Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “GEOTEKNIK” yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.

Serang, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian ............................................................................................ 3
B. Meknaika Tanah dan Batuan ............................................................... 3
C. Teknik Fondasi .................................................................................... 6

BAB III : PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................................. 8
B. Saran .................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ...................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam
pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan
kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya.

Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat
peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di mesir, candi Borobudur hingga
pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini.

Salah satu contohnya ialah kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan
kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut. Secara keilmuan, bidang teknik sipil
ini mempelajari lebih mendalam ilmu-ilmu:

1. Mekanika Tanah dan Batuan


2. Teknik Pondasi
3. Stuktur bawah tanah

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas disini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Geoteknik?


2. Menjelaskan secara singkat mengenai mekanika Tanah dan Batuan!
3. Menjelaskan secara singkat dengan apa yang dimaksud teknik pondasi?
4. Sapa yang dimaksud dengan struktur bawah tanah?

1
C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut, diantaranya :

1. Untuk dapat mengerti apa yang dimaksud dengan geoteknik


2. Untuk mengerti bagaimana dengan mekanika tanah dan batuan serta
3. Untuk mengerti bagaimana teknik pondasi juga struktur bawah tanah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam
pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan
kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya.

Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat
peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di mesir, candi Borobudur hingga
pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini.

Salah satu contohnya ialah kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan
kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut. Secara keilmuan, bidang teknik sipil
ini mempelajari lebih mendalam ilmu-ilmu:

 Mekanika Tanah dan batuan


 Teknik Pondasi
 Stuktur bawah tanah

B. Mekanika Tanah dan Batuan

Mekanika Tanah adalah bagian dari Geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari
ilmu Teknik Sipil, dalam Bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil
engineering dan Bodenmechanik dalam Bahasa Jerman.

Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui
bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah
berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari
ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga
Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah”.

3
1. Definisi Tanah

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari :

 Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama
lain.
 Zat Cair.
 Gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran mineral-mineral padat
tersebut.

Tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan juga tentunya sebagai bahan
bangunan itu sendiri (contoh: batu bata).

Percobaan

Ilmu ini mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium dan
percobaan di lapangan.

2. Percobaan di Lapangan
a. Sondir
b. Bor
c. Uji Tekan Pelat
d. Uji Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan Uji Baling-Baling

3. Percobaan di laboratorium
a. Distribusi Butiran Tanah, untuk tanah berbutir besar digunakan Uji Ayak (eng:
Sieve Analysis, de: Siebanalyse), untuk tanah berbutir halus digunakan Uji
Hidrometer (eng: Hydrometer, de: Aräometer / Sedimentationsanalyse).
b. Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte)
c. Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan
Piknometer.
d. Kadar Air, Angka Pori dan Kejenuhan Tanah (eng: Water Content, Pore Ratio
and Saturation Ratio; de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sättigungszahl)
e. Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlässigkeit)

4
f. Plastisitas Tanah, dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari:
g. Batas Cair dan Plastis,
h. Batas Plastis dan Semi Padat,
i. Batas Semi Padat dan Padat
(eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit; de: Zustandgrenzen und
Konsistenzgrenzen)
Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch)
j. Uji Kekuatan Geser Tanah, di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk
menentukan kekuatan geser tanah, yaitu:
 Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch),
 Uji Pembebanan Satu Arah (eng: Unconvined Test, de: Einaxialversuch) dan
 Uji Pembebanan Tiga Arah (eng & de: Triaxial)
k. Uji Kemampatan dengan menggunakan Uji Proctor

4. Penggunaan Ilmu

Pada kelanjutannya, ilmu ini digunakan untuk:

a. Perencanaan pondasi
b. Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design)
c. Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding
penahan tanah)
d. Perencanaan galian
e. Perencanaan bendungan

5
C. Teknik Fondasi

Teknik fondasi atau teknik pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis
dan dimensi fondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang
bekerja dengan baik. Teknik fondasi merupakan bagian dari ilmu geoteknik.

1. Jenis-jenis fondasi

Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis :

a. Pondasi dangkal: kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa


meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah
pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan
batu, meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Di
dalamnya terdiri dari
 Pondasi setempat
 Pondasi penerus
 Pondasi pelat
 Pondasi konstruksi sarang laba - laba
b. Pondasi dalam. Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan
tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnya
antara lain tiang pancang, tiang bor, kaison, dan semacamnya. Penyebutannya
dapat berbeda-beda tergantung disiplin ilmu atau pasarannya.contohnya: fondasi
tiang pancang
c. Kombinasi fondasi pelat dan tiang pancang

Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung dari
jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek.

2. Desain fondasi

Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan / settlement tertentu
oleh para Insinyur geoteknik dan struktur.

Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah, dalam


beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga diikutkan dalam
perteimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan

6
total(keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan
diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan masalah
bagi struktur yang didukungnya.

Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah terhadap
pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya,
kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada
bahan pondasi itu sendiri. Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi di
dalamnya amatlah sulit dipastikan, oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi beban
yang bekerja hanya boleh, biasanya, sepertiga dari kekuatan desainnya.

Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi:

a. Beban horizontal/beban geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer
beban akibat gaya angin pada dinding.

Beban vertikal/beban tekan dan beban tarik, contohnya:

 Beban mati, contoh berat sendiri bangunan


 Beban hidup, contoh beban penghuni, air hujan dan salju
 Gaya gempa
 Gaya angkat air
b. Momen
c. Torsi

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu teknik sipil yang didalamnya diperdalam
pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan
kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya.

Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu-ilmu:

1. Mekanika Tanah dan Batuan


2. Teknik Pondasi
3. Stuktur bawah tanah

Mekanika Tanah adalah bagian dari Geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari
ilmu Teknik Sipil, dalam Bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil
engineering dan Bodenmechanik dalam Bahasa Jerman.

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari :

1. Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama
lain.
2. Zat Cair.
3. Gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran mineral-mineral padat
tersebut.

Teknik fondasi atau teknik pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis
dan dimensi fondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang
bekerja dengan baik. Teknik fondasi merupakan bagian dari ilmu geoteknik.

Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis :

1. Pondasi dangkal
2. Pondasi dalam.
3. Kombinasi fondasi pelat dan tiang pancang

8
B. Saran

Saran yang membangun yang kami butuhkan guna menambah wawasan dan
kesempurnaan kami dalam menulis serta penyusunan makalah ini. Dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Van Bemmelem, R.W. (1949), The Geology of Indonesia, Vol. IA,

GeneralGeology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, Government Printing

Office,The Hague

 Waltham, A.C. (1994), Foundations of Engineering Geology, Blackie

Academic& Professional

 Das, B.M. (2002), Principle of Geotechnical Engineering, 5th

edition,Brooks/Cole, Thomson learning

 Craig R.F. (1992), Soil Mechanics, 5th Edition, Chapman & Hall

 Hardiyatmo, H.C. (2004), Mekanika Tanah I, UGM Press, Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai