Judul Artikel : Konsep Manajemen Pendidikan Islam: Sebuah Analisis Aspek Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi Konsep Manajemen Pendidikan Islam
Nama Jurnal : AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM
Penulis : Septuri
Tahun : 2016
Volume dan : Volume 1, halaman 62-93
Halaman
Reviewer :
Tujuan : Aspek ontology, epistemology dan aksiologi konsep manajemen pendidikan
Penelitian Islam. Pengertian dan fungsi-fungsi manajemen. Seperti apa isyarat Al-
Qur’an dan Hadits tentang fungsi manajemen tersebut. Bagaimana proses
membangun Ilmu Manajemen Pendidikan Islam, meliputi sumber, sarana &
prasarana, cara bagaimana mengukur kebenaran ilmiah yang di anut dalam
membangun teori (theoritical construction) Manajemen Pendidikan Islam.
Apa kegunaan dan manfaat Manajemen Pendidikan tersebut? Mengapa
Manajemen Pendidikan Islam diperlukan? Apa manfaatnya? Pengertian
manajemen dari segi bahasa Inggris dan Indonesia.
Subjek : Konsep Manajemen Pendidikan Islam
Penelitian
Metode : Metode penelitian yang digunakan ialah metode analisis dokumen.
Penelitian
Hasil : Manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya
Penelitian melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efesien. Isyarat pengertian
manajemen dalam Al-Qur’an dan Hadits, antara lain sebagaimana
dikemukakan oleh Ramayulis, bahwa pengertian yang sama dengan hakikat
manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti
firman Allah SWT, yang artinya:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu (Al Sajdah : 05).(Departemen Agama RI, AlQur’an dan
Terjamahnya, 2004 : hal 586).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah difahami bahwa Allah SWT adalah
pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti
kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia
yang diciptakan Allah SWT telah dijadaikan sebagai khalifah di bumi, maka
dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya
sebagaimana Allah mengatur alam raya ini (Ramayulis, 2008: hal 362).