Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “Kerajaan Tarumanegara”
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.

Pabuaran, September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Sejaraha Berdirinya Kerajaan Tarumanegara ...................................... 3


B. Letak dan Wilayan Kekuasaan ............................................................ 5
C. Kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ................................................ 5
D. Raja – Raja di Kerajaan Tarumanegara ............................................... 6
E. Peninggalan – Peninggalan Prasasti Kerajaan Tarumanegara ............. 7
F. Sumber – Sumber Sejarah ................................................................... 11
G. Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara ................................................... 12

BAB III : PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................................. 13
B. Saran .................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ...................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di
wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m, yang merupakan
salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan
Tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu. Kerajaan Tarumanegara didirikan
oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh
putranya, Dharmayawarman (382-395). Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun
358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani
kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama
dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.

itu tadi sedikit latar belakang berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan


Tarumanegara termasuk kerajaan tertua diindonesia. Lalu bagaimana selengkapnya
berdirinya sejarah Kerajaan Tarumanegara ? Lokasi dan wilayah kekuasaan ? Bagaimana
kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ? Siapa sajakah yang pernah menjadi raja di
Tarumanegara ? Bagaimana peninggalan prasasti di Kerajaan Tarumanegara ? dan
Sumber – sumber sejarahnya ? itu semua akan dijelaskan dimakalah ini .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara ?
2. Dimana lokasi dan wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara
3. Bagaimana kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ?
4. Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Tarumanegara ?
5. Bagaimana peninggalan prasasti di Kerajaan Tarumnegara ?
6. Darimana saja sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ?
7. Bagaimana runtuhnya Kerajaan Tarumanegara ?

1
C. Tujuan
1. Untuk membantu mempermudah pembelajaran, serta melengkapi pematerian
2. Kita bisa mengenal dan mengetahui sejarah Kerajaan Tarumanegara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di
wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m, yang merupakan
salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan
Tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu. Kerajaan Tarumanegara didirikan
oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh
putranya, Dharmayawarman (382-395). Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun
358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani
kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama
dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman. Jayasingawarman
dipusarakan di tepi kali gomati, sedangkan putranya di tepi kali Candrabaga. Maharaja
Purnawarman adalah raja Kerajaan Tarumanegara yang ketiga (395-434 m). Ia
membangun ibukota kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak lebih dekat ke pantai.
Kota itu diberi nama Sundapura pertama kalinya nama Sunda digunakan. Pada tahun 417
ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak
(sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan
menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Tarumanegara
banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun yang memakai angka tahun.
Untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa para ahli berusaha mencari
sumber lain. Dan usahanya tidak sia – sia. Setelahnya ke cina untuk mempelajari
hubungan cina dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan naskah – naskah
hubungan kerajaan Indonesia dengan kerajaan Cina menyebutnya Tolomo. Menurut
catatan tersebut, kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke cina pada tahun 528 M, 538 M,
665 M, 666M. sehingga dapat di simpulkan Tarumanegara berdiri sejak sekitar abad ke
V dan ke VI.

Prasasti Pasir Muara yang menyebutkan peristiwa pengembalian pemerintahan


kepada raja Sunda itu dibuat tahun 536 M. Dalam tahun tersebut yang menjadi penguasa

3
Kerajaan Tarumanegara adalah Suryawarman (535 - 561 M) raja Kerajaan Tarumanegara
ke-7. Dalam masa pemerintahan Candrawarman (515-535 M), ayah Suryawarman,
banyak penguasa daerah yang menerima kembali kekuasaan pemerintahan atas
daerahnya sebagai hadiah atas kesetiaannya terhadap Kerajaan Tarumanegara. Ditinjau
dari segi ini, maka Suryawarman melakukan hal yang sama sebagai lanjutan politik
ayahnya.

Kehadiran prasasti Purnawarman di pasir muara, yang memberitakan raja Sunda


dalam tahun 536 M, merupakan gejala bahwa ibukota sundapura telah berubah status
menjadi sebuah kerajaan daerah. Hal ini berarti, pusat pemerintahan Kerajaan
Tarumanegara telah bergeser ke tempat lain. Contoh serupa dapat dilihat dari kedudukaan
rajatapura atau salakanagara (kota perak), yang disebut argyre oleh ptolemeus dalam
tahun 150 M. Kota ini sampai tahun 362 menjadi pusat pemerintahan raja-raja
Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII). Ketika pusat pemerintahan beralih dari
rajatapura ke Tarumanegara, maka salakanagara berubah status menjadi kerajaan daerah.
Jayasingawarman pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah menantu raja Dewawarman
VIII. Ia sendiri seorang maharesi dari isalankayana di India yang mengungsi ke nusantara
karena daerahnya diserang dan ditaklukkan maharaja samudragupta dari kerajaan
magada.

Suryawarman tidak hanya melanjutkan kebijakan politik ayahnya yang memberikan


kepercayaan lebih banyak kepada raja daerah untuk mengurus pemerintahan sendiri,
melainkan juga mengalihkan perhatiannya ke daerah bagian timur. Dalam tahun 526 M
Manikmaya, menantu Suryawarman, mendirikan kerajaan baru di Kendan, daerah
Nagreg antara Bandung dan Limbangan, Garut. Putera tokoh manikmaya ini tinggal
bersama kakeknya di ibukota tarumangara dan kemudian menjadi panglima angkatan
perang Kerajaan Tarumanegara. Perkembangan daerah timur menjadi lebih Berkembang
Ketika Cicit Manikmaya Mendirikan Kerajaan Galuh Dalam Tahun 612 M.

4
B. Letak dan Wilayah Kekuasaan

Berdasarkan penemuan beberapa prasasti tentang Kerajaan Tarumanegara, bahwa letak


kerajaan itu di wilayah Jawa Barat,dengan pusat kerajaan terletak disekitar daerah Bogor.

Adapun wilayah kekuasaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta,


samapai perbatasan cirebon, sehingga dapat ditafsirkan bahwa pada masa pemerintahan
Raja Purnawaman wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara hampir menguasai
wilayah seluruh Jawa Barat.

C. Kehidupan Di Kerajaan Tarumanegara

1. Kehidupan Politik

Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan
rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu yang menyatakan raja Purnawarman
telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar
artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk
memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.

2. Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya
raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan
rakyatnya. Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana
yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di
kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa. 3

3. Kehidupan Ekonomi

Prasasti tugu menyatakan bahwavraja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk


membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini mempunyai
arti ekonomis yang besar nagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana
untuk mencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di
Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar. Juga perdagangan dengan daera-daerah di

5
sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Tarumanegara
sudah berjalan teratur.

4. Kehidupan Budaya

Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan
sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat
kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya,
keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan
tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.

D. Raja - Raja di Kerajaan Tarumanegara

Tarumanagara sendiri hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang raja. Pada tahun
669 M, Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan menantunya, Tarusbawa.
Linggawarman sendiri mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih
menjadi istri Tarusbawa dari Sunda dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri
Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan
Tarumanagara jatuh kepada menantunya dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa.
Kekuasaan Tarumanagara berakhir dengan beralihnya tahta kepada Tarusbawa, karena
Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri, yaitu
Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Tarumanagara. Atas pengalihan
kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang tidak sepakat dan memutuskan untuk berpisah
dari Sunda yang mewarisi wilayah Tarumanagara.

Raja-raja Tarumanegara:

1. Jayasingawarman 358-382 M

2. Dharmayawarman 382-395 M

3. Purnawarman 395-434 M

4. Wisnuwarman 434-455 M

5. Indrawarman 455-515 M

6. Candrawarman 515-535 M

6
7. Suryawarman 535-561 M

8. Kertawarman 561-628 M

9. Sudhawarman 628-639 M

10. Hariwangsawarman 639-640 M

11. Nagajayawarman 640-666 M

12. Linggawarman 666-669 MC.

E. Peninggalan – Peninggalan Prasasti Kerajaan Tarumanegara

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat
muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum
Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki
Raja Purnawarman. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti
yaitu:

a) Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat
ditemukannya prasasti tersebut).
b) Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya
penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan
kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai
penguasa sekaligus pelindung rakyat.

7
2. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di


perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan
bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya
memuji pemerintahan raja Mulawarman.

3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang


Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang
disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

8
5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang
belum dapat dibaca.

6. Prasasti Cidanghiyang

Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru
ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa
dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja
Purnawarman.

9
7. Prasasti Tugu

Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti
ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang
dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang
dapat diketahui dari prasasti tersebut.

Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:

a) Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu
sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai
tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut
Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang
istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
b) Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap
dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang
diduga sama dengan bulan Februari dan April.
c) Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh
Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.

10
F. Sumber - Sumber Sejarah

Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari
dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu
yang ditemukan empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-
prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman
pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru
Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan
Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara. Sedangkan sumber-sumber
dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:

1. Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi


menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang
beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan
sebagian masih animisme.
2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan
dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang
utusaan dari To-lo-mo. 7

Berdasarkan tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara
fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka berdasarkan
sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek
kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan
berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja
yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan
Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang
membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.

11
G. Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara

Runtuhnya Tarumanegara belum dapat di ketahui pasti, namun kerajaan Tarumanegara


masih mengirimkan utusannya ke cina sampai tahun 669 M. setelah itu tidak di dapatkan
lagi berita. Kemungkinan Tarumanegara di taklukan Sriwijaya (sepertihalnya terlulis
dalam Prasasti Prasasti Karang berahi). Sehingga dapat di duga runtuhnya Tarumanegara
sekitar + tahun 669 M oleh serangan Sriwijaya

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari apa yang telah kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh kebudayaan India
di Indonesia tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran Hindu – Budha, tetapi
juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebaginya.

Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari
peninggalan – peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan kebudayaan
India Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam
perkembangannya Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri

B. Saran

Dari keberadaanya kerajaan Tarumanegara di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka
kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan
perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi
dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri bangsa.
Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan memelihara peninggalan
budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua

13
DAFTAR PUSAKA

 http://www.4shared.com/get/EcoveM8m/Makalah_Sejarah_Kerajaan_Tarum.html

 http://www.omrudi.info/2011/06/makalah-sejarah-tentang-sejarah.html

 http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-sejarah-tentang-tarumanegara.html

 http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/12/kerajaan-tarumanegara.html

 I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA kelas XI. Jakarta. Penerbit Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai