Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kelompok

MAKALAH
KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
(Konsep Manusia Dan Kehidupan Sosialnya)

OLEH

KELOMPOK 2

NUNIK APRILIANI : A1G121067


ANDRI TANI KUSUMA : A1G121088
ARINA PRESTIYANI : A1G121091
APROITA : A1G121090
HARNIATI SAINI : A1G121099
HERNI NOVRIANTI : A1G121102
INAYAH ALFATIA : A1G121107
JUMI FEBRIANI : A1G121109
RIZKY AMALIA ABDULLAH : A1G121072
ROSINTA PESTAULI PANGGABEAN : A1G121074

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
KATA PENGANTAR

Terima kasih seagung-agungnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
mengizinkan dan memberikan kelancaran selama proses penulisan makalah
Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini. Sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan dengan baik guna memenuhi kegiatan bukti belajar kita.

Makalah ini membahas tentang “Konsep Manusia dan Kehidupan


Sosialnya.” Dibuatnya makalah ini dengan tujuan agar kita bisa memahami seperti
apakah konsep manusia itu, dan bagaimana kehidupan sosialnya ?

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari
saya. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga segala isi dan pemahaman
yang di dapat dari makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Kendari, 01 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manusia....................................................................................... 3
2.2 Peran Manusia........................................................................................... 4
2.3 Interaksi Sosial.......................................................................................... 5
2.4 Dilema Kepentingan Manusia................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 9
3.2 Saran.......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk


individu, ia memiliki karakter yang unik/berbeda satu dengan yang lain. Dan sebagai
makhluk social ia membutuhkan manusia lain, membutuhkan sebuah kelompok
dalam bentuknya yang minimal, yang mengakui keberadaannya, dan dalam
bentuknya yang maksimal kelompok dimana dia dapat bergantung kepadanya.
Sebagai makhlluk social, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan
kebersamaan dalam kehidupannya. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi
dan saling mengambil manfaat.

Aristoteles mengkatagorikan manusia ke dalam “Zoom politicon” yang berarti


manusia adalah makluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul. Jadi, manusia
adalah makhluk yang bermasyarakat. Oleh karena itu, sifat suka bergaul dan
bermasyarakat itulah yang dikenal sebagai makhluk sosial. Ia mengatakan bahwa
manusia adalah makhluk sosial bukan bermaksud untuk menegaskan ide tentang
kewajiban manusia untuk bersosialisasi dengan sasamanya, melainkan ide tentang
makhluk sosial terutama bermaksud menunjuk langsung pada kesempurnaan
indentitas dan jati diri manusia.

Beberapa pengertian sosial menurut para ahli seperti Paul Ernes dan Enda
M.C adalah hubungan individu dalam sebuah komunitas dan bagaimana cara mereka
menjalin hubungan antar sesame dalam berbagai kegiatan Bersama dan hubungan ini
merupakan inti dari sebuah interaksi di antara mereka di lingkungan masing-masing
dan tidak terikat oleh sebuah pola tertentu.

Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang


dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun, keduanya tidak dapat dipisahkan

1
karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia sebagai
individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan. Oleh karena itu, harkat dan martabat setiap indidvidu siakui secara
penuh dalam mencapai kebahagiaan bersama. Mayarakat merupakan wadah bagi para
indidvidu untuk mengadakan interaksi sosial dan interelasi sosial.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa hakikat manusia ?

2. Bagaimana peranan manusia dalam konsep kehidupan sosialnya ?

3. Bagaimana interaksi manusia dalam konsep kehidupan sosialnya ?

4. Apa dilemma kepentingan manusia dalam konsep manusia dan kehidupannya ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui hakikat manusia.

