Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu
Muh. Khoirul Rifa’i, M. Pd. I

Disusun Oleh:
Ainun Umrotul H. A (D73218036)
Arnu Sabilla (D93218075)
Febriana Kurnia Dewi (D93218084)
Dina Ananda (D93218097)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Makalah............................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2

D. Makna dan Hakekat Profesionalisme Kepemimpinan Pendidikan...................2

E. Kemampuan Profesionalisme pimpinan pendidikan.........................................2

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8

F. Kesimpulan........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesional secara sederhana dapat berarti seorang individu yang mampu
memberikan kinerja yang maksimal memenuhi kualifikasi dari profesi yang
disandangnya. Dalam kepemimpinan pendidikan dibutuhkan individu yang
profesional untuk dapat mempengaruhi orang di sekitarnya untuk mencapai
pendidikan. Dalam satuan pendidikan kepala sekolah yang memiliki peran penting
dalam proses kepemimpinan pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk memiliki
pemikiran yang konseptual untuk dapat memahami para pendidik dan tenaga
1
kependidikan di dalam satuan pendidikan. kata profesional ini dominan dengan
orang yang ahli atas ilmu yang belum tentu orang lain mampu melakukan seperti
yang orang tersebut lakukan.
Maka urgensi profesionalisme dalam kepemimpinan pendidikan sangatlah
penting, makalah ini akan memaparkan bagaimana profesionalisma yang
dibutuhkan bagi para pemimpin dalam satuan pendidikan, untuk dapat
menjalankan kepemimpinan pendidikan yang efektif dan efisien.

B. Rumusan Makalah
1. Apa makna dan hakekat profesionalisme kepemimpinan pendidikan ?
2. Bagaimana kemampuan profesionalisme pimpinan pendidikan ?

C. Tujuan
1. Memahami makna dan hakekat dari profesionalisme kepemimpinan
pendidikan.
2. Memahami bagaimana kemampuan profesionalisme yang dibutuhkan
pimpinan pendidikan.

1
Cut Zahri Harun, Nasir Usman, and Burhanuddin Burhanuddin, “PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 4 WIRA BANGSA
MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT,” Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala 4, no. 1 (February 2016): 73.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna dan Hakekat Profesionalisme Kepemimpinan Pendidikan
Kriteria profesional terikat pada suatu bidang profesi, dalam ruang lingkup
pembahasan makalah ini kita akan membahas profesionalisme seorang pimpinan
pendidikan. Kepemimpinan pendidikan terlaksana dalam satuan pendidikan yang
terdiri dari dasar dan menengah, untuk selanjutnya dilanjutkan pada tahap
perguruan tinggi. Kunci keberhasilan satuan pendidikan untuk menjalankan visi
misi sekolah yang hakikatnya terletak pada profesionalisme pimpinan pendidikan,
karena pimpinanlah yang memiliki wewenang untuk dapat memberikan perintah
kepada bawahannya untuk menajalankan tugas sebagaimana semestinya
Didukung dengan kompetensi lain yang membantunya untuk berinteraksi
dengan para stakeholder.2Makan dari perofesionalisme adalah “... the standing,
practice, or methods of a professional, as distinguished form an amateur..”
maksudnya, profesional merupakan suatu tindakan, praktisi, metode yang melekat
pada individu tersebut dan melebih individu lain yang masih amatir. Profesional
bukanlah suatu pribadi tunggal yang melekat pada individu, namun adalah output
dari macam kepribadian yang dimiliki pemimpin, kepribadian yang dimaksud
secara general adalah sebagai berikut; logica, deductive thoughts, solve a
problems, decision making, adaptibility, effective to communicate and
collaboration, learn always, and team work. 3
Selanjutnya terdapat beberapa dalil baik naqli (al qur’an) maupun aqli (hadits)
yang membahas tentang profesionalisme kepemimpinan pendidika.
1. Al Qur’an Surat Ali Imron ayat 159

