Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat,
karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai perkembangan
pranatal dan kelahiran ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi akhir
zaman, Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarga-Nya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu serta teman-teman yang telah
membantu dan memberikan dukungan kepada kami. Akhirnya, makalah ini telah selesai
kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Psikologi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan dalam
membuat makalah selanjutnya. Terima kasih. Selamat membaca.
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 6
B. Saran .................................................................................................... 6
Daftar Pustaka ...................................................................................... 7
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini pada
umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat
singkat, tetapi justru pada periode inilah terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam
diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang di lakukan oleh
sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir
dan mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul
kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk
dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal.
Perkembangan pada manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada
pembuahan telur oleh sperma dan kemudian terbentuk zigot. Karena itu masa prenatal
ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga
merupakan periode yang sangat menentukan.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan mencari materi yang akan dijelaskan dalam makalah ini, kami
membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1|Page
C. Tujuan Masalah
2|Page
BAB II
LANDASAN TEORI
Periode perkembangan yang pertama dalam jangka kehidupan manusia yang dinamakan
masa prenatal, Dimulai pada waktu konsep SI, Yaitu dari pembuahan Ovum oleh sel
Sperma dan berakhir pada waktu kelahiran. Lamanya masa ini kurang lebih 280 hari atau
9 bulan ditambah sepuluh sepuluh hari.
Walaupun masa pranatal ini relatif pendek akan tetapi penting karena 4 hal,yaitu:
1. Segala sesuatu yang di dapatkan dari warisan yang menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya ditetapkan pada masa ini.
2. Keadaan-keadaan yang menguntungkan di dalam badan ibu dapat memelihara
perkembangan dari potensi-potensi yang di dapatkan dari warisan, sedangkan
keadaan yang kurang baik dapat menghambat ataupun merubah pola
perkembangan yang akan datang.
3. Apabila dibandingkan dengan keadaan di dalam periode-periode perkembangan
yang lain. Maka di dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
lebih banyak dari pada di dalam periode-periode perkembagan lainnya diseluruh
kehidupan manusia.
4. Merupakan masa dimana orang-orang yang berarti dan penting bagi seseorang
menentukan sikapnya, jelasnya dimana orang tua menentukan sikapnya terhadap
bayi yang akan datang. Sikap-sikap ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cara mereka akan menghadapi dia terutama dalam tahun pertama dalam
kehidupannya dan cara tersebut sangat mempengaruhi perkembangan
selanjutnya.
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang dilakukan oleh
para ahli psikolog (Barat) perkembangan individu pada masa prenatal ini kurang
mendapatkan perhatian bahkan cenderung di abaikan. Pada masa awal ini penelitian-
penelitan yang dilakukan oleh sebagian ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari
periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pranatal. Hal ini adalah karena
3|Page
mereka menganggap bahwa perkembangan fisik, dan karenanya memberi sedikit
sumbangan bagi pemahaman psikologis tentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1970 muncul kesadaran bahwa mengetahui
segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh
pola perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah telah
menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi
pada periode prenatal.
Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia tetapi
merupakan periode yang sangat menentukan. (Huclock, 1980) Jauh sebelum adanya
perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog barat. Terhadap perkembangan individu
pada masa prenatal ini. Psikolog timur, Terutama psikolog islam telah lebih dulu
meempatkan masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan individu. Selama
masa prenatal ini individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan
mengalami perkembangan psikologis. Dewasa ini para ahli psikologi perkembangan
menyakinibahwa kehidupan manusia berawal dari sel sperma laki-laki dan sel telur
wanita. Pada saat itu sel sperma laki-laki bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan
menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi yang di sebut zigot. Yang dalam
psikologis islam di sebut Nutpah yaitu air mani.
Dengan demikian dapat di pahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur (ovum)
wanita pada dasarya memiliki daya hidup atau energi kehidupan yang dalam psikologi
islam di sebut hayat. Karena adanya daya tahan hidup ini pula lah yang membuat janin
dalam kandungan dapat menjadi individu baru.
Semua ini memuat anggapan yang menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan
manusia di mulai dari masa prenatal yakni sejak terjadinya pembuahan sl telur (ovum)
Wanita oleh oleh sel sperma laki-laki dan bentuknya zigot.