2. Untuk mengetahui peranan manusia dalam konsep kehidupan sosialnya.

3. Untuk mengetahui interaksi manusia dalam konsep kehidupan sosialnya.

4. Untuk mengetahui dilemma kepentingan manusia dalam konsep manusia dan


kehidupannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HAKIKAT MANUSIA

Manusia menurut perspektif filsafat adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang


Maha Esa, dimana manusia merupakan makhluk yang diciptakan dengan diberikan
keistimewaan dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya
seperti akal dan pikiran. Menurut para ahli filsuf memberikan sebutan kepada
manusia sesuai apa yang biasa ia lakukan di muka bumu, diantaranya :

a. Manusia adalah Homo Sapiens, artinya makhluk yang mempunyai budi.


b. Manusia adalah Animal Rational, artinya makhluk hidup yang berpikir.
c. Manusia adalah Homo Laquen, artinya makhluk yang pandai menciptakan
Bahasa.
d. Manusia adalah Homo Faber, artinya makhluk yang terampil.
e. Manusia adalah Zoon Poiliticon, artinya makhluk yang pandai bekerja sama.
f. Manusia adalah Homo Economicus, artinya manusia yang tunduk pada prinsip
ekonomi.
g. Manusia adalah Homo Religiu, artinya makhluk yang beragama dan memiliki
kepercayaan.

Ada pula manusia dikatakan sebagai makhluk Individu dan sosial dimana
manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani unsur fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa. Kepribadian adalah bentuk keseluruhan perilaku individu yang
merupakan hasil interaksi anatara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psiskis)
yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada
tindakan situasi lingkungan yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi
mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Individu dalam
tingkah laku menurut pola peribadinya memiliki tiga kemungkinan :

3
 Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya.
 Takluk terhadap kolektif.
 Memperngaruhi masyarakat.

Sedangkan Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa


alasan, yaitu :

1. Manusia tunduk pada norma sosial/aturan.


2. Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah masyarakat.

Dalam sebuah masa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya


karena tingkah lakunya adalah hampir indentik dengan tingkah laku massa
(masyarakat) bersangkutan. Dalam hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia
dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada kepentingan pribadi maka disebut
sebagai manusia individu, sebaliknya apabila tindakan-tindakannya merupakan
hubungan dengan manusia-manusia lainnya, maka manusia itu dikatakan sebagai
manusia sosial,

2.2 PERANAN MANUSIA

Peranan manusia ada dua yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai makhluk individu manusia berperan untuk mewujudkan hal-hal sebagai
berikut :

 Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.


 Mengupayakan terpenuhnya hak-hak dasarnya sebagai manusia.
 Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani.
 Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

4
Peranan manusia sebagai makhluk sosial adalah, manusia-manusia sebagai
makhluk sosisal dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan
orang lain, kebutuhan untuk berteman dengan orang lain yang dimana didasari atas
kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing. Dengan demikian, akan terbentuk
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari oleh kesamaan, ciri, atau
kepentingan.
Pada dasarnya manusia adalah manusia yang saling membutuhkan anatara
yang satu dengan yang lain dalam kehidupannya. Peranan manusia sendiri didasari
atas adanya dorongan kemauan atau kebutuhan akan sesuatu dengan dibantu oleh
manusia lain.
Ada tiga macam peran sosial manusia yaitu :
1) Peran ideal, yaitu peran yang digagas, dirumuskan atau diharapkan oleh
masyarakat terhadap orang-orang dengan status tertentu.
2) Peran dipersepdikan, yaitu peran yang dilaksanakan dalam situasi tertentu.
3) Peran dilaksanakan, yaitu peran yang secara nyata dilaksankan oleh sesorang
atau sekelompok.
Dalam pelaksanaan peran-peran sosialnya, seseorang dapat mengalami apa
yang disebut sebagai konflik status dan konflik peran. Konflik status adalah
pertentangan di antara status-status yang disandang oleh seseorang Ketika suatu
interaksi sosial berlangsung di antara status-status tersebut. Hal ini dapat terjadi
karena dalam kenyataannya seseorang akan sekaligus menyandang berbagai macam
status sosial. ketika suatu interaksi sosial berlangsung aktif, yaitu status yang
berfungsi ketika ada status laten, yakni status yang tidak berfungsi Ketika sebuah
interaksi sosial berlangsung

2.3 INTERAKSI SOSIAL

5
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang
dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan anatara individu
yang satu dengan individu lainnya, antara yang satu dengan kelompok lainnya,
maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat symbol, di
mana symbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan
kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

Proses interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi
manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara
seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah makna tidak bersifat melalui
proses penafsiran yang dilakukan orang Ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut
disebut juga dengan interpretative process.

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat
kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya
hubungan sosial. Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan
pemberian tafsiran dserta reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan
Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi
dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi
dua, yaitu :

 Ciri Fisik, yaitu segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang
meliputi jenis kelamin, usia, dan ras.
 Penampilan, yaitu dapat meliputi daya Tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan
berbusana, dan wacana.

Ada tiga jenis interaksi sosial, yaitu interaksi anatara individu dan individu,
interaksi antara kelompok dan kelompok, serta interaksi anatara individu dan
kelompok.

6
Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
 Ada komunikasi antar pelaku.
 Ada dimensi waktu.
 Ada tujuan tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam interaksi sosial diantaranya ada


factor Imitasi, Faktor Sugesti, Faktor Indentifikasi, Sera Faktor Simpati.

2.3 DILEMA KEPENTINGAN MANUSIA

Dilema akan kepentingan bagi manusia adalah hal sering terjadi pada setiap
individu. Dilema antara kepentingan untuk diri sendiri (individu) dan kepentingan
masyarakat (sosial) adalah pertanyaan yang dihadapi oleh manusia, dikala manakah
yang harus diutamakan ? Ada dua pandangan mengenai dilemma kepentingan anatara
individu dan sosial ini, yaitu :

1. Pandangan Individualisme

Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada


hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Pandangan individualism
berpendapat bahwa kepentingan individualah yang harus diutamakan. Beberapa
prinsip yang dikembangkan ideologi liberalism yang dari kata liber adalah sebagai
berikut :

a) Penjaminan hak miliki perorangan, yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik
berfungsi sosial.
b) Mementingkan diri sendiri, yaitu membiarkan orang lain untuk melalukan
aktivitas.

7
c) Pemberian kebebasan pada individu.
d) Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.

2. Pandangan Sosialisme

Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang


diutamakan. Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri
dimana individu-individu itu berada. Sosialisme merupakan mementingkan secara
keseluruham serta merupakan paham yang menharapkan terbentuknya masyarakat
yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera, dalam artian bebas dari penguasa individu
atas hak milik dan alat-alat prduksi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk


individu, ia memiliki karakter yang unik/berbeda satu dengan yang lain. Dan sebagai
makhluk social ia membutuhkan manusia lain, membutuhkan sebuah kelompok
dalam bentuknya yang minimal, yang mengakui keberadaannya, dan dalam
bentuknya yang maksimal kelompok dimana dia dapat bergantung kepadanya.
Sebagai makhlluk social, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan
kebersamaan dalam kehidupannya. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi
dan saling mengambil manfaat. Manusia berperan sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial yang dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun, keduanya
tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan
manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan. Oleh karena itu, harkat dan martabat setiap indidvidu
siakui secara penuh dalam mencapai kebahagiaan bersama. Mayarakat merupakan
wadah bagi para indidvidu untuk mengadakan interaksi sosial dan interelasi sosial.

3.2 Saran

Dari materi di atas maka dapat diartikan bahwa manusia dalam konsep
manusia dan kehidupan sosialnya tidak jauh dari saling membutuhkan anatara
manusia satu dan lainnya, besikap apatis bukanlah ciri dari manusia yang hidup
dalam lingkungan sosial, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan manusia lain. Oleh karena itu, janganlah hanya mementingkan konteks
individu saja, namun juga sosial itu penting, bahkan kita bisa melakukan kedua hal itu
secara seimbang dan benar di suatu hal tertentu atau kondisi yang seharusnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Unmanailo, M. Chairul Basrun. 2014. Hakikat Manusia Sebagai Individu dan


Makhluk Sosial, Dinamika dan Dilema , serta Interaksi Sosial. Researchgate.
https://www.researchgate.net

https://file.upi.edu diakses pada 31 Mei 2022 pada pukul 18:57 WITA (Interaksi
Sosial)

https://www.gramedia.com diakses pada 31 Mei 2022 pada pukul 19:03 WITA


(Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, Syarat, Faktor dan Contoh)

https://likomut.blogspot.com diakse pada 31 Mei 2022 pada pukul 18:50 WITA


(Peran Manusia Dalam Lingkungan Sosial)

https://jmmigo.wordpress.com diakses pada 31 Mei 2022 pada pukul 18:54 WITA


(Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial)

10

Anda mungkin juga menyukai