Anda di halaman 1dari 17

PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI DAN PENDIDIKAN

DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM SEKAR


ANYAR

Uswatun Hasanah1, Hikmatussolehah1, Nurul faiseh1, adisyah1,


Muzayyanah1, Sri Astutik1, Erna elfiana1, nawamah1, istianah1,
Syafa’ah1 ,Vina maulidatul M1
1
STAI Miftahul Ulum Pamekasan
Email Author

Merry satya angraini


1
STAI Miftahul Ulum Pamekasan

Abstrak
.

Kata Kunci:.

Abstract
.

Keywords:

Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Vol.. No.
P-ISSN:
E-ISSN:
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

PENDAHULUAN
Pada era saat ini sangat mendorong suatu terjadinya
persaingan yang sangat kuat dalam segala bidang, termasuk
bidang pendidikan. Agar dapat bertahan dan dapat memenangkan
persaingan di era ini tentu saja dibutuhkan sumber daya manusia
(SDM) yang handal dan siap berkompetisi agar tidak
terpinggirkan oleh bergulirnya perubahan zaman.1
Pendidikan tidak dapat terpisahkan dari kenyataan suatu
kehidupan di masa yang akan mdatang, yakni masa di mana anak
didik itu mengarungi kehidupan. Oleh karena itu pendidikan
harus ada suatu perubahan untuk kehidupan lebih baik pada
masa yang akan mendatang, begitu pula penanaman nilai-nilai
yang mampu membekali kehidupan dimasa datang, yang
bersumber dari agama juga harus diberikan.2 Pendidikan yang
basisnya agama m erupakan suatu fungsi untuk menyiapkan
kualitas SDM yang tinggi, baik hal itu untuk menguasai pada ilmu
pengetahuan, tekhnologi ataupun sikap, moral dan juga karakter. 3
Pesantren merupakan suatu lembaga yang bisa membantu
terbentuknya karakter seseorang , pesantren juga merupakan
lembaga paling tua yang melekat dalam perjalanan kehidupan
manusia, ia dipandang sebagai lembaga ritual, dan lembaga
1
Sri Sumarni, dkk., Peta Sumber Daya Manusia Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, Laporan penelitian Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi
Agama IAIN Sunan Kalijaga, (Yogyakarta: 2004), 1
2
Azizy Qodry, Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004), 70
3
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan model Pendidikan Karakter.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 43

|2
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

pembinaan moral. Dalam struktur pendidikan nasional, pondok


pesantren merupakan mata rantai yang penting, karena pondok
pesantren telah secara signifikan ikut andil dalam upaya ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa.4 Pendidikan yang ada di
pesantren lebih mudah untuk membentuk karakter santri-
santrinya, karena institusi pendidikan yang namanya pesantren
ini memakai sistem asrama yang memungkinkannya untuk
mengimplemintasikan nilai-nilai dan pandangan dunia yang
dianutnya dalam kehidupan keseharian santri yang berada di
pondok pesantren. Yang merupakan suatu bagian contoh dari
nilai-nilai yang berperan sangat penting pada membentukan
karakter santri yang hidup di pesantren yaitu adalah nilai-nilai
yang biasa disebut dengan istilah “panca-jiwa” pesantren. Jadi
Nilai-nilai inilah yang menjadi suatu landasan dan suatu motor
penggerak semua aktivitas yang berada ada di pesantren. Yang
pacajiwa pesantren tersebut yakni: (a) kesederhanaan,
(b)keikhlasan, (c)persaudaraan, (d) kemandirian, dan yang
terakhir (e) kebebasan untuk menentukan lapangan sebuah
perjuangan dan juga kehidupan.5
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sekar Anyar Merupakan
suatu lembaga yang bergerak di bidang keagamaan dan
pendidikan pondok pesantren yang terletak di Jl.KH.Moh. Sa’ed

4
Rohadi, Rekonstruksi Pesantren Masa Depan, (Jakarta : PT. Listarafiska Putra,
2008), IV
5
H.A Rodli Makmun Pembentukan Karakter Berbasis Pendidikan pesantren
Pesantren (Stain Ponorogo: Jurnal, 2014)

3 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

Pangdlupang, Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Kabupaten


Pamekasan, Jawa Timur, yang mana pesantren ini sedang
mempersiapkan santrinya bekal agar memiliki Karakter-karakter
yang membentuk santrinya melalui program-program
pengabdian, yang diselenggarakan oleh (KPM) Kuliah Pengabdian
Masyarakat STAI-Miftahul Ulum Pamekasan.

