Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KOLASE DAN MOZAIK

DOSEN PENGAMPU : QUEEN ELVINA SEVTIVIA ASRIVI, M. Pd

Disusun Oleh :
Disusun Oleh :

Afiyatun Imtikhanah (141320002)

Asyifa Nur Awaliyah (141320003)

Maya Rizka Aprilia (141320005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA (IBN) TEGAL
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “KOLASE & MOZAIK ”
dapat kami selesaikan dengan baik. Kami harap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang perubahan sosial dan konflik
sosial yang ada di masyarakat. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT. Karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami susun melalui beberapa sumber yakni kajian pustaka maupun melalui media
internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah
ini. Kepada dosen pengampu mata kuliah kami, Ibu Queen Elvina Sevtivia Asrivi,
M.Pd. dan juga teman-teman yang telah membantu. Harapan kami informsi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah kami selanjutnya.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan ataupun adanya adanya ketidaksesuaian pada materi, kami mohon maaf.
Terima kasih kepada Bapak dosen pengampu mata kuliah pembelajaran IPS dan
teman-teman untuk partisipasinya.

Tegal, Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
BAB I .......................................................................................................................3
PENDAHULUAN ....................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................3
A. Rumusan Masalah .....................................................................................3
B. Tujuan ........................................................................................................4
BAB II ......................................................................................................................5
PEMBAHASAN ......................................................................................................5
A. Kolase ........................................................................................................5
B. Mozaik .......................................................................................................9
BAB III...................................................................................................................15
PENUTUP ..............................................................................................................15
A.Simpulan .........................................................................................................15
B. Saran ..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa
murni dan seni rupa terapan. Proses penciptaan seni rupa murni lebih
menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misal lukisan. Sedangkan seni
rupa terapan proses pembutannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Jika
ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi menjadi 2 yaitu
seni rupa dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan
seni rupa tiga dimensi yang memiliki panjang, lebar dan ruang.
Di tingkat pendidikan dasar seperti SD/MI anak-anak sudah
diajarkan nilai- nilai dan apresiasi seni, salah satunya seni rupa. Adapun
materi dan praktik seni tertuang dalam pembelajaran Seni Budaya dan
Prakarya (SBdP). Salah satu praktik seni rupa yang diajarkan adalah
kolase dan mozaik, diajarkan di kelas 2 Tema 1 Hidup Rukun, Sub Tema 4
dan kelas 4 Tema 7 Indahnya Keberagaman di Negeriku Sub Tema 2.
Pendidikan seni di SD/MI bertujuan menciptakan cipta rasa
keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni,
kemampuan cipta, rasa dan karsa anak diolah dan dikembangkan. Selain
mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan
seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal terseb ut
meliputi keterampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Keterampilan ini diolah
melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.

A. Rumusan Masalah
1. Apa itu karya seni rupa kolase?
2. Apa itukarya seni rupa mozaik?

3
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui karya seni rupa kolase.
3. Untuk mengetahui karya seni rupa mozaik

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kolase
1) Pengertian
Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu)
yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase juga merupakan
karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang
bermacam- macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan
dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya
yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang
membuatnya, sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi yang
dirangkum, dapat digolongkan / dijadikan bahan kolase. Kolase
memiliki unsur- unsur seni rupa lain, yaitu unsur seni lukis dari bentuk
dua dimensi yang datar dan menggambarkan suatu bentuk tetapi
diwakili oleh benda yang bermacam- macam sebagi pengganti garis,
warna dan bidangnya . Garis, warna dan bidang sebagai unsur seni
lukis yang kedudukannya diganti oleh barang- barang atau material
sebagai unsur kolase. Misalnya dalam ungkapan sebuah kendaraan
motor, obat nyamuk bakar menggambarkan roda, bollpoint bekas
menggambarkan unsur kendaraanpada bagian sepak bor, batu baterai
untuk menggambarkan tanki motor, bola lampu senter sebagai
gambaran lampu sepeda motor dan lain- lain. Unsur seni kriya, kolase
dalam pembuatannya memerlukan kesabaran yang tinggi dan
ketrampilan menyusun, menempel, merangki dan lain sebagainya
membutuhkan ketrampilan.
Unsur dekorasi kolase sangat sulit menggambarkan dengan gaya
naturalis karna materialnya terdiri dari bahan – bahan yang beraneka
dan berbentuk benda utuh, sehingga untuk menggambarkan bentuk
elastis naturlis sangat sulit.

