Anda di halaman 1dari 20

PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU
Dra. Sri Irawati, M.Pd

DISUSUN OLEH:
Kelompok 1

1. Digna Amanda Widna Rukmana (A1D019005)


2. Dina Utfatul Latifah (A1D019007)
3. Agrezia Rahmanda (A1D019025)
4. Tiara Fadilah Adim (A1D019035)
5. Shiba Ranasuha (A1D019037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kapada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“ Pendekatan dan Metode Pendidikan Matematika.” Rasa terima kasih juga kami
ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan serta
bimbingannya sehingga makalah ini dapat dissun dengan baik. Semoga makalah yang
telah kami susun ini bias menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka
dari itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bengkulu, 10 Februari 2020


Tim Penulis

ii | Pendekatan dan Metode Pendidikan Matematika


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………….…………………………. i

KATA PENGANTAR .……………………….………………………..…. ii

DAFTAR ISI …………………………………….…………………..……. iii

BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang………………………………………...............................
B. Rumusan Masalah …………………………………………………...…. 2

C. Tujuan………………………………………………………………....… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendekatan Pembelajaran……….………….…..……….…………... 3

1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran……………………………….. 3

2. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran Matematika…………….. 4

B. Metode Pembelajaran ………………..……………………..…... 11

1. Pengertian Metode Pembelajaran…………………………………… 11

2. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran Matematika…………….. 14

BAB II. PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………..…………………….. 16

B. Saran ……………………………….…….……………..………….. 16

DAFTAR PUSTAKA ……………………...….…………..……………… 17

iii | Pendekatan dan Metode Pendidikan Matematika


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam proses belajar mengajar tercakup komponen,pendekatan,dan
berbagai metode pengajaran yang dikembangkan dalam proses tersebut. . Usaha-
usaha guru dalam proses tersebut utamanya adalah membelajarkan siswa agar
tujuan khusus maupun umum proses belajar itu tercapai. Usaha-usaha guru dalam
mengatur dan menggunakan berbagai variable pengajaran merupakan bagian
penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan.karena itu
pemilihan metode,strategi dan pendekatan dalam situasi kelas yang bersangkutan
sangat penting.upaya pengembangan strategi mengajar tersebut berlandas pada
pengertian bahwa mengajar merupakan suatu upaya memberikan bimbingan
kepada siswa untuk melakukan kegatan belajar atau dengan kata lain
membelajarkan siswa seperti yang disebutkan diatas.

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru


dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga
merupakan aktivitas guru di dalam memilih kegiatan pembelajaran, apakah guru
akan menjelaskan suatu materi pembelajaran yang sudah tersusun dalam urutan
tertentu, ataukah dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan lainnya
dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang
terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu. Sedangkan metode sangat
berpengaruh terhadap Tugas guru, yaitu menyampaikan materi kepada siswa
dengan menggunakan metode dalam proses pembelajarannya yang dilakukan.
Artinya, keberhasilan seorang guru dalam melakukan pembelajaran kepada siswa
sangat tergantung dengan metode-metode yang diterapkannya.

1 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan macam-macam pendekatan pendidikan
matematika?
2. Bagaimana pengertian dan macam-macam metode pendidikan matematika ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan macam-macam pendekatan
pembelajaran matematika
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan macam-macam metode
pembelajaran matematika

2 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach
yang salah satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach
diartikan sebagai a way of beginning something ‘cara memulai sesuatu’.
Karena itu, pengertian pendekatan dapat diartikan cara memulai
pembelajaran. Dan lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi
mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam
memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit
membuktikannya. Pendekatan ini bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya
bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.
Pendekatan pembelajaran menurut Syaiful (2003:68) adalah sebagai
aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran sebagai penjelas dan juga mempermudah bagi para guru
memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah siswa untuk
memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan memelihara suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teorItis tertentu.
Adapun fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
a. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan digunakan.
b. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.

