Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ Magnet ”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar ipa

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII

MELINDA OKTAVIA (2003010111)

MUHAMMAD DAFI (2003010044)

MUHAMMAD IQBAL

DOSEN PENGAMPU:

NURUL HASANAH, M.pd

JURUSAN PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang maha pengasih lagi maha
penyayang,serta segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,atas
berkah dan karunia yang telah diberikan kepada kami selaku penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Magnet“ yang diberikan langsung
oleh Ibu nurul hasanah selaku dosen mata kuliah konsep dasar ipa,Sholawat
yang beriringan dengan salam juga taklupa kita hanturkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW dan untuk para sahabat,keluarga dan para
pengikutnya yang setia mendampingi beliau.

Pada penulisan tugas kali ini kami selaku kelompok VII berharap makalah
yang kami buat ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini
kita cari dan dapat bermanfaat bagi orang-orang yang telah membacanya,kami
juga memohon maaf kepada Ibu dosen yang telah memberikan tugas makalah ini
kepada kami,jika penulisan tugas makalah yang telah kami buat ini jauh dari kata
sempurna,sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT,walaupun
demikian saran dan kritik yang dapat membangun kami agar dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi sangat kami nantikan dan harapkan,kami juga
berharap semoga makalah yang telah kami buat ini sesuai dengan harapan Ibu
dosen.

Stabat, 9 Oktober 2020

Kelompok VII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..............................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................1

1.3 Tujuan penulisan...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian magnet.........................................................................2

2.2 Penemuan magnet........................................................................2

2.3 Medan magnet............................................................................4

2.4 Induksi magnet..............................................................................4

2.5 Sifat-sifat magnet.........................................................................5

2.6 Membuat, menghilangkan serta menyimpan magnet...................6

2.6.1 Bahan dan cara membuat magnet.......................................6

2.6.2 Cara menghilangkan sifat kemagnetan...............................8

2.6.3 Cara menyimpan magnet....................................................9

2.7 Penggunaan magnet dalam kehidapan sehari-hari........................9

2.8 Kemagnetan bumi.......................................................................10

2.8.1 Bumi sebagai medan magnet............................................10

ii
2.8.2 Deklinasi dan inklinasi......................................................11
2.9 Gaya lorentz................................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita selaku manusia tentu tidak asing dengan yang namanya magnet, di
bumi ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Benda yang
memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang
mengandung unsur logam. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara
yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang selalu mengarah ke selatan.
Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-alat elektronik.
Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U
(sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dan
lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya
adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran,
yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara
sederhana dan tidak membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit seperti pada
pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana
yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak serumit magnet buatan
pabrik. 

1.2 Rumusan Masalah


1) Menjelaskan tentang magnet ?
2) Menjelaskan tentang medan magnet dan induksi magnet ?
3) Menjelaskan sifat-sifat dari magnet ?
4) Menjelaskan manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari ?
5) Menjelaskan tentang kemagnetan bumi ?

1.3 Tujuan penulisan


1) Untuk mengetahui pengertian magnet.
2) Untuk mengetahui tentang medan magnet dan induksi magnet

1
3) Untuk mengetahui sifat-sifat magnet
4) Untuk mengetahui manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Magnet

Magnet (atau magnit) adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda yang terbuat dari besi, baja,
nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai bahan feromagnetik dengan daerah
magnetik terarah sama sehingga menghasilkan medan magnet disekitarnya.
2.2 Penemuan Magnet 
            Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar
2500 tahun yang lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi.
Magnet secara alami diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya.
Lodestones merupakan kompas magnetik pertama.  

Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub
utara yang menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya. Magnet-
magnet kecil tersebut dinamakan domain atau magnet elementer. Sebuah magnet
terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet
mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet,
terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS). Ruangan di sekitar magnet
yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan magnet. Kuat medan
magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang disebut fluks.

2
Magnet dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Magnet Alam

Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat orang / magnet yang secara
alami terdapat di alam tanpa proses pembuatan. Magnet itu sudah bersifat magnet
sejak semula. Magnet alam mempunyai bentuk yang tidak teratur, seperti batuan
alami / bongkahan berbagai batuan yang dapat menarik benda dari besi. Kata
magnet berasal dari magnesia. Magnesia adalah nama suatu daerah di Asia kecil.
Di tempat itu orang pertama kali menemukan batuan yang dapat menarik besi.
Kemudian, orang menamakan batuan itu magnet. Batuan alami yang dapat
menarik benda dari besi disebut magnet alam.Pada zaman dulu orang-orang
mencoba untuk memanfaatkan magnet alam. Magnet tersebut diikat dengan
benang tepat di bagian tengah. Magnet tersebut kemudian digantung. Ternyata
magnet selalu menunjuk kea rah yang sama, yaitu utara dan selatan. Selanjutya,
magnet digunakan untuk membantu perjalan mereka, misalnya di padang pasir,
lautan, dan hutan rimba.