4|Page
B. Tahap – Tahap Perkembangan Masa Prenatal
1. Perspektif Islam
Para ahli psikologi Islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap. Sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 12-14 berikut.
Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati dari
tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (nuthfah) yang disimpan dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani (nuthfah) itu kami jadikan segumpal
darah (mudghah), lalu segumpal darah (‘alaqah) itu kami jadikan segumpal daging
(mudghah), dan segumpal daging (mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (‘idhom),
lalu tulang belulang (‘idhom) itu kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik .(Q.S. Al-Mukminun :12-14)
Pada tahap ini manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati tanah masuk ke
dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh sebagai starting materials
dalam proses metabolisme pembentukan nutfah di dalam sel-sel reproduksi.
b. Tahap Nuthfah
Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani. Kata
yang biasa digunakan hampir serupa dengan nutfah adalah nutfatin amsyaaj, atau
setetes mani yang bercampur. Ini berarti pencampuran dua nutfah atau benih yaitu
dari laki-laki (sperma) dan dari perempuan (ovum).
Nutfah juga disebut sebagai air yang hina (maa’in mahiin,Surah al-Mursalat/77:
20) atau air yang terpancar (maa’in daafiq,Surah at-Taariq/86: 6). Menurut
hitungan para ahli, sperma yang keluar dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan
ekor. Akan tetapi dari jumlah sebanyak itu, hanya satu yang dapat melakukan
pembuahan. Setelah pembuahan berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat
5|Page
pada indung telur. Dengan segera, indung telur menghasilkan membran yang
mencegah sperma lain untuk ikut melakukan pembuahan.
c. Tahap ‘Alaqah
Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut membelah diri
tanpa merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang menghubungkan indung
telur dan rahim. Zigot selanjutnya menempelkan diri di dinding rahim.
d. Tahap Mudhghah
Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan tahapan mudgah pada
hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat ketimbang perubahan dari tahap
nutfah ke‘alaqah .
Pada minggu ke-5, jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan
plasenta, suatu bentuk tabung yang masuk ke dalam dinding rahim dan
mengalirkan oksigen serta makanan dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan
mudgah berakhir pada minggu ke-6, kurang lebih pada hari ke-40.
e. Tahap ‘Idzaman
Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan bentuk seperti
daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti digigit—masa
6|Page
mudgah, dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan bakal orang yang mulai
tampak, walaupun bentuk manusia belum kelihatan secara jelas. Kemudian dalam
waktu singkat beberapa hari pada akhir minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang
yang merubah penampakan secara drastis menjadi mirip manusia.
f. Tahap Lahman
Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru dalam
perkembangan anak manusia. Seiring usainya proses myogenesis (pembentukan
otot), embrio mulai dapat bergerak. Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7
dan berakhir pada akhir minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir pembentukan
embrio, atau dalam bahasa Arab disebut takhalluq. Akhir fase embriologi ini
segera diikuti dengan fase dimulainya perkembangan janin, yang dalam Al-
Qur’an dibahasakan dengan nasy’ah alias perkembangan.
Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini jauh lebih
cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah menjadi makhluk lain
saat ukuran kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai mencapai ukuran proporsional.
Ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12. Pada minggu ke-10, organ kelamin bagian
7|Page
luar sudah mulai terbentuk. Tulang yang semula terdiri atas unsur-unsur lunak
berubah menjadi bahan kapur yang keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari
tangan juga sudah dapat dibedakan pada minggu ini.
Pada tahap ini, semua organ sudah berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim
sejak berumur sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca
pembuahan. Namun, tentunya ini terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya
berfungsi normal.
2. Perspektif Barat
Pada umumnya ahli psikologi Barat membagi periode prenatal atas tiga tahapan yaitu
tahap germinal atau zigot, embrionik, dan janin. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap
perkembangan periode prenatal ini, berikut akan diuraikan masing-masing.
Tahap germinal yang sering juga di sebut periode zigot, ovum atau periode
nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini berlangsung
kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya pertemuan
antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang di namakan
dengan pembuahan (fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung dengan sel
telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel baru yang di sebut zigot.
Zigot ini kemudian membelah-belah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-
bulatan kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari, blastokis
mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin bnyak, maka sel-
sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigot
8|Page
yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis mengapung dan berproses
di sepanjang tubafalopi.