3 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


c. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
d. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan
e. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
2. M a c a m - M a c a m P e n d e k a t a n P e m b e l a j a r a n M a t e m a t i k a
Dilihat dari pendekatan sudut pandangnya, pembelajaran terdapat dua
jenis pendekatan, yaitu:
a. S t u d e n t C e n t e r e d A p p r o a c h
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
siswa dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Adapun yang termasuk pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa antara lain :
1) P e n d e k a t a n S a i n t i f i c
Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi
pengetahuan, ketrampilan, dan lainnya melalui tahapan mengamati ,
menanya, menalar, mencoba, dan menbentuk jejaring untuk semua
mapel.
Prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan pendekatan saintific
antara lain
a) pembelajaran berpusat pada siswa
b) pembelajaran membentuk students’ self concept
c) pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mempelajari, mnganalisis, menyimpulkan konsep, pengetahuan, dan
prinsip.
d) pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa pembelajaran meningkatkan motivasi
Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu :
a) Observing (mengamati), Membaca, mendengar, menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat)

4 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


b) Questioning (menanya), Mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
c) Associating (menalar), mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan
d) Experimenting (mencoba), Untuk memperoleh hasil belajar yang
nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan
percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada
mata pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami
konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
e) Networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan),
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
2) Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses
penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan
proses. Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada

5 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-
benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya
pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga
harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan
percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang
mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam
bekerja dan sebagainya.
Adapun keunggulan/kelebihan pendekatan proses adalah :
a) Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat
penting untuk pengembangan pengetahuan dan masa depan.
b) Pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat
meningkatkan keterampilan berfikir dan cara memperoleh
pengetahuan.
Adapun kelemahan pendekatan proses adalah :
a) Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat
menyelesaikan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum.
b) Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak
semua sekolah dapat menyediakannya.
c) Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancangkan suatu
percobaan untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan
yang sulit, tidak semua siswa mampu melaksanakannya.
3) Pendekatan Kontruktivisme
Konstruktivisme adalah sebuah teori belajar dimana teori ini
berpusat pada siswa. Dalam penerapan teori ini, siswa adalah objek
utama pada proses pembelajaran. Konstruktivisme menempatkan
siswa sebagai pusat pembelajaran (student center). Guru hanya
menolong siswa untuk membangun/mengembangkan pengetahuan
mereka untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Jadi, dapat
dikatakan guru hanya menjadi guide (pembimbing) siswa untuk

6 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


memahami masalah dan memberi siswa kesempatan untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.
Guru dapat memberi beberapa petunjuk atau pertolongan yang
diperlukan untuk mengarahkan pemikiran siswa dalam menyelesaikan
masalah.
Ada sejumlah ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat
ditekankan oleh teori konstuktivisme, yaitu:

a) Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar.


b) Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa.
c) Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan
menekankan pada hasil.
d) Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada
siswa.
e) Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau
diskusi dengan siswa lain dan guru.
f) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun
pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan pada
pengalaman nyata

Kelebihan dalam menggunakan model konstruktivisme


menurut Sidik (2008) adalah :

a) Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan


kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara
eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi
gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan
penjelasan tentang gagasannya.

7 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


b) Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman
yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau
rancangan kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar
siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan
memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa
terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang
fenomena yang menantang siswa.
c) Pembelajaran konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk
berpikir tentang pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa
berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan
teori, mengenalkan gagasan-gagasan pada saat yang tepat.
d) Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan
kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong
untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan
berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru dan
akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi
belajar.
e) Pembelajaran konstruktivisme mendorong siswa untuk memikirkan
perubahan gagasan mereka setelah menyadari kemajuan mereka
serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan
gagasan mereka.
f) Pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar
yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan,
saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban
yang benar.

Adapun kekurangan dari pendekatan kontruktivisme, yaitu:

a) Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa


hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para
ilmuan sehingga menyebabkan miskonsepsi.

8 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


b) Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun
pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang
lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
c) Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua
sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan
dan kreatifitas siswa.
b. T e a c h e r C e n t e r e d A p p r o a c h
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru ,
dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses
pembelajaran. Adapun yang termasuk pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa antara lain :
a) P e n d e k a t a n K o n t e k s t u a l / C o n t e x t u a l T e a c h i n g A n d
Learning (Ctl)
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and
Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of
Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna
belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana
mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang
mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan
membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan
suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan
berusaha untuk menggapinya.
Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

