PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
SANTIA SYAMSIR
NIM : 1922411234
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana mewujudkan proses belajar sepanjang
hayat, menyentuh seluruh sendi kehidupan, lapisan masyarakat, dan semua usia. Kesadaran
mengenai pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh
aspek dalam dalam lapisan masyarakat terhadap perkembangan dunia pendidikan, terutama
perkembangan dalam bidang teknologi dan informasi, dimana pengetahian tentang IPS yang
sangat erat kaitannya dengan IPTEK sangat diperlu dikembangkan mulai dari tingkat dasar
untuk dapat bersaing dan dapat bertahan dengan kondisi zaman yang selalu berkembang
seiring berjalannya waktu, maka proses pembelajaran harus dapat mengembangkan
kemmapuan peserta didik seutuhnya agar memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik
untuk menjawab tantangan tantangan yang ada ( Nurseha, Darsikin & Werdhiana, I.K
2015); ( Murti ,W . & Anas ,M. 2020).
Dalam kurikulum pada jenjang pendidikan dasar memuat sejumlah mata pelajaran
salah satunya mata pelajaran IPS. IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan
sosial antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok. Pengertian IPS menurut Djahiri dan Ma’mun (1978) adalaha bahwa IPS
merupakan konsep konsep dari berbagai ilmu yang dijadikan satu dan diolah sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa (Yusuf Sukman,2017). IPS sangat penting diajarkan karena
bertujuan membentuk siswa menjadi warga negara yang memiliki ilmu pengetahuan, peduli
terhadap lingkungan sekitarnya, cakap dan menjadi warga negara yang baik serta berguna
bagi negaranya. Tujuan IPS akan tercapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Jika
belajar adalah prosesnya maka hasil belajar adalah hasil perubahan dari kegiatan belajar
yang dilakukan siswa (Wijendra, 2020). Dalam mengajarkan mata pelajaran IPS guru harus
menguasai materi maupun keterampilan-keterampilan dalam mengajar, guru harus mampu
memilih metode pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan mata pelajaran IPS
(Pujiwidodo, 2016). Guru atau calon guru harus mampu mengubah metode ceramah yang
biasa mereka gunakan dengan metode-metode pembelajaran baru yang lebih kreatif dan
inovatif sehingga mampu menumbuhkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
dikelas maupun luar kelas sehingga hasil belajar mereka dapat meningkat (Aliputri,2018).
( Simbolon, 2018 ) pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku dan perilaku
seseorang atau kelompok orang dalam dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Dalam penelitian Silabun dan Hasibuan (2019) untuk menyikapi
permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran. Pendidikan memegang kedudukan
sentral dalam proses pembangunan dan kemajuan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Guru adalah orang yang memberikan pandangan masyarakat adalah otang yang
melaksanakan pendidikan di tempat- tempat tertentu, tidak mesti dilembaga pendidikan
formal, tetapi bisa juga dilingkungan masyarakat dan dirumah. Guru memang menempati
kedudukan yang terhormat dimasyarakat, kewibawaanlah yang menyebabkan guru
dihormati, sehingga masyarakat tidak meragukan figur guru.masyarakat yakin bahwa
gurulah yang dapat mendidik anak-anak mereka agar menjadi orang yang berkepribadian
mulia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru adalah semua orang yang
bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual
maupun klasik, disekolah maupun di luar sekolah.
1.2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian,maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. bagaimanakah penerapan model pembelajaran children learning in science (Clis) untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku
siswa kelas IV Mi Al-Fitrah Oesapa Kupang ?
2. apakah penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (Clis) dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku
kelas IV Mi AL-Fitrah Oesapa Kupang ?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Clis untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku kelas IV Mi Al-
Fitrah Oesapa Kupang
2. untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Clis dapat meningkatkan hasil belajar
peseeta didik pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku kelas IV Mi Al-Fitrah
Oesapa Kupang
1.4.Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta Didik
2. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan peserta didik dapat mengetahui apa
yang dipelajari.
3. Bagi Guru
4. Dengan melakukan penelitian ini,diharapkan guru secara bertahap dapat mengetahui
model pembelajaran dikelas sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan
belajar mengajar dapat teratasi.disamping itu sangat membantu bagi perbaikan
pembelajaran serta profesionalisme guru yang bersangkutan.
5. Bagi Peneliti
6. Dengan penelitian ini dapat memberikan bekal agar peneliti sebagai calon guru dapat
menerapkan model pembelajaran di lapangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
agar dapat meningkatkan prestasi ataupun hasil bagi peserta didik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.5.2 Kekurangan
Selain memiliki kelebihan, model pe,belajaram Clis juga memiliki kekurangan. Ali Ismail
(Kusmulyani, 2016 ) ada beberapa kelemahan dari model pembelajaran Clis yaitu :
1. Siswa dituntut memiliki kemampuan berpikir ilmiah
2. Dikuasai oleh siswa yang suka berpikir kritis
3. Bagi siswa yang pasif dan tidak memanfaatkan kesempatan belajar tidak akan mengerti
4. Dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung serta memadai sehingga kegiatan
belajar mengajar berjalan efektif.
