Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “VIRUS” yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.

Pabuaran, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Uraian Singkat ..................................................................................... 2
D. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus .................................................................................. 3


B. Sejarah Penemuan Virus ...................................................................... 3
C. Klasifikasi Virus .................................................................................. 4
D. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia .......................................... 6
E. Virus yang Menyerang Manusia ......................................................... 6
F. Contoh – Contoh Virus ........................................................................ 17

BAB III : PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................................. 19
B. Saran .................................................................................................... 19
Daftar Pustaka ...................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupan kita tidak terlepas dari yang namanya penyakit. Meskipun
sebagian orang menganggap dirinya sehat dan tidak pernah terserang penyakit, tetapi
perlu kita ketahui manusia hidup pasti pernah mengalami suatu penyakit. Entah itu
penyakit ringan maupun penyakit membahayakan yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang ada disekitar kita. Salah satunya virus yang merupakan suatu organisme aselular
yang tidak memiliki organel. Virus tidak dapat berkembang biak sendiri, ia
membutuhkan sel mahluk hidup lain yang akan dijadikan sebagai inangnya. Itulah
mengapa suatu mahluk hidup khususnya manusia dapat mengalami suatu penyakit. Virus
bukanlah suatu hal yang harus kita takuti, tetapi harus kita perangi. Disamping itu virus
juga membawa peranan penting dalam suatu penelitian seperti menggunakan virus
sebagai vektor untuk memperkenalkan gen ke dalam sel yang mereka pelajari. Akan
tetapi, banyak juga kerugian yang dialami oleh mahluk hidup karena virus; seperti virus
menginfeksi semua kehidupan seluler. Meskipun virus terjadi secara universal, masing-
masing spesies selular memiliki jangkauan spesifik sendiri yang sering menginfeksi
spesies. Virus juga memiliki mekanisme yang berbeda dengan yang mereka hasilkan
penyakit pada organisme, yang sebagian besar tergantung pada spesies virus. Dalam hal
ini berbagai masalah dan peranan virus cukup banyak didalam konteks kehidupan dan
itu semua akan saya bahas di dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka saya akan membahas mengenai virus,
diantaranya :

1. Sejarah virus
2. Definisi virus
3. Klasifikasi virus
4. Peranan virus

1
5. Penyakit akibat virus
6. Struktur virus
7. Perkembang biakan virus
8. Dan cara pencegahan

Virus mengandung beberapa peranan yang dapat merugikan dan sedikit menguntungkan
bagi ilmuan. Banyak definisi - definisi dari virus, dan penyakit akibat yang ditimbulkan
oleh virus, sebenarnya dalam menghadapi perlawanan terhadap virus tidak bisa secara
kompleks. Sebab virus adalah mikroorganisme yang tidak bisa di lihat dengan mata
telanjang. Jadi disini peranan virus sangat begitu banyak.

C. Uraian Singkat

Bahwa untuk menangani sebuah virus kita tidak dapat secara mudah untuk melawannya
dengan waktu singkat. Namun, kita dapat mencegahnya supaya virus virus tersebut tidak
menyerang dan masuk dalam tubuh kita. Ada juga virus yang dapat bermanfaat, tetapi
hanya sebagian kecil saja.

D. Tujuan
1. Mampu mengetahui dan mengerti peranan virus, baik manfaat atau ancaman.
2. Mampu mengetahui tentang virus herpes yang meliputi gejala, penularan dan
penanganan adanya virus herpes.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat
bereproduksidi dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk
hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan
menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.

B. Sejarah Penemuan Virus

Adolf meyer (Jerman) pada tahun 1883 menyelidiki penyakit yang menyebabkan daun
tembakau berbintik-bintik kuning. Ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah
organisme yang lebih kecil dari bakteri.

Pada tahun 1893, Dimitri Ivanowsky (Rusia) melakukan penyelidikan yang sama dengan
cara menyaring ekstrak dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit dengan
menggunakan saringan bakteri. Akan tetapi, begitu hasil saringan disuntikkan ke pohon
yang sehat, ternyata pohon tersebut terjangkit penyakit mosaik. Namun demikian,
Ivanowsky tetap berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut adalah
bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan meghasilkan
racun.

Pada tahun 1897, M.W. Beijerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut pada daun
tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut berukuran
lebih kecil dari bakteri dan hanya berkembang biak di dalam tubuh mahluk hidup.

3
Wendell stanley (Amerika Serikat) pada tahun 1935 telah berhasil mengkristalkan
organisme patogen dari daun tembakau. Organisme tersebut kemudian diberi nama TMV
(tobacco mosaic virus). Ia juga menunjukkan bahwa virus mengandung protein dan asam
nukleat.

Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan
adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam
hieroglyphdi Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana
penyakit poliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM
dan dipercaya meninggal karena terserang virus Smallpox.

Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus Smallpox
yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada tahun 1798 ,
Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap
virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, melindungi
manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor
penggunaan vaksin.

Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu germ theory
yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal
Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu:

1. Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit


2. Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
3. Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka
ia bisa menimbulkan penyakit
4. Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi
tersebut

C. Klasifikasi Virus

Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on
Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi
virus terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah

4
ilmu klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan
derajat persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah.

Berikut contoh klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV:

1. Ordo : Mononegavirales
2. Famili : Filoviridae
3. Genus : Filovirus
4. Spesies : Ebola virus zaire

Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya.
Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat yang dimilikinya.

1. Ribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA

Contoh virus yang termasuk kelompok ribovirus adalah:

a. virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis)


b. virus arena (penyebab meningitis)
c. virus picorna (penyebab polio)
d. virus orthomyxo (penyebab influenza)
e. virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);
f. virus rhabdo (penyebab rabies);
g. virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia);
h. retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).

2. Deoksiribovirus , yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA

Contoh virus jenis deoksiribovirus adalah:

a. virus herpes (penyebab herpes)


b. virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang
menyebabkan AIDS)
c. virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau)
d. virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma).

5
D. Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia

Pada umumnya, virus dapat menyebabkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Selain itu, virus juga memiliki manfaat bagi manusia. Manfaat virus sebagai
berikut.

1. Manfaat Virus bagi Manusia

Salah satu manfaat virus bagi manusia adalah adanya vaksin yang dapat mencegah suatu
penyakit. Ilmuwan membuat vaksin dari virus yang dilemahkan atau virus yang tidak
aktif. Vaksin berasal dari virus yang dilemahkan. Vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh
manusia dan menyebabkan tubuh memproduksi antibodi atau zat lain yang membuat
tubuh kebal (tahan) terhadap virus. Vaksin yang dibuat dari virus hidup dibuat oleh ahli
virus dengan seleksi yang teliti. Vaksin tersebut merangsang pembentukan sistem
kekebalan tubuh dan tidak membahayakan tubuh. Selain itu, virus dapat digunakan untuk
membasmi hama secara biologis. Pada waktu yang akan datang, bakteriofage diharapkan
dapat dikembangkan menjadi obat untuk membunuh bakteri yang menimbulkan penyakit
secara spesifik.

2. Sifat Merugikan Virus bagi Manusia

Dari uraian sebelumnya, diketahui bahwa kebanyakan virus dapat menimbulkan berbagai
jenis penyakit dan dapat menimbulkan herpes. Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat
juga menimbulkan cacat fisik atau kematian karena banyak yang belum diketahui cara
pengobatannya. Selain menyerang manusia, virus juga menyerang tumbuhan dan hewan.
Pada gilirannya, dapat memberikan kerugian pada manusia.

E. Virus yang Menyerang Manusia

Seperti halnya pada hewan, penyakit pada manusia pun banyak yang disebabkan oleh
virus. Penularan oleh virus ini dapat melalui berbagai cara, antara lain melalui udara,
kontak badan dan melalui air. Salah satu virus yang penularannya melalui udara yaitu
virus herpes.

Virus Herpes

6
1. Penyakit herpes

Penyakit herpes adalah radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung
gelembung berkelompok. Gelembung gelembung ini berisi air pada dasar peradangan.
Professor george kinghom, genitourinary, medicine consultant di royal hallamshire
hospital mengatakan bahwa semua orang dewasa berpotensi untuk terinfeksi virus
herpes, ada yang disertai dengan beberapa gejala dan ada juga tanpa menunjukkan gejala.