Tahap yang kedua dari periode prenatal di sebut tahap embrio, yang dalam
psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan dara yang semakin
membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah
pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua
organ utama dan system-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran panjangnya
hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagaian tubuh embrio itu belum sepenuhnya
terbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat jelas dan
dapat di kenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu
cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan
yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke
bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung – bagian-
bagiandan organ-organ tubuh yang paling penting – lebih dahulu berkembang
dari pada lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan
secara proximodistal adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-
9|Page
bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-
bagian yang jauh dari pusat badan.
Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting yang
membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta, dan
tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening tempat
embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan
perubahan temperature. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan
dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak
mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan
sarana penghubung antara ibu dan embrio.
Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas pembuluh-
pembulu darah yang berfungsi menghubungkan embrio dengan plasenta. Tali
pusat ini terdiri dari dua pembuluh darah besar, pertama untuk menyediakan
bahan makanan dan kedua untuk membawa sisa sisa buangan ke tubuh ibu. Tali
pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila di potong tidak akan
menimbulkan rasa sakit.
Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada
system saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat di
kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di bandingkan dengan bagian-
bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin terlihat
dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk dengan baik.
Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak pada tahap ini organ-
organ seks juga mulai terbentuk. Demikin juga dengan otot dan tulang rawan
mulai berkembangan. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pancreas, paru-paru,
dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.
Periode ketiga ini disebut dengan periode fetus atau periode janin. Periode ini
dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir. Dalam periode ini, ciri-ciri fisik orang
dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar
dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat
10 | P a g e
secara substansial. Pada bulan ketiga janin secara spontan sudah dapat
menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai berdenyut.
Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga jumlahnya meningkat pesat pada
bulan-bulan kedua, ketiga dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan
terus berkembang atau tidak itu bergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu.
Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap berumur 4
bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai manusia, maka di tiupkan ruh
ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga di
tentukan hokum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang
berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat), kekayaan,
batas usia, dan lain-lain.
Pada bulan keempat dan kelima, ibu sudah bisa merasakan gerakan-gerakan
janinnya seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini
panjang janin kira-kira 4,5 inci.
Pada permulaan bulan ketujuh, panjang janin kira-kira 16 inci dengan berat kira-
kira 1,5-2,5 kg dan ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika
rambut atau bulu menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol keluar,
bergerak-gerak, dibuka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu
jarinya. Matanya juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya
masih tertutup rapat. Pada masa ini pula, janin sudah memiliki kemampuan untuk
hidup di luar kandungan. Akan tetapi, bayi yang lahir di usia kehamilan 7 bulan
masih harus dibantu untuk proses pernapasannya.
11 | P a g e
Riset terbaru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendengar atau
responsive terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama sekali terhadap
pola-pola suara. Dalam suatu studi mengenai kemampuan janin mereaksi atau
merespon rangsangan eksternal, Dr. Seus’s meminta kepada ibu-ibu hamil untuk
membacakan sebuah cerita anak-anak “the cat in the hat” dengan suara nyaring
kepada bayi yang di kandungnya sebanyak dua kali sehari selama 6 minggu
terakhir kehamilannya.beberapa hari setelah kelahiran, bayi kembali
diperdengarkan pada cerita yang sama dan sebuah cerita lain yang belum perna
diperdengarkan sebelumnya. Untuk membentuk cerita mana yang lebih di sukai,
bayi di beri sebuah dot yang dapat merekam setiap perubahan dan peningkatan
atau penurunan interval waktu menyusun. Ternyata, perubahan kecepatan dan
peningkatan menyusui terjadi pada waktu bayi mendengar cerita “the cat in the
hat”. Tetapi hal demikian tidak terjadi pada waktu mendengarkan cerita baru.
Jadi, bayi menunjukkan suatu pilihan yang menunjukkan suatu pilihan yang jelas
berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal.
Pada 2 bulan terakhir masa perkembangan prenatal, jaringan lemak terbentuk dan
fungsi beberapa organ seperti jantung dan ginjal mulai meningkat. Pada masa 8-
9 bulan, janin tumbuh semakin besar dan beratnya mulai substansial, sekitar 1,8
kg.