5
2) Material Kolase
Dalam pendidikan Seni Rupa material merupakan bahan dasar
yang nantinya akan dibentuk, diubah menjadi karya dari salah satu
cabang seni rupa yang merupakan buah ekspresi pencipta karya
tersebut. Untuk terjadinya sebuah karya seni rupa dibantu juga oleh
alat untuk membantu jalannya proses bahan hingga menjadi sebuah
karya.

Pembahasan mengenai material ini membahas bahan-bahan apa


yang cocok untuk digunakan dalam kolase, mozaik, dan montase
secara umum dan secara khusus untuk pembelajaran di Taman Kanak-
Kanak.

a. Material untuk Pembuatan Karya Kolase secara Umum

Kolase menuntut kreativitas dan ide yang lebih sulit dibandingkan


dengan pembuatan karya seni rupa yang lain. Untuk menemukan ide
dalam kolase , coba anda bayangkan benda-benda seperti obat nyamuk
bakar, batu batry bekas, ball point bekas, bola lampu yang sudah rusak,
sendok garpu, tutup gelas, kancing baju, kelereng, komponen
elektronik yang rusak, bagaimana cara memadukan benda-benda
tersebut agar menjadi sebuag karya seni. Anda dituntut untuk teliti
serta dengan kesabaran yang tinggi dalam menciptakan karya kolase
ini, selama anda memiliki keinginan dan kemauan yang tinggi akan
mudah anda lakukan.

Benda-benda tersebut dapat anda tempel pada sebuah papan,


triplek atau bahan datar apa saja baik dengan di lem, dip aku atau
diikat sehingga menjadi sebuah kesatuan yang berupa karya seni
kolase. Contoh ini hanya sebagian dari material kolase yang
disebutkan dan masih banyak lagi, sehingga dapat kita katakana
bahwa material untuk karya seni kolase adalah benda apapun ya ng
dapat dipadukan sehingga menjadi sebuah karya seni rupa kolase.
Baik dengan cara ditempelkan pada papan dengan di lem, dipaku,

6
diikat atau dengan cara apapaun, dapat juga dengan cara tidak
ditempel pada papab melainkan dengan cara disusun menjadi bentuk
tiga dimensi.

b. Material Kolase untuk Pembelajaran di SD/MI

Material yang digunakan dalam pembuatan kolase di SD/MI tentu


berbeda dengan material pada umumnya, tetapi prinsip yang
digunakan sama. Yang membedakan adalah bahan baku yang
digunakan, untuk pembelajaran kolase di SD/MI akan lebih sederhana
dan tidak membahayakan.

Coba anda bayangkan dan cermati dengan sungguh – sungguh,


siapkan bekas gelas minuman mineral dan hilangkan tutupnya, lalu
bagian yang tadinya ada tutupnya taruh penjepit pakaian denga n cara
dijepitkan pada bibir bekas air mineral secara tegak ke belakang. Pada
badan gelas tersebut tempelkan kertas berwarna di sisi kanan dan kiri
dengan dibentuk seperti sayap burung, diabagian atas depan penjepit
pakaian tempelkan kertas berwarna dengan menyerupai ekor burung.
Bagian depan (bagian gelas bawah) tempelkan dua kancing baju
sehingga menyerupai mata dan dibawahnya tempeli tutup ujung ball
point sebagai bentuk hidung, dibawah hidung buatlah tempelan dari
kertas karton berwarna atau diwarnai merah sehingga menyerupai
mulut bebek. Kemudian bagian bawah pasanglah permen yang
berbentuk bulat ada gagagnya sebagai roda dibawah sebanyak empat
buah permen atau dapat diganti dengan jenis lain. Bagian atas sebagai
punggung burung berilah lubang untuk mengikat benang sebagai alat
untuk menggantungkan.

c. Bahan Pewarnaan

Dalam pembuatan Kolase, Mozaik tidak banyak membutuhkan


bahan pewarna yang berupa cat, karena pada pembuatan karya
kolase,mozaik dan montase seringkali menggunakan pewarnaan yang
sudah jadi yaitu warna sudah ada pada benda tersebut.

7
Contoh: kertas berwarna tidak perlu diberi pewarna lagi, kaca pada
mozaik tidak perlu diberi pewarna lagi Karena warna kaca itulah yang
nantinya akan membuat warna-warni mozaik tersebut. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa pewarna untuk kolase, mozaik dan montase
tidak banyak dibutuhkan , karena sudah membutuhkan warna asli.

d. Alat

Alat yang diperlukan dalam embuatan karya kolase, mozaik dan


montase sulit disebutkan satu-persatu karena dalam pembuatan
karyanya sangat beraneka ragam.

3) Teknik Pembuatan Kolase


Dalam pengertian umum kolase dapat dibuat dalam bentuk dua
dimensi. Dalam proses pembuatan karya kolase sering terjadi
materialnya harus disiapkan dahulu, baru kemudian ide bentuk karya
yang akan di persiapkan. Dan dalam proses pembuatan kolase, yaitu
dengan cara memadukan barang-barang yang terdiri dari benda yang
berbeda-beda hingga menjadi sebuah karya melalui teknik asembling
(dengan di lem, las, dipaku dan lain- lain) di masukkan agar dapat
menyatu.

Salah satu contoh karya kolase untuk anak usia sekolah dasar
adalah, telur yang sudah di kosongkan isinya kemudian ditempeli
sehelai bulu yang dibentuk seperti sayap pada kanan dan kirinya
kemudian di bagian belakangnya ditempeli kertas berwarna yang
dibentuk seperti ekor, bagian depan sebagai kepala tempelkan plastik
yang berbentuk bulat sebagai kepalanya yang kemudian ditambah
dengan tempelan manik- manik sebagai mata. Tempelkan bagian
bawah telur potonganstyrofoom agar bentuk ayam tersebut dapat
berdiri.

Prosedur pengerjaan kolase:

8
(a) Buatlah rancangan/gambar yang akan diselesaikan dengan kolase
pada kertas gambar yang disediakan.

(b) Jiplakkan bentuk/gambar pada warna sesuai pilihan,


potong/gunting secermat mungkin. Kemudian tempelkan
bentuk/gambar tersebut menggunakan lem pada tempat yang sudah
dirancang tadi. Warna yang digunakan dapat diambil dari kertas warna,
potongan kain, limbah percetakan, limbah alam (daun, kulit pohon dan
sebagainya).

B. Mozaik
1) Pengertian Mozaik

Mozaik adalah sebuah karya seni yang memiliki bentuk dua


dimensi atau tiga dimensi, yang terbuat dari susunan kepingan atau
pecahan bahan-bahan, yang ditempelkan membentuk suatu gambar
atau wujud yang diinginkan penciptanya. Dilansir dari KBBI, mozaik
atau mosaik adalah suatu rekaan atau bentuk, yang dibuat dengan batu
kecil-kecil berwarna warni, yang ditempelkan dan disusun di atas
semen. Bahan untuk membuat mozaik ini memiliki bentuk yang tidak
beraturan, yang disusun menjadi sebuah karya seni yang sangat cantik.
Biasanya karya seni yang terbuat dari mozaik ini memiliki harga jual
yang sangat mahal.

Menurut buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa, mozaik pada


awalnya dikenal sebagai karya seni dengan bahan potongan batu yang
berwarna-warni. Seni mozaik populer pada masa Bizantium. Kini,
mozaik dapat dibuat dari berbagai bahan alami maupun buatan.

2) Material Mozaik

Mozaik dapat dibuat menggunakan bahan kepingan kertas, kulit telur,


keramik, kaca, daun, batu, kayu dan sebagainya. Bahan lain yang

9
dibutuhkan untuk membuat mozaik adalah perekat, alat pemotong,
dan bidang permukaan untuk menempelkan potongan bahan.

a. Material untuk Pembuatan Karya Kolase secara Umum

Material Mozaik dalam Pengertian Umum Mozaik pada umumnya


adalah karya seni yang menginginkan estetika dan memiliki tujuan
praktisi yaitu untuk kepentingan terapan, karya mozaik sering
dipakai untuk hiasan dinding, pintu, sopi-sopi rumah, dan perangkat
mebeler. Pada seni modern tentang mozaik di Jepang yang telah
dikenal secara umum yaitu Patchwork and Quilting. Patchwork and
Quilting adalah seni menyambung serta mengombinasikan kain-kain
perca. Dalam menyambungkan dan mengombinasikan ini tidak
terdapat aturan yang khusus, dapat disambung dengan cara dijahit
atau di lem tergantung pada kreativitas oleh pembuatnya. Contoh
karya Patchwork and Quilting adalah sarungbantal, sprei, alas vas
bunga, taplak meja, gantungan handuk, hiasan dinding, tas, alas kaki,
tempat tisu dan lainnya. Pembuatan mozaik sangatlah banyak
material yang dapat digunakan sesuai dengan kreativitas anda.

Material yang digunakan untuk membuat mozaik secara umum


meliputi :

Keramik. Adapun keramik yang digunakan dalam seni mozaik


adalah kepingan keramik. Biasanya keramik ini terdiri dari beragam
warna dan motif yang dapat dijadikan sebuah karya mozaik.

