Nama Kelompok :
Amanda Yulia Maharani (2277012024)
Dwi Rahmawati (2277012031)
TAHUN 2023
2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
yang diberikan oleh Allah SWT.tanpa rahmat dan ridhoNya,kita tidak bisa
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Tafsur Tarbawi , dengan judul Pendidikan Akhlak (Tasawuf) Perspektif Tafsir
Tarbawi. Sholawat serta salam kami tujukan kepda baginda Nabi Muhammad
SAW.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak dan sumber yang insya allah tulus memberikan doa,saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pemahaman dan pengetahuan yang kami
miliki.oleh karena itu kamimemhn segala bentuk saran yang membangun.dan kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi perkembangan
dunia pendidikan
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak adalah dasar dari nilai dan norma manusia Menyesuaikan segala
sikap, perilaku dan cara berpikir. ajaran Islam adalah bentuk dari nilai-nilai
tersebut yang berpedoman pada Al-Qur'an dan cara berpikirnya Gunakan ijtihad. ’
(Yusron, 2019).Menurut Kurniawan, “Moralitas berasal dari bahasa Al-Khulk
dalam bahasa Arab artinya tabiat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, budi pekerti.
berdasarkan Dengan kata lain, moralitas adalah kualitas yang ada pada diri
seseorang yang mampu melakukan sesuatu Hal-hal bahagia tanpa pikiran dan
paksaan. “(Kurniawan, 2019). Dalam kamus bahasa Indonesia akhlak adalah
tabiat, tingkah laku atau Perilaku. (KBBI, 2019)
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
a. al- Quran
ُ ْ ْ َ ْ َ ٰ َّ َ َ َ َ َ ٰ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ
ْ ُ ْ َ ْ ْ ُ َ َ ٰ َّ َ َ
ٰي ُبنَّي ا ِق ِم الصلوة وأمر ِبالمعرو ِف وانه ع ِن المنك ِر واص ِبر على مآ اصابكَۗ ِان ذ ِلك ِمن عز ِم الامو ِر
ْ ُ
ض َم َر ًح ۗا ا َِّّن ه
ّٰللاَ ََل ي ُِّحبُّ ُك َّل ُم ْخت َا ٍل فَ ُخ ْو ٍر ِّ اس َو ََل ت َْم ِّش فِّى ْاَلَ ْر َ ُ َو ََل ت
ِّ َّص ِّع ْر َخ َّدكَ ِّللن
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpakamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri (Q.S. Luqman ayat 17-18)
Tidak diragukan lagi Al-Qur'an adalah sumber pertama dan utama Sebuah
referensi untuk menjadi seorang Muslim. Semua masalah yang dihadapi umat
Islam saat itu Solusinya adalah Al Quran. Tidak hanya itu, Al Quran juga telah
menjadi Pedoman dan petunjuk bagi orang-orang di luar Islam. Dalam hal ini,
Yatimin Abdullah pernah Menegaskan bahwa dalam perspektif Islam, sumber
ajaran budi pekerti atau akhlak adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah
6
b. Hadist
c. Takwa
Takwa adalah nama yang diambil dari kata al-Wiqāyah (menopang), yaitu.
seseorang melakukan sesuatu sebagai sarana untuk menghindari atau menangkal
nasib buruk Allah dan sesuatu atau yang berarti menjalankan perintah Allah dan
Jauhi larangan Allah. karena melalui orang ini Bebas dari azab Allah. 2
Jika ada yang berpikir kesalehan adalah Dasar yang mendesak untuk
pembentukan karakter seseorang. berapa banyak yang harus diberikan Perintah
Allah kepada hamba-hamba-Nya menganugerahi mereka akhlak terpuji. di
samping itu, Banyaknya larangan Allah bagi hamba-hamba-Nya menjaga mereka
dari akhlak yang keji. Sunnah biasa berpendapat bahwa takwa adalah dasar dari
karakter.
1
Hasanah, Rafiatul. “PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PRESPEKTIF AL-QURAN HADITS Rafiatul.”
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD Volume IV, no. 1 (2020): 3. jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika.
2
7
Menurut Hidayatullah pada fase ini anak dididik budi pekerti, terutama yang
berkaitan dengan nilai-nilai karakter jujur (tidak berbohong), mengenal yang baik-
buruk, benarsalah,yang diperintahkan-yang dilarang.
Setelah anak memiliki rasa tanggung jawab, maka akan muncul sifat
kepedulian, baik kepedulian terhadap lingkungan maupun kepedulian terhadap
sesama. Bila bercermin kepada tarikh Rasulullah SAW bahwa pada usia 9 tahun
Rasul menggembalakan kambing. Pekerjaan menggembala kambing merupakan
wujud kepedulian rasul terhadap kondisi kehidupan ekonomi pamannya, yang pada
saat itu mengurusnya
Pada usia ini anak telah memiliki kemandirian. Kemandirian ini ditandai
dengan siap menerima resiko jika tidak mentaati peraturan. Contoh kemandirian
8
pada pribadi rasul adalah saat beliau mengikuti pamannya untuk berniaga ke negeri
Syam.
Pada fase ini anak sudah mulai memiliki kemampuan untuk bermasyarakat
dengan berbekal pengalaman-pengalaman yang didapat pada fase-fase sebelumnya.
Kehidupan dalam masyarakat lebih kompleks dari kehidupan keluarga, anak anak
mengenal banyak karakter manusia selain karakter orang-orang yang dia temui di
dalam keluarganya.
Kaitan antara shalat dan maksiat tertuang dalam Surat al Ankabut ayat 45:
ه ْ َ َ ْ ْ ْ َ ٰ َّ َّ َ ٰ َّ َ ْ َ َْ َ ْ ُ َ ُ ُْ
اّٰلل َ وة َت ْن ٰهى َعن ال َف ْح َشاۤء َوال ُمنكر
ِ َۗول ِذك ُر ل الص نا وةل الص م ق ا َ ك م َن الك ٰتب
و
ِ ِ ِ ِ َۗ ِِ ِ ِ ِ اتل مآ او ِحي ِالي
َ ْ َُ ْ َ َ ُ َ َْ َُ َُْ َ ه
اكبرَۗواّٰلل يعلم ما تصنعون
Menurut ahli tafsir Ibnu Katsir, doa Surah Al Ankabut ayat 45 mengandung dua
macam hikmah. Kebijaksanaan adalah mencegah tindakan keji serta tindakan jahat.
"Doa mengandung dua jenis kebijaksanaan yang mencegah kejahatan keji," kata
komentar Ibnu Katsir.
9
Konon, shalat bisa menjadi salah satu bentuk pengendalian diri bagi mereka yang
terbiasa melakukan kedua gerakan tersebut. Sambil mendorong seseorang untuk
menghindarinya.
A. KESIMPULAN
Karakter seseorang akan lebih mudah dibentuk ketika masih dalam usia
anak-anak, seterusnya lingkungan sekolah dan masyarakat yang akan mendidiknya.
Dalam Islam juga pendidikan karakter biasa disebut dengan pendidikan akhlak.
Pendidikan karakter atau akhlak sebenarnya telah diajarkan sejak masa Rasulullah
SAW, baik dalam sikap, sifat, maupun pola berpikirnya. Segala sesuatu yang telah
diajarkan dalam Islam tercermin dalam diri Rasulullah SAW serta tertulis dalam
ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits masyhur. Allah mengajarkan berbagai
macam pendidikan karakter dalam Al-Qur’an, seperti memiliki rasa kasih sayang,
menghormati, sopan santun, jujur, cerdas, menjaga kepercayaan, selalu berkata
benar. Selain itu, Allah juga memberikan contoh karakter yang buruk, seperti
mencaci maki, berprasangka buruk, mengumbar aib orang lain, dan hal buruk
lainnya yang dilarang untuk dilakukan oleh manusia.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ulil Amri Syafri, (2014) Metodologi Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-
Qur‟an (Analisis Terhadap Ayat-Ayat Al-Qur‟an Ber-lafadz “Yâ Âyyuhâ
al-Ladzîna Âmanû”),Uin Syarif Hadayatullah Jakarta.
Sudarsono, (2008) Pendidikan kemanusiaan dan peradaban”. Dalam Soedijarto
(Ed.). Landasan dan Arah