9 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan
melibatkan komponen komponen pembelajaran yang efektif yaitu
konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.
Adapun ke l e b i h a n p e n d e k a t a n k o n t e k s t u l , ya i t u :
1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa
dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting,
sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan
kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi
secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan
tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah
dilupakan.
2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan
penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL
menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun
untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan
filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui
”mengalami” bukan ”menghafal”.
Adapun kelemahan pendekatan kontekstual,
yaitu:
1) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode
CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru
adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama
untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi
siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang.
Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat
perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya.
Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ”

10 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah
pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap
perkembangannya.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan
menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi
mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya
guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap
siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan
semula

B. METODE PEMBELAJARAN
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” dan
“hados”. Meta berarti “melalui” dan hodos “jalan”. Dengan demikian metode
bisa berarti cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapi tujuan
tertentu. Metode pembelajran berarti suatu prosedur, urutan langkah-langkah
dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat
dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan.
Satu pendekatan dapat dijabarkan kedalam berbagai metode pembelajaran.
Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang
difokuskan ke pencapaian tujuan. Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh
seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut
a. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau
gairah belajar siswa.
b. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut.
c. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya.

11 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


d. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
e. Metode yang digunakan harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
f. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan
nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.
2. Macam-Macam Metode Pembelajaran Matematika
a. Metode Ceramah
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan
dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan
berpusat pada penceramah dan komunikasi terjadi searah dari pembicara
kepada pendengar. Metode ceramah merupakan metode mengajar yang
paling banyak dipakai, hal ini mungkin dianggap sebagai metode yang
paling mudah dilaksanakan. Jika bahan pelajaran dikuasai dan sudah
ditentukan urutan penyampaiannya, guru tinggal menyajikan di depan
kelas.
Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan ceramah
adalah guru mendominasi kegiatan belajaran mengajar, definisi dan rumus
diberikan, penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh
guru, siswa diberitahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
menyimpulkan, contoh-contoh soal diberukan dan dikerjakan oleh guru,
langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa, siswa meniru cara
kerja guru. Adapun kelebihan metode ceramah:
1) Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai kesempatan
yang sama untuk mendengarkan, dan biayanya menjadi relatif murah.
2) Konsep yang disajikan secara hirarkis akan memberikan fasilitas
belajar pada siswa.
3) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga
waktu energi dapat digunakan sebaik mungkin.

12 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


4) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak
harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
5) Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran
tidak menghambat pelaksanaan pelajaran dengan ceramah.
Adapun kelemahan metode ceramah, yaitu:
1) Pelajaran berjalan membosankan, siswa pasif, hanya aktif membuat
catatan.
2) Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak
mampu menguasai bahan.
3) Pengetahuan lebih cepat terlupakan.
4) Belajar menjadi menghafal (rote learning) yang tidak mengakibatkan
timbulnya pengertian.
b. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan ekspositori.
Tetapi pada metode demonstrasi aktivitas siswa lebih banyak lagi, dengan
demikian dominasi guru lebih banyak berkurang. Metode ini dapat
menghilangkan verbalisme, sehingga siswa semakin memahami materi
pelajaran. Ciri khas metode ini terlihat dari adanya penonjolan mengenai
suatu kemampuan (guru maupun siswa), misal kemmapuan guru
membuktikan dalil, menurunkan rumus, atau memecahkan soal cerita.
Sedangkan yang berhubungan dengan alat, misalnya pemakaian sepasang
segitiga untuk menggambarkan dua buah garis sejajar atau saling tegak
lurus, penggunaan daftar atau kalkulator untuk perhitungan merupakan
kemampuan siswa.
Untuk memantapkan hasil pembelajaran melalui metode demonstrasi,
pada akhir pertemuan dapat diberikan tugas-tugas yang sesuai dengan
kegiatan yang dilaksanakan.
c. Metode Tanya Jawab
Suatu pengajaran disajikan melalui tanya jawab jika bahan pelajaran
disajikan melalui tanya jawab. Dalam metode tanya jawab, pertanyaan-