Kaca. Kaca yang dapat digunakan dalam seni mozaik adalah


kepingan-kepingan kaca dengan beragam bentuk dan ukuran sesuai
kebutuhan.

Batu. Batu yang kerap digunakan pada seni mozaik adalah kepingan
batu bata, kepingan batu alam, kepingan, batu puala m, batu kerikil,
atau batu ubin.

10
Karet. Umumnya, karet yang digunakan dalam seni mozaik adalah
karet hasil olahan seperti ban bekas yang dibuat kepingan-kepingan
atau dipotong kecil-kecil dengan bentuk dan ukuran yang sesuai
kebutuhan.

Logam. Jenis logam yang dapat digunakan dalam seni mozaik


adalah kuningan, seng, dan aluminium. Logam tersebut dipotong
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Mika. Mika atau batu cermin yang biasa digunakan dalam seni
mozaik adalah bahan galian seperti silikat aluminium atau
magnesium kaca yang biasanya digunakan sebagai isolasi listrik.

b. Material Kolase untuk Pembelajaran di SD/MI

Tentu akan berbeda material yang dipakai untuk karya mozaik


dengan yang dipakai pada umumnya. Karena mozaik bagi anak TK
merupakan media pengungkap ide estetika, bukan untuk
pembuatan mozaik yang memiliki nilai praktis. Ada beberapa contoh
material yang dipakai untuk pembelajaran mozaik di tingkat TK,
antara laim : kertas, kancing baju, potongan kain,biji-bijian, daun
kering, potongan kayu,potongan tripleks uang kecil-kecil, biji korek
api, dan lainnya karena seni mozaik itu sangat banyak bahannya, yang
utama adalah kreativitas anda memilih dan mengajak siswa untuk
berekspresi dengan media yang anda tentukan.

Material yang digunakan dalam pembuatan mozaik di SD/MI tentu


berbeda dengan material pada umumnya, tetapi prinsip yang
digunakan sama. Yang membedakan adalah bahan baku yang
digunakan, untuk pembelajaran mozaik di SD/MI akan lebih
sederhana dan tidak membahayakan.

Adapun material kolase untuk pembelajaran SD/MI meliputi :

11
Kertas. Kertas yang biasa digunakan dalam mozaik adalah kertas
warna atau origami yang telah dipotong sesuai kebutuhan.

Biji. Biji yang kerap digunakan pada seni mozaik adalah beragam biji-
bijian yang berasal tumbuh-tumbuhan.

Daun. Daun yang dapat digunakan untuk seni mozaik adalah beragam
daun-daunan yang berasal dari tumbuhan.

Kulit. Kulit yang dimaksud adalah lapisan terluar pada buah atau
batang tumbuhan. Selain tumbuhan, jenis kulit lainnya yang dapat
dijadikan bahan pada seni mozaik adalah kulit telur.

c. Bahan Pewarnaan

Dalam pembuatan Kolase, Mozaik tidak banyak membutuhkan


bahan pewarna yang berupa cat, karena pada pembuatan karya
kolase,mozaik dan montase seringkali menggunakan pewarnaan yang
sudah jadi yaitu warna sudah ada pada benda tersebut.

Contoh: kertas berwarna tidak perlu diberi pewarna lagi, kaca pada
mozaik tidak perlu diberi pewarna lagi Karena warna kaca itulah yang
nantinya akan membuat warna-warni mozaik tersebut. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa pewarna untuk kolase, mozaik dan montase
tidak banyak dibutuhkan , karena sudah membutuhkan warna asli.

d. Alat

Alat yang diperlukan dalam embuatan karya kolase, mozaik dan


montase sulit disebutkan satu-persatu karena dalam pembuatan
karyanya sangat beraneka ragam.

3) Teknik Pembuatan Mozaik

Dalam proses pembuatanya ada beberapa teknis mozaik yang secara


khusus perlu diperhatikan. Beberapa teknik mozaik adalah sebagai
berikut:

12
 Teknik menempel. Teknik menempel ini dilakukan dengan
menempel potongan kertas atau material lain menggunakan lem.
Teknik menempel ini berfungsi untuk melatih konsentrasi mata.

 Teknik menggenggam. Teknik mozaik ini berfungsi untuk


menggenggam potongan kertas dengan baik untuk ditempelkan pada
pola gambar.

