Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN SERTA PEMANFAATANNYA

Disusun Oleh:

Putu Zasya Eka Satya Nugraha (1915051024)


I Made Andhika Pramana Putra (1915051009)
Marcel Prastiko Arthana (1915051013)

Rombel 22
Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Ganesha


2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada TUHAN YANG MAHA


ESA atas waktu dan kesempatan yang diberikan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Dalam karya tulis
ini, berisi tentang “Teknologi Kecerdasan Buatan dan Pemanfaatannya.”
Dengan tujuan agar dapat memahami betul tentang definisi kecerdasan
buatan, perbandingannya dengan kecerdasan buatan, dampak dari adanya
teknologi kecerdasan buatan, serta penerapannya pada bidang-bidang kehidupan.
Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Ibu Ade Asih Suasri Tantri, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam penyusunan makalah ini..
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan.
3. Rekan-rekan yang telah membantu memeroleh data.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini bisa dikatakan
masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami menunggu kritik dan saran
yang membangun agar kedepannya penulis bisa menjadi lebih baik.

Singaraja, 26 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................2
1.3 TUJUAN......................................................................................................2
1.4 MANFAAT..................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN.......................3
2.2 SEJARAH TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN...............................3
2.3 TUJUAN DICIPTAKANNYA TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN
......................................................................................................................4
2.4 PERBEDAAN ANTARA KECERDASAN BUATAN DENGAN
KECERDASAN ALAMI.............................................................................4
2.5 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF YANG DITIMBULKAN
TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN.................................................6
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN............................................................................................8
3.2. SARAN........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Industri 4.0 merupakan era yang ditandai dengan pengerjaan tugas
yang serba otomatis. Bahkan mesin-mesing kini telah terintegrasi dengan
dengan jaringan internet atau biasa disebut Internet of Things (IoT). Hampir
semua hal dapat diakses dan dilakukan dengan perangkat digital. Banyak
inovasi-inovasi baru yang muncul dan dikembangkan pada era ini. Salah
satu inovasi yang yang paling fenomenal adalah teknologi kecerdasan
buatan. Teknologi kecerdasan buatan atau dikenal dengan istilah Artificial
Intelligence (AI). Teknologi yang disisipi kecerdasan buatan akan mampu
menentukan keputusan sendiri tanpa menunggu intruksi oleh manusia.
Sehingga mampu mengerjakan tugas yang dilakukan oleh manusia, bahkan
bisa lebih baik. Program kecerdasan buatan ini memiliki banyak
pengkondisian yang nantinya akan dianalisis dengan pangkalan data situasi
yang ada. Sehingga mampu menentukan keputusan sendiri.
Teknologi kecerdasan buatan sangatlah membantu kehidupan
manusia di segala bidang. Dilansir dari redaksi CBNC Indonesia unggahan
tanggal 12 Mei 2018 menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan yang
disisipkan pada robot pendeta telah membantu ritual keagamaan umat
Buddha. Robot tersebut mampu berinteraksi dengan manusia dan juga
memutar lagu-lagu rohani sesuai dengan tahapan prosesi secara otomatis.
Selain itu, teknologi kecerdasan buatan juga terdapat pada program aplikasi.
Contohnya adalah aplikasi FaceApp yang mampu mengidentifikasi titik-titik
wajah pengguna lalu melalui pengkondisian. Sehingga teknologi kecerdasan
buatan akan menghasilkan foto pengguna yang tampak tua. Balasan
otomotis oleh Customer Service juga menggunakan teknologi kecerdasan
buatan. Data pertanyaan pelanggan akan ditampung pada pangkalan data
yang nantinya dijadikan indikator jawaban dari sistem. Sehingga apa yang
kita tanyakan akan sesuai dengan jawaban yang dihasilkan oleh sistem.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa pengertian teknologi kecerdasan buatan?
1.2.2 Bagaimana sejarah teknologi kecerdasan buatan?
1.2.3 Apa tujuan diciptakannya teknologi kecerdasan buatan?
1.2.4 Apa perbedaan antara kecerdasan buatan dengan kecerdasan alami?
1.2.5 Apa dampak positif dan negatif yang ditimbulkan teknologi
kecerdasan buatan?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mendeskripsikan pengertian teknologi kecerdasan buatan.
1.3.2 Mendeskripsikan sejarah teknologi kecerdasan buatan.
1.3.3 Mendeskripsikan tujuan diciptakannya teknologi kecerdasan buatan
1.3.4 Mendeskripsikan perbedaan antara kecerdasan alami dengan
kecerdasan alami
1.3.5 Mendeskripsikan dampak positif dan negatif yang ditimbulkan
teknologi kecerdasan buatan.
1.4 MANFAAT
Menambah wawasan tentang teknologi kecerdasan buatan yang
sesungguhnya sudah sering dijumpai ketika berselancar di dunia digital.
Makalah ini juga dapat digunakan sebagai rujukan literatur terkait dengan
pengenalan teknologi kecerdasan buatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN


Teknologi kecerdasan buatan merupakan teknologi yang memiliki
kemampuan untuk menentukan kepusan secara indenden tanpa intruksi
manusia. Sehingga mampu mengerjakan tugas yang dikerjakan manusia,
bahkan mampu lebih baik dari hasil kerja manusia. Program kecerdasan
buatan ditulis menggunakan bahasa pemrograman C, Pascal, Python, dan
bahwa pemrograman lainnya.
“Untuk mengetahui dan memodelkan proses–proses berpikir
manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
Cerdas, berarti memiliki pengetahuan ditambah pengalaman, penalaran
(bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan), moral yang
baik” McCarthy (dalam Dahria, 1956). Agar suatu perangkat atau aplikasi
mampu memiliki akal menentukan keputusan secara independen, haruslah
ada pengetahuan. Sama halnya dengan manusia yang memiliki untuk
bernalar. Untuk menarik kesimpulan, dibutuhkan suatu pengetahuan dan
pengalaman. Sehingga tugas yang dikerjakan dapat terselesaikan dengan
baik.
Teknologi kecerdasan buatan tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base): bersifat fakta-fakta, teori,
pemikiran, dan hubungan antar satu dengan yang lainnya.
2. Motor inferensi (Inference Engine): kemampuan menarik kesimpulan
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.1

2.2 SEJARAH TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN


Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan termasuk bidang
ilmu yang relatif muda. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti
mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan
pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan Turing,
seorang matematikawan dari Inggris pertama kali mengusulkan adanya
1
Dahria, “Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence)”, Jurnal SAINTIKOM, Vol 5 No 2, hlm
185-186.

3
pengujian untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil
pengujian tersebut kemudian dikenal dengan Turing Test, di mana mesin
tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan
yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang
diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang
percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka
dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) itu sendiri
dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts Institute of
Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 pada Dartmouth
Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut
juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu mengetahui
dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar
dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.

2.3 TUJUAN DICIPTAKANNYA TEKNOLOGI KECERDASAN


BUATAN
Tujuan pembuatan mesin yang canggih ini adalah untuk mengurangi
waktu kerja sehingga kegiatan dapat lebih efisien. Dengan menggunakan
kecerdasan buatan, manusia menjadi lebih murah dalam mengambil
keputusan dan melakukan kegiatannya dibandingkan pada masa lalu.
Bukan hanya lebih mudah penggunaan kecerdasan buatan dalam
komputer juga membuat waktu pengerjaan sebuah kegiatan menjadi lebih
cepat. Contohnya. Dahulu untuk melakukan perambaan di  mesin pencari
kita perlu mengetikkan satu persatu huruf di kolom pencarian bukan.
Saat ini mesin pencarian seperti Google sudah memiliki
implementasi kecerdasan buatan sehingga hanya dengan berbicara dengan
memerintah melalui suara ponsel anda sudah bisa menjalankan perintah
anda.

4
2.4 PERBEDAAN ANTARA KECERDASAN BUATAN DENGAN
KECERDASAN ALAMI
Kemampuan untuk membuat mesin yang cerdas telah dilakukan
sejak jaman dahulu, kini dengan kecanggihan komputer dan dalam kurun
waktu 50 tahun, penelitian telah memasuki teknik-teknik pemrograman
kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), sehingga impian tentang mesin
yang pintar sekarang telah menjadi kenyataan. Para peneliti membuat
suatu sistem yang dapat meniru manusia, berbicara, mengalahkan pemain
terbaik, dan hal lain yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya.
Kecerdasan buatan juga merupakan kombinasi ilmu komputer, fisiologi
dan filosofi.
Kecerdasan buatan memiliki kelebihan-kelebihan, yaitu memiliki
logika dan dapat menyelesaikan masalah, dapat berpikir, dan berlogika
seperti pikiran manusia ada juga yang tidak seperti manusia. Diantara
kelebihan-kelebihan tersebut juga terdapat berbagai kelemahan, yaitu
memiliki logika dan dapat menyelesaikan masalah hanya pada daerah
tertentu saja.
Adapun perbedaan antara kecerdasan buatan dengan kecerdasan
alami adalah kecerdasan buatan lebih bersifat permanen, sedangkan
kecerdasan alami dapat berubah (hal ini karena sifat manusia yang pelupa).
Kecerdasan buatan lebih mudah disalin dan dipindah daripada kecerdasan
alami. Menyediakan layanan komputer lebih mudah dan murah daripada
mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam
waktu yang sangat lama. Kecerdasan buatan bersifat konsisten karena
merupakan bagian dari teknologi computer, sedangkan kecerdasan alami
dapat berubah-ubah.
Keputusan yang dibuat dalam kecerdasan buatan dapat
didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak tiap aktivitas dari
sistem tersebut, sedangkan kecerdasan alami sulit direproduksi.
Kecerdasan buatan lebih cepat dan lebih baik daripada kecerdasan alami.
Kecerdasan buatan harus bekerja dengan masukan-masukan simbolik dan
sangat terbatas, sedangkan kecerdasan alami memungkinkan orang untuk

5
menggunakan pengalaman secara langsung dan pemikiran manusia dapat
digunakan secara luas. Jadi, secanggih-canggihnya suatu kecerdasan
buatan tidak akan dapat menggantikan kecerdasan alami. Karena
kecerdasan buatan berasal dari kecerdasan alami.

2.5 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF YANG DITIMBULKAN


TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN
Dengan semakin berkembangnya teknologi pada saat sekarang ini,
penerapan kecerdasan buatan sudah banyak diimpelementasikan mulai dari
perangkat komputer dan perangkat elektronika canggih untuk membuat
sistem yang lebih handal. Di masa depan, sudah bisa diperkirakan bahwa
kecerdasan buatan atau AI ini sudah sangat jauh lebih cerdas karena sudah
dikonfigurasi dengan berbagai metode kecerdasan buatan.

Bidang ini sudah berkembang dengan sangat pesat pada 20 tahun


terakhir seiring teknologi gawai yang terus berkembang. Dalam jangka
waktu panjang, AI diprediksi mampu menjadi AI General, yaitu mesin yang
mampu mendekati kemampuan manusia dalam beraktivitas seperti berpikir,
berkomunikasi dengan bahasa manusia dan bahasa mesin, berencana,
beralasan, dan lain sebagainya. 2Teknologi AI merupakan sesuatu yang tidak
bisa dihindari di masa depan. Sehingga kita akan selalu berhubungan
dengan AI dan bahkan tidak bisa lepas dari AI. Salah satu yang menjadi
keterbatasan utama bagi manusia yaitu tubuh dan otak.

Manfaat adanya kecerdasan buatan ini yaitu untuk mengembangkan


metode dan sistem untuk menyelesaikan suatu masalah, yang mana masalah
itu bisa dituntaskan oleh manusia juga. Misalnya bisnis, pencarian tempat,
rumah tangga, dan kinerja sistem informasi berbasis komputer. Contohnya,
robot cerdas yang dapat membantu pekerjaan manusia sebagai sistem
navigasi. Robot pun juga digunakan dalam dunia kesehatan yaitu untuk

2
Gasher, Distributed Artificial Intelligence. (Texas: Artificial Intelligence Group University
Southern.) hlm. 43-62.

6
merawat lansia, pendeteksi tumor, konsultasi, serta membantu berjalannya
operasi medis dan lain-lain.3

Dampak Positif Kecerdasan Buatan :


1. Pada bidang Industri penerapan Artificial Intelligence dapat membantu
meningkatkan keamanan pegawai, karena aktivitas-aktivitas yang
berbahaya dapat digantikan oleh mesin, sebagai contoh : Penggunaan
mesin pendeteksi suhu pembakaran tembaga, minyak bumi.
2. Pada bidang Kesehatan, penerapan Arificial Intelligence sangat
membantu tenaga medis untuk mendiagnosis penyakit yang dialami
oleh pasien melalui gejala-gejala yang dialaminya, bahkan dapat juga
meyediakan jenis obat yang cocok untuk pasienya. Contoh : Program
pendetekesi penyakit jantung koroner (penelitian dilakukan dengan
meneliti detak jantung pasien).
3. Pada bidang Perbankan, penerapan Artificial Intelligence dapat
digunakan untuk mengontrol laju inflasi maupun deflasi dari keungan
negara. Contoh : Pembuatan mesin pendeteksi uang palsu.
4. AI dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dunia nyata, seperti
pencarian, optimasi, klasifikasi, dan peramalan

Dampak Negatif Kecerdasan Buatan :


1. Dengan kemudahan melakukan transaksi di Internet, juga menyebabkan
transaksi yang dilarang seperti transaksi narkoba dan senjata api.
2. Terjadinya tindakan criminal seperti pembobolan sebuah lembaga atau
rekening perorangan yang mengakibatkan kerugian finansial yang
besar.
3. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi
menyebabkan banyak kasus penipuan dalam perdagangan online.
4. Kekekerasan,Kekejaman, dan kesadisan juga ditampilkan dalam dunia
bisnis internet. Karena segi bisnis dan isi di internet tidak terbatas,
maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara untuk dapat
3
Russell, Artificial Intelligence : A Modern Approach. (Kuala Lumpur: Pearson Education
Limited.) hlm 20-23

7
menjual situs mereka, salah satunya dengan menunjukkan hal-hal yang
tabu.
5. Ketergantungan terhadap otomasi yang kian berkembang.
Menyebabkan manusia menjadi manja, sehingga kemampuan hardskill
manusia semakin berkurang

BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence merupakan program
yang memiliki kemampuan untuk menentukan keputusan sehingga mampu
mengerjakan tugas tanpa intruksi dari manusia. Kecerdasan buatan ini
layaknya kecerdasan alami yang memiliki kemampuan bernalar dan
melakukan kajian-kajian. Komponen penyusun teknologi kecerdasan buatan
sebagai berikut :
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base): bersifat fakta-fakta, teori,
pemikiran, dan hubungan antar satu dengan yang lainnya.
2. Motor inferensi (Inference Engine): kemampuan menarik kesimpulan
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
Teknologi kecerdasan buatan memiliki sejarah yang panjang.
Dimulai pada tahun 1950, seorang matematikawan Alan Turing melakukan
uji coba terhadap perangkat yang disisipi teknologi kecerdasan buatan. Pada
1956 seorang professor John McCarthy yang merancang mesin agar
memiliki kemampuan berpikir seperti manusia.
Tujuan pembuatan mesin yang canggih ini adalah untuk mengurangi
waktu kerja sehingga kegiatan dapat lebih efisien. Dengan menggunakan

8
kecerdasan buatan, manusia menjadi lebih murah dalam mengambil
keputusan dan melakukan kegiatannya dibandingkan pada masa lalu.
Teknologi kecerdasan buatan memberikan dampak positif di segala
bidang kehidupan. Pekerjaan yang sebelumnya masih dikerjakan dengan
sistem yang mengunggu intruksi manusia sekarang dapat dikerjakan hanya
dengan sekali intruksi dan dapat dikontrol melalui gawai pengguna. Selain
memeberikan dampak positif, teknologi kecerdasan buatan juga
memberikan dampak negatif. Seperti manusia yang menjadi semakin manja
karena semua serba otomatis. Selain itu, banyak oknum yang tidak
bertanggung jawab memanfaatkan teknologi ini untuk melakukan tindakan
kriminal, seperti melakukan peipuan. Kecerdasan buatan yang berasal dari
kecerdasan alami tidak akan mampu memusnahkan peradaban manusia
seperti yang ditayangkan pada sinema Terminator. Karena segala
kecerdasan buatan berasal dari kecerdasan alami.

3.2. SARAN
Kali ini penulis telah menyelesaikan makalah dengan judul “Teknologi
Kecerdasan Buatan dan Pemanfaatannya.” Penulis menyarankan agar
ditulisnya konten terkait dengan Teknologi Kecerdasan Buatan yang lebih
spesifik seperti pembahasan Kecerdasan Buatan pada sebuah permainan
maupun layanan seperti google assistant, dan sebagainya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dahria, Muhammad. 2008. “Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence).” Jurnal


SAINTIKOM 185-196. Tersedia pada
https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/16B2-0k-Jurnal9-MD-Kecerdasan
%20Buatan.pdf. Diakses pada tanggal 26 November 2019

Gasher, L. (1989). Distributed Artificial Intelligence. Texas: Artificial Intelligence


Group University Southern.

Raihan. 2019. Dampak Positif Artificial Intelligence (AI). Dikutip dari


https://lancangkuning.com/:
https://lancangkuning.com/post/7830/dampak-positif-artificial-
intelligence-ai.html. Diakses pada 26 November 2019

Russell, S. J. 2016. Artificial Intelligence : A Modern Approach. Kuala Lumpur:


Pearson Education Limited.

Simari, G. 2009. Argumentation in Artificial Intelligence. New York: Springer


Ltd.

10
11

Anda mungkin juga menyukai