Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Budaya Perubahan Organisasi


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Inovasi Program Pendidikan dan Manajemen Perubahan

Dosen Pengampu
Ulfatur Rahmah, S. Pd. I, M. Pd.

Disusun Oleh:
Febriana Kurnia Dewi (D93218084)
Moch. Fikri (D93218091)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Inovasi Program Pendidikan dan Manajemen Perubahan yang berjudul “ Budaya
Perubahan Organisasi” dengan tepat waktu. Tidak sedikit kesulitan yang kami
dapatkan saat menulis makalah ini, untuk itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan andil dalam penyelesaian
makalah ini, khususnya kepada Ibu Ulfatur Rahmah, S. Pd. I, M. Pd selaku
dosen pengampu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 04 April 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Makalah................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Konsep Dasar Budaya Perubahan Organsasi........................................2

D. Budaya Berprestasi...............................................................................3

E. Cara Menciptakan Budaya Perubahan..................................................4

F. Cara Mengubah Pola Pikir dan Memelihara Kepercayaan...................5

BAB III PENUTUP................................................................................................8

A. Kesimpulan...........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang tertanam dalam ruang
lingkup masyarakat tertentu yang menjadikan itu lestari dan terjaga dari
generasi dan generasi, sehingga menjadi keunikan dari kelompok
masyarakat dengan batasan ruang lingkup sesuai dengan budaya yang
dimiliki. Secara terminologi budaya diartikan sebagai asumsi, metafora,
sugesti masyarakat yang berbaur dan bersatu menjadi identitas masyarakat
1
tersebut. waktu yang terus berjalan menuntut kita harus mengikuti arus
perkembangan zaman yang terus mengalami perubahan.
Perubahan tentunya akan dijumpai dampak baik dan buruknya,
makalah ini akan memaparkan bagaimana budaya perubahaan organisasi
yang baik, spesifiknya bagaimana perubahaan yang baik dan dapat
diimplementasikan dalam organisasi dalam rangka peningkatan mutu
organisasi dan juga peningkatan kinerja performa organisasi.

B. Rumusan Makalah

1. Bagaimana konsep dasar budaya perubahan organisasi ?


2. Apa yang dimaksud dengan budaya berprestasi ?
3. Bagaimana cara menciptakan budaya perubahan ?
4. Bagaimana cara mengubah pola pikir dan memeliharan kepercayaan ?

C. Tujuan

1. Memahami konsep dasar budaya perubahan organisasi.


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan buday beprestasi.
3. Memahami bagaimana cara menciptakan budaya perubahan.
4. Memahami bagaimana cara mengubah pola pikir dan memelihara
kepercayaan.

1
Teguh Suripto, ”Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan Melalui Budaya Organisasi yang
Islami”, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 6, No. 2, Juni : 2016, 146.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Budaya Perubahan Organsasi


Budaya organisasi dapat diartikan sebagai pola asumsi, nilai, norma
yang dijadikan landasan untuk bertingkah laku dalam pemecahan masalah
baik internal maupaun eskternal organisasi dengan batasan ruang lingkup
organisasi tersebut. Nilai yang dimaksud dalam budaya organisasi adalah;
kejujuran, akuntabilitas, transparan, kompetitif dll. Secara antropologi;
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial digunakan untuk memahami
lingkungan dan pengalamannya pribadi yang akan dijadikan pedoman
tingkah laku dalam bertindak dalam suatu organisasi.2 Pentingnya budaya
dalam organisasi karena itu yang mencerminkan kinerja organisasi.
Budaya organisasi dan kinerja organisasi berbanding lurus, bila budaya
organisasi baik maka kinerja organisasi juga pasti baik.

Dalam pendidikan maka ruang lingkupnya organisasi yang dimaksud


adalah satuan pendidikan, dimana pelaku terpenting dalam satuan
pendidikan adalah kepala satuan pendidikan.3 Kreitner dan Kinicki (2003)
menjelaskan fungsi budaya organisasi adalah;

1. Identitas organisasi; simbol keunikan yang menjadikan


organisasi tersebut berbeda dengan yang lainnya.
2. Komitmen bersama; pertumbuhan budaya organisasi yang baik,
akan menjalin komitmen antara pekerja dan dapat meningkatkan
kinerja.
3. Stabilitas sistem sosial; rendahnya diskriminasi, marginalisasi,
subrodinasi, dan pengelompokan masyarakat lainyya yang
cenderung negatif.
4. Cara pembinaan yang mudah dipahami; pemahaman yang
diimplementasikan secara budaya dan menjadi kebiasaan yang
2
Bherrio Dwi Saputra, “Pengembangan Manajemen Budaya Berprestasi dan Kompetisi Untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan”, Jurnal LP3M, Vol. 5, No. 2, Agustus : 2019, 69.
3
Nel Arianty, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai”, Jurnal Manajemen &
Bisnis, Vo. 14, No. 2, Oktober : 2014, 145.

2
rutinitas cenderung lebih mudah daripada arahan teoritis yang
sulit dipahami.

Mengetahui bahwa budaya organisasi memiliki peran penting dan


seiiring berjalannya waktu, dunia pendidikan akan terus mengalami
perubahan begitu juga dengan budaya organisasi, karena perubahan terjadi
setiap saat dan kita dituntut untuk mengikutinya agar dapat bertahan dan
bersaing dengan organisasi lainnya. Perubahan dapat terjadi karena dua
faktor baik dari internal dan eksternal, berdasarkan bentuk perubahan juga
terbagi menjadi perubahan yang terjadi secara mandiri karena kehendak
sendiri dan perubahan yang terjadi karena keterpaksaan.4

B. Budaya Berprestasi
Definisi prestasi adalah hasil terbaik yang telah dicapai, dikerjakan,
dilakukan oleh seorang individu maupun kelompok. Menjadi kata kerja
‘berprestasi’ memiliki makna suatu daya dalam mental manusia untuk
melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, lebih
efisien dari pada yang dilakukan sebelumnya.5 Maka berprestasi
merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan dalam organisasi.

Alasan mengapa harus dilestarikan adalah hal ini akan meningkatkan


kinerja organisasi dan meningkatkan mutu organisasi yang semakin efektif
dan efisien untuk dapat mencapai tujuan target yang ditentukan. Prestasi
menimbulkan rasa bangga pada diri individu atau kelompok atas usaha
yang telah dikerjakan, dan dapat memberi dampak pada individu lain
untuk ikut berprestasi. Para ilmuwan berpendapat bahwa kinerja organisasi
tergantung pada nilai budaya yang tertanam kuat dalam organisasi (Kotter
& Heskett, 1992; Denison : 1990; Knapp, 1998; Schein, 1978).6 Prestasi
dapat juga diartikan sebagai penghargaan terhadap subjek yang berhak
menerima atas kinerjanya.

4
Hendro Widodo, “Manajemen Perubahan Budaya Sekolah” Jurnal Manageria : Manajemen
Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 2, November : 2017, 290.
5
Bherrio Dwi Saputra, “Pengembangan Manajemen Budaya Berprestasi dan Kompetisi Untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan”, Jurnal LP3M, Vol. 5, No. 2, Agustus : 2019, 70
6
Ming Long Fai, “Organizational Memory : From a Cultural Perspective”, International Journal
of Organizational Innovation, Vol. 13, No. 3, Januari : 2021, 82

3
C. Cara Menciptakan Budaya Perubahan

Budaya organisasi merupakan suatu system nilai yang diperoleh dan


dikembangkan oleh organisasi itu sendiri dengan pola kegiatan dan
falsafah dasar pendirinya, yang pada akhirnya terbentuk menjadi suatu
aturan yang digunakan dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai
tujuan organisasi. Budaya organisasi yang telah tumbuh menjadi kuat
mampu memacu organisasi kearah perkembangan kearah yang lebih baik.

Perubahan budaya organisasi dapat dilakukan dengan cara:

1. menciptakan inovasi baru, simbol, kebiasaaan serta keyakinan


sesuai dengan budaya yang diinginkan.
2. menentukan kembali proses sosialisasi untuk nilai-nilai baru
3. mengubah system penghargaan dengan niai-nilai baru
4. menggantikan norma tidak tertulis dengan aturan formal atau
aturan tertulis7.

Sebetulnya budaya organisasi bukanlah perilaku yang jelas atau


seperti benda yang dapat diamati semua orang. Budaya organisasi juga
bukanlah falsafah atau system nilai yang diucapkan atau ditulis dalam
anggaran dasar organisasi tetapi budaya organisasi merupakan asumsi
yang terletak pada belakang nilai organisasi dan menentukan pola perilaku
suatu individuterhadap nilai-nilai organisasi, suasana organisasi dan
kepemimpinan dalam organisasi. Organisasi dengan budaya tertentu akan
memberikan daya Tarik bagi individu dengan karakteristik tertentu untuk
bergabung.

