MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Model Dan Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu
Dr. H. Badrus, M.Pd.I
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas segala berkat serta
limpahan rahmatnya, sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan judul Strategi Pembelajaran Tidak Langsung. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Model Dan Strategi Pembelajaran.
Dalam kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan rasa terimakasih
sedalam dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa
arahan dan dorongan. Oleh karena itu kami menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan kepada yang terhormat:
1. Rektor Institut Agama Islam Tribakti.
2. Dekan fakultas tarbiyah Kediri beserta staf, atas segala kebijakan , perhatian
dan dorongan.
3. Bapak Badrus selaku dosen pengampu mata pelajaran Model Dan Strategi
Pembelajaran.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
sangat jauh dari kata sempurna, masih sangat banyak kesalahan dan kekurangan.
Oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Semoga penulisan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................... 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan metode pembelajaran merupakan salah satu faktor
penting yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Seperti telah
di kenalkan dalam banyak buku, banyak sekali metode-metode pengajaran, seperti
metode ceramah, diskusi, musyawarah, kerja kelompok, metode sosio drama atau
bermain peran (role playing), metode latihan siap (drill) metode resitasi (pemberian
tugas), metode sistem regu (team teaching), dll.
Dari sekian banyak metode yang di sebutkan di atas memungkinkan para
guru untuk memilih metode mana yang cocok di gunakan dalam melaksanakan
proses pembelajaran, bahkan guru dapat memakai satu, dua atau lebih metode
dalam sekali mengajar.
Dalam makalah ini kami akan mengangkat tema tentang sebuah metode
yang merupakan sebuah inovasi dalam metodologi pendidikan agama islam yaitu
metode nondirective yang akan di jelaskan di bawah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran tidak langsung (nondirective) ?
2. Apa karakteristik strategi pembelajaran tidak langsung ?
3. Bagaimana strategi pembelajaran tidak langsung ?
4. Bagaimana langkah-langkah model Non-Directive ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran tidak langsung.
2. Untuk mengetahui karakteristik strategi pembelajaran tidak langsung.
3. Agar dapat memahami dan mengaplikasikan strategi pembelajaran tidak
langsung.
4. Agar dapat mengetahui apa-apa saja dalam melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran tidak langsung.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang dan Efektif.
Jakarta: PT Bumi Aksara 2009. h. 18.
2
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2015. h. 79.
2
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Pendekatan pembelajaran tidak langsung lebih berpusat pada siswa,
melalui kegiatan berikut: 1) pengajuan pertanyaan yang tidak mengarah, dan
selanjutnya memungkinkan muncul ide para siswa; 2) menangkap jawaban siswa
yang dapat digunakan untuk menolong mereka dalam melihat permasalahan secara
teliti, 3) menarik kesimpulan dari diskusi kelas yang mencangkup pertanyaan yang
berkembang, pengaitan ide-ide yang muncul dari siswa, serta langkah-langkah
pemecahan masalah yang harus diambil; 4) menggunakan waktu tunggu untuk
memberi kesempatan berpikir pada siswa dan memberi penjelasan.
Dapat kita ketahui dari sini bahwa model pembelajara non directive itu
dilakukan dengan memposisikan guru sebagai konselor dan motivator yang
berusaha mengarahkan siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang di hadapi
oleh peserta didik, dan mengarahkan karier mereka dimasa mendatang.
3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2015. h. 81.
3
secara temporer dan memerlukan bantuan, untuk kemudian memberikan
bantuan secara tepat) anatara lain berupa penghasilan pertanyaan, pengajuan
pertanyaan, pemberian isyarat, dan pengajuan masalah yang berbeda, baik
sebagai pembanding maupun untuk keperluan pengembangan.
c. Model interaksi yang dikembangkan bersifat multi arah.
4
Syarifuddi Nurdin, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers 2016. h. 285.
4
4. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan penggunaaan bahan
cetak, non cetak, dan sumber-sumber manusia.
Dalam hal ini guru hanya memberi permasalahan yang merangsang proses
berfikir siswa, sehingga objek belajar itu berkembang sesuai dengan apa yang
diharapkan. Dengan demikian siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan yang
digalinya, aktif berfikir dan menyusun hakikat yang baik. Pembelajaran tidak
langsung (non-directive) memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa dalam
melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau
pembentukan hipotesis. Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih
dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal.
Jadi, dalam model pembelajaran tidak langsung ini berasumsi bahwa siswa
ingin bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, dan keberhasilanya
tergantung pada keinginan siswa, dan guru menyalurkan idenya secara terbuka dan
berkomunikasi secara jujur dengan siswa lainya.
5
Moch Munawir Amin, “Model Pembelajaran Non Directive Tesis - Penelusuran Google,”
diakses 18 September 2019,
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ACYBGNSmuQ6o7CDyB5nHgsHJtnyE2DQx
gA%3A1568817869849&ei=zUKCXeG_M-LUz7sP87S-
sA4&q=model+pembelajaran+non+directive+tesis.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran tidak langsung (nondirective) adalah model
pembelajaran tanpa menggurui. Model pembelajaran tidak langsung merupakan
hasil karya dari Carl Roger, ia meyakini bahwa hubungan manusia yang positif
dapat membantu individu berkembang. Oleh karena itu, pengajaran harus di-
dasarkan atas hubungan yang positif, bukan semata-mata didasarkan atas
penguasaan materi ajar belaka.
Karakteristik pembelajaran tidak langsung menurut suryadi dapat dilihat
dari 3 hal, yaitu: Bahan ajar, pola interaksi kelas, dan Modal intervensi yang
dilakukan guru.
Stragei pembelajaran tidak langsung antara lain adalah sbb:
a. Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan keterlibatan tinggi siswa dalam
melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inverensi berasarkan data.
b. Dalam pembelajaran tidak langsung, peranguru beralih dari penceramah
menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal.
c. Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik pada siswa
ketika mereka melakukan inkuiri.
d. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan penggunaaan bahan cetak,
non cetak, dan sumber-sumber manusia.
Menurut roestiyah (2008:156) Adapun langkah-langkah yang di tempuh
dalam pembelajaran dengan model non directive sebagai berikut:
a. Guru menentukan masalah dan memberikan pokok-pokok tugas.
b. Siswa: mengobservasi pada objek pelajaran, menganalisis fakta yang di hadapi,
menyimpulkan sendiri hasil pengamatanya, menjelaskan apa yang di temukan,
dan membandingkan dengan fakta yang lain.
6
DAFTAR PUSTAKA