Dosen Pengampu
Ulfatur Rahmah, S. Pd. I, M. Pd.
Disusun Oleh:
Febriana Kurnia Dewi (D93218084)
Moch. Fikri (D93218091)
2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Makalah................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
D. Budaya Berprestasi...............................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang tertanam dalam ruang
lingkup masyarakat tertentu yang menjadikan itu lestari dan terjaga dari
generasi dan generasi, sehingga menjadi keunikan dari kelompok
masyarakat dengan batasan ruang lingkup sesuai dengan budaya yang
dimiliki. Secara terminologi budaya diartikan sebagai asumsi, metafora,
sugesti masyarakat yang berbaur dan bersatu menjadi identitas masyarakat
1
tersebut. waktu yang terus berjalan menuntut kita harus mengikuti arus
perkembangan zaman yang terus mengalami perubahan.
Perubahan tentunya akan dijumpai dampak baik dan buruknya,
makalah ini akan memaparkan bagaimana budaya perubahaan organisasi
yang baik, spesifiknya bagaimana perubahaan yang baik dan dapat
diimplementasikan dalam organisasi dalam rangka peningkatan mutu
organisasi dan juga peningkatan kinerja performa organisasi.
B. Rumusan Makalah
C. Tujuan
1
Teguh Suripto, ”Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan Melalui Budaya Organisasi yang
Islami”, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 6, No. 2, Juni : 2016, 146.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
rutinitas cenderung lebih mudah daripada arahan teoritis yang
sulit dipahami.
B. Budaya Berprestasi
Definisi prestasi adalah hasil terbaik yang telah dicapai, dikerjakan,
dilakukan oleh seorang individu maupun kelompok. Menjadi kata kerja
‘berprestasi’ memiliki makna suatu daya dalam mental manusia untuk
melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, lebih
efisien dari pada yang dilakukan sebelumnya.5 Maka berprestasi
merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan dalam organisasi.
4
Hendro Widodo, “Manajemen Perubahan Budaya Sekolah” Jurnal Manageria : Manajemen
Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 2, November : 2017, 290.
5
Bherrio Dwi Saputra, “Pengembangan Manajemen Budaya Berprestasi dan Kompetisi Untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan”, Jurnal LP3M, Vol. 5, No. 2, Agustus : 2019, 70
6
Ming Long Fai, “Organizational Memory : From a Cultural Perspective”, International Journal
of Organizational Innovation, Vol. 13, No. 3, Januari : 2021, 82
3
C. Cara Menciptakan Budaya Perubahan
7
H Leonardo budi”manajemen budaya organisasi”, Jurnal STIE Semarang vol.6, No.3, Oktober :
2014, 60
4
2. budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi para anggota
organisasi
3. budaya organisasi merupakan perekat sosial dyang membantu
mempersatukan anggota organisasi tersebut8.
8
Ahmad Halid, “Keunggulan berkelanjutan melalui manajemen budaya kerja ‘AMANU’ di
Universitas Islam Jember”, Jurnal Fenomena Vol.20, No.1, januari-juni : 21 hlm 2
9
Eva siti Khuzaeva, “Mengembangkan pola piker cerdas, kreatif dan mandiri melalui telematika”,
Jurnal Lingkar widyaiswara, Vol.1 No.4, Oktober-Desember : 2014, hlm.14
5
menciptakan kegiatan ekonomi dalam ruang lingkup pendidikan,
antara produsen pendidikan dan konsumen pendiidkan serta
dorongan kebutuhan / keinginan keluarga atau orang tua agar
anaknya tetap bersekolah.
2. Empirisme / Pengalaman hidup
Rendahnya Pendidikan pada jaman dahulu para orang tua yang
membuat pola pikir orang tua berubah, untuk dapat mengubah pola
pikir kita perlu mempelajari keputusan yang terdahulu telah dibuat
oleh pendahulu kita, sehingga akan menciptakan pola pikir yang
berbeda.
3. Kemajuan teknologi informasi
Berkembangnya teknologi informasi membuat para orang tua
berubah pola pikirnya karena kemajuan teknologi informasi juga
dituntut sebanding dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai karena tanpa ha tersebut kita tidak dapat berbuat
apapun.
4. Lingkungan sosial masyarakat
Beradaptasi dengan lingkungan sekitar, ini cenderung lebih
memiliki peran besar untuk mengubah pola pikir individu ataupun
kelompok bila dituntut untuk beradaptasi terhadap suatu wilayah
tersebut terdapat banyak orang-orang terpelajar. Hal ini secara
tidak langsung akan membuat orang tua akan mendidik serta
mengadakan pendidikan bagi anak – anak mereka.
5. Tersedianya sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan juga
membuat para orang tua murid merubah pola pikir mereka,
sehingga pemikiran yang konvensional; seperti sekolah tidak perlu
jauh-jauh dan sebagainya akan terseleksi alam seiiring
berkembangnya zaman.10
6
Kepercayaan merupakan harapan positif bahwa orang lain tidak akan
berbuat oportunistik baik melalui perkataan, Tindakan ataupun keputusan.
Suatu kepercayan akan memberikan harapan positif individu kepada
individu lain pada situasi beresiko. Sebuah tingkat kepercayaan tinggi
terjadi Ketika orang lain mempengaruhi seseorang lainnya dalam situasi
beresiko tetapi mereka tetap percaya bahwa orang tersebut tidak akan
membahayakannya. kepercayaan juga merupakan elemen yang penting
dalam efektifitas hubungan pemimpin dengan bawahannya.
1. Kejujuran
Sikap jujur dan patuh akan sebuah standart etika Pendidikan dalam
menumbuhkan rasa saling percaya, saling menghormati diantara
para pelaku Pendidikan yang pada akhirnya aka berdampak pada
effisiensi dalam usaha menciptakan iklim persaingan yang sehat.
2. Menjaga kualitas pelayanan yang baik
Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melampaui harapan dari pelanggan atau konsumen
3. Memiliki pemimpin yang handal
Dalam menjaga kepercayaan pelanggan, pemimpin harus bisa
mendengarkan keluhan dari pelanggan atau konsumen yang telah
disampaikan setelahnya pemimpin harus mendiagnosa secara tepat
dan bisa memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah.
4. Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan berbasis kinerja
dapat meningkatkan suasana kondusif dalam bekerja. Ketercapaian
tujuan pengembangan SDM tersebut akan berdampak pada mutu
suatu lembaga Pendidikan.11
11
Raharso.Sri, “Kepercayaa dalam tim”, jurnal manajerial, Vol.10, No.19, Juli:2011, hlm.48
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Eva, Siti Khuzaeva, Mengembangkan pola piker cerdas, kreatif dan mandiri
melalui telematika, Jurnal Lingkar widyaiswara, Vol.1 No.4, Oktober-
Desember : 2014
Raharso, Sri. Kepercayaa dalam tim, Jurnal manajerial, Vol.10, No.19, Juli:2011