Budaya organisasi sebagai pedoman untuk mengontrol perilaku


anggota organisasi memiliki fungsi dan manfaat yang berguna bagi
organisasi seperti:

1. budaya organisasi menciptakan perbedaan yang sangat jelas antara


satu organisasi dengan organisasi lainnya

7
H Leonardo budi”manajemen budaya organisasi”, Jurnal STIE Semarang vol.6, No.3, Oktober :
2014, 60

4
2. budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi para anggota
organisasi
3. budaya organisasi merupakan perekat sosial dyang membantu
mempersatukan anggota organisasi tersebut8.

D. Cara Mengubah Pola Pikir dan Memelihara Kepercayaan

Salah satu hal yang berperan penting dalam pengembangan pola


pikir adalah Pendidikan. Perkembangan dalam Pendidikan akan membawa
perubahan ke berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan yang penting dalam
kemajuan peradaban suatu bangsa.

Sebagai contoh apabila ada seseorang yang memandang pakaian


sebagai sesuatu yang dipakai manusia sebagai penutup dan pelindung
badan dari cuaca panas atau dingin, namun ada seseorang lainnya yang
memandang pakaian sebagai sesuatu gambaran yang dipakai manusia
untuk menunjukkan tingkat derajat seseorang. Adapun contoh lainnya
adalah cara seseorang dalam memilih makanan. Ada seseorang yang
berpandangan bahwa makanan merupakan sesuatu yang dimasukkan
kedalam tubuh agar supaya tubuh menghasilkan atau mendapatkan energi
yang nantinya akan digunakan untuk bekerja, namun ada seseorang yang
berpandangan bahwa makanan merupakan sesuatu yang dimasukan
kedalam tubuh, harus merupakan makanan yang memiliki zat-zat yang
baik dan terukur kadar gizinya, vitamin serta mineralnya, sehingga dapat
menyehatkan tubuh9.

Berikut merupakan hal-hal yang membuat pola pikir seseorang berubah

1. Meprioritaskan kebutuhan daripada keinginan


Keadaan ekonomi yang meningkat dan diimbangi dengan
keinginan masyarakat menyelenggarakan pendidikan sehingga

8
Ahmad Halid, “Keunggulan berkelanjutan melalui manajemen budaya kerja ‘AMANU’ di
Universitas Islam Jember”, Jurnal Fenomena Vol.20, No.1, januari-juni : 21 hlm 2
9
Eva siti Khuzaeva, “Mengembangkan pola piker cerdas, kreatif dan mandiri melalui telematika”,
Jurnal Lingkar widyaiswara, Vol.1 No.4, Oktober-Desember : 2014, hlm.14

5
menciptakan kegiatan ekonomi dalam ruang lingkup pendidikan,
antara produsen pendidikan dan konsumen pendiidkan serta
dorongan kebutuhan / keinginan keluarga atau orang tua agar
anaknya tetap bersekolah.
2. Empirisme / Pengalaman hidup
Rendahnya Pendidikan pada jaman dahulu para orang tua yang
membuat pola pikir orang tua berubah, untuk dapat mengubah pola
pikir kita perlu mempelajari keputusan yang terdahulu telah dibuat
oleh pendahulu kita, sehingga akan menciptakan pola pikir yang
berbeda.
3. Kemajuan teknologi informasi
Berkembangnya teknologi informasi membuat para orang tua
berubah pola pikirnya karena kemajuan teknologi informasi juga
dituntut sebanding dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai karena tanpa ha tersebut kita tidak dapat berbuat
apapun.
4. Lingkungan sosial masyarakat
Beradaptasi dengan lingkungan sekitar, ini cenderung lebih
memiliki peran besar untuk mengubah pola pikir individu ataupun
kelompok bila dituntut untuk beradaptasi terhadap suatu wilayah
tersebut terdapat banyak orang-orang terpelajar. Hal ini secara
tidak langsung akan membuat orang tua akan mendidik serta
mengadakan pendidikan bagi anak – anak mereka.
5. Tersedianya sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan juga
membuat para orang tua murid merubah pola pikir mereka,
sehingga pemikiran yang konvensional; seperti sekolah tidak perlu
jauh-jauh dan sebagainya akan terseleksi alam seiiring
berkembangnya zaman.10

Parma.dkk, “Perubahan pola piker Masyarakat nelayan terhadap pendidikan” jurnal


10

Neo.societal, Vol.3, No.2, 2018, hlm. 421-422

6
Kepercayaan merupakan harapan positif bahwa orang lain tidak akan
berbuat oportunistik baik melalui perkataan, Tindakan ataupun keputusan.
Suatu kepercayan akan memberikan harapan positif individu kepada
individu lain pada situasi beresiko. Sebuah tingkat kepercayaan tinggi
terjadi Ketika orang lain mempengaruhi seseorang lainnya dalam situasi
beresiko tetapi mereka tetap percaya bahwa orang tersebut tidak akan
membahayakannya. kepercayaan juga merupakan elemen yang penting
dalam efektifitas hubungan pemimpin dengan bawahannya.

Berikut merupakan sebuah strategi menjaga kepercayaan pada sebuah


lembaga pendidkan

1. Kejujuran
Sikap jujur dan patuh akan sebuah standart etika Pendidikan dalam
menumbuhkan rasa saling percaya, saling menghormati diantara
para pelaku Pendidikan yang pada akhirnya aka berdampak pada
effisiensi dalam usaha menciptakan iklim persaingan yang sehat.
2. Menjaga kualitas pelayanan yang baik
Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melampaui harapan dari pelanggan atau konsumen
3. Memiliki pemimpin yang handal
Dalam menjaga kepercayaan pelanggan, pemimpin harus bisa
mendengarkan keluhan dari pelanggan atau konsumen yang telah
disampaikan setelahnya pemimpin harus mendiagnosa secara tepat
dan bisa memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah.
4. Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan berbasis kinerja
dapat meningkatkan suasana kondusif dalam bekerja. Ketercapaian
tujuan pengembangan SDM tersebut akan berdampak pada mutu
suatu lembaga Pendidikan.11

11
Raharso.Sri, “Kepercayaa dalam tim”, jurnal manajerial, Vol.10, No.19, Juli:2011, hlm.48

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perubahan akan terjadi setiap saat dan organisasi dituntut diikuti


dengan perubahan budaya organisasi untuk dapat bertahan dan
bersaing dengan organisasi lainnya.
2. Budaya berprestasi salah satu budaya yang harus dilestarikan untuk
dapat meningkatkan performa kinerja organisasi dan mutu organisasi
untuk dapat meraih tujuan organisasi.
3. Perubahan budaya organisasi dapat dilakukan dengan cara:
 menciptakan sejarah baru, simbol, kebiasaaan serta keyakinan
sesuai dengan budaya yang diinginkan
 menentukan Kembali proses sosialisasi untuk nilai-nilai baru
 mengubah system penghargaan dengan niai-nilai baru
 menggantikan norma tidak tertulis dengan aturan formal atau
aturan tertulis.
4. Kepercayaan merupakan harapan positif bahwa orang lain tidak akan
berbuat oportunistik baik melalui perkataan, Tindakan ataupun
keputusan. Suatu kepercayan akan memberikan harapan positif
individu kepada individu lain pada situasi beresiko. Sebuah tingkat
kepercayaan tinggi terjadi Ketika orang lain mempengaruhi seseorang
lainnya dalam situasi beresiko tetapi mereka tetap percaya bahwa
orang tersebut tidak akan membahayakannya. kepercayaan juga
merupakan elemen yang penting dalam efektifitas hubungan pemimpin
dengan bawahannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arianty, Nel. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal


Manajemen & Bisnis. Vol. 14, No. 2, Oktober : 2014.

Dwi Saputra, Bherrio. Pengembangan Manajemen Budaya Berprestasi dan


Kompetisi Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Jurnal LP3M, Vol.
5, No. 2, Agustus : 2019.

Eva, Siti Khuzaeva, Mengembangkan pola piker cerdas, kreatif dan mandiri
melalui telematika, Jurnal Lingkar widyaiswara, Vol.1 No.4, Oktober-
Desember : 2014

H, Leonardo budi. Manajemen budaya organisasi, Jurnal STIE Semarang vol.6,


No.3, Oktober : 2014

Halid, Ahmad. Keunggulan berkelanjutan melalui manajemen budaya kerja


‘AMANU’ di Universitas Islam Jember. Jurnal Fenomena Vol.20, No.1,
januari-juni : 2020

Jurnal Neo Societal, Vol.3, No.2, 2018

Long Fai, Ming. Organizational Memory : From a Cultural Perspective,


International Journal of Organizational Innovation, Vol. 13, No. 3,
Januari : 2021.

Parma.dkk, Perubahan pola piker Masyarakat nelayan terhadap pendidikan

Raharso, Sri. Kepercayaa dalam tim, Jurnal manajerial, Vol.10, No.19, Juli:2011

Suripto, Teguh. Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan Melalui Budaya


Organisasi yang Islami, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 6, No.
2, Juni : 2016.

Widodo, Hendro. Manajemen Perubahan Budaya Sekolah. Jurnal Manageria :


Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 2 November : 2017

Anda mungkin juga menyukai