusak
perkembangan janin. Bahkan, apabila ibu hamil terserang campak rubella (campak
jerman), dapat di pastikan bahwa 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika
campak rubella menyerang pada 2 bulan pertama kehamilan, mengakibatkan kebutaan,
ketulihan, kelainan jantung, kerusakan pada system saraf pusat, serta keterbelakangan
mental dan emosional.

14 | P a g e
2. Gizi Ibu

Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya,
yang di peroleh melalui darah ibuya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang sedang
hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat untuk menjaga
kesehatan bayi. Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung
cacat. Suatu investigasi tentang ibu-ibu mendokumentasikan pentingnya peran gizi
dalam perkembangan masa prenatal dan kelahiran. Ternyata, ibu-ibu yang makanannya
paling buruk cenderung memiliki anak yang beratnya paling rendah, kurang vitalitas,
dan lahir prematul atau meninggal. Dalam investigasi lain, makanan tambahan yang di
berikan kepada ibu-ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan meningkatkan performa
anak anak mereka selama 3 tahun pertama kehidupannya.

3. Pemakaian Bahan-Bahan Kimia Oleh Ibu

Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam
peredaran darah ibu yang tengah hamil, dan mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-
bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik meupun pada
system kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan kimia juga
dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga
mempengaruhi janin.

Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan
janin adalah thalidomite. Pada orang dewasa, thalidomite tidak berdampak buruk. Tetapi,
pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. Kalau ibu menelan thalidomite selama
dua bulan pertama kehamilan, dapat menghambat pertumbuhan lengan dan kaki janin.

Minuman yang mengandung alcohol juga merupakan zat lain yang dapat mempengaruhi
perkembangan prenatal. Wanita pecandu alcohol dan tetap meminumnya selama
kehamilannya dalam frekuensi yang sering, kemungkinan besar akan melahirkan bayi
dengan gejala yang disebut “sindrom alcohol janin”, yaitu sekelompok keabnormalan
yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum alcohol selama kehamilan.
Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti hidung dan bibir bawah yang
pendek.

15 | P a g e
Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan
masa prenatal. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan pengurangan bobot
kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran premature, dan sindrom
kematian bayi yang tinggi selama Proses kelahian, serta penyesuaian diri yang buruk.

4. Takhayul dan kenyataan di Indonesia

Di Indonesia banyak di permasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua


terhadap keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu atau keduanya
benci sama seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang yang di benci tadi. Bila
ayah atau ibu membunuh seekor hewan, misalnya ular, pada waktu ibu sedang hamil,
anaknya akan mempunyai gambar mirip ular pada kulitnya. Hal-hal ini semua belum
merupakam hasil pembuktian ilmiah, dari itu masih termasuk lingkup takhayul.

5. Keadaan Dan Ketegangan Emosi Ibu

Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil
mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi
perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.
Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan
menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekuranagn darah.

Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama
kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang
abnormal dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Goncangan emosi
diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur
dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.

6. Sinar-X (X-ray) dan Kehamilan

Dalam sebuah Blog yang mengutip tentang dampak sinar-X terhadap kehamilan,
memberikan kita pencerahan bahwa Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang
tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik,
dan menimbulkan defek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat
adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap

16 | P a g e
sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang
menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada
wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya,
termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang sebagian besar
prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai
langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu,
harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status
kehamilannya harus berbicara kepada dokternya. Paparan radiasinya diukur dengan
satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan
kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Radiasi sinar-x dengan kekuatan tertentu
(sesuai dosis) dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik dan
menimbulkan cacat pada bayi yang belum dilahirkan. Sinar-x sangat berbahaya terutama
bagi sel yang membelah dengan cepat.

17 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan
Observasi 1
Ibu Hamil Usia Kandungan 5 bulan
No Psikologi Fisik Sosial
1 Yang dirasakan si Usia 4 bulan hanya Bayi bisa
jabang bayi ketika si ibu denyut jantung bayi diajak
marah atau tertawa yang terasa berkomunikasi
terbahak-bahak adalah umur 4 bulan
perut terasa kencang.

Observasi 2
Ibu Hamil Usia Kandungan 9 bulan
No Psikologi Fisik Sosial
1 Ketika ibu marah atau Bayi menendang Bayi diajak
merasakan kelelahan nendang, berputar berbicara,
perut terasa kencang
2 Ketika ibu merasa Kenaikan berat dinyanyikan,
senang perut terasa badan ibu sekitar 10 didengarkan
nyaman seolah olah kg musik
tiada beban

Observasi 3
Ibu yang memiliki anak usia 2 tahun
No Psikologi Fisik Sosial
1 Saat ibu marah sedih Pada usia 5 bulan ibu Ibu sering
senang ibu tidak mulai merasakan mengelus-elus
merasakan reaksi gerakan dari sang anak anaknya tanpa
apapun si jabang dan gerakan semakin mengajak
bayi kuat seiring bertambah komunikasi
usia

18 | P a g e
B. Pembahasan

Hasil observasi yang kami lakukan terhadap 3 ibu hamil yaitu

1. Ibu hamil usia kandungan 5 bulan


2. Ibu hamil usia kandungan 9 bulan
3. Ibu yang memiliki anak usia 2 tahun

Dari hasil observasi yang kami lakukan hasilnya sesuai dengan teori. Dimana teori
menyebutkan bahwa perkembangan psikologis sudah dimulai pada tahap prenatal.
Dimana bayi di dalam kandungan bisa merasakan apa yang dilakukan ibunya. Ketika ibu
sedang marah perut akan terasa kencang, ketika senang tubuh ibu terasa nyaman. Hal ini
menunjukkan bahwa semua jenis perasaan yang muncul akan memberikan pengaruh
terhadap janin. Adapun perkembangan fisik pada usia kandungan 4 bulan ibu mulai
merasakan gerakan detak jantung pada janinnyai. Dalam istiadat jawa biasanya di
adakan syukuran 4 bulanan. Karena mereka menyakini bahwa usia tersebut Allah telah
meniupkan ruh kedalam jabang bayi. Pada usia kandungan 5 buln si jabang bayi mulai
melakukan gerakan dan gerakan ini akan bertambah kuat seiring bertambahnya usia
kandungan. Selanjunya pada usia 4 bulan terjadi perkembangan sosial. Di mana sang ibu
mulai mengajak berkomunikasi si jabang bayi. Pada usia 5 bulan bayi mulai bisa
mendengar. Si jabang merespon reaksi itu dengan melakukan gerakan- gerakan kecil.
Hasil interaksi itu bisa di contoh pada sebagian hafidzh Indonesia. Dimana ketika ibu
mengandung ibu biasa membacakan ayat- ayat qur’an. Sehingga ketika lahir pada usia
tertentu ibu mengajarkan kembali apa yang pernah diajarkan dulu sewaktu didalam
kandungan sehinnga anak mudah merespon dan mampu menghafal dengan cepat.

19 | P a g e
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Masa prenatal adalah masa yang paling singkat dibandingkan dengan tahap
perkembangan lainnya tetapi tahap ini merupakan tahap yang paling penting untuk
perkembangan selanjutnya.

Tahap perkembangan masa prenatal :

1. Persepektif islam
a. Tahap sulatin min thin ( sari pati tanah )
b. Tahap nutfah
c. Tahap ‘alaqoh
d. Tahap mudghah
e. Tahap ‘idzaman
f. Tahap lahman
g. Tahap takhalluq ( masa perkembangan )
2. Persepektif barat
a. Tahap germinal (germinal stage)
b. Tahap embrio (embriyonic stage)
c. Tahap janin (fetus stage)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal :

1. Kesehatan ibu
2. Gizi ibu
3. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
4. Tahayul dan kenyataan di Indonesia
5. Keadaan dan ketegangan emosi ibu
6. Sinar x (X-ray) dan kehamilan

B. Saran
Sebaiknya dalam penelitian dilakukan dengan data yang lebih banyak lagi agar data lebih
akurat. Dan dalam observasi ibu hamil diutamakan pada usia kandungan 9 bulan semua,

20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

- Arofati,lailia.2015. Perkembangan Masa Parental . http//: www.m.kompasiana.com


Diakses pada 28 April 2016, pukul 11:44
- Hamdani,Irawati.Benarkah.Emosi.Ibu.Hamil.Mempengaruhi.
http://www.kesehatanibuhamil.com.Diakses pada 19 Mei 2016.
- Rifa’i,Ahmad,Catharina Tri Anni.2012.Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat
Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai