OLEH :
Masa depan, menurut definisi, tidak dapat diprediksi; tetapi dengan menjadi
terbiasa dengan beberapa tren yang sekarang melanda dunia kita dapat belajar
- dan membantu anak-anak kita belajar - untuk beradaptasi, berkembang dan
bahkan membentuk apa pun yang ada di masa depan. Siswa membutuhkan
dukungan dalam mengembangkan tidak hanya pengetahuan dan keterampilan
tetapi juga sikap dan nilai-nilai yang dapat membimbing mereka menuju
tindakan yang etis dan bertanggung jawab. Pada saat yang sama, mereka
membutuhkan peluang untuk mengembangkan kecerdasan kreatif mereka
untuk membantu mendorong umat manusia menuju masa depan yang cerah.
Lembaga siswa untuk tahun 2030 berakar pada keyakinan bahwa siswa
memiliki kemampuan dan kemauan untuk memengaruhi kehidupan mereka
sendiri dan dunia di sekitar mereka secara positif. Lembaga siswa
didefinisikan sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, mencerminkan dan
bertindak secara bertanggung jawab untuk melakukan perubahan. Metafora
kompas pembelajaran diadopsi untuk menekankan perlunya siswa belajar
menavigasi sendiri melalui konteks asing dan menemukan arah mereka
dengan cara yang bermakna dan bertanggung jawab, alih-alih hanya
menerima instruksi atau arahan tetap dari guru mereka. Dengan demikian,
konsep agensi pelajar terkait erat dengan OECD Learning Compass 2030.
Agen siswa tidak berarti otonomi siswa atau pilihan siswa. Orang-orang
belajar, tumbuh dan menggunakan hak pilihan mereka dalam konteks sosial.
Dengan demikian, seperti yang diperlihatkan oleh visual, siswa dikelilingi
oleh teman sebaya, guru, keluarga dan komunitas mereka, yang semuanya
berinteraksi dengan dan membimbing siswa menuju kesejahteraan. Ini konsep
agen pendamping.
Transformative Competencies
Untuk memenuhi tantangan abad ke-21, siswa perlu merasa bahwa mereka
dapat membantu membentuk dunia di mana kesejahteraan dan keberlanjutan -
untuk diri mereka sendiri, untuk orang lain, dan untuk planet ini - dapat
dicapai. OECD Learning Compass 2030 mengidentifikasi tiga "kompetensi
transformatif" yang dibutuhkan siswa untuk berkontribusi pada dunia kita dan
membentuk masa depan yang lebih baik: menciptakan nilai baru,
merekonsiliasi ketegangan dan dilema, dan mengambil tanggung jawab.
4. How to make initial vocational education and training for young people
respond better to labour market requirements.