Dosen Pengampu
Dr. Samsul Maarif, M. Pd.
Disusun Oleh:
Moh. Afif Hidayatulloh (D03218024)
Febriana Kurnia Dewi (D93218084)
Tashfiyatul Qodriyah (D93218107)
2021
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
Kata Pengantar.................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Makalah...........................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
1................................................................................................Ko
munikasi....................................................................................3
2................................................................................................Stru
ktur............................................................................................5
3................................................................................................Prib
adi.............................................................................................6
A. Kesimpulan......................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya akan dijumpai banyak
permasalahan yang disebut konflik. Konflik tersebut dapat terjadi dalam
ruang lingkup politik, ekonomi, bahkan pendidikan. Konflik menurut
KBBI adalah pergesekan atau perpecahan yang disebabkan oleh adanya
dua gagasan atau lebih atau keinginan sehingga mempengaruhi tingkah
laku individu atau kelompok. Dalam ruang lingkup pendidikan terntulah
individu atau kelompok yang dimaksud yakni subjek pelaku
penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan.
Konflik tidak akan muncul bila tidak ada motif penyebabnya, karena
itu makalah ini akan menguraikan pergesekan atau perpecahan apa
sehingga dapat menyebabkan konflik terjadi dalam ruang lingkup satuan
pendidikan, pembahasan akan lebih spesifik dalam ciri – ciri dan faktor
apa saja yang dapat menyebabkan konflik dapat terjadi dalam lembaga
pendidikan. Konflik dalam ruang lingkup sekolah dapat terjadi antara
pendidik dengan tenaga pendidik, pendidik dengan peserta didik, pendidik
dengan orang tua pendidik, dan pelaku subjek dalam pendidikan lainnya.1
B. Rumusan Makalah
1. Apa ciri – ciri konflik secara teoritis dan praktis ?
2. Apa penyebab – penyebab konflik ?
C. Tujuan
1. Memahami ciri – ciri konflik dalam paradigma teoritis dan praktis
2. Mengetahui berbagai macam penyebab konflik.
1
Simin Gavifekr, dkk, Practising Conflict Management Strategies in Primary Schools : A
Malaysian Scenario, Global Business and Management Research : An International Journal, Vol.
11, No. 1, 2019, 355
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Indah Muliati, Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam, Jurnal Tingkap,
vol.12, 1, 2016, 40
3
Farid Setiawan, Mengelola Konflik di Lembaga Pendidikan Islam, Ta’dib: Jurnal Pendidikan
Islam, vol.7, 1, 2018, 412
2
2. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara
perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan,
memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau
norma yang saling berlawanan.
3. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai oleh gejala-gejala
perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan,
mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat
memperoleh keuntungan.
4. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai
akibat pertentangan yang berlarut-larut.
5. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-
masing pihak yang saling terkait dengan kedudukan, status
sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri,
prestige. Dan sebagainya.4
1. Komunikasi
Dalam berorganisasi, komunikasi menjadi bagian terpenting.
Tanpa adanya komunikasi, maka tidak akan ada aktivitas yang
terorganisir. Komunikasi merupakan segala bentuk aktivitas
manusia dalam menyebarluaskan informasi atau menerima
informasi melalui berbagai media secara menyeluruh dalam
kelompok tertentu atau organisasi. Dalam proses komunikasi,
kemampuan komunikator, perencanaan pesan, pemilihan media
dan penerima pesan merupakan satu kesatuan yang penting dan
saling berkaitan. Jika satu bagian mengalami gangguan maka,
aktifitas komunikasi tidak akan berjalan sebagimana mestinya
(Hendyat, 2010).5
Komunikasi sebagai media interaksi diantara orang-orang
dapat dengan mudah menjadi basis terjadinya konflik. Salah satu
4
Elfrianto, Manajemen Konflik dalam Lembaga Pendidikan, Educandu M: Jurnal Manajemen
Pendidikan, vol.9, 2, 2016, 9-10
5
Aswar dan Puspita Noer Patriani, HUbungan Komunikasi Organisasi Dengan Konflik Kerja,
Jurnal Komunikasi Global, vol. 7, No. 2, 2018,2
3
sumber yang dapat memunculkan sebuah konflik adalah
komunikasi yang buruk. Komunikasi yang buruk mengakibatkan
kegagalan komunikasi yang membuat seseorang membuat asumsi
yang salah. Terdapat beberapa penyebab dari kegagalan
komunikasi yaitu:6
a. Salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat
b. Bahasa yang sulit dimengerti
c. Informasi yang mendua dan tidak lengkap
Komunikasi dalam organisasi memiliki aliran komunikasi
yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana informasi itu
didistribusikan kepada para anggota organisasi. Aliran
komunikasi organisasi berpengaruh terhadap efektifitas organisasi
baik kaitannya dalam hubungan ataupun dalam pelaksanaan
pencapaian organisasi. Salah satu faktor yang menjadi penyebab
komunikasi menjadi konflik dalam organisasi adalah faktor
kemampuan individu dalam berkomunikasi. Kemampuan
komunikasi seseorang dalam organisasi diperlukan dalam
membangun tim kerja dan aktivitas organisasi.7
Dalam proses komunikasi terdapat hambatan yang dapat
terjadi pada semua unsur atau elemen-elemen ketika proses
komunikasi. Alice. A Wright dan John J. Lynch, JR menyebutkan
ada empat hamabtan dalam komunikasi, yaitu:
a. Gangguan. Gangguan ini dapat berbentuk mekanik dan
semantic. Gangguan mekanik disebabkan oleh kegaduhan
yang bersifat fisik, sedangkan gangguan semantik merupakan
gangguan yang berkenaan dengan pesan komunikasi
sehingga pengertiannya menjadi berubah dari yang dimaksud
semula.
