Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF, KREATIF DAN BERMAKNA PADA


PELAKSANAAN KBM PKN DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL
SETEMPAT “STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR”
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Pkn SD
Dosen Pengampu : Nurul Julaifah, M. Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok IV

1. Fira Andriani (2021A1H066)


2. Atum Fahraini (2021A1H039)
3. Imammatul Islamiah (2021A1H075)
4. Hilmi Dermawan (2021A1H072)
5. Herlina Efa Cahya T. D (2021A1H070)
6. Hikmatul Hafidah (2021A1H071)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AJARAN 2023
STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR

Kelompok IV
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Mataram, andrianifira13@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel:
Abstrak: Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi
Diterima:…-…-… pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah
Disetujui:…-…-… fakta – fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik. Akan tetapi, peserta
didik dibimbing untuk menemukan sendiri melalui proses dialog dengan memanfaatkan pengalaman
Kata Kunci: peserta didik. Adapun karakteristik SPPKB adalah Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan
kepada proses kekuatan mental siswa secara maksimal, SPPKB dilaksanakan  dalam situasi dialogis
Strategi pembelajaran dan proses tanya jawab secara terus- menerus, SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu
peningkatan kemampuan sisi proses dan hasil belajar. SPPKB juga adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
berpikir (SPPKB), kemampan berpikir siswa. Yang dimana menempatkan pembelajaran ini ke dalam model
pembelajaran pertumbuhan kognitif, meningkatkan kemampuan berpikir.SPPKB menekankan
kepada keterlibatan dan keaktifan siswa secara penuh dalam pembelajaran. SPPKB memiliki tujuh
tahap: 1) tahap orientasi, 2) tahap pelacakan, 3) tahap konfrontasi, 4) tahap inkuiri, 5) tahap
akomodasi, 6) tahap treatment dan, (7) tahap transfer.

Abstract: The Learning Strategy to Improve Thinking Ability (SPPKB) is a learning strategy that relies
Keywords: on developing students' thinking skills through studying facts or children's experiences as material for
Learning strategies to i solving the problems posed. In SPPKB, subject matter is not simply presented to students. However, s
mprove thinking skills tudents are guided to find out for themselves through a dialogue process by utilizing the experiences
(SPPKB) of students. The characteristics of SPPKB are that the learning process through SPPKB emphasizes th
e process of students' mental strength to the maximum, SPPKB is carried out in dialogic situations an
d a continuous question and answer process, SPPKB relies on two main issues, namely the process sid
e and learning outcomes. SPPKB is also a learning strategy that emphasizes students' thinking skills.
Which puts this learning into a cognitive growth learning model, improves thinking skills. SPPKB emp
hasizes the full involvement and activeness of students in learning. SPPKB has seven stages: 1) orient
ation stage, 2) tracking stage, 3) confrontation stage, 4) inquiry stage, 5) accommodation stage, 6) tr
eatment stage and, (7) transfer stage.

————————————————————
A. PENDAHULUAN didik sebagai subjek bukan sebagai objek (Amri dan
Kemajuan suatu bangsa sangat identik oleh Ratnawuri 2016; Anisa, Waluyo, dan Hariani 2013;
kualitas sumber daya manusia dimana kualitas Puspaningtyas 2019).
sumber daya manusia tersebut bergantung pada Dengan SPPKB ini akan membentuk karakter
kualitas peranan pendidikan, pendidikan peserta didik sehingga peserta didik mampu
memegang peranan yang sangat penting dalam berpikir kritis dan pada diri peserta didik juga
pengembangan semua potensi kecakapan, serta harus dikembangkan dalam pembelajaran yaitu:
karakteristik sumber daya manusia ke arah positif fokus, alasan, kesimpulan, situasi, kejelasan dan
baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. pemeriksaan secara menyeluruh (Widodo 2016).
Transformasi di dunia pendidikan akan banyak Peningkatan kemampuan berpikir penting harus
berkembang untuk menghadapi era tersebut dimiliki peserta didik terutama dalam proses
diperlukan peningkatan keterampilan berpikir kritis pembelajaran (Sulistiyawati dan Andriani 2017).
pada pembelajaran (Hasanah dkk.,2019). Selain itu Supaya peserta didik mampu membuat atau
dengan adanya peningkatan kemampuan berpikir merumuskan, mengidentifikasi, menafsirkan dan
akan membentuk keterampilan berpikir kritis pada merencanakan pemecahan masalah. Peserta didik
siswa dan juga memudahkan menyelesaikan yang mampu mengidentifikasi masalah,
masalah, dan kemampuan berpikir kritis memakai mengevaluasi dan mengkonstruksi argumen serta
inti dalam berasumsi, menganalisis serta mampu memecahkan masalah tersebut dengan
keterampilan intelektual (Euis Istianah 2013; tepat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian yang
Suarsana 2013; Asna 2014). Berpikir kritis dapat sepadan dengan kemampuan berpikir kritis belum
diterapkan pada peserta didik dan penafsiran pernah diteliti dengan SPPKB (Mahmuzah 2015;
strategi dan rencana yang digunakan menuntaskan Mudhofir dan Rusydiyah 2016).
persoalan dan pembelajaran (Berutu dkk. 2019). B. KAJIAN PUSTAKA
Disandarkan dengan hal tersebut untuk membantu 1. Pengertian Strategi Pembelajaran
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan Peningkatan Kemampuan Berpikir
berpikir dibutuhkan Strategi pembelajaran yang (SPPKB)
memuat rencana tindakan termasuk metode dan Strategi Pembelajaran Peningkatan
pemanfaatan sebagai sumber daya dalam Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan
pembelajaran (Endang 2015). Untuk mengatasi strategi pembelajaran yang bertumpu kepada
permasalahan peserta didik yang mempunyai pengembangan kemampuan berpikir siswa
kemampuan berpikir dibutuhkan pendekatan melalui telaah fakta – fakta atau pengalaman
pembelajaran yang membuat peserta didik lebih anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah
aktif dan dapat meningkatkan penalaran yang diajukan. Dalam SPPKB, materi pelajaran
(Agustiana, Supriadi, dan Komarudin 2019; Kusairi tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik.
2012). Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk
SPPKB mendukung peserta didik menerima menemukan sendiri melalui proses dialog
masalah yang ada pada ranah kehidupannya supaya dengan memanfaatkan pengalaman peserta
peserta didik tersebut dapat mencari dan didik.
menemukan materi pelajaran sendiri, sekaligus Menurut Zubaidah (2007:35) dengan
memiliki perbedaan yang mendasar. Pola memberdayakan kemampuan berpikir melalui
pembelajaran SPPKB berbagi pengalaman pendidik pertanyaan, di samping siswa aktif menjawab
kepada peserta didik sebagai titik tolak berpikir, pertanyaan ternyata hal tersebut memicu
bukan teka-teki yang harus dicari jawabannya timbulnya pertanyaan – pertanyaan baru.
seperti dalam pola pembelajaran (Wina sanjaya Pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam
2006). Kesanggupan atau kecakapan para pengajar pikiran siswa tersebut menunjukkan bahwa
saat menciptakan suasana komunikasi yang semakin berkembangnya penalaran siswa.
edukatif antara pengajar dan peserta didik yang Sedangkan menurut Wahyana (1986:62)
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor salah satu bentuk komunikasi adalah bentuk
(Gunawan 2015). Akan berlangsung dalam upaya verbal, memberi informasi, bertanya dan
mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan mendengar. Dengan suatu pertanyaan guru,
sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjutnya siswa dapat belajar berpikir dengan cara
agar tercapainya tujuan pengajaran. Strategi berpikir, memperoleh kesempatan untuk belajar
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir kreatif supaya menjadi kreatif, dan menjadi
(SPPKB) mengikutsertaan peserta didik dalam sensitif karena kemampuannya.
keseluruhan proses pembelajaran (Triani Ratna Terdapat beberapa hal yang terkandung
Wuri) juga memberikan peran pendidik dalam pengertian di atas :
mengkondisikan suasana kelas yang terbuka yang a. SPPKB adalah model pembelajaran yang
harus saling menghargai, menempatkan peserta bertumpu pada pengembangan kemampuan
berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai pembelajaran yang membiarkan siswa untuk
oleh SPPKB adalah bukan sekedar siswa pasip atau sekedar mendengar dan mencatat
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, apa yang disampaikan oleh guru, tetapi
akan tetapi bagaimana siswa dapat menginginkan agar siswa  aktif dalam
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide- aktivitas  proses berpikir. Setiap kegiatan
ide melalui kemampuan berbahasa secara belajar yang berlangsung disebabkan
verbal. dorongan mental yang diatur oleh otak.
b. Telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman Karena Pembelajaran disini adalah peristiwa
sosial merupakan dasar pengembangan mental bukan peristiwa behavioral yang lebih
kemampuan berpikir, artinya pengembangan menekankan aktivitas fisik.
gagasan dan ide-ide didasarkan kepada Berkaitan dengan karakteristik tersebut,
pengalaman sosial anak dalam kehidupan maka dalam proses implementasi SPPKB
sehari-hari atau berdasarkan kemampuan perlu diperhatikan hal-hal :
anak untuk mendeskripsikan hasil a) Jika belajar tergantung pada bagaimana
pengamatan mereka terhadap berbagai fakta informasi diproses secara mental, maka
dan data yang mereka peroleh dalam proses kognitif siswa harus menjadi
kehidupan sehari-hari. kepedulian pertama para guru.
c. Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan b) Guru harus mempertimbangkan tingkat
anak untuk memecahkan masalah-masalah perkembangan kognitif siswa ketika
sosial sesuai dengan taraf perkembangan merencanakan topik yang harus dipelajari
anak. serta metode apa yang digunakan.
Strategi pembelajaran kemampuan berpikir c) Siswa harus mengorganisasi yang mereka
merupakan model pembelajaran yang bertumpu pelajari. Dalam hal ini guru harus
pada proses perbaikan dan peningkatan membantu agar siswa belajar untuk
kemampuan berpikir siswa. Strategi tersebut  melihat hubungan antarbagian yang
bukan hanya sekedar model pembelajaran yang dipelajari.
diarahkan agar peserta didik dapat mengingat d) Guru harus dapat membantu siswa belajar
dan memahami berbagai data,fakta atau konsep, dengan memperlihatkan bagaimana
akan tetapi bagaimana data, fakta dan konsep gagasan baru berhubungan dengan
tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk pengetahuan yang telah mereka miliki.
melatih kemampuan berpikir siswa dalam e) Siswa harus secara aktif merespons apa
menghadapi dan memecahkan masalah. Jadi yang mereka pelajari.
dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran b. SPPKB dilaksanakan  dalam situasi dialogis
Peningkatan Kemampuan Berpikir adalah dan proses tanya jawab secara terus-
strategi pembelajaran yang menekankan kepada menerus. Proses pembelajaran melalui dialog
kemampuan berpikir siswa dengan pemberian dan tanya jawab itu diarahkan untuk
pertanyaan – pertanyaan yang memacu anak mengembangkan daya pikir siswa akan
untuk berpikir sehingga dapat menemukan masalah yang diajukan, sehingga siswa
konsep sendiri. menjadi memiliki pandangan tersendiri atas
2. Karakterisrik Strategi Pembelajaran solusi atau cara pemecahan masalah yang
Peningkatan Kemampuan Berpikir telah diberikan, yang pada gilirannya
(SPPKB) kemampuan berpikir itu dapat membantu
SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa untuk memperoleh pengetahuan yang
siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai mereka konstruks sendiri.
dengan hakikat SPPKB yang tidak c. SPPKB menyandarkan akan dua masalah
mengharapkan siswa sebagai obyek belajar yang pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar.
hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, Proses belajar diarahkan untuk
kemudian mencatat yang berhubungan dengan meningkatkan kemampuan berpikir,
penguasaan materi pelajaran dan mencatat sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk
untuk dihafalkan. mengkonstruksi pengetahuan atau
Sebagai strategi pembelajaran yang penguasaan materi pembelajaran baru.
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan 3. TAHAP PELAKSANAAN SPPKB
berpikir, SPPKB pada dasarnya memiliki tiga Adapun tahap pelaksanaan SPPKB ini memiliki
karakteristik utama, yaitu sebagai berikut: 3 garis besar tahapan yaitu kegiatan awal,
a. Proses pembelajaran melalui SPPKB kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih
menekankan kepada proses kekuatan mental jelasnya akan di jabarkan sabagai berikut:
siswa secara maksimal. SPPKB bukan model a. Kegiatan awal
a) Tahap Orientasi gagasan dalam upaya penecahan
Pada tahap ini guru mengondisikan siswa persoalan.
pada posisi siap untuk melakukan c. Kegiatan Akhir
pembelajaran  Tahap orientasi dilakukan a) Tahap Akomodasi
dengan, pertama penjelasan tujuan yang Tahap akomodasi adalah tahapan
harus dicapai, baik tujuan yang pembentukan pengetahuan baru melalui
berhubungan dengan penguasaan materi proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa
pelajaran, maupun tujuan yang dituntut untuk dapat menemukan kata-
berhubungan dengan proses kata kunci sesuai dengan topik atau tema
pembelajaran atau kemampuan berpikir pembelajaran. Pada tahap ini melalui
yang harus dimiliki oleh siswa. Kedua, dialog guru membimbing agar siswa dapat
penjelasan proses pembelajaran yang menyimpulkan apa yang mereka temukan
harus dilakukan siswa dalam setiap dan mereka pahami sekitar topik yang
tahapan proses pembelajaran. dipermasalahkan.
b) Tahap Pelacakan b) Tahap Treatment
Tahap pelacakan adalah tahapan Tahapan dimana guru mengadakan
penjajakan untuk memahami pengalaman perbaikan pada siswa yang belum bisa
dan kemampuan dasar siswa sesuai menyimpulkan hasil kegiatan inkuiri.
dengan tema atau pokok persoalan yang c) Tahap Transfer
akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah Tahap transfer adalah tahapan penyajian
guru mengembangkan dialog dan tanya masalah baru yang sepadan dengan
jawab untuk mengungkap pengalaman masalah yang disajikan. Tahap transfer
apa saja yang telah dimiliki siswa yang dimaksudkan agar agar siswa mampu
dianggap relevan dengan tema yang akan menstransfer kemampuan berpikir setiap
dikaji. Dengan berbekal pemahaman siswa, untuk memecahkan masalah-
itulah selanjutnya guru menentukan masalah baru. Pada tahap ini guru
bagaimana ia harus mengembangkan memberikan tugas-tugas yang sesuai
dialog dan tanya jawab pada tahapan- dengan topic pembahasan.
tahapan selanjutnya. 4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
b. Kegiatan Inti SPPKB
a) Tahap Konfrontasi Setiap strategi pasti memiliki kelebihan dan
Tahap konfrontasi adalah tahapan kekurangan, begitu juga dengan SPPKB. Karena
penyajian persoalan yang harus sebuah strategi tidak dapat dilaksanakan dalam
dipecahkan sesuai dengan tingkat kegiatan pembelajaran. Adapun kelebihan dan
kemampuan dan pengalaman siswa. kekurangan dalam SPPKB adalah sebagai
Untuk merangsang peningkatan berikut:
kemampuan siswa pada tahapan ini, guru a. Kelebihan SPPKB
dapat memberikan persoalan-persoalan a) Melatih daya pikir siswa dalam
yang dilematis yang memerlukan jawaban penyelesaiaan masalah yang ditemukan
atau jalan keluar. Persoalan yang dalam kehidupannya.
diberikan sesuai dengan tema atau topic b) Siswa lebih siap menghadapi setiap
itu tentu saja persoalan yang sesuai persoalan yang disajikan oleh guru.
dengan kemampuan dasar atau c) Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam
pengalaman siswa.Pada tahap ini guru proses pembelajaran.
harus dapat mengembangkan dialog agar d) Memberikan kebebasan untuk
siswa benar-benar memahami persoalan mengeksplor kemampuan siswa dengan
yang harus dipecahkan. berbagai media yang ada.
b) Tahap Inkuiri b. Kekurangan SPPKB
Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting a) SPPKB yang membutuhkan waktu yang
dalam Strategi pembelajaran peningkatan relatif banyak, sehingga jika waktu
kemampuan berpikir. Pada tahap inilah pelajaran singkat maka tidak akan
siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. berjalan dengan lancar.
Melalui tahapan inkuiri siswa diajak b) Siswa yang memiliki kemampuan berpikir
untuk memecahkan persoalan yang rendah akan kesulitan untuk mengikuti
dihadapi. Oleh sebab itu guru harus pelajaran, karena siswa selalu akan
memberikan ruang dan kesempatan diarahkan untuk memecahkan masalah-
kepada siswa untuk mengembangkan masalah yang diajukan.
c) Guru atau siswa yang tidak memiliki tinggi seperti, penalaran, berpikir secara
kesiapan akan SPPKB, akan membuat intelektual, pembuat keputusan, bahasa,
proses pembelajaran tidak dapat perilaku yang baik, kendali motorik sadar
dilaksanakan sebagai mana seharusnya, dan penciptaan gagasan.
sehingga tujuan  yang ingin dicapai tidak Neokorteks merupakan bagian dari otak
dapat terpenuhi. mansuia yang memiliki manfaat luar biasa
d) SPPKB hanya dapat diterapkan dengan dalam kehiduan manusia.  Neokorteks yang
baik pada sekolah yang sesuai dengan banyak menyimpan berbagai macam
karakteristik SPPKB itu sendiri. kecerdasan tidak sepenuhnya digunakan
5. DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN manusia. Dan di dalam neokorteks tempat
SPPKB informasi yang diterima oleh panca indra
Berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan manusia, misalnya ketika mata melihat
dalam memilih strategi pembelajaran yang akan sebuah sesuatu hal yang
dilakukan diantaranya pertimbangan yang aneh neokorteks akan bekerja untuk
berhubungan dengan : menganalisisnya.
a. Tujuan yang ingin dicapai b. Meningkatkan Kecerdasan Mutiple
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan intelegensi
berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Mutiple intelegensi (MI) Dalam Frames of
diantaranya apakah tujuan pembelajaran Mind Mendifinisikan enam jenis intelegensi
yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek atau kerangka pikiran yang masing-masing
kognitif, afektif atau psikomotor? bagaimana berbeda,dapat di telusuri hingga bagian
kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin terpisah dari otak manusia.Sebelumnya di
dicapai, apakah tingkatnya tinggi atau kenal dengan bakat,kecakapan,kapasitas,
rendah? Apakah untuk mencapai tujuan itu kemampuan, atau kekuatan manusia,tetapi
memerlukan keterampilan akademis? Jika tidak di sebut intelegensi (kecerdasan).
pelajaran yang hanya mementingkan 7. TAHAPAN MEMECAHKAN MASALAH
pembentukan fisik seperti pelajaran olah DENGAN MENGGUNAKAN SPPKB
raga, maka tidak sesuai dengan tujuan dari Penyelesaian melalui SPPKB akan terlihat pada
SPPKB. tahapannyaseperti yamg diterangkan
b. Bahan atau materi pembelajaran sebelumnya, antara lain:
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan a. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap
berkaitan dengan bahan atau materi Orientasi
pembelajaran diantaranya apakah materi Di mulai dari mengidentifikasi
pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum karekteristik peserta didik dalam kelas yang
atau teori tertentu?, apakah untuk beraneka ragam membuat pendidik
mempelajari materi pembelajaran itu mengunakan analisis, urutan (fungsi otak
memerlukan prasyarat tertentu atau tidak? kiri) untuk mendekati peserta didik. Hal ini
apakah tersedia buku-buku sumber untuk bertujuan agar solusi mendekati yang
mempelajari materi itu? didapatkan dengan menggunakan logika
c. Siswa (fungsi otak kiri) akan membuat pendidik
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan mengerti dengan apa yang diinginkan oleh
berkaitan dengan siswa diantaranya apakah peserta didik. Ketika peserta didik sudah
strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat didekati, pendidik akan mereview kembali
kematangan siswa?, apakah strategi dengan data-data yang sudah dimilikinya.
pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat Jika terkendala dengan solusi yang
dan kondisi siswa? Apakah strategi digunakan, maka pendidik akan mencari
pembelajaran itu sesuai dengan gaya bahasa solusi yang lain.
belajar siswa? Menganalisis karakteristik peserta didik
6. UPAYA PEMECAHAN MASALAH  SPPKB bertujuan agar peserta didik merasa dekat,
Pemecahan masalah bisa dilakukan dengan sehingga peserta didik akan merasa materi
meningkatkan neokorteks peserta didik. yang diberikan untuk dirinya sendiri dan
a. Meningkatkan daya neokorteks berguna untuk kehidupannya. Semua ini
Neokorteks adalah bagian dari otak manusia akan meningkatkan emosi positif peserta
yang dikenal dengan otak berpikir. didik. Emosi positif memiliki dampak yang
Neokorteks terbagi atas dua bagian yaitu otak bagus dalam pembelajaran, karena hati yang
kiri dan kanan. Neokortek adalah bagian otak senang dan otak yang tenang membuat
yang menyimpan kecerdasan yang lebih
pelajaran yang sulit akan menjadi lebih belahan neokorteks, contoh saja: dalam
mudah. menggunakan bahasa sendiri untuk mencatat
b. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap di buku catatan, memberikan aneka warna,
Pelacakan bentuk, kreatifitas (fungsi otak kanan) untuk
Mencoba mengingat masa lalu adalah memudahkan mengingat catatan yang
salah satu cara meningkatkan kinerja otak dibuat.
manusia, karena otak manusia selalu berpikir Pada tahap ini fungsi otak kiri juga akan
dan terlatih berpikir untuk mengingat dilatih dengan menggunakan urutan pristiwa
pristiwa yang pernah terjadi. Pelacakan yang dialami, menyimpulkan apa yang
pristiwa yang berhubungan dengan materi menjadi, mengananlisis setiap yang
pembelajaran yang dilakukan pendidik ditemukan dengan diskusi kelas, dan logika
adalah hal yang menggabungkan logika, dan peserta didik akan menyimpulkannya.
analaisis. f. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap
Ketika peserta didik diminta mengingat Transfer
kembali apa yang pernah terjadi. Ketika itu Pada tahap ini, pendidik akan
peserta didik menggunakan beberapa fungsi memberikan tugas tentang permasalahan
otak.Jadi yang harus dilakukan pendidik yang ada kaitannya dengan materi yang
pada tahap pelacakan ini adalah membuat sudah dipelajari. Otak kanan dan kiri peserta
otak peserta didik mengingat kembali didik akan berpikir untuk meyelesaikan tugas
peristiwa yang dilaluinya yang berhubungan yang diberikan pendidik. Analisis, logika
dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. berpikir sangat diperlukan dan kreatifitas