Samatowa ( 2018 ) mengatakan kekurangan model pembelajaran Clis adalah :
a) Kejelasan dari tahap dalam pembelajaran Clis idak selalu mudah dilaksanakan,
walaupun awalnya sudah direncanakan dengan baik.
b) Kesulitan terjadi pada tahapan pindah dari satu fase ke fase yang lain.
c) Guru lupa memantapkan gagasan baru siswa, sehingga siswa akan kembali pada konsep
awalnya.
Sidik (Salamah, 2015 )mengungkapakan kekurangan model pembelajaran Clis yaitui :
Kejelasan dari setiap tahapan dalam Clis tidak selalu mudah dilaksanakan walaupun
semula direncanakan dengan baik. Kesulitan ini terutama untuk pindah dari satu fase ke
fase selanjutnya, Clis yang berpandangan kontruktivisme menanamkan siswa agar
membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini membutuhkan waktu yang lama dan setiap
siswa memerlukan penanganan yang berbeda beda .
Berdasarkan kekurangan-kekurangan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
kekurangan dari model pembelajaran Clis adalah sulit dalam melakukan tahapan
pembelajaran karena pada setiap tahapan harus memantapkan gagasan baru agar tidak
kembali pada tahap awal.
2.2 Hasil Belajar
2.2.1 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang terjadi berdasarkan pengalaman belajar
dan kemampuannya untuk memenuhi tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu
kompetensi ( Yanuarti & Sobandi, 2016 ). Hasil belajar adalah suatu upaya yang telah dicapai
dalam bentuk angka atau skor telah diberikannya tes hasil belajar disetiap akhir pembelajaran.
Nilai tersebut menjadi pacuan sidswa untu melihat penguasaan dalam menerima materi
pembelajaran (Setianingrum & Wardani, 2018 ). Hasil belajar merupakan hal yang sudah tidak
asing lagi bagi dunia pendidikan. Penilaian dalam pendidikan bertujuan melihat kemampuan
belajar siswa dalam penguasaan materi pembelajaran yang telah dipelajari siswa dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan (Karina et al,. 2017 ). Pengenalan terhadap
hasil belajar sangatlah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai, siswa
akan berusaha untuk meningkatkan hasil belajarnya dikemudian hari (Fauji, M.M.et al., 2020).
Selanjutnya hasil belajar menjadi dasar pengukuran yang berkaitan dengan proses penilaian
prestasi akademik siswa yang digunakan untuk membangunkan model pembelajaran yang lebih
efektif dan lebih efisien untuk kedepannya (Pratama dan Meylani 2020). Hasil belajar
merupakan evaluasi pembelajaran siswa yang diperoleh sebagai efek dari pencapaian yang di
harapkan setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tertentu (Wu & Tai, 2016).
HARAPAN KENYATAAN
perencanaan
refleksi
pelaksanaa
SIKLUS I n
pengamatan
perencanaan
refleksi pelaksanaan
SIKLUS 2
pengamatan
Tabel 2.2 Model Penelitian Tindakan Kelas dari ?model Kemmis dan Taggart, dalam Arikunto,
(2013)
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan penerapan rencana yang telah dilakukan sebelumnya
secara sadar dan terkendali untuk memperbaiku keadaan sebelumnya terjadi.
Pelaksanaan pembelajaran ini dengan menerapkan model pembelajaran
Children Learning In Science (Clis) yaitu orientasi,pemunculan
gagasann,penyusunan ulang gagasan,penerapan gagasan, mengkaji ulang
perubahan gagasan.
c.Tahap pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan oleh guru dan peneliti. Pengamatan dilakukan
untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dikelas yang berkaitan
dengan aktifitas siswa dan guru. Peristiwa yang muncul pada saat
pembelajaran dikelas dan akan di evaluasi dan masalah yang muncul akan
sebagai refleksi.
c. Refleksi
Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas,yaitu ketika kolaborator
mengungkapkan hal-hal yang dirasakan apakah sudah berjalan dengan baik dan
bagian yang belum berjalan dengan baik pada saat peneliti mengelola proses
pembelajaran.
3.5 Instrumen Penelitian
Menurut purwanto (2018) Instrumen penelitian pada dasarnya alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data-data penelitian berupa lembar observasi,tes hasil belajar dan
angket.
3.5.1 Lembar Observasi
Lembar pengamatan digunakan untuk mencatat kegiatan yang dilakukan oleh guru
dan peserta didik dalam proses pembelajaran selama tindakan diberikan untuk
mengetahui sejauh mana keefektifan pembelajaran di dalam kelas tersebut.
3.5.2 Tes Hasil Belajar
Tes hasil merupakan tes evaluasi diberikan apabila sub bab telah selesai. Tes ini
diberikan pada akhir siklus I. Tes hasil digunakan untuk mengukur penguasaan dan
kemampuan para peserta didik setelah peserta didik menerima proses belajar
mengajar guru.
3.5.2 Angket
Sugiyono (2016) menyebutkan kuisioner merupakan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Tujuan dari disebarkan angket
ini adalah sebagai salah satu alat pengukur respon dari responden yaitu siswa selama
mengikiti pembelajaran.
3.6 Teknik Analisa Data
3.6.1 Hasil Belajar
Data nilai tes (pretest dan protest) digunakan untuk mengukur hasil belajar dari
aspek kognitif, maka dilakukan analisis terhadap butir soal dengan rumus:
KB = x 100%
Keterangan = Ketuntasan Belajar
T = Jumlah Skor yang diperoleh siswa
Tt = Jumlah skor total
Tabel 2.3 Kriteria Hasil Belajar