Metode Penelitian.

Adapun metode dalam penelitian ini adalah penelitian adalah


kualitatif deskriftif, yaitu penelitian menggambarkan suatu objek yang
berkenaan dengan maslah yang diteliti tanpa mempermasalhkan
hubungan antar vareabel penelitian.6 Penelitian ini juga
menggunakan data dokumen, yang jenis datanya berupa: junal,
surat-surat, hasil rapat, memo, dan bentuk laporan pogram.
Sumber data yang digunakan ada dua, yaitu: 1). Data primer, yang
mana data in diperoleh dari penelitian secara langsung melalui
narasumber terpercaya. 2). Data sekunder, yang mana data ini
diperoleh secara tidak langsung, tetapi melalui media perantara
seperti berita acara, internet, buku dan lainnya.
Metode yang dipakai oleh peneliti dalam pengumpulan
sumber data yaitu:7

6
Sanapiah Faisol, format-format penelitian social, jilid 1, (Jakarta: Rajawali Press,
1992), 18.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung : Alfabeta, 2010), hal : 199-168

|4
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

1. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam


metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan
kepada subyek penelitian.
2. Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan
melalui pengamatan langsung. Peneliti melakukan
pengamatan ditempat menggunakan alat yaitu pancaindra.

PEMBAHASAN
PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI DAN PENDIDIKAN
Secara bahasa, karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain;
tabiat; watak.8 Dalam strategi pesantren dalam membentuk
karakter atau akhlakul karimah adalah dengan cara ibdak bi nafsik
yaitu baik itu pengasuh, ustadz dan pengurus pondok di sekar
anyar, pengurumemberikan contoh secara langsung kepada
santri-santrinya tentang bagaimana berakhlakul karimah. Namun
apabila ketahuan pelanggaran akhlakul karimah tersebut maka
santri akan mendapatkan teguran/pendekatan. Apabila tidak ada
perubahan pada anak maka ada laporan atau kerja sama dengan
orang tua Adapun untuk pencapaian yang tidak bisa diukur kita
banyak mendengar dari masyarakat bahwa ada perbedaan yang
mencolok dalam hal akhlakul karimah antara anak yang belajar di
pondok dengan anak di luar pondok Faktor yang paling dominan

8
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustakatama,
2008), hlm. 623.

5 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

dalam pembentukan karakter di dalam proses pembelajaran.


9
Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang
khas tiap individu untuk hidup bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.10Lebih jauh karakter
dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi
seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun
pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain,
serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari.11
Dari dua pengertian di atas, lahir pemahaman tentang
karakter yang lebih realistis dan utuh, yakni kondisi kejiwaan
yang belum selesai. Karakter dalam pengertian ini dipandang
merupakan kondisi kejiwaan yang bisa diubah dan
disempurnakan. Bahkan karakter bisa pula ditelantarkan sehingga
tidak ada peningkatan mutu atau bahkan terpuruk.12
Mengutip Lickona, Saptono menyatakan bahwa pendidikan
karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengembangkan karakter yang baik (good character)
berlandaskan kebajikan-kebajikan (core virtues) yang secara
objektif baik bagi individu maupun masyarakat. 13 E. Mulyasa
mengemukakan bahwa pendidikan karakter merupakan
9
Imam Barizi, wawancara ,(Pengurus pp sekar anyar:Pamekasan 29 Januari 2021)
10
Muchlas samani dan Hanriyanto, Konsep dan Model Pendidikan (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 41
11
Ibid., hlm. 43.
12
Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter: Wawasan, Strategi, dan langkah
Praktis (Jakarta: Esensi Divisi Penerbit Erlangga, 2011), hlm. 18
13
Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter, 23

|6
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

penanaman kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam


kehidupan, sehingga seseorang memiliki kesadaran dan
pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk
menerapkan kebajiakan dalam kehidupan sehari-hari.14
Ada empat alasan mendasar mengapa lembaga pendidikan
pada saat ini perlu lebih bersungguh-sungguh menjadikan dirinya
tempat terbaik bagi pendidikam karakter. Keempat alasan itu
adalah: (a) karena banyak keluarga (tradisional maupun non-
tradisional) yang tidak melaksanakan pendidikan karakter; (b)
Sekolah tidak hanya bertujuan membentuk anak yang cerdas,
tetapi juga anak yang baik; (c) kecerdasan seseorang hanya
bermakna manakala dilandasai dengan kebaikan; (d) karena
membentuk anak didik agar berkarakter tangguh bukan sekedar
tambahan pekerjaan bagi guru, melainkan tanggungjawab yang
melekat pada peran seorang guru.15
Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar
mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari
itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation)
tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi
paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu
merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya
(psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik
harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik
14
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),
hlm.3.
15
Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter, hlm. 24,.

