PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki oleh karena itu
cir-ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-
ruas. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya
yaitu lebih dari 800.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang,
serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang
dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat
(Maskoeri, 1992).
Sejak tahun 1990 banyak ahli zoology membagi kelompok Arthopoda menjadi filum
Onychophora, filum Trilobita, filum Chelicerata, filum Uniramia, dan filum Crustacea.
Pemisahan ini terutama berdasarkan perbedaan dalam hal struktur dan susunan kaki serta
apendik yang lain. Filum Arthoppda dibagi menjadi empat subfilum yaitu Trilobita,
Chelicerata, Onychophora, dan Mandibulata.
Subfilum yang pertama yaitu Trilobita merupakan arthopoda laut yang primitive dan sangat
melimpah pada masa paleozoic. Tubuh berukuran 10-675 mm, terbagi atas dua alur
memanjang menjadi tiga cuping. Tubuh dilindungi oleh cangkang bersegmen yang keras.
Kepala jelas terdiri atas empat segmen tubuh, memiliki sepasang antenula, empat pasang
apendik biramus dan sepasang mata majemuk. Contoh anggota subfilum ini adalahTriarthus
eatoni. Subfilum yang kedua yaitu Chelicerata, tubuhnya dibedakan atas dua bagian yaitu
sefalotorak (prosoma) dan abdomen. Memiliki 6 pasang apendik. Tidak memiliki antenna
atau manibula. Bagian-bagian mulut dan saluran pencernaan utamanya untuk fungsi
penusuk, beberapa diantaranya memiliki kelenjar racun, respirasi menggunakan paru-paru
buku, trakea atau insang. Subfilum berikutnya adalah Onychophora, bentuk tubuhnya seperti
cacing dengan 14-43 pasang kaki (lobopodia) rongga tubuhnya berupa homocoel. Memiliki
kelenjar lumpur yang hasil sekresinya akan dikeluarkan melalui papilla oral untuk
menangkap mangsa atau predator. Saluran pencernaannya lengkap. Enzim-enzim
dilepaskan ke dalam mangsa selanjtnya zat-zat nutrisi dihisap. System saraf memiliki
ganglion, kepala dan dua tali saraflongitudinal yang membentuk tali tangga. Jantung
berbentuk tubular terletak di sebelah dorsal system sirkulasi terbuka. Subfilum terakhir
1
adalah Mandibilata karakter special yang dimiliki anggota subfilum ini adalah mandibula
dan antena (Mukayat, 1989).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan ciri-ciri hewan yang tergolong filum Arthropoda ?
2. Bagaimana klasifikasi filum Arthropoda ?
3. Bagaimana peran Arthropoda dalam kehidupan manusia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Arthropoda dan apa saja cirri-ciri nya.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari klasifikasi filum Arthropoda.
3. Untuk mengetahui peran Arthropoda dalam kehidupan manuisa.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Guru
2. Bagi Pembaca
Agar dapat menambah wawasan mengenai hewan yang tergolong dalam filum
Arthropoda.
Agar dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai hewan yang tergolong
filum Arthropoda.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Filum Arthropoda
Arthropoda (Latin, arthra = ruas, buku, segmen; podos = kaki) merupakan hewan yang
memiliki cirri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat di
tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tergolong triploblastik
selomata.
B. Klasifikasi Arthropoda
1. Crustacea atau Udang-udangan
Ciri-ciri Crustacea:
3
Sebagian besar anggotanya bernafas dengan insang, tetapi hewan yang ukuran
tubuhnya kecil bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina.
Kakinya terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya.
Kepalanya terbentuk sebagai persatuan segmen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya, kelas Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas, yaitu:
1. Entomostraca
2. Malacostraca
Anggotanya sangat besar dan bervariasi sehingga dipelajari dalam cabang ilmu biologi
tersendiri yang disebut Entomologi (entomos = serangga, logos = ilmu), yaitu ilmu yang
mempelajari tentang serangga.
Ciri-ciri Insecta:
Sebagian anggotanya hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar.
Jarang sekali hewan ini yang hidup di dalam air laut.
Ukuran tubuhnya bervariasi, ada yang bersifat mikroskopis sampai ada yang
beberapa sentimeter panjangnya.
Tubuhnya terdiri atas caput (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut).
Pada kepalanya terdapat sepasang mata faset (mata majemuk) tetapi ada yang
bermata tunggal, sepasang antena sebagai alat peraba, dan empat pasang alat mulut.
Pada mulutnya terdapat empat bentuk mulut yaitu alat mulut menggigit pada semut,
alat mulut menggigit dan menjilat pada lebah, alat mulut, mengisap pada kupu-kupu,
dan alat mulut menusuk dan mengisap pada nyamuk.
Thoraks (dada) terbagi atas 3 segmen.
Pada abdomennya biasanya terdapat 6-11 segmen, dan satu ataupun dua sayap.
4
Alat pencenaan makanannya terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung depan,
lambung otot, lambung kelenjar, usus, usus akhir, dan anus. Penghancuran makanan
terjadi dalam lambung otot.
Pada serangga betina terdapat ovipositor yang berguna untuk menyimpan telur.
Pada segmen pertama dari abomennya memiliki membran hympanum untuk
mendengar.
Hewan ini tidak mempunyai zat warna merah, tetapi ada sel darah dan pembuluh
darah.
System saraf tangga tali.
Hewan ini mengalami metamorfosis sempurna.
Berdasarkan adanya sayap, Insecta dikelompokkan menjadi dua subkelas sebagai berikut:
a. Apterygota
b. Pterigota
1. Pterygota dibedakan antara Exopterygota dan Endopterygota.
2. Exopterygota, memiliki sayap yang merupakan tonjolan luar dari dinding tubuh
dan metamorfosisnya tidak sempurna.
3. Endopterygota, sayapnya berkembang dari penonjolan ke dalam dari dalam
dinding dan metamorfosisnya tidak sempurna.
4. Subkelas Pterygota dibagi menjadi 10 ordo sebagai berikut:
Ordo Archiptera atau Isoptera (bersayap asli)
Ordo Neuroptera (bersayap jala)
Ordo Orthoptera (bersayap lurus)
Ordo Rinchota
Ordo Coleoptera
Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ordo Diptera (bersayap dua)
Ordo Siphonoptera
Ordo Lepidoptera
5
3. Myriapoda atau Kelabang
Ciri-ciri Myriopoda:
Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks).
Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus).
Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit.
Alat gerak pada kelompok hewan chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap segmen
perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen
perut, kecuali segmen terakhirnya.
Chilopoda
Subkelas Diplopoda
4. Arachnoida
Ciri-ciri Arachnoida:
Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air.
Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya
Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena
Jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana
Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang
alat tambahan
Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya
Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus.
Pada umumnya Arachnida hidup di darat. Namun, ada juga yang hidup dalam air.
System pernapasan berupa paru-paru yang terletak di daerah perut depan.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses
dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak
di bagian depan dan hati di bagian abdomen.
6
System reproduksi, terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma
yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan
betina terpisah (diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.
Scorpionida
Arachnida
Acarina
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia. Peran
Arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya di bidang pangan dan sandang yaitu
sebagai berikut :
Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya udang galah
(Macrobrachium rosenbergii), udang windu (Penaeus monodon), rajungan (Portunus
pelagicus), kepiting (Scylla serrata), dan udang karang (Panulirus versicolor).
Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica).
Bahan industry kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Perusak produk berbahan baku alam. Contohnya rayap dan kutu buku (Lepisma
saccharina).
Perusak makanan. Contohnya kutu gabah (Rhyzoperta dominica).
Hama tanaman pangan dan industry.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens)
dan kumbang tanduk (Orycies rhinoceros).
7
Menimbulkan gangguan pada manusia. Contohnya caplak penyebab kudis
(Sarcoptes scabei), kutu kepala (Pediculus capitis), dan kutu busuk (Cymex
rotundus).
Vektor perantara penyakit pada manusia. Misalnya nyamuk Anopheles yang
merupakan vector penyakit malaria, nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit
demam berdarah, lalat tsetse (Glossina palpalis) sebagai vektor penyakit tidur, dan
lalat rumah (Musa domestica) sebagai vektor penyakit tifus.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Bagi mahasiswa dan dosen, hendaknya kita selalu melakukan kegiata penelitian mengenai
dunia hewan, dunia tumbuhan, dan protista. Sehingga, kita dapat menambah wawasan kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding
Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca Karya
Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
10