2. Magnet Buatan

Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia untuk keperluan
tertentu. Magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Magnet yang ada sekarang ini,
hampir semuanya adalah magnet buatan.
Berdasarkan bentuknya, magnet buatan mempunyai beberapa bentuk yaitu :
 Magnet batang
 Magnet tabung
c. Magnet silinder
Magnet U
Magnet ladam
Magnet lingkaran
Magnet jarum
Magnet lempeng

3
Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu adanya garis gaya magnet
antarkeduanya. Garis gaya ini hanyalah garis khayal dari suatu magnet. Garis gaya
ini berasal dari kutub utara menuju kutub selatan.
Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan sifat interaksi
antarkutub-kutub magnet. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan maka
akan terjadi sifat saling tolak. Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda
didekatkan akan terjadi sifat saling tarik. Sehingga kita dapat membuat aturan
untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama  tarik-
menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Selama  bertahun-tahun  para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja
yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata
hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki
kutub utara dan selatan.
2.3 Medan Magnet
Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat kemagnetan
tidak hanya ditimbulkan oeh bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu
Fisika, medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik
yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk
medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik.
Inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah
medan magnet adalah medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam
ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah
seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Pada tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777 – 1851)
menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi) magnet.
Besarnya gaya magnet yang ditimbulkan sebanding dengan kuat arus dan
berbanding terbalik dengan jarak magnet (kutub magnet) terhadap arus. Arah
penyimpangan kutub Utara magnet jarum pada percobaan Oersted ditentukan

4
dengan kaidah tangan kanan Ampere, Yaitu: Jika penghantar yang berarus listrik
dibentangkan antara magnet jarum dan tangan kanan, sedangkan arus listrik
mengalir dari pergelangan ke ujung jari maka kutub Utara magnet jarum
menyimpang searah ibu jari.

2.4 Induksi Magnet


Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet.
Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada
setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut.

Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui satuan luas bidang


dinyatakan sebagai besar induksi magnet di titik tersebut.
Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan fluks magnet  sedang
banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas dinamakanrapat fluks
magnet (B). Hubungan antara fluks magnet dan rapat fluks magnet dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai
Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m 2, sedang
satuan rapat fluks magnet adalah weber/m 2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla (T).
Untuk sistem CGS satuan fluks magnet adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat
fluks magnet adalah Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan Maxwell/cm2 disebut juga
dengan nama Gauss (G). Hubungan satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1
T = 104 G.

2.5 Sifat-Sifat Magnet


Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Mampu menarik benda-benda yang mengandung bahan besi,
kobalt atau nikel.
2.  Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-
kutubnya. Makin dekat jarak kutub magnet terhadap suatu benda,
makin kuat tarikan magnet itu.

5
3. Magnet mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N)
dan kutub selatan (South/S).
4. Kutub utara magnet menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan
magnet menunjuk ke arah kutub utara bumi.
5.  Kompas merupakan alat penunjuk arah. Di dalam terdapat
magnet jarum yang bergerak bebas. Jarum kompas selalu
menunjuk arah utara dan selatan.
6. Kutub-kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-
kutub magnet tidak sama akan tarik menarik.
7. Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti
kertas, plastik.

Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 3 macam yaitu:


1. Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet) Contoh
ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah.
Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium.
3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet ) Contoh
diamagnetik adalah seng, dan bismut.

2.6 Membuat, menghilangkan serta menyimpan Magnet


2.6.1 Bahan dan Cara membuat magnet
Cara membuat magnet ada 3 macam yaitu :
a. Dengan cara menggosok
Cara menggosok yaitu dengan cara menggosok-gosokkan magnet
pada besi atau hendak dijadikan magnet. Sifat kemagnetan bahan memiliki
kutub yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.
Alat dan Bahan:
1. Magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Klip kertas

6
Cara Membuat:
1. Gosokkan magnet pada batang paku berulang-ulang, dengan cara
searah.
2. Coba tempelkan ujung paku pada klip paper
3. Maka klip paper akan menempel di ujung paku

b. Dengan Cara Induksi


Cara induksi yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada benda yang
hendak dijadikan magnet. Suatu bahan yang didekatkan pada magnet,
maka sifat kemagnetan magnet akan ikut berpindah ke bahan tersebut,
namun sifat kemagnetan bahan akan hilang ketika magnet dijauhkan dari
bahan.
Alat dan bahan :
1. 2 buah magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Beberapa buah klip kertas
Cara Membuat:
1. Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar.
2. Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas
3. Klip kertas akan menempel pada ujung paku yang lain.