Setiap hal yang berhubungan dengan ibu hamil akan mempengaruhi keadaan bayi, mulai
dari makanan, aktivitas, hingga emosi. Emosi ibu hamil dapat mempengaruhi janin yang
dikandungnya karena janin sudah memiliki saraf dan otak yang mulai terbentuk sehingga
otak dapat merekam berbagai sensasi yang dirasakan ibunya, sensasi yang dirasakan ibu
digunakan sebagai pelajaran untuk hidupnya di masa mendatang. Saat ibu merasakan
suatu hal, baik senang, marah, atau sedih, ada zat-zat yang terlepas dari dalam tubuh ibu
menuju ke bayi melalui plasenta. Semua jenis perasaan yang muncul ini akan
memberikan pengaruh positif pada janin.
12 | P a g e
Fisik Germinal :
13 | P a g e
4. Sosial :
Sikap yang berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga terbentuk pada
waktu ini dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan mereka, terhadap
anak tersebut selama awal tahun pembentukan kehidupan. Kalau sifai ini berupa
emosional,maka dapat merusak keseimbangan ibu (Mother’s homeostatis) dan
mengganggu kondisi tubuh ibu yang Sngat penting dalam perkembangan normal dari
individu yang baru terbentuk.
5. Tugas : -
1. Kesehatan Ibu
Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal.
Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC, radang saluran
kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat menyebabkan lahirnya bayi-bayi yang
cacat. Demikian pula, bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan di sertai dengan
gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza, gondok atau cacar, dapat merusak
perkembangan janin. Bahkan, apabila ibu hamil terserang campak rubella (campak
jerman), dapat di pastikan bahwa 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika
campak rubella menyerang pada 2 bulan pertama kehamilan, mengakibatkan kebutaan,
ketulihan, kelainan jantung, kerusakan pada system saraf pusat, serta keterbelakangan
mental dan emosional.
14 | P a g e
2. Gizi Ibu
Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya,
yang di peroleh melalui darah ibuya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang sedang
hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat untuk menjaga
kesehatan bayi. Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung
cacat. Suatu investigasi tentang ibu-ibu mendokumentasikan pentingnya peran gizi
dalam perkembangan masa prenatal dan kelahiran. Ternyata, ibu-ibu yang makanannya
paling buruk cenderung memiliki anak yang beratnya paling rendah, kurang vitalitas,
dan lahir prematul atau meninggal. Dalam investigasi lain, makanan tambahan yang di
berikan kepada ibu-ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan meningkatkan performa
anak anak mereka selama 3 tahun pertama kehidupannya.
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam
peredaran darah ibu yang tengah hamil, dan mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-
bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik meupun pada
system kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan kimia juga
dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga
mempengaruhi janin.
Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan
janin adalah thalidomite. Pada orang dewasa, thalidomite tidak berdampak buruk. Tetapi,
pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. Kalau ibu menelan thalidomite selama
dua bulan pertama kehamilan, dapat menghambat pertumbuhan lengan dan kaki janin.
Minuman yang mengandung alcohol juga merupakan zat lain yang dapat mempengaruhi
perkembangan prenatal. Wanita pecandu alcohol dan tetap meminumnya selama
kehamilannya dalam frekuensi yang sering, kemungkinan besar akan melahirkan bayi
dengan gejala yang disebut “sindrom alcohol janin”, yaitu sekelompok keabnormalan
yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum alcohol selama kehamilan.
Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti hidung dan bibir bawah yang
pendek.
15 | P a g e
Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan
masa prenatal. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan pengurangan bobot
kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran premature, dan sindrom
kematian bayi yang tinggi selama Proses kelahian, serta penyesuaian diri yang buruk.
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil
mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi
perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.
Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan
menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekuranagn darah.
Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama
kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang
abnormal dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Goncangan emosi
diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur
dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.
Dalam sebuah Blog yang mengutip tentang dampak sinar-X terhadap kehamilan,
memberikan kita pencerahan bahwa Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang
tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik,
dan menimbulkan defek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat
adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap
16 | P a g e
sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang
menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada
wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya,
termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang sebagian besar
prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai
langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu,
harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status
kehamilannya harus berbicara kepada dokternya. Paparan radiasinya diukur dengan
satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan
kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Radiasi sinar-x dengan kekuatan tertentu
(sesuai dosis) dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik dan
menimbulkan cacat pada bayi yang belum dilahirkan. Sinar-x sangat berbahaya terutama
bagi sel yang membelah dengan cepat.
