Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN KEJURUAN

THE OECD LEARNING COMPASS 2030

Disusun Oleh:

Rahmat Gah Bahaduri NIM. 1915051072/PTI 1C

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SINGARAJA

2019
A. Diskusikan:

1. Mengenai pemaknaan gambar tersebut

OECD Learning Compass 2030 [ CITATION Adm19 \l 1033 ] adalah


kerangka kerja pembelajaran yang berkembang yang menetapkan visi aspirasi
untuk masa depan pendidikan. Ini memberikan titik-titik orientasi menuju masa
depan yang kita inginkan: kesejahteraan individu dan kolektif. Metafora kompas
pembelajaran diadopsi untuk menekankan perlunya siswa belajar menavigasi
sendiri melalui konteks yang tidak dikenal.

Dengan menggunakan OECD Learning Compass 2030, Siswa diharapkan


akan dapat bertahan dan melalui berbagai macam kondisi dengan berbagai
kompetensi, pondasi diri, kemampuan beradaptasi dan lain sebagainya. Tujuannya
menunjukan cara siswa dapat menavigasi (panduan/pedoman) melalui ekosistem
yang tidak pasti dan cepat berubah membentuk masa depan yang kita ingin kan.

2. Analisalah pemaknaan (definisi, lingkup/cakupan) terhadap masing-


masing terminology pada gambar (sebagai contoh: attitudes,
knowledge, values, skills, dan terminology lainnya).

OECD Learning Compass 2030

OECD Learning Compass 2030 [ CITATION Adm19 \l 1033 ] merupakan


Kerangka kerja pembelajaran yang berkembang yang menetapkan visi aspirasi
untuk masa depan pendidikan. Kerangka belajar yang berkembang itu membantu
membuat bahasa umum dan pemahaman tentang tujuan pendidikan luas yang
diciptakan bersama oleh pembuat kebijakan seperti peneliti, pemimpin, sekolah,
guru, dan siswa di seluruh dunia dengan tujuan menunjukan cara siswa dapat
menavigasi (panduan/pedoman) melalui ekosistem yang tidak pasti dan cepat
berubah membentuk masa depan yang kita inginkan.

Kompetensi Pembelajaran (Attitudes, Knowledge, Values, Skills)

Dalam OECD Learning Compass 2030 mendifinisikan kompetensi yang


terdiri dari keterampilan (Skills), pengetahuan (Knowledge), sikap (Attitudes) dan
nilai (Values) yang dibutuhkan.

1. Knowledge [ CITATION Adm192 \l 1033 ]: Pengetahuan mencakup konsep


dan gagasan teoretis di samping pemahaman praktis berdasarkan pengalaman
telah melakukan tugas-tugas tertentu. OECD Learning Compass 2030 mengakui
empat jenis pengetahuan:

1) Disiplin (perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya


merupakan tanggung jawabnya)
2) Interdisipliner (pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang
relevan atau tepat guna secara terpadu)
3) Epistemik (filsafat yang berkaitan dengan asal muasal pengetahuan, sifat,
dan jenis jenisnya)
4) Procedural (serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang
harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang terprosedur).

2. Attitude & Values[ CITATION Adm197 \l 1033 ]: Sikap dan nilai-nilai,


komponen kunci dari OECD Learning Compass 2030, merujuk pada prinsip dan
keyakinan yang memengaruhi pilihan, penilaian, perilaku, dan tindakan seseorang
di jalur menuju kesejahteraan individu, sosial, dan lingkungan.

3. Skills[ CITATION Adm193 \l 1033 ]: Keterampilan adalah kemampuan dan


kapasitas untuk melakukan proses dan dapat menggunakan pengetahuan
seseorang secara bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan. Mereka
melibatkan pengerahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai untuk
memenuhi tuntutan yang kompleks. OECD Learning Compass 2030 membedakan
antara tiga jenis keterampilan:

1) Keterampilan kognitif dan metakognitif


2) Keterampilan sosial dan emosional
3) Keterampilan praktis dan fisik.

Core Fundation

Landasan inti untuk tahun 2030[ CITATION Adm194 \l 1033 ] adalah


keterampilan dasar, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai yang merupakan prasyarat
untuk pembelajaran lebih lanjut. Mereka memberikan dasar untuk
mengembangkan agen siswa dan kompetensi transformatif. Mereka termasuk:

 Pondasi kognitif

Kognitif[ CITATION Aji15 \l 1033 ] adalah salah satu ranah dalam


taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang
terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention),
penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation).
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).

Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk


mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan
bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional
yang dimiliki oleh orang lain. Secara singkatnya pondasi kognitif ini mencakup
literasi dan berhitung, yang di atasnya literasi digital dan literasi data dapat
dibangun.

 Pondasi kesehatan, termasuk kesehatan fisik dan mental, dan kesejahteraan


 Pondasi sosial dan emosional, termasuk moral dan etika.

Tranformative Competencies (Creating New Value, Reconcilling Tensions &


dilemmas, Taking Responsibility)

Untuk memenuhi tantangan abad ke-21, siswa perlu merasa bahwa mereka
dapat membantu membentuk dunia di mana kesejahteraan dan keberlanjutan -
untuk diri mereka sendiri, untuk orang lain, dan untuk planet ini - dapat dicapai.
OECD Learning Compass 2030 [ CITATION Adm195 \l 1033 ] mengidentifikasi
tiga "kompetensi transformatif" yang dibutuhkan siswa untuk berkontribusi pada
dunia kita dan membentuk masa depan yang lebih baik: menciptakan nilai baru,
merekonsiliasi ketegangan dan dilema, dan mengambil tanggung jawab.

Proses Siklus Pembelajaran (Anticipation, Reflection, Action)

Siklus Anticipation-Action-Reflection (AAR)[ CITATION Adm196 \l


1033 ] adalah proses pembelajaran yang berulang-ulang di mana peserta didik
terus meningkatkan pemikiran mereka dan bertindak secara sengaja dan
bertanggung jawab, bergerak ke arah tujuan jangka panjang yang berkontribusi
pada kesejahteraan kolektif. Melalui perencanaan, pengalaman dan refleksi,
peserta didik memperdalam pemahaman mereka dan memperluas perspektif
mereka.

Co-agency with peers, teacher, parents, communities.

Dikelilingi oleh teman sebaya. Orang tua, guru dan masyarakat semua.
Dari siapa dia berinteraksi dengan dan membimbing siswa menuju kesejahteraan
pembelajaran.

Well-being 2030

Meskipun mungkin ada banyak visi berbeda tentang "masa depan yang
kita inginkan", kesejahteraan masyarakat adalah tujuan bersama[ CITATION
Adm198 \l 1033 ]. OECD meminta siswa dari seluruh dunia untuk
menggambarkan masa depan yang mereka inginkan, untuk mengartikulasikan
harapan, impian, dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan.
Dengarkan apa yang mereka katakan

Student Agency for 2030

Lembaga siswa untuk tahun 2030 berakar pada keyakinan bahwa siswa
memiliki kemampuan dan kemauan untuk memengaruhi kehidupan mereka
sendiri dan dunia di sekitar mereka secara positif[ CITATION Adm199 \l 1033 ].
Lembaga siswa didefinisikan sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan,
mencerminkan dan bertindak secara bertanggung jawab untuk melakukan
perubahan.

B. Analisa OECD Learning Compass 2030 dengan Kasus Pada Pendidikan


Kejuruan

Pendidikan kejuruan atau Vocational Education and Training (VET)


secara aneh diabaikan dan dipinggirkan dalam diskusi kebijakan, sering dibayangi
oleh meningkatnya penekanan pada pendidikan akademik umum dan peran
sekolah dalam mempersiapkan siswa untuk pendidikan universitas. Ini juga sering
dilihat sebagai status rendah oleh siswa dan masyarakat umum. Program kejuruan
yang kuat meningkatkan daya saing tetapi banyak program gagal memenuhi
kebutuhan pasar tenaga kerja. Banyak lulusan SMA tidak terampil dalam
pekerjaannya lalu menghilang dengan cepat tergantikan. Ini merupakan indikasi
bahwa ada hal yang melenceng dalam keberlangsungan pendidikan kejuruan
sehingga tujuan utama tidak terpenuhi.

Apabila di generalisasi faktor internal (pendidik, Siswa, dan lain-


lain) ataupun external (lingkungan, sarana, prasarana dan lain-lain) yang
mengakibatkan mengakibatkan melencengnya keberlangsungan pendidikan
kejuruan. Ada sebuah kerangka pembelajaran agar seorang siswa yang mengikuti
pendidikan kejuruan dapat bertahan dan berjalan melalui ekosistem yang berubah-
ubah dan tentunya dapat mencapai tujuan utama mereka dalam kehidupan dan
kesejahteraan saat bekerja nanti. Kerangka pembelajaran itu adalah OECD
Learning Compass 2030.

Dalam OECD Learning Compass 2030, Seorang siswa harus memiliki


Core Fundation (Landasan Inti) sebagai pondasi untuk mengembangkan pilar
kompetensi mereka seperti keterampilan (Skills), pengetahuan (Knowledge), sikap
(Attitudes) dan nilai (Values). Pondasi yang dibutuhkan adalah pondasi kognitif
yang menyangkut kerangka berpikir seseorang, Pondasi kesehatan sebagai
penunjang seseorang untuk beraktifitas secara maksimal, pondasi sosial dan
emosional agar seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain secara terbuka dan
mengalurkan emosi untuk hal-hal pendukung pekerjaan. Kompetensi yang
dibutuhkan tersebut harus di tempa dengan sedalam-dalamnya denganSiklus
Anticipation-Action-Reflection (AAR). Siklus AAR[ CITATION Adm196 \l 1033
] adalah proses pembelajaran yang berulang-ulang di mana peserta didik terus
meningkatkan pemikiran mereka dan bertindak secara sengaja dan bertanggung
jawab, bergerak ke arah tujuan jangka panjang yang berkontribusi pada
kesejahteraan kolektif. Melalui perencanaan, pengalaman dan refleksi, peserta
didik memperdalam pemahaman mereka dan memperluas perspektif mereka.
Kegiatan ini tentunya juga di dorong oleh Co-agency with peers, teacher, parents,
communities.

Dengan OECD Learning Compass 2030 diharapkan lulusan memenuhi


tantangan abad ke-21, siswa perlu merasa bahwa mereka dapat membantu
membentuk dunia di mana kesejahteraan dan keberlanjutan - untuk diri mereka
sendiri, untuk orang lain, dan untuk planet ini - dapat dicapai. OECD Learning
Compass 2030 [ CITATION Adm195 \l 1033 ] mengidentifikasi tiga "kompetensi
transformatif" yang dibutuhkan siswa untuk berkontribusi pada dunia kita dan
membentuk masa depan yang lebih baik: menciptakan nilai baru, merekonsiliasi
ketegangan dan dilema, dan mengambil tanggung jawab. Apabila seluruh peserta
didik yang mengikuti pendidikan kejuruan dan lulus sesuai harapan OECD
Learning Compass 2030. Bisa diperkirakan kasus-kasus yang ada dalam
pendidikan kejuruan akan diredam/dikurangi. Dengan dicetaknya lulusan genius
secara vector maka akan tercipta SDM yang berkualitas dan unggul dalam
bersaing.
DAFTAR PUSTAKA

AbdulMajid, A. (2015, 4 27). Perkembangan Kognitif pada Masa Kanak-Kanak


Awal. Retrieved from www.kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/ajidah/553df5876ea834532ef39b2e/perkem
bangan-kognitif-pada-masa-kanakkanak-awal
computational_thinking. (2017, 9). Apa yang dimaksud dengan berpikir secara
prosedural. Retrieved from www.dictio.id: https://www.dictio.id/t/apa-
yang-dimaksud-dengan-berpikir-secara-prosedural/12313/2
OECD, A. (2019). Anticipation-Action-Reflection (AAR) Cycle. Retrieved from
www.oecd.org: http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/aar-cycle/
OECD, A. (2019). Attitudes and Values for 2030. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/attitudes-and-values/
OECD, A. (2019). Core Foundations for 2030. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/core-foundations/
OECD, A. (2019). Knowledge for 2030. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/knowledge/
OECD, A. (2019). Learning Compass 2030. Retrieved from www.oecd.org:
https://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/learning-compass-2030/
OECD, A. (2019). Skills for 2030. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/skills/
OECD, A. (2019). Student Agency for 2030. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/student-agency/
OECD, A. (2019). Student Agency for 2030. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/student-agency/
OECD, A. (2019). Transformative Competencies. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/transformative-competencies/
OECD, A. (2019). Well-being 2030. Retrieved from www.oecd.org:
http://www.oecd.org/education/2030-project/teaching-and-
learning/learning/well-being/

Anda mungkin juga menyukai