c. Dengan Cara Mengaliri Listrik


Cara aliran listrik yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan kawat yang
dapat yang dapat menimbulkan medan magnet. Suatu bahan akan memiliki
sifat magnet ketika dialiri arus listrik searah, namun akan hilang
kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila bahan dialiri arus
listrik yang cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet
tetap).
Alat dan Bahan :

7
1. Kabel yang berisi kawat tembaga(sehelai saja bila kabelnya rangkap
dua).
2. Paku besar.
3. Baterai.
4. Paper klip atau logam kecil lainnya (paku payung, jarum, dll)
Cara Membuat:
1. Kupas kulit kabel tembaga pada tiap jung-ujungnya.
2. Lilitkan kabel tembaga pada paku (usahakan serapat mungkin).
3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga pada baterai, dan tunggu
beberapa saat.
4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper klip atau
logam kecil lainnya.
5. Maka paper klip akan melekat pada paku.

Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet. Membuat


magnet dari baja lebih sukar daripada membuat magnet dari besi, tetapi sifat
kemagnetan baja lebih tahan lama dari magnet besi.

2.6.2 Cara menghilangkan sifat kemagnetan


Adapun menghilangkan sifat kemagnetan dapat dilakukan dengan cara :
a. Memukul-mukul magnet secara berulang-ulang dengan benda yang
keras hingga bentuknya berubah atau rusak.
b. Magnet yang  mengalami pemukulan akan  menyebabkan perubahan
susunan  magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet
elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Magnet-magnet
elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan,
sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.
c. Mambakar magnet atau dipanaskan hingga berpijar
Pemanasan  pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang
atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat
pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan

8
lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah
yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama
sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
d. Membanting-banting magnet
e. Magnet diletakkan pada selenoida (kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik
(AC)
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus  listrik yang  selalu  berubah-
ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan
arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah,
sifat kemagnetannya hilang.

2.6.3 Cara menyimpan magnet


Untuk menyimpan magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya,
dapat dilakukan cara berikut:
1. Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak
sejenis saling berseberangan. Tutup kedua ujung pasangan magnet dengan
sepasang besi lunak, yang bertindak sebagai penyimpan. Magnet-magnet
elementer dari magnet diarahkan hingga membentuk rangkaian tertutup.
2. Menjauhkan dari medan listrik.
3. Jauhkan dari benda-benda yang panas/bersumber api. (Kanginan, 2002)

2.7 Contoh Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Magnet dapat ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari
antara lain
1. Jarum kompas adalah dari magnet permanen.
2. Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.
3. Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi informasi.
4. TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnetik untuk
menghasilkan gambar.

9
5. Mikrofon dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen dan
elektromagnetik.
6. Media rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan tape
bermagnet. Informasi yang memproduksi video dan suara dikodekan pada
lapisan bermagnet pada tape.
7. Kaset audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan audio.
8. Kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini memiliki jalur
bermagnet pada sisi-sisinya. Jalur ini mengandung informasi yang
dibutuhkan untuk menghubungi institusi keuangan pribadi dan
menghubungkan dengan rekening bank.
9. Magnet di lemari es memastikan pintu lemari es kedap udara, dengan itu
menghindari pemborosan energi.
10. Loudspeaker dan mikrophon: Loudspeaker merupakan kombinasi magnet
permanen dan elektromagnetik. Loudspeaker pada dasarnya perangkat
yang mengkonversi energi listrik (sinyal) ke energi mekanik (suara).
Elektromagnetik membawa sinyal, yang menghasilkan perubahan bidang
megnet dan menarik bidang yang ada pada magnet permanen. Pergerakan
penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan suara.
Kebanyakan speaker tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang
menggunakan konsep yang berbeda.Mikrophon memiliki kon atau selaput
yang terlekat pada gelongan kabel. Gelung itu terletak dalam megnet
berbentuk khusus. Bila suara mengegarkan selaput maka gelung itu turut
bergetar dan menghasilkan voltage saat ia melalui medan magnet. Voltage
dalam kabel ini adalah sinyal listrik yang mewakili suara asal.
11. Motor listrik dan generator: Motor listrik (seperti speaker) tergantung pada
kombinasi eletromagnet dan magnet permanen, dan seperti speaker,
mengganti energi listrik menjadi energi mekanis. Generator bertindak
merubah energi mekanis ke energi listrik.
12. Transformer / trafo : Transformer merupakan perangkat yang
mengkonversi energi listrik antara dua perangkat yang terpisah
mengngunakan listrik melalui konektor magnet.

10
2.8 Kemagnetan Bumi

2.8 1 Bumi Sebagai Medan Magnet

Batuan-batuan pembentuk bumi juga mengandung magnet elementer.


Bumi dipandang sebagai sebuah magnet batang yang besar yang membujur
dari utara ke selatan bumi. Magnet bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara
dan selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan bumi.
Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara bumi.
Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memperngaruhi jarum
kompas dan magnet batang yang tergantung bebas.
Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang
berasal dari kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak
tepat menunjuk arah utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini
akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap
arah utara-selatan geografis.
2.8 2 Deklinasi dan Inklinasi
Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang
tidak tepat menunjuk arah utara dengan tepat. Penyimpangan jarum kompas ini
terjadi karena letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub
bumi, tetapi menyimpang terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan
garis-garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan terhadap arah utara-
selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum kompas akan
membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut yang
dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis
disebut deklinasi. Pernahkan kamu memperhatikan mengapa kedudukan jarum
kompas tidak mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena garis-
garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang
horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas me- nyimpang naik atau
turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum kompas
akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang

11
dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi.
Alat yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator.

2.9 Gaya Lorentz

Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam
suatu medan magnet B
Hendrik Antoon Lorentz adalah seorang peneliti efek yang akan timbul dari
kawat dan medan magnet yang saling berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan
istilah gaya Lorentz, yaitu gaya yang timbul akibat interaksi penghantar arus
dalam medan magnet. Gaya ini mempunyai arah tertentu. Penentuan arah gaya
dipengaruhi oleh arah arus dan medan magnet. Metode yang digunakan untuk
menentukan arah gaya tersebut dikenal dengan kaidah tangan kanan. Kaidah ini
menempatkan ketiga jari, yaitu ibu jari, telunjuk dan jari manis dengan posisi
saling tegak lurus.
Rumus : F = B x L x l
Keterangan :
F = Gaya lorentz, satuannya newton (N)
B = Kuat medan, satuannya tesla (T)
L = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)
l = panjang kawat penghantar, satuannya meter (m)
Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan
oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam
suatu medan magnet, B. Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang
diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet, B, seperti
yang terlihat dalam rumus berikut:
di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan listrik (dalam satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)

12
× adalah perkalian silang dari operasi vektor.
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan
magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah
tangan kanan):
di mana
F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton
I = arus listrik dalam ampere
B = medan magnet dalam satuan tesla
= perkalian silang vektor, dan
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.
Gaya lorentz diterapkan pada peralatan-peralatan berikut ini :
a). Motor listrik
b). Alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Magnet (atau magnit) adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan
magnet. Namun, magnet juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub
magnet yang tidak senama akan tarik menarik.
Magnet dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana.
Magnet juga memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan
sehari-hari.

3.2 SARAN
Dari penulisan dalam makalah ini kami meyadari terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap agar pembaca dapat
memberikan kritik dan saran agar laporan ini menjadi lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Alwi, Hasan. Dkk. 2003. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
 Abadi, Irawan.2009.IPA TERPADU Untuk SMP/MTs. Klaten:Intan
Pariwara
 Sapta Hari, Bayu. 2019. Mengenal fisika listrik dan magnet. jakarta:Duta
 Lita. 2014 “makalah tentang magnet”,
http://harjulita.blogspot.com/2014/11/makalah-tentang-magnet.html,
diakses pada 9 oktober 2020 pukul 18:00.
 Pelajaransdkelas5.2015. “Cara membuat Magnet”,
http://pelajaransdkelas5.blogspot.co.id/2015/01/materi-kelas-5-ipa-
semester-2-cara-membuat-magnet.html,di akses pada 9 oktober jam 18:30
 Tri Ningsih,Sulistiya, 2017. “Makalah magnet pgsd”,
http://sulistiyatriningsih.blogspot.com/2017/12/makalah-magnet-
pgsd.html, di akses pada 9 oktober pukul 19:00
 Abdullah,Spd,M.K.2008.Intisari fisika smp. Jakarta:Pustaka Sandro Jaya
 Ul Istiqomah, Nisa. Dkk. (2017).Pengaruh medan magnet terhadap
kemudahan intensitas cahaya melewati medium. Vol.3, No.2
 Softilmu. 2015 “Pengertian Sifat Teori Magnet”,
http://www.softilmu.com/2015/09/Pengertian-Sifat-Teori-Bentuk-Jenis-
Magnet-Adalah.html,di akses pada 9 oktober 2020 pukul 20:00
 Galih, Valentinus. Dkk. 2016. Pengantar listrik magnet dan
terapannya.Yogyakarta : CV Mulia Jaya

15

Anda mungkin juga menyukai