17 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Observasi 1
Ibu Hamil Usia Kandungan 5 bulan
No Psikologi Fisik Sosial
1 Yang dirasakan si Usia 4 bulan hanya Bayi bisa
jabang bayi ketika si ibu denyut jantung bayi diajak
marah atau tertawa yang terasa berkomunikasi
terbahak-bahak adalah umur 4 bulan
perut terasa kencang.
Observasi 2
Ibu Hamil Usia Kandungan 9 bulan
No Psikologi Fisik Sosial
1 Ketika ibu marah atau Bayi menendang Bayi diajak
merasakan kelelahan nendang, berputar berbicara,
perut terasa kencang
2 Ketika ibu merasa Kenaikan berat dinyanyikan,
senang perut terasa badan ibu sekitar 10 didengarkan
nyaman seolah olah kg musik
tiada beban
Observasi 3
Ibu yang memiliki anak usia 2 tahun
No Psikologi Fisik Sosial
1 Saat ibu marah sedih Pada usia 5 bulan ibu Ibu sering
senang ibu tidak mulai merasakan mengelus-elus
merasakan reaksi gerakan dari sang anak anaknya tanpa
apapun si jabang dan gerakan semakin mengajak
bayi kuat seiring bertambah komunikasi
usia
18 | P a g e
B. Pembahasan
Dari hasil observasi yang kami lakukan hasilnya sesuai dengan teori. Dimana teori
menyebutkan bahwa perkembangan psikologis sudah dimulai pada tahap prenatal.
Dimana bayi di dalam kandungan bisa merasakan apa yang dilakukan ibunya. Ketika ibu
sedang marah perut akan terasa kencang, ketika senang tubuh ibu terasa nyaman. Hal ini
menunjukkan bahwa semua jenis perasaan yang muncul akan memberikan pengaruh
terhadap janin. Adapun perkembangan fisik pada usia kandungan 4 bulan ibu mulai
merasakan gerakan detak jantung pada janinnyai. Dalam istiadat jawa biasanya di
adakan syukuran 4 bulanan. Karena mereka menyakini bahwa usia tersebut Allah telah
meniupkan ruh kedalam jabang bayi. Pada usia kandungan 5 buln si jabang bayi mulai
melakukan gerakan dan gerakan ini akan bertambah kuat seiring bertambahnya usia
kandungan. Selanjunya pada usia 4 bulan terjadi perkembangan sosial. Di mana sang ibu
mulai mengajak berkomunikasi si jabang bayi. Pada usia 5 bulan bayi mulai bisa
mendengar. Si jabang merespon reaksi itu dengan melakukan gerakan- gerakan kecil.
Hasil interaksi itu bisa di contoh pada sebagian hafidzh Indonesia. Dimana ketika ibu
mengandung ibu biasa membacakan ayat- ayat qur’an. Sehingga ketika lahir pada usia
tertentu ibu mengajarkan kembali apa yang pernah diajarkan dulu sewaktu didalam
kandungan sehinnga anak mudah merespon dan mampu menghafal dengan cepat.
19 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Masa prenatal adalah masa yang paling singkat dibandingkan dengan tahap
perkembangan lainnya tetapi tahap ini merupakan tahap yang paling penting untuk
perkembangan selanjutnya.
1. Persepektif islam
a. Tahap sulatin min thin ( sari pati tanah )
b. Tahap nutfah
c. Tahap ‘alaqoh
d. Tahap mudghah
e. Tahap ‘idzaman
f. Tahap lahman
g. Tahap takhalluq ( masa perkembangan )
2. Persepektif barat
a. Tahap germinal (germinal stage)
b. Tahap embrio (embriyonic stage)
c. Tahap janin (fetus stage)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal :
1. Kesehatan ibu
2. Gizi ibu
3. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
4. Tahayul dan kenyataan di Indonesia
5. Keadaan dan ketegangan emosi ibu
6. Sinar x (X-ray) dan kehamilan
B. Saran
Sebaiknya dalam penelitian dilakukan dengan data yang lebih banyak lagi agar data lebih
akurat. Dan dalam observasi ibu hamil diutamakan pada usia kandungan 9 bulan semua,
20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
21 | P a g e