Berbicara tentang penyakit herpes tak terlepas dari virus yang merupakan mahluk
setengah hidup dan berkembang biak dari bahan bahan sel mahluk hidup lainnya. Untuk
menghindari serbuan dari sistem kekebalan tubuh, dia akan masuk keserabut syaraf dan
membuat dirinya dalam keadaan tidak aktif. Akibatnya sistem kekebalan tubuh akan suli
untuk mendeteksinya.

Meski ada obatnya akan tetapi akan sulit untuk menyembuhkannya karena herpes
berpotensi mengalami reaktivasi (kembali membelah). Terdapat beberapa kondisi yang
bisa memicu terjadinya reaktivasi herpes diantaranya adalah : stress, kelelahan yang
berlebihan dan menstrulasi. Penyakit herpes pun sangat bervariasi. Bila dalam keadaan
akut bisa menyebabkan perasaan kulit sangat nyeri dan terbakar atau sebaliknya pasien
tidak tahu sama sekali bila dirinya telah terjangkit virus herpes karena dalam beberapa
kondisi bersifat silent.

Penyakit herpes simpleks dapat muncul dalam berbagai cara sehingga cara terbaik untuk
memastikan jika seseorang menderita penyakit herpes maka dapat melakukan sebuah test
yang test TORCH (Toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks tipe 2)
atau dengan mendatangi klinik untuk kesehatan sexual dengan melakukan test
laboratorium dari sampel darah karena jika seseorang telah terinfeksi dengan
mikroorganisme tertentu maka didalam darah akan terdapat antibodi dimana memiliki
kemampuan untuk mendeteksi antigen asing yang berasal dari mikroorganisme
sehinggan dengan menjalani tes laboratorium tersebut seseorang dapat mengetahui jenis
herpes apa yang dialami.

7
2. Test Penyakit Herpes

Herpes test dilakukan untuk menemukan virus herpes yang disebut Herpes Simplex Virus
(HSV). HSV 2 ini juga bisa menginfeksi bayi yang baru lahir jika dia dilahirkan secara
normal dari ibu penderita herpes. Virus ini juga sesekali muncul di mulut. Dalam kasus
yang langka, HSV dapat menimbulkan infeksi di bagian tubuh lainnya seperti di mata
dan otak.

Test HSV sebagian besar dilakukan hanya untuk mereka yang menderita HSV-2. Untuk
mengetahui apakah luka yang diderita akibat HSV, maka tes yang lain perlu dilakukan.
Cara ini adalah cara yang paling populer ditempuh untuk menemukan jenis virus herpes
genital.

Tes ini menemukan tanda-tanda pada permukaan sel yang terinfeksi oleh virus
herpes.Tes ini dilakukan bersamaan dengan tes kultur jaringan. Tes ini bisa mengungkap
perbedaan antara HSV-1 dan HSV-2. Dalam kasus yang langka, herpes ini juga
menginfeksi jaringan otak.

Tes antibodi, tes darah dapat menemukan antibodi yang berasal dari sistem kekebalan
tubuh untuk menghajar infeksi penyakit herpes. Gejala ini datang dan pergi untuk
beberapa waktu. Saat ini FDA sudah meluncurkan obat yang aman digunakan.

3. Cara Menghindari Penyakit Herpes

Untuk menghindari terjangkitnya penyakit herpes maka sebaiknya anda melakukan


beberapa hal berikut:

a. Menjaga kebersihan organ genetalia atau alat kelamin pria dan wanita
b. Melakukan vaksinasi/imunisasi. Pada anak sehat usia 1 – 12 tahundiberikan satu
kali. Imunisasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk
memantapkan kekebalan menjadi 60 persen – 80 persen. Setelah itu, untuk
menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang
didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun
c. gunakan jarum suntik yang baru jika anda sdang dalam proses yang
mengharuskan menggunakan jarum suntik

8
d. Hindari kontak langsung dengan penderita PMS
e. Hindari sex bebas atau bergonta-ganti pasangan

4. Macam-macam Penyakit Herpes


a. Penyakit Cacar (Herpes)

Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah
penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung
berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam
golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.

Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit
terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta
pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex
(VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi
kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung
cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.

Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan
dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama,
Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar
gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa
di bagian punggung, dahi atau dada.

1) Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)

Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak
langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar
(chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar
dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes
Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit
Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya
akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak
(terserang) virus varicella-zoster.

9
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya
virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam
sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh
(Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster
dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox).
Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus
varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan
tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.

2) Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)

Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah
demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian
rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah
gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.

3) Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)

Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung
cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi
kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberianbedak talek yang
membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa
dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.

Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk


mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan
paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir,
dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri,
komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh
melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa
nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya
gelembung cairan (blisters).

Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita
penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV)
Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan

10
imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu
kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk
memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk
menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang
didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.

b. Herpes Mulut

Infeksi Herpes Mulut Primer (Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes


Labialis) adalah suatu infeksi awal oleh virus herpes simpleks yang dengan segera
bisa menyebabkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan bagian mulut
lainnya. Herpes Sekunder (Herpes Labialis Berulang) adalah suatu reaktivasi
(pengaktivan kembali) virus lokal yang menyebabkan terbentuknya cold sore
(luka di dekat mulut akibat demam). Ini semua karena disebabkan oleh virus
herpes simpleks.

1) Gejala Herpes Mulut

Secara khusus, seorang bayi mendapatkan virus herpes simpleks dari orang
dewasa yang memiliki cold sore. Infeksi awal pada bayi ini (herpes primer)
menyebabkan peradangan gusi biasa dan sakit mulut yang luar biasa. Bisa terjadi
demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan tidak enak badan;
sehingga anak menjadi rewel.

Sebagian besar kasus bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya. Orang
tua seringkali menduganya sebagai akibat dari pertumbuhan gigi atau penyakit
lainnya.

Dalam 2-3 hari, timbul lepuhan yang sangat kecil (vesikel) di mulut. Vesikel ini
mungkin tidak disadari karena mereka segera pecah dan meninggalkan luka
terbuka di mulut. Rasa sakit dirasakan di seluruh mulut, terutama gusi. Seminggu
kemudian anak akan membaik, tetapi virus herpes simpleks tetap berada dalam
tubuhnya, dan infeksi sering berulang di kemudian hari (herpes sekunder). Infeksi
awal menyebabkan sakit yang menyebar di mulut, tetapi infeksi ulangan biasanya

11
menyebabkan timbulnya cold sore (fever blister, lepuhan yang timbul karena
demam). Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh:

 Sengatan matahari pada bibir


 Demam
 Cuaca dingin
 Alergi makanan
 Cedera di mulut
 Pengobatan gigi
 Kecemasan

1-2 hari sebelum timbulnya lepuhan, penderita merasakan kesemutan atau


rasa tidak nyaman (gejala prodroma) pada daerah dimana lepuhan akan
muncul. Perasaan ini sulit untuk diungkapkan, tetapi mudah dikenali pada
seseorang yang sebelumnya menderita herpes.

Luka terbuka bisa timbul di bibir bagian luar dan kemudian terbentuk
keropeng. Di dalam mulut, luka ini paling sering ditemukan di langit-
langit (palatum). Luka di mulut berawal sebagai lepuhan-lepuhan kecil
yang dengan segera akan bergabung dan membentuk luka merah yang
menimbulkan nyeri.

Pada sebagian besar penderita, infeksi ulangan dari herpes simpleks


labialis mungkin hanya menimbulkan sedikit gangguan nyeri, tetapi hal
ini bisa berakibat fatal pada:

 Penderita kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)


 Penderita yang menjalani kemoterapi
 Penderita yang menjalani terapi penyinaran
 Penderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang.

Pada orang-orang tersebut, luka terbuka di mulut yang berukuran besar


bisa mengganggu makan dan penyebaran virus ke otak bisa berakibat
fatal.

12
2) Diagnosa Herpes Mulut

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan hasil biakan dari
luka. Pemeriksaan fisik juga bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar
getah bening di leher atau selangkangan. Tes Tzanck atau biakan virus dari luka
di kulit bisa menunjukkan adanya virus herpes.

3) Pengobatan Herpes Mulut

Tujuan pengobatan pada herpes primer adalah untuk mengurangi rasa sakit,
sehingga penderita bisa tidur, makan dan minum secara normal. Rasa nyeri bisa
menyebabkan anak tidak mau makan dan tidak mau minum; bila disertai demam,
hal ini bisa dengan segera menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Karena itu anak yang sakit harus minum cairan sebanyak mungkin.

Untuk mengurangi nyeri pada penderita dewasa atau anak yang lebih besar, bisa
digunakan obat kumur anestetik (misalnya lidokain). Atau bisa juga digunakan
obat kumur yang mengandung baking soda. Pengobatan pada herpes sekunder
akan efektif bila dilakukan sebelum munculnya luka, yaitu segera setelah
penderita mengalami gejala prodroma. Mengkonsumsi vitamin C selama masa
prodroma bisa mempercepat hilangnya cold sore.

Melindungi bibir dari sinar matahari secara kangsung dengan menggunakan topi
lebar atau dengan mengoleskan balsam bibir yang mengandung tabir surya, bisa
mengurangi kemungkinan timbulnya cold sore. Sebaiknya penderita juga
menghindari kegiatan dan makanan yang bisa memicu terjadinya infeksi ulangan.
Penderita yang sering mengalami infeksi ulangan bisa mengkonsumsi lisin.

Salep asiklovir bisa mengurangi beratnya serangan dan menghilangkan cold sore
lebih cepat. Balsam bibir seperti jelly petroleum dapat menghindari bibir pecah-
pecah dan mengurangi resiko tersebarnya virus ke daerah di sekitarnya.

Untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri, maka antibiotik diberikan


kepada penderita dewasa yang memiliki luka hebat. Untuk kasus-kasus yang berat
dan untuk penderita yang memiliki kelainan sistem kekebalan, bisa diberikan

13
kapsul asiklovir.Kortikosteroid tidak digunakan untuk mengobati herpes
simpleks karena bisa menyebabkan perluasan infeksi.

4) Pencegahan Herpes Mulut

Tindakan berikut bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya herpes labialis:

 Menghindari kontak langsung dengan cold sore atau luka herpes lainnya.
 Memperkecil kemungkinan terjadinya penularan secara tidak langsung
dengan cara mencuci benda-benda yang telah digunakan oleh penderita
dengan air panas (lebih baik direbus)
 Tidak memakai benda bersama-sama dengan penderita herpes, terutama
ketika lukanya sedang aktif
 Menghindari faktor pencetus (misalnya sinar matahari).

c. Herpes Kelamin

Herpes kelamin adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virud herpes
simpleks, herpes virus hominis, ada dua macam galur virus ini yang berkerabat
dekat, dinamakan tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 dikenal sebagai penyebab lepuh demam
dibibir. Tipe 2 menyerang alat kelamin.

Infeksi kelamin oleh herpes yang pertama atau primer ditularkan lewat hubungan
kelamin. Setelah masa inkubasi selama 10 hari sampai 20 hari, situs yang terserang
terasa gatal atau panas dan terbentuklah lepuh. Lepuh ini terdapat pada batang pelir,
bibir, alat kelamin wanita, vagina, dan bagian-bagian kontak lainnya. Lepuh itu
segera pecah dan meninggalkan borok dangkal yang terasa pedih. Sindrom klinisnya
meliputi demam dan infeksi tubuh umum lainnya. Lepuh biasanya sembuh sendiri
dalam waktu 10 sampai 14 hari.

Walaupun demikian, gejala-gejala herpes kelamin primer dapat kambuh kembali


tanpa adanya hubungan kelamin, frekuensi kambuhnya infeksi herpes berfariasi
untuk periode waktu tak tentu, infeksi ini cenderung lebih melumpuhkan
dibandingkan dengan infeksi primer.

14
Komplikasi herpes kelamin yang paling berbahaya ialah infeksi pada bayi yang baru
lahir selama proses persalinan. Pada umunya infeksi pada bayi sangat berbahaya dan
bahkan dapat mematikan. Adapun yang bertahan hidup mungkin hanya menderita
kerusakan pada sistem saraf pusat atau mata. Jika seorang ibu menderita herpes
kelamin pada waktu melahirkan, pembedahan perut untuk melahirkan anaknya dapat
mempengaruhi kemungkinan infeksi neonatal.

Telah dipertunjukkan adanya hubungan antara infeksi herpes kelamin dan kanker
leher rahim, walaupun belum dibuktikan bahwa kanker itu disebabkan oleh virus
herpes. Telah diperkirakan bahwa ada 300.000 kasus baru herpes kelamin setiap
tahunnya diamerika serikat.

Penyakit Herpes Pada Kelamin gejalanya ditandai munculnya gelembung kecil


berisi air, berkelompok,nyeri, dan pegal. Penyebabnya adalah virus.

Ada 2 macam herpes :

1) Herpes zoster, penyebabnya virus varisela zaoster. Virus ini dikenal sebagai
penyebab cacar air. Lokasi herpes jenis ini pada bagian tubuh tertentu dan
Sebelah saja. Dapat timbul pada kelamin, yang disebabkan penderita pernah
terkena cacar air sebelumnya.
2) Herpes simplek, disebabkan virus simplek, kalau tanpa mendapat pengobatan
biasanya menjadi sering kambuh kambuhan. Timbul bisanya pada kondisi tubuh
lemah akibat stres emosi, kelelahan, kurang tidur, kurang makanan bergizi.
Semua penyekit herpes bersifat menular. Untuk herpes pada kelamin
penularannya terutama melalui hubungan seksual, dan bisa dengan sentuhan
atau air di wc yang mengandung virus. Oleh karena itu apabila ke wc terutama
wc umum siram sampai bersih baru digunakan.
Penderita herpes dalam kondisi hamil, apabila terjadi pada awal masa kehamilan (
sebelum 4 bulan ) maka kemungkinan bayi yang dikandung akan mengalami cacat
atau keguguran, sedang penyakit herpes yang diketahui munculnya pada saat
menjelang kelahiran, kemungkinan dapat menular pada bayi yang dilahirkan.

Penyakit herpes begitu muncul harus segera dikonsultasikan kepada dokter dan
minum obat yang diberikan sebelum 36 jam sejak munculnya gelembung yang

15
pertama. Pengobatan yang dilakukan setelah 36 jam sejak timbulnya gelembung
pertama tidak akan efektif, karena virus sudah tidak berada dalam darah, tetapi sudah
bersembunyi dalam sel kulit, dan tidak terjangkau efek obat. Penderita herpes
disarankan :

1) Tidak melakukan hubungan suami isteri saat sedang terkena atau kambuh herpes.
2) Agar tidak kambuh harus mencegah stres emosional. fisik, jangan kelelahan, olah
raga teratur dan istirahat yang cukup.
3) Obat Tradisional Untuk Penyakit Herpes

Obat tradisional tersebut ada di sekitar kita. Gratis dan sangat mudah diperoleh, Obat
penyakit herpes tradisional bernama daun sangjo. Penggunaannya tumbuk saja daun
sangjo sampai halus kemudian oleskan pada bagian yang terserang herpes.

4) Perawatan dan Obat Modern

Bagaimana Herpes Diobati? Perawatan setempat untuk herpes zoster sebaiknya


termasuk membersihkan lukanya dengan air garam dan menjaganya tetap kering.
Gentian violet dapat dioleskan pada luka. Pengobatan baku untuk herpes simpleks
adalah asiklovir dalam bentuk pil dua kali sehari. Ada versi asiklovir lain dengan
nama valasiklovir. Valasiklovir dapat diminum sekali sehari, tetapi harganya jauh
lebih mahal dibandingkan asiklovir.