b. Kepentingan. Seseorang hanya akan memeperhatikan pesan
yang ada hubungan dengan kepentingannya. Kepentingan
6
Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kepemimpinan dan Manajemen Konflik, Modul 18, 2016, 7
7
Choerul Anwar, Manajemen Konflik Untuk Menciptakan Komunikasi Yang Efektif, Jurnal
Interaksi, Vol. 4, No. 2, Juli 2015: 148-157, 152
4
tidak hanya mempengaruhi perhatian saja, namun juga
menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah
laku.
c. Motivasi. Suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik
apabila pesan yang disampaikan sesuai dengan motivasi dari
penerima
d. Prasangka. Seseorang yang memeiliki prasangka terhadap
pengirim pesan dapat menyebabkan proses komunikasi
berlangsung tidak efektif karena dalam prasangka, emosi
memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa menggunakan
pikiran yang rasional.8
2. Struktur
Struktur merupakan suatu cara pembagian tugas pekerjaan
yang kemudian dikelompokkan serta dikoordinasikan secara
formal. Di dalam sebuah organisasi terdapat sturktur oragnisasi
yang merupakan suatu mekanisme formal yang dapat
menunjukkan kerangka dan wujud suatu organisasi dan pola
hubungan antara fungsi atau antar bagian yang satu dengan
bagian yang lain. Struktur organisasi ditunjukkan dalam bentuk
bagan yang sifatnya statis yang terdiri dari kotak-kotak aktivitas
atau kotak jabatan dan garis tata hubungan.9
Salah satu penyebab munculnya konflik lainnya adalah
struktur. Berbedaan pendapat dan persaingan bisa terjadi dilama
sebuah struktur organisai. Menurut Tosu, H.L., Rizzo, J.R. dan
Carrol, SJ.J. terdapat 3 sumber yang dapat menimbulkan konflik
yang salah satunya adalah struktur oragnisasi. Struktur organisasi
dapat menyebabkan sebuah konflik karena saling ketergantungan
8
Chairul Furqon, Hakikat Komunikasi Organisasi, Di akses
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-
CHAIRUL_FURQON/Artikel-Organizational_Communication.pdf pada 14 Maret 2021
9
Hanny Siagian, Pedoman Kerja Berbasis Struktur Organisasi, Jurnal Wira Ekonomi, Vol. 1, No.
2 Oktober 2011, 112
5
dalam tugas, perbedaan tujuan, kelangkaan sumber-sumber,
adanya pengaruh dan kekuasaan ganda.10
Dalam organisasi klasik terdapat empat daerah structural
dimana konflik sering timbul:
a. Konflik Hirarki yaitu konflik antara berbagai tingkatan dalam
organisasi. seperti konflik antara komisaris dengan direktur utama,
pemimpin dengan karyawan, pengurus dengan anggotakoperasi,
pengurus dengan manajemen dan pengurus dengan karyawan.
b. Konflik Fungsional yaitu konflik antara berbagai departemen
fungsional organisasi. Seperti konflik yang terjadi antara bagian
administrasi umum dengan bagian personalia.
c. Konflik Lini Staff yaitu konflik yang terjadi antara pimpinan unit
dengan stafnya terutama staf yang berhubungan dengan wewenang
kerja. Seperti karyawan staf secara tidak formal mengambil
wewenang berlebihan.
d. Konflik Formal Informal yaitu konflik antara organisasi formal dan
informal. Seperti pemimpin yang menempatkan norma yang salah
pada organisasi.11
3. Pribadi
Faktor ini disebabkan oleh perasaan pribadi manusa yang
memiliki karakter berbeda-beda yang menimbulkan berbagai
macam persepsi dalam memahami satu perspektif yang dapat
menimbulkan konflik dalam lembaga pendidikan. Subjek manusia
yang dimaksud adalah pelaku dalam ruang lingkup pendidikan
yakni produsen dan konsumen pendidikan, atau mungkin dapat
antar produsen dan konsumen pendidikan. Menurut Robbins :
2005, pandangan manusia terhadap konflik ada 3 macam ;
a. Tradisional / Konvensional
10
Syairal Fahmy Dalimunthe, Manajemen Konflik Dalam Organisasi, Diakases
https://media.neliti.com/media/publications/78255-ID-manajemen-konflik-dalam-organisasi.pdf
pada 16 Maret 2021
11
Juliana Lumintang, Dinamika Konflik Dalam Organisasi, e-Jurnal Acta Diurna, Vol. 4, No. 2,
2015, 9
6
Kelompok masyarakat yang memiliki pandangan ini
cenderung memiliki perspektif bahwa konflik merupakan
hal yang buruk, tidak rasional, dan cenderung
menimbulkan kekerasan.
b. Hubungan Manusia
Kelompok ini cenderung berpandangan bahwa lumrah
terjadi dan menerima bahwa memang dalam kehidupan
merupakan hal yang alamiah bila terdapat konflik
diantara mereka.
c. Interaksionis
Kelompok ini bertolak belakang dengan pandangan
konvensional, mereka memiliki perspektif suatu
organisasi bila selalu kooperatif, damai, dan tenang tanpa
ada percekcokan di dalamnya hal tersebut cenderung akan
mengarahkan organisasi ke arah apatis, anti dari
perubahan dan perkembangan, dan kurang berinovasi.12
7
Sehingga dapat diambil kesimpulan dari konflik yang terjadi kita
dapat menerapkan langkah avoidant yakni menghindari, yang dihindari
adalah kebiasaan kita dalam mengutip regulasi yang belum up-to-date
sehingga tidak bisa mengikuti perkembangan informasi terbaru.15
15
Permenristekdikti No.. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
11