7 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

(moral knowing), akan tetapi juga “merasakan dengan baik atau


loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action).
Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang
terus-menerus dipraktikkan dan dilakukan.16
MODEL PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN SEKAR ANYAR
Berikut adalah beberapa metode pembelajaran yang
menjadi ciri has pembelajaran dipesantren:
a) Metode sorogan
Sorogan berasal dari kata sorog ( bahasa jawa ), yang
berarti menyodorkan, sebab setiap santri menyodorkan
kitabnya dihadapan kiai atau pembantunaya (badal atau
asisten kiai), sistem sorogan ini termasuk belajar secara
individual, diamana seorang santri berhadapan dengan
seorang guru dan terjadi interaksi saling mengenal antara
keduanya.
Pembelajaran dengan sistem sorogan ini biasanya
diselenggarakan pada ruang tertentu. Ada tempat duduk
kiai atau ustadz, didepannya ada meja pendek untuk
meletakkan litab bagi santri yang menghadap. Setelah kiai
atau ustadz membacakan teks dalam kitab kemudian santri
mengulanginya, sedangkan santri-santri lainnya, baik yang
mengaji kitab yang sama ataupun yang berbeda duduk
16
Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter:
Berdasarkan Pengalaman di satuan Pendidikan Rintisan (Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, 2011), hlm. 1

|8
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

agak jauh sambil mendengarkan apa yang disampaikan


oleh kiai atau ustadz. Metode sosrogan dilakukan secara
bebas (tidak ada paksaan , dan bebas dari hambatan
formalitas.
b) Metode wetonan/ bandongan
Wetonan istilah ini berasal dari kata wektu (bahasa jawa)
yang berarti waktu, sebab pengajian tersebut diberikan
pada waktu- waktu tertentu, yaitui sebelum ataupun
sesudah melakukan sholat fardhu. Metode wetona ini
merupakan metode kuliah, diamna para santri mengikuti
pelajaran dengan dudduk di sekeliling kiai yang
menerangkan pelajaran secara kuliah, santri menyimak
kitab masing- masing dan membuat catatan padanya.
Istilah watona ini dijawa barat disebut dengan bandongan.
Peleksanaan metode ini yaitu: kiai membaca, menerjemah,
menerangkan dan seringkali mengulas teks- teks kitab
berbahasa arab tanpa harkat (gundul ). Santri dengan
memegang kitab yang sama, masing- masing melakukan
pendhabitan harkat kata yang langsung dibawah kata.
Metode ini digunakan pada pondok-pondok pesantren
salaf.
c) Metode musyawarah / bahtsul masa’il
Metode musyawaroh atau dalam istilah lain bahtsul masa;il
merupakan metode pembelajaran yang lebih mirip dengan
metode diskusi atau seminar .beberapa orang santri

9 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

dengan jumlah membentuk halaqoh yang di pimpin


langsung oleh kyai atau ustadz,atau mungkin juga
senior,untuk membahas atau mengkaji suatu persoalan
yang telah ditentukan sebelum nya .dalam
pelaksanaanya ,para santri dengan bebas mengajukan
pertanyaan atau pendapatnya.17

PROGRAM PENDIDIKAN SANTRI BANIN DAN BANAT SETIAP


MINGGUNYA
a) Muballighin
Kegiatan dakwah yang dilaksanakan secara rutin
pada setengah bulan sekali, selain itu oleh lembaga
Ittihadul Muballighin (LIM) Pondok pesantren sekar
anyar merupakan sebuah media pembelajaran para
santri khususnya agar bisa memahami kondisi
masyarakat pada era seperti ini, sehingga bisa
mempersiapkan diri untuk mengais banyak ilmu yang
dibutuhkan sebagai bekal.
b) Praktek Ubudiyah
Pengurus ubudiyah pondok pesantren sekar anyar
menggelar praktek sholat massal untuk santri baru
yang bertempat di musollah. Tujuan utama
pelaksanaan praktek sholat ini tidak lain hanya untuk
membenahi sholat santri baru yang belum sempurna.