 Teknik mengelem. Teknik mengelem dilakukan dengan memberi


lem pada pola gambar dan potongan kertas. Teknik mengelem ini
tidak dilakukan sekaligus tetapi pada sebagian bidang motof terlebih
dahulu agar tidak cepat kering. Dalam melakukan teknik pengeleman
ini juga harus sesuai dan jangan terlalu banyak terutama jika potongan
tersebut berbahan kertas karena bisa sobek dan tidak cepat kering.
Teknik mengelem ini membantu melatih koordinasi gerak dan
konsentrasi.

 Teknik menjimpit. Teknik menjimpit adalah teknik mozaik dengan


gerakan mengambil potongan bahan dengan ibu jari dan telunjuk.
Dengan melakukan teknik menjimpit ini akan meningkatkan
kemampuan otot ibu jari dan jari telunjuk dalam memegang helaian
kertas.

 Teknik pengecoran. Teknik ini adalah menyusun potongan tersebut


ke pola gambar kemudian dilakukan dengan dicorkan dengan bahan
semen. Teknik pengecoran ini merupakan teknik yang opsional.

Setelah Anda mengetahui teknik apa saja yang ada dalam membuat
mozaik, berikut adalah cara membuat mozaik yang terdiri dari
beberapa langkah secara berurutan. Langkah cara membuat mozaik
adalah sebagai berikut:

 Mempersiapkan pola gambar. Hal yang dilakukan pertama kali


adalah dengan merangcang ide untuk menentukan tema dari gambar
yang akan dibuat mozaiknya. Setelah Anda menemukan tema yang
cocok, kemudian gambar di bidang datar yang sudah disiapkan sesuai
dengan tema yang telah diperoleh.

13
 Menyiapkan alat dan bahan. Alat tersebut berupa gunting untuk
memotong serta bahan adalah potongan material yang sudah dipilih.
Bahan dan alat yang dipakai disesuaikan dengan selera masing-
masing.

 Memotong kertas menjadi beberapa bagian kemudian mengambil


potongan kertas tersebut dengan teknik menjimpit.

 Mengoleskan lem kepada pola dasar gambarnya sedikit demi


sedikit.

 Melakukan teknik menempelkan potongan tersebut di atas pola


gambar yang telah dibuat. Cara penempelan potongan juga bisa
dibantun dengan menggunakan jarum yang kemudian ditekan secara
perlahan agar potongan tadi dapat menempel secara sempurna. Posisi
potongan dengan potongan lainnya harus rapat dan sesuai.

 Tahap terakhir adalah melakukan finishing yaitu dengan cara


merapikan kembali mozaik tersebut dengan melihat apakah masih ada
pola yang belum tertutup oleh potongan kertas secara sempurna,
apakah ada kertas yang melebihi pola, atau ada penempatan warna
yang dirasa kurang pas.

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kolase dan mozaik, merupakan jenis-jenis karya seni rupa yang
pembuatannya memadukan dekorasi, seni kriya, dan seni gambar. Karya seni
tersebut sering dijadikan sebagai pajangan atau hiasan untuk dekorasi ruangan.

Adapun perbedaan utama dari kolase dan mozaik,terletak pada jenis bahan
yang dipakai. Kolase dibuat dengan memadukan bahan olahan dan bahan alam
untuk membentuk karya seni dengan tema baru. Adapun mozaik terbuat dari
kepingan keramik, kaca, batu atau lainnya untuk membuat tema tertentu.

Material yang membedakan pembuatan karya seni secara umum dengan


yang diajarkan disekolah adalah bahannya, biasanya pembuatan kolase dan
mozaik disekolah lebih bersifat sederhana sehingga bahan-bahannya pun
menguunakan bahan sederhana dan tidak membahayakan.

B. Saran

Memperkenalkan siswa terhadap seni dan mampu memahami nilai- nilai


serta aturan dalam kehidupan budayanya. Mengalami suatu kepuasan
penginderaan dan akan memperoleh pengalaman melalui imajinasinya.
Oleh karenanya, seharusnya guru memiliki rasa tanggung jawab untuk
mengintegrasikan pendidikan seni pada siswa apalagi di pendidikan dasar
seperti SD/MI.

15
DAFTAR PUSTAKA
Yohana Ema, 2013. Meningkatkan Kreativitas Anak ndengan Teknik Mozaik
Dengan Media Biji-bijian. Bengkulu: UNIB.

http://www. Pjok pedia.com/2014/10/pengertian-teknik-kolase- menempel-


padaseni-rupa. Diakses pada Minggu 11 Desember 2022 pukul 13.57

http://sma-senibudaya.blogspot.com/2015/10/pengertian-dan-cara-
membuatkaryia-seni. Diakses pada Minggu 11 desember 2022 pukul 14. 17

16

Anda mungkin juga menyukai