13 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik, demikian
pula halnya jawaban yang dapat muncul dari guru maupun peserta didik.
Dengan menggunakan metode ini siswa menjadi aktif dari pada belajar-
mengajar dengan menggunakan ekspositori. Sebab, pertanyaan-pertanyaan
diberikan, sebagai pengarahan diperlukan pula cara informatif. Bahan
yang diajarkan masih terbatas pada hal-hal yang dintanyakan oleh guru.
Inisiatif dimulai dari guru. Sesudah pengarahan, dimulailah dengan
pengajuan pertanyaan. Pertanyaan jangan terlalu sulit, karena akan
membut kelas diam. Agar siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
metode tanya jawab, hendaknya guru berlaku sebagai berikut:
1) Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa
bagaimanapun jelek mutunya.
2) Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran.
3) Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya. Bandingkan “benarkah
ini?”, “Apakah jawaban ini benar?”, “Mengapa jawabnanya
demikian?”, “Bagaimana cara kau peroleh jawabn itu?”. Pertanyaan
yang jawabnnya hanya “ya atau tidak”, “benar atau salah” digolongkan
dalam pertanyaan yang kurang bermutu.
d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen, dari kata eksperimen kita sering mendengar kata
tersebut yang juga memaknai dari kata percobaan, maka metode
eksperimen bisa kita bilang juga metode percobaan, metode ini merupakan
cara penyajian dalam suatu proses di pembelajaran, yang di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang sudah dipelajari. Di dalam kegiatan pembelajaran yang
menggunakan sistem metode eksperimen, ialah siswa diberikan
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti
proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan.

14 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


Di sini peran guru ialah sangatlah penting pada metode eksperimen,
khususnya dalam kecermatan dan ketelitian sehingga tidak dapat terjadi
kekeliruan dan kesalahan yang mengartikan kegiatan eksperimen dalam
suatu proses pembelajaran. Pemahaman di siswa akan lebih kuat dan
sangat mendalam jika siswa dikasih kesempatan untuk mengalami secara
langsung dalam suatu proses, analisis dan pengambilan kesimpulan
terhadap suatu permasalah. Hal ini akan dapat menimbulkan kepercayaan
pada siswa bahwa yang dipelajari merupakan suatu yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan. Contohnya pelajaran matematika, di dalam
pembelajaran matematika disitu dikatakan ilmu pasti, yang artinya bahwa
setiap pernyataan dalam matematika akan dapat dibuktikan secara logis
dan analitis. Mengingat dimana hal tersebut maka metode eksperimen
sangatlah dibutuhkan dalam pembelajaran matematika khususnya pada
materi-materi yang membutuhkan keterlibatan siswa secara langsung,
contoh satu lagi kita ambil misalnya materi Peluang, disitu konsep peluang
sendiri ialah bilangan, dan bangun-bangun geometri.
Sehinnga dari definisi di atas kita bisa dapat meyimpulkan bahwa
kriteria pemilihan metode ini adalah harus didasarkan pada tingkat
kemampuan pendidik, yang dimana apakah pendidik tersebut mempunyai
keahlian tersendiri yang akan bisa melakukan eksperimen dari meteri yang
akan di ajaran dengan menggunakan metode ini.

15 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teorItis tertentu. Adapun macam-macam
pendekatan pembelajaran, yaitu student centered approach dan teacher
centered approach.
2. Metode pembelajaran berarti suatu prosedur, urutan langkah-langkah dan
cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun
macam-macam metode pembelajaran, yaitu metode ceramah, Tanya jawab,
demonstrasi dan eksperimen.

B. SARAN
Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai
Metode dan Pendekatan Pendidikan Matematika dapat meningkatkan kualitas
guru dalam proses pembelajaran. Adapun saran yang dapat dikemukakan bagi
para pembaca, yaitu agar mereka mampu mengimplementasikan Metode dan
Pendekatan Pendidikan Matematika yang benar ini dalam melakukan pengajaran
di lingkungan sekolah.

16 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika


DAFTAR PUSTAKA

https://azahelvana.wordpress.com/2016/12/30/metode-pembelajaran-matematika/

https://rezanikeoktarianiblog.wordpress.com/2016/12/28/pendekatan-pembelajaran-
matematika/

Rusman. 2017. Belajar Pembelajaran BeriorentasiStandar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana

Simanjuntak, Lisnawaty dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika Cetakan I.


Jakarta: Rinekacipta.

17 | Pendekatan dan Metode Pembelajaran Matematika

Anda mungkin juga menyukai