ۖ‫ك‬َ ِ‫ْب لَٱن َفضُّو ۟ا ِم ْن َح ْول‬ِ ‫ظ ٱلْ َقل‬ َ ‫نت فَظًّا غَلِي‬ َ ‫نت ل َُه ْم ۖ َول َْو ُك‬ َ ِ‫فَبِ َما َر ْح َم ٍة ِّم َن ٱللَّ ِه ل‬
َ ‫م فِى ٱأْل َْم ِر ۖ فَِإذَا َع َز ْم‬/ْ ‫ر ل َُه ْم َو َشا ِو ْر ُه‬/ْ ‫ٱسَت ْغ ِف‬
‫ت َفَت َو َّك ْل َعلَى ٱللَّ ِه ۚ إِ َّن‬ ْ ‫ف َع ْن ُه ْم َو‬
ُ ‫فَٱ ْع‬
ِ ُّ ‫ٱللَّهَ يُ ِح‬
َ ‫ب ٱل ُْمَت َو ِّكل‬
‫ين‬

2
Rissha Novertha, “PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN DI TK NEGERI SATU ATAP TARBIYATUL ISLAM SAMBAS TAHUN PELAJARAN
2017/2018” (January 2021): 179.
3
R.A.E. Thompson, “Achieving Professionalism,” Curationis 6, no. 3 (September 27, 1983): 12.

2
Artinya : maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut
kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras terhadap lagi berhati keras
terhadap mereka, tentulah mereka akan menjauh dari sekelilingmu. Karena
itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun kepada mereka dan
bermusyawarahlah kepada mereka dalam urusan itu. Dan kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allaha menyukai orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S
Ali Imron : 159).4
2. Hadits Riwayat Imam Muslim

‫ب‬/َ ‫ض َر‬
َ َ‫ ف‬:‫ال‬َ َ‫ول الل ِّه أَالَ تَ ْسَت ْع ِملُنِي؟ ق‬ َ ‫ يَا َر ُس‬:‫ْت‬ ُ ‫ ُقل‬:‫ قال‬،‫عن أبي ذ ٍر رضي اهلل عنه‬
‫ي‬ ِ ِ ِ ٌ ‫ض ِع‬ َ َ‫ ثُ ّم ق‬.‫بِيَ ِد ِه َعلَ َى َم ْن ِكبِي‬
ٌ ‫ َوإ ّن َها َي ْو َم الْقيَ َامة خ ْز‬،ٌ‫يف َوإ ّن َها أ ََمانَة‬ َ ‫ك‬
َ ّ‫ يَا أَبَا ذَ َر إن‬:‫ال‬
‫ّذي َعلَْي ِه فِ َيها‬
ِ ‫َخ َذها بِح ّقها وأ َّدى ال‬
َ َ َ َ َ ‫ إالّ َم ْن أ‬،ٌ‫َونَ َد َامة‬

Artinya : dari Abi Dzar R.A berkata, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau
menjadikanku seorang pemimpin ?”, lalu Rasulullah menempalkan tangannya
dibahuku sambal berkata “wahai abi dzar, sesungguhnya engkau lemah, dan
sesungguhnya ini adalah amanah, dan pada hari kiamat bisa menjadi
kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambil sesuai haknya dan
melaksanakan dengan sebaik-baiknya. (H.R Muslim). 5
Dari kedua dalil tersebut, bisa diketahui bahwasanya menjadi pemimpin
bukan hal yang mudah. Pemimpin harus memiliki sikap yang lemah lembut,
amanah dan juga kuat dalam artian kuat mengemban tanggung jawab sebagai
pemimpin.
B. Kemampuan Profesionalisme pimpinan pendidikan
Kemampuan Profesional adalah keahlian dalam bidang profesi yang dipunyai
seseorang tenaga ahli. Kemampuan profesional ialah gabungan antara keahlian
akademik serta personal yang terdapat pada diri seorang. Dengan kata lain,
keahlian pengetahuan seorang yang didukung oleh skill dalam profesinya.
Profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah berarti sesuatu bentuk komitmen

4
Al Qur’an Surat Ali Imron Ayat 159. https://tafsirweb.com/1291-quran-surat-ali-imran-ayat-159.html .
Diakses pada sabtu, 10 April 2021.
5
Hadits kepemimpinan riwayat imam muslim. https://republika.co.id/berita/qdatsd320/pesan-rasulullah-untuk-
abu-dzar-jabatan-adalah-amanah , Diakses pada sabtu, 10 April 2021.

