Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Pengertian Asmaul Husna....................................................................... 2
B. Pengertian As- Sami’.............................................................................. 2
C. Perilaku meneladani Asmaul Husna As-Sami’....................................... 4
BAB III PENUTUP........................................................................................ 5
A. Simpulan.................................................................................................. 5
B. Saran........................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

al-asmā’ al-ḥusnā) adalah nama-nama Allah, Tuhan dalam Islam, yang indah dan


baik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang
indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini,
karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi
dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna,
dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam
mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala.

Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula
perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan
4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah
yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi
Muhammad.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asmaul husna?

2. Apa arti as- sami’?

3. Bagaimana perilaku yang dapat mencerminkan keimanan As- Sami’?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan atau uraian
mengenai Asmaul Husna tentang As- Sami’yang memiliki arti maha mendengar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asmaul Husna


Kata Asmaul Husna berasal dari bahasa arab yang merupakan gabungan
dari dua kata yaitu al-Asma’ dan al-Husna. Al- Asma’ adalah bentuk jama’ dari
ismun yang berarti nama. Sedangkan al-Husna adalah bentuk mashdar dari al-
Ahsan yang berarti baik, bagus.
Menurut M. Ali Chasan Umar, pengertian Asmaul Husna adalah nama-
nama Allah yang terbaik dan yang agung, yang sesuai dengan sifatsifat Allah yang
jumlahnya ada 99 nama.
Asmaul Husna merujuk kepada nama-nama, sebutan, gelar, sekaligus sifat-sifat
Allah SWT yang indah dan baik.

B. Pengertian As- Sami’

As-Sami’ artinya maha mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua


suara apa pun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak
terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun
suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”


(Surah al-Baqarah/2:256)

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan


gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (perkaranya) kepada
Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (al-Mujadilah:1)

2
Rasulullah juga menyebut nama Rabbnya dalam beberapa haditsnya sebagaimana
dalam riwayat berikut.

As-Sa’di t mengatakan bahwa di antara asma’ul husna-Nya adalah as-Sami’, yaitu


yang mendengar segala suara dengan berbagai bahasa dan beragam kebutuhan.
Yang rahasia bagi-Nya adalah nyata, yang jauh bagi-Nya adalah dekat. (Tafsir
Asma’ullah al-Husna)
Pendengaran Allah l ada dua macam:
Pertama: pendengaran-Nya yang umum terhadap seluruh suara yang lahir
dan batin, yang tersembunyi dan yang jelas, sehingga Allah l meliputinya
seluruhnya secara sempurna. Kedua: pendengaran yang khusus, yaitu
pendengaran beserta ijabah dari-Nya. Pendengaran bagi orang-orang yang berdoa
kepada-Nya serta hamba-hamba yang beribadah kepada-Nya. Maka Allah l akan
mengijabahi mereka dan memberi mereka pahala seperti dalam firman-Nya:
“Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan
kami telah mengikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan
orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).” (Ali Imran: 35)
dan firman-Nya melalui lisan Ibrahim q, kekasih-Nya:

“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku)
Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Rabbku, benar-benar Maha Mendengar
(memperkenankan) doa.” (Ibrahim: 39)

Termasuk dalam hal ini ucapan seorang yang shalat, “Sami’allahu liman
hamidah” (yakni Allah l mendengar dan mengijabahi orang yang memuji-Nya).
(Tafsir Asma’llahul Husna karya as-Sa’di dan Syarah Nuniyyah karya al-Harras)
Al-Harras t menjelaskan bahwa makna as-Sami’ adalah yang mendengar seluruh
suara yang tersembunyi atau yang terang-terangan sehingga tidak ada yang
tersembunyi sedikit pun darinya. Bagaimanapun tersembunyinya seluruh suara,
bagi pendengaran-Nya jauh dekat sama saja. Pendengaran-Nya mendengar setiap
suara, tidak tersamar baginya dan tidak tercampur.

3
Dalam hadits Abu Hurairah z, ia mengatakan bahwa Nabi n membaca ayat ini:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.” (an-Nisa’:58)

C. Perilaku Yang Mencerminkan Keimanan As-Sami’

Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki


sifat Maha Mendengar adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang
sedang berbicara. Terlebih lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang
tua kita. Lalu, bagaimana sikap kita jika tidak senang terhadap apa yang
disampaikannya? Tentu kita harus sampaikan hal itu kepada lawan bicara kita
dengan sikap dan bahasa yang santun.

As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka


terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan
informasi. Di samping itu kalian harus terus berlatih untuk dapat memilah
informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang batil.  Kita harus
berupaya agar segala yang kita ucapkan adalah perkataan yang baik dan tidak
menyakiti orang lain.dan kita harus yakin bahwa Allah SWT mendengar apa yang
kita ucapkan.

4
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
As-Sami’ artinya maha mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua
suara apa pun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak
terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun
suara itu sangat pelan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana
pengertian Asmaul Husna dan As-Sami’. Kami mengaharapkan kritik dan saran
dari para pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah ini untuk lebih baik
lagi.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://asysyariah.com/as-sami/

http://mochamadfahmi.blogspot.com/2013/09/as-sami-artinya-allah-maha-
mendengar.html

Anda mungkin juga menyukai