17
Observasi lapangan selama KPM

| 10
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

c) Praktek Muamalah
Muamalah merupakan peraturan-peraturan Allah
SWT. Yang harus di ikuti dan ditaati dalam hidup
masyarakat. Contoh muamalah dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan definisi ini meliputi interaksi
hidup bertetangga atau berteman.
d) Al Miftah lil Ulum
Metode Al Miftah lil Ulum merupakan rangkuman padat
dari kitab jumriyah, imtithi, dan alfiyah, oleh sebab itu
dalam metode ini tidak dimunculkan istilah-istilah baru
dalam ilmu nahwu bahkan tetap mempertahankan
keoriginalan istilah dari kitab nahwu klasik.
e) Olahraga ( senam )
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang
melibatkan performa gerakan yang dibutuhkan
kekuatan kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang
teratur.
f) Ngaji kitab ke pengasuh

Kegiatan ngaji kitab ke pengasuh merupakan program


pengajian kitab karya para ulama’ klasik di berbagai bidang studi
islam yang dibimbing langsung oleh pengasuh atau pimpinan
pondok pesantren sekar anyar.18
TIPE PENDIDIKAN PESANTREN
18
Observasi lapangan selama KPM

11 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

Menurut Peraturan Mentri Agama Nomor 3 Tahun1979, pondok


pesantren dibagi menjadi empat tipe:
1. Tipe A, yaitu pondok pesanten dimana santri belajar dan
bertempat tinggal diasrama lingkungan pondok pesantren
dengan pembelajaran secara tradisional.
2. Tipe B, yaitu pembelajaran secara klasikal oleh kyai.
3. Tipe C, yaitu pesantren disini hanya merupakan asrama
sebagai tempat tinggal sedangkan para santrinya belajar
dan menuntut ilmu di luar.
4. Tipe D, yaitu pondok pesantren yang berfungsi ganda
dalam sistem pondok dan sistem sekolah atau madrasah.

PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM SEKAR ANYAR


a. Sejarah Berdirinya

Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sekar Anyar Merupakan


suatu lembaga yang bergerak di bidang keagamaan dan
pendidikan pondok pesantren yang terletak di Jl.KH.Moh. Sa’ed
Pangdlupang, Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Kabupaten
Pamekasan, Jawa Timur. Menurut hasil wawancara awal mulanya
pesantren ini bernama Cen Tampes, latar belakang perubahan
nama belum diketahui secara pasti. Pesntren ini berdiri sekitar
tahun 1917, Sebelum berdirinya ORMAS NU. Yang didirikan oleh
KH.Abdurrohman Bin Bakri. Dan adapun faktor pendukung dari
pondok pesantren sekar anyar yakni sebagai berikut :
1. KH.Abdurrohman Bin Bakri di PP. Sekar Anyar

| 12
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

2. KH.Abd.Rohman adalah Pendiri pertama PP Sekar Anyar.


Pada waktu itu KH.Abd.Rohman yang merupakan kerabat
atau golongan keluarga dari Pondok Pesantren Banyu Ayu
yang kemudian menikah degan Nyai.Khozaimah, dulu
KH.Abdurrohman sangat berbaur dengan masyarakat di
sekitar, karna disamping itu beliu menjadi penghulu, lalu di
beri kepercayaan atau di tunjuk oleh masyarakat sekar
anyar untuk menetap sekaligus mendirikan majlis ilmu.
KH.Abd.Rohman memiliki putra putri yang berjumlah
tujuh, lima putra dan dua putri. putranya bernama K.Jufri
Bin Abdurrohman, K.Saed, K.Nasir dan dua almarhum,
sedangkan putrinya bernama Nyai Hafila dan Nyai
Jami’ah.19 Pada masa beliau jumlah santri sekitar 20-an,
sepuluh santri putri dan sepuluh santri putra. pendidikan
pada saat itu masih menggunakan metode sorogan,
watonan meneruskan jejak K. Abd Rohman. Program lain
yang di tambah oleh K. Saed diantaranya Fatayat NU dan
Muslimat setiap setengah bulan bergantian.
KH.Abd.Rohman wafat sekitar tahun 70-an, setelah itu di
ganti oleh putra tertuanya yang bernama KH. Jufri
babdurrohman.
3. Generasi kepemimpinan pengasuh di PP. Sekar Anyar
KH. Jufri babdurrohman Merupakan Pengasuh pengganti
dari KH.Abd.Rohman sesudah wafat. Pada masa itu
19
29 Januari 2021 Wawancara Ustad Subhan. Ustad Sepuh