3
para anggota sesuatu profesi untuk senantiasa tingkatkan serta mengembangkan
kompetensinya yang bertujuan supaya mutu keprofesionalannya dalam
melaksanakan serta memimpin seluruh sumber daya yang terdapat pada sesuatu
sekolah untuk bersedia bekerja sama dalam menggapai tujuan bersama.
Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 (dua) fase yang terpisah:
1. Pencapaian Kompetensi Profesional. Pencapaian kompetensi
profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang
tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional
dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus
menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.
2. Pemeliharaan Kompetensi Profesional. Kompetensi harus dipelihara dan
dijaga melalui kornitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan
profesional secara berkesinambungan selama kehidupan profesional
anggota. Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran
untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, termasuk di
antaranya pernyataan - pernyataan akuntansi, auditing dan peraturan
lainnya, baik nasional maupun internasional yang relevan. 6
Pimpinan yang kompeten merupakan yang mempunyai pengetahuan,
perilaku serta keahlian untuk melaksanakan/ mengerjakan sesuatu. Tapi
kompetensi kepala sekolah pasti terdapat penyesuaian dengan tuntutan tugas
serta tanggung jawabnya selaku pimpinan serta manajer disekolah. Untuk
menjamin kualitas pelayanan pembelajaran serta kualitas manajemen
pembelajaran, hingga perlu pengembangan standar kompetensi kepribadian,
kompetensi manajerial, kompetensi supervisi, serta kompetensi sosia. 7 Kepala
sekolah merupakan pimpinan puncak di lembaga pendidikan yang dikelolanya,
dikarenakan pelaksanaan program pendidikan di tiap-tiap skolah ini dapat
dilaksanakan atau tidak, tercapai atau tidaknya tujuan pendidikannya, akan sangat
bergantung pada kecapakan dan keberanian kepala sekolah selaku pimpinan. 8

6
Abdurrozzaq Hasibuan, Etika Profesi : Profesionalisme Kerja, 1st ed. (Medan: UISU Press, 2017), 80.
7
Eny Wahyu Suryanti, “PENGEMBANGAN PROFESIONAL PEMIMPIN PENDIDIKAN,” Jurnal Likhitaprajna
16, no. 2 (September 8, 2014): 63, accessed April 4, 2021,
http://likhitapradnya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/likhitapradnya/article/view/39.
8
A. Rusdiana and Jaja Jahari, “Kepemimpinan Pendidikan Islam,” in Kepemimpinan Pendidikan Islam, ed.
Endang Hermawan, vol. 1 (UIN Sunan Gunung Djati Bandung: Yayasan Darul Hikam, 2020), 47, accessed
April 4, 2021, http://digilib.uinsgd.ac.id/35104/.

4
Pemimpin pendidikan perlu memiliki integrasi ketrampilan teknis, pedagogis,
profesional dan manajerial, sebagaimana Hughes yang menguraikan bahwa
'professional-as-administrator' yang mencakup dualitas peran sebagai pimpinan
eksekutif (chief executive) dan memimpin secara profesional (leading
professional), dalam aspek internal maupun eksternal. Untuk menjadi pemimpin
pendidikan yang efektif harus mampu mengkombinasikan dan menciptakan sinergi
kedua aspek tersebut. Selain itu, pemimpin pendidikan harus mampu
menggunakan berbagai sumberdaya material dan manusia secara kreatif, di mana
melibatkan anggota organisasi sesuai dengan peran masing-masing dalam
pengambilan kebijakan (pendekatan partisipatif). Bisa diidentifikasi bahwa
kombinasi kepemimpinan kepala sekolah yang profesional, merupakan harapan
tinggi (partisipasi) warga sekolah, dan budaya sekolah yang positif sehingga faktor
penentu efektivitas sekolah. Kepala sekolah harus mempunyai jiwa kepemimpinan
untuk mengatur para guru, pegawai sekolah, sarana prasarana, dll.
Untuk memegang jabatan pimpinan pendidikan yang dapat melaksanakan
tugas-tugasnya dan juga memerankan peran sebagai pemimpin yang baik dan
sukses, dituntut oleh persyaratan yang kompleks dan komprehensif yaitu fisik,
psikis dan juga moralitas yang baik, bahkan budget ekonomis yang layak akan
tetapi itu semua hanya persyaratan kepribadian dari seorang pemimpin yang baik.
Ada juga beberapa syarat untuk menjadi pemimpin pendidikan seperti rendah hati
dan sederhana, jujur, adil, dan dapat dipercaya, tahan terhadap kritik dan mampu
mengendalikan emosi, serta memiliki keahlian dan skil yang sesuai dengan
kemampuannya.9
Secara garis besar kualitas dan kompetendi kepala sekolah dapat dinilai dari
kinerjanya dalam mengimplementasikan fungsi dan perannya sebagai kepala
sekolah yang salah satunya ialah sebagai pimpinan pendidikan. Jika merujuk pada
perspektif Mulyasa mengenai kebijakan pendidikan nasional terdapat tujuh peran
kepala sekolah/madrasah yaitu.10
1. Educator
2. Manager

9
Rehan Febri and Hade Afriansyah, “Kepemimpinan Pendidikan” (INA-Rxiv, June 28, 2019), 4, accessed
April 4, 2021, https://osf.io/preprints/inarxiv/ds47g/.
10
Denim Sudarwan and Khairil Khairil, Profesi Kependidkikan (Bandung: Alfabeta, 2012), 79.

5
3. Administrator
4. Supervisor
5. Leader
6. Inovator
7. Motivator
Pimpinan pendidikan yang professional merupakan harapan dan juga
dambaan semua pihak. Akan tetapi untuk mewujudkan hal tersebut harus
melewati perjuangan keras dan semangat belajar yang dilakukan tidak kenal lelah.
Kepala sekolah professional seharusnya mempunyai kepribadian yang positif-
konstruktif guna kemajuan lembaganya. Adapun beberapa tips yang cukup efektif
untuk mewujudkan hal tersebut, seperti:
1. Memberikan keteladanan
2. Cerdas memilih bawahan
3. Berorientasi pemberdayaan
4. Mengedepankan kaderisasi
5. Menjaga keseimbangan
6. Aktif bekerja sama dengan pihak lain
7. Kreatif mengembangkan kemandirian dana
8. Proaktif meningkatkan diversifikasi
9. Rutin melakukan Supervisi
10. Menciptakan transparansi dan akuntabilitas
11. Memberikan jaminan masa depan.11

Adanya tuntutan sebanyak itu sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas,


maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pimpinan pendidikan untuk
meningkatkan kemampuan profesionalisme-nya, antara lain:
1. Pembinaan kemampuan professional kepala sekolah
Ada wadah yang sudah dikembangkan untuk melaksanakan pembinaan
terhadap kemampuan professional kepala sekolah seperti Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MMKS), Kelompok Jerka Kepala Sekolah (KKKS),
Dan Pusat Kegiatan Kepala Sekolah (PKKS). Atau bisa dilakukan dengan
11
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva Press, 2012), 229.