Kemudian dilakukan dialog, di mana dialog peserta didik akan nampak dengan masalah
tersebut bisa membuat perasaan peserta yang baru ditemukannya.
didik menjadi senang atau sedih sehingga apa Keenam tahap di atas pada dasarnya
yang akan terjadi nantinya lama disimpan di untuk melatih kinerja neokorteks peserta
dalam otak. Kedua pelakuan tersebut adalah didik, karena jika neokorteks peserta didik
suatu cara untuk meningkatkan kemampuan terlatih itu sama saja dengan meningkatkan
berpikir di belahan otak kanan peserta didik. kemampuan berpikir. Meningkatkan
c. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap kemampuan berpikir itu sama dengan
Konfrontasi meningkatkan kinerja neokorteks.
Pada tahap ini, pendidik memikirkan C. SIMPULAN DAN SARAN
permasalahan yang berbeda dengan materi 1. SIMPULAN
pelajaran yang sama. Palaksanaanya bisa Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
dilakukan dengan bermain. Kegiatan yang Berpikir (SPPKB) merupakan strategi
dilakukan dengan bermain adalah salah satu pembelajaran yang bertumpu kepada
meningkatkan kinerja otak kanan, karena pengembangan kemampuan berpikir siswa
bermain merupakan hal yang paling melalui telaah fakta – fakta atau pengalaman
menyenangkan (berhubungan dengan anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah
perasaan). yang diajukan. SPPKB menekankan kepada
Ketika peserta didik melakukan kegiatan keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar.
yang diminta guru, rasa penasaran akan Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak
muncul. Rasa penasaran ini salah satu mengharapkan siswa sebagai obyek belajar yang
meningkatkan kinerja otak kiri dan kanan. hanya duduk mendengarkan penjelasan guru,
d. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap kemudian mencatat yang berhubungan dengan
Inkuiri penguasaan materi pelajaran dan mencatat
Tahap ini peserta didik akan diarahkan untuk dihafalkan. SPPKB merupakan strategi
untuk berpikir logis dan dapat menganalisis pembelajaran yang mana tujuan akhir dari
setiap permasalahan yang diberikan oleh pembelajarannya adalah siswa terlatih
pendidik, sehingga peserta didik dapat mengungkapkan ide-ide untuk memecahkan
belajar berpikir kritis. Jika peserta didik permasalahan yang berhubungan dengan materi
sudah dapat berpikir kritis akan yang diajarkan. Tidak hanya memecahkan
memudahkan dalam mencari solusi. Sama permasalahan, siswa juga terlatih dalam berpikir
dengan tahap konfrontasi, pada tahap ini kritis dan kreatif.
fungsi otak kiri akan berkerja. 2. SARAN
d. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap Dalam pemilihan strategi ini guru seharunya
Akomodasi memperhatikan keadaan siswa baik dalam
Tahap ini adalah tahap yang bentuk kecerdasannya maupun lingkungan
menggabungkan fungsi masing-masing sekitar. Guru sebaiknya menguasai strategi ini
sebelum menerapkannya, karena stragi yang
baik tidak akan berjalan dengan baik jika tidak
dibekali dengan kemampuan yang cukup.

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Z., “Meningkatkan Hasil Belajar Dengan


Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemapuan
Berpikir,” THEOREMS (The Original Research Of
Mathematics), Vol. 2, No. 2, h. 43-45, Januari 2018.

Rodiyana, Roni., Pengaruh Penerapan Strategi


Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis dan Kreatifsiswa SD,” Cakrawala Pendas, Vol
1, No. 1, h. 37, Januari 2015.

Handoko, Akbar. Supriadi Nanang, dan Septia


Ningrum., “Pengaruh Strategi Pembelajaran
Terhadap Kemampuan Berpikir (SPPKB) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik,” Biosfer,
Vol 10, No. 2, h. 190-191, Desember 2019.

Tohri Ahmad., “Metode SPPKB (Strategi


Pembelajaran Peningkatan Kemampun Berpikir)
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Sosiologi Siwa,”
Educatio, Vol 6, No. 1, h. 109-110, Juni 2011.

Anda mungkin juga menyukai