Obat baru sedang di uji coba. Uji coba fase II terhadap ME609 dari Medivir untuk
herpes mulut hampir selesai. PCL016 dari Novactyl untuk herpes oral dan kelamin
sedang dalam uji coba fase II. Obat ini tidak benar bisa menyembuhkan infeks herpes
simpleks hanya sedikit virus dapat diberantas dari tubuh kita oleh obat. Namun obat
ini dapat mengurangi lama dan parahnya jangkitan yang terjadi. Dokter mungkin
meresepkan terapi “maintenance” terapi antiherpes harian untuk orang dengan HIV
yang mengalami HSV kambuhan. Terapi ini dapat mencegah sebagian besar
jangkitan kambuh.

Penyakit herpes dapat menyebabkan rasa nyeri (sakit) yang amat sangat. Rasa sakit
ini harus ditangani dengan baik, dengan memakai analgesik yang cukup untuk
menawarkannya. Apakah Herpes Dapat Dicegah? Penyebaran herpes sulit dicegah.
Hal ini sebagian karena sebenarnya banyak penderita herpes yang tidak tahu dirinya

16
terinfeksi dan dapat menularkannya. Orang yang tahu dirinya terinfeksi-pun
mungkin tidak mengetahui mereka dapat menularkan infeksi walaupun mereka tidak
mempunyai luka herpes yang terbuka.

Angka penularan dapat dikurangi dengan penggunaan kondom. Namun kondom


tidak dapat mencegah semua penularan. Infeksi dapat menulari dan ditulari dari
daerah kelamin yang agak luas — lebih luas daripada yang ditutup oleh celana
dalam—dan juga di daerah mulut. Bila orang dengan herpes minum valasiklovir
setiap hari, mereka dapat mengurangi risiko menulari herpes pada orang lain. Para
peneliti sekarang mencari vaksin untuk mencegah HSV. Satu calon vaksin
menujukkan hasil yang baik terhadap HSV-2 pada perempuan, tetapi tidak pada laki-
laki. Belum ada vaksin yang disetujui untuk mencegah infeksi HSV, tetapi penelitian
terhadap vaksin untuk HSV berlanjut terus. EPILOG / GARIS BESAR Herpes
simpleks adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan herpes kelamin atau “luka
demam” di sekitar mulut.

Sebagian besar orang yang terinfeksi tidak mengetahui dirinya terinfeksi. Herpes
mudah menular dari orang ke orang waktu hubungan seks atau hubungan langsung
yang lain dengan daerah infeksi herpes. Herpes dapat menular walaupun luka
terbuka tidak terlihat. Belum ada obat penyembuhan untuk herpes. Sekali kita
terinfeksi, kita tetap terinfeksi, secara terus-menerus. Orang dengan herpes dapat
sekali-kali mengalami jangkitan kulit melepuh yang sakit. Setelah setiap jangkitan
selesai, infeksi sementara menjadi laten atau tidak aktif. Orang dengan HIV
mengalami jangkitan herpers yang lebih sering dan lebih parah.

F. Contoh – Contoh Virus


1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T).
Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut
mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal
ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN

17
bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang
mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.

2. Virus herpes

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi
mARN.

3. Virus influenza

Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya
saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian
mengalami replikasi menjadi mARN.

4. Paramyxovirus

Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi


menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa virus adalah
mikroorganisme yang merugikan makhluk hidup. Selain merugikan, ternyata virus juga
dapat bermanfaat. Salah satu dampak yang disebabkan oleh virus adalah herpes. Yang
ternyata dapat menyerang makhluk hidup sehingga menyebabkan suatu penyakit yang
cukup serius. Virus herpes ini menyerang pada bagian kulit dengan secara cepat bila tidak
segera ditangani.

B. Saran

Perlu dibahas lebih lanjut mengenai virus yang membahayakan bagi makhluk hidup.

19
DAFTAR PUSTAKA

 Drs. irianto koes. 2008. Mikrobiologi menguak dunia mikroorganisme. Bandung:


Cv Yrama Widya
 Priadi arif, 2006. Biologi 1. Jakarta: Yudisthira
 https://id.wikipedia.org/wiki/Virus
 https://www.biologi.co.id/virus-sejarah-ciri-cirinya-dan-struktur-terlengkap/

20

Anda mungkin juga menyukai