6
cara lain yaitu meningkatkan komptensi melalui pendidikan dengan
program pasca sarjana.
2. Revitalisasi MKKS
Memperbaharui kegiatan melalui MKKS ini dapat meningkatkan efektivitas
MKKS dalam menagatasi kesulitan dan permasalahan yang dihadapi
dalam kegiatan pendidikan sehingga dapat terselesaikan dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
3. Peningkatan disiplin
Paradigma baru manajemen pendidikan di sekolah ketika menumbuhkan
profesionalisme kepala sekolah memerlukan adanya peningkatan dalam
aspek kedisiplinan. Bertujuan untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih
kondusif, dapat memotivasi kerja, menciptakan budaya kerja, dan juga
budaya disiplin para tenaga kependidikan yang lain dalam melakukan
jobdesk mereka masing-masing.
4. Pembentukan kelompok diskusi profesi
Kelompok diskusi profesi ini dibentuk tidak lain untuk mengatasi para
tenaga kependidikan yang kurang semangat dalam melakukan
jobdesknya. Di mana kelompok ini melibatkan pengawas sekolah, komite
sekolah dalam memecahkan masalah yang tengah dihadapi.
5. Peningkatan layanan perpustakaan dan penambahan koleksi
Sarana prasarana juga salah satu penunjang dalam meningkatkan
profesionalisme kepala sekolah, dengan tersedianya berbagai referensi ini
secara tidak langsung akan menunjang kegiatan sekolah dalam
mendorong visi menjadi aksi. Karena akan sulit rasanya jika
pengembangan dan peningkatan profesionalisme kepala sekolah ini tidak
ditunjang dengan sumber belajar yang memadai pula. 12

12
Nurmadiah Nurmadiah, “PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Kajian Konsep Dan
Teoritis),” Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban 5, no. 1 (December 16, 2017): 100–102, accessed April
4, 2021, http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/al-afkar/article/view/134.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Profesional merupakan suatu tindakan, praktisi, metode yang melekat pada
individu tersebut dan melebih individu lain yang masih amatir. Implementasi
profesionalitas kepemimpinan adalah sebagai berikut logica, deductive
thoughts, solve a problems, decision making, adaptibility, effective to
communicate and collaboration, learn always, and team work .
2. Profesionalitas pemimpin pendidikan bisa dilihat apabila pemimpin tersebut
sudah bisa menjadi manager, leader, educator, supervisor, administrator,
motivator, innovator. Untuk meningkatkan profesionalitas pemimpin
pendidikan, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, pembinaan
kemampuan profesionalitas kepala sekolah/madrasah, Revitalisasi
MKKS/M(Musyawarah Kerja Kepala Sekolah/Madrasah), peningkatan
kedisiplinan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional . Yogyakarta: Diva Press,
2012.

Febri, Rehan, and Hade Afriansyah. “Kepemimpinan Pendidikan.” INA-Rxiv, June 28,
2019. Accessed April 4, 2021. https://osf.io/preprints/inarxiv/ds47g/.

Harun, Cut Zahri, Nasir Usman, and Burhanuddin Burhanuddin. “PROFESIONALISME


KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 4 WIRA BANGSA MEULABOH KABUPATEN
ACEH BARAT.” Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala 4, no. 1 (February 2016): 10.

Hasibuan, Abdurrozzaq. Etika Profesi : Profesionalisme Kerja. 1st ed. Medan: UISU Press,
2017.

Novertha, Rissha. “PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM


MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI TK NEGERI SATU ATAP
TARBIYATUL ISLAM SAMBAS TAHUN PELAJARAN 2017/2018” (January 2021):
14.

Nurmadiah, Nurmadiah. “PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH


(Kajian Konsep Dan Teoritis).” Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban 5, no. 1
(December 16, 2017). Accessed April 4, 2021.
http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/al-afkar/article/view/134.

Rusdiana, A., and Jaja Jahari. “Kepemimpinan Pendidikan Islam.” In Kepemimpinan


Pendidikan Islam, edited by Endang Hermawan, 1:1–401. UIN Sunan Gunung
Djati Bandung: Yayasan Darul Hikam, 2020. Accessed April 4, 2021.
http://digilib.uinsgd.ac.id/35104/.

Sudarwan, Denim, and Khairil Khairil. Profesi Kependidkikan. Bandung: Alfabeta, 2012.

Suryanti, Eny Wahyu. “PENGEMBANGAN PROFESIONAL PEMIMPIN PENDIDIKAN.”


Jurnal Likhitaprajna 16, no. 2 (September 8, 2014). Accessed April 4, 2021.
http://likhitapradnya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/likhitapradnya/article/view/39.

Thompson, R.A.E. “Achieving Professionalism.” Curationis 6, no. 3 (September 27, 1983):


10–13.

Anda mungkin juga menyukai