13 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

program-program pondok pesantren sekar anyar masih


melanjutkan program-program pada masa kepemimpinan
KH.Abdurrohman karena staturnya dari KH. Jufri ini
hanyalah penggati dari Abahnya yang telah wafat, Namun
tidak lama dari itu KH. Jufri pindah ke Bringin Anom
Pamoroh Kadur pamekasan.
Kemudian setelah itu di ganti oleh putra yang
bungsu dari ke 5 bersaudara tersebut, Yaitu KH.Said
abdurrohman merupakan pengasuh kedua pondok
pesantren sekar anyar, namun diwaktu kepemimpinannya
ajal lebih dahulu menjemputnya, dari saudara-saudara dari
beliau. KH, Sa’ed mempuyai tiga putra yaitu K.H.Afifur
rohman, K.H.Muhammad dan K. Sofaur rohman. Dan
kemudian setelah wafatnya beliau kepemimpinan pondok
pesantren sekar anyar di percayakan kepada putra yang ke
4 yaitu KH, Nasiruddin Abdurrohman namun KH nasir ini
hanyalah pengganti sementara, Karena pada saat iyu KH.
Yang Wafat ke tiga putranya masih sangat kecil-kecil dan
masih Yatim . Karena disamping itu KH, Nasir juga
mendirikan pondok pesantren yang bernama PP. Ombul
sari Tlambah sampang. Sedangkan ke dua besaudara, yang
merupakamn putri ke dua dan juga ke tiga beliau yaitu
Nyai Hj. Jami’ah abdurrahman dan Nyai Hj.Hafilah
Abdurrohman , Yang mana beliau mendirikan Pondok
Pesantren Yang bernama, PP. Karang Durin Tlambah

| 14
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

Karang Penang Sampang Dan PP. Taman sari Palengaaan


Laok pamekasan. Yang kesemua Putra putri dari beliau
teah Meninggal. Dan kepemimpinan PP Sekar anyar Saat ini
di percayakan kepada ketida putra dari KH. Moh Said
abdurrohman. yaitu K.H.Afifur rohman, K.H.Muhammad
dan K. Sofaur Rohman.

KESIMPULAN
Pesantren merupakan suatu lembaga yang bisa membantu
terbentuknya karakter seseorang atau santri didiknya. Karena
pesantren juga merupakan lembaga paling tua yang melekat
dalam perjalanan kehidupan manusia, ia dipandang sebagai
lembaga ritual, dan lembaga pembinaan moral.
Karakter santri lebih banyak dibentuk dari pembiasaan untuk
hidup lillahi ta’ala, mengabdi, menghormati, jujur, ikhlas
sederhana, mandiri, dan bebas dalam komunitas pesantren.
strategi pesantren dalam membentuk karakter atau akhlakul
karimah adalah dengan cara ibdak bi nafsik yaitu baik itu
pengasuh, ustadz dan pengurus pondok di sekar anyar,
pengurumemberikan contoh secara langsung kepada santri-
santrinya tentang bagaimana berakhlakul karimah.

NOTASI
Sitasi
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Gramedia Pustakatama, 2008)

15 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat


Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

H.A Rodli Makmun Pembentukan Karakter Berbasis


Pendidikan pesantren Pesantren (Stain Ponorogo: Jurnal, 2014)
Imam Barizi, wawancara ,(Pengurus pp sekar
anyar:Pamekasan 29 Januari 2021)
Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Pedoman
Pelaksanaan Pendidikan Karakter: Berdasarkan Pengalaman di
satuan Pendidikan Rintisan (Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, 2011),
Muchlas samani dan Hanriyanto, Konsep dan Model
Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011
Sanapiah Faisol, format-format penelitian social, jilid 1,
(Jakarta: Rajawali Press, 1992),
Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter
Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter: Wawasan,
Strategi, dan langkah Praktis (Jakarta: Esensi Divisi
Penerbit Erlangga, 2011)
Sri Sumarni, dkk., Peta Sumber Daya Manusia Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Laporan penelitian
Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Agama IAIN Sunan Kalijaga,
(Yogyakarta: 2004)
Wawancara Ustad Subhan. Ustad Sepuh29 Januari 2021

| 16
Pembentukan Karakter Santri Dan Pendidikan Di PP Sekar
Anyar

Daftar Rujukan
Azizy Qodry, Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan model Pendidikan
Karakter. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung : Alfabeta, 2010)
Rohadi, Rekonstruksi Pesantren Masa Depan, (Jakarta : PT.
Listarafiska Putra, 2008),

17 | Partisipatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai