Disusun oleh:
Moktika Azmi
40011321650190
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul Artificial Intelligence dapat
diselesaikan penulis dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas Ulangan Tengah Semester
mata kuliah Internet of Things (IoT).
Penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya bagi pihak yang membantu penulis
dalam mengerjakan dan menyelesaian makalah ini, terutama bagi orang-orang dengan tulisannya
yang bermanfaat serta berbobot di internet. Penulis berharap dengan hadirnya makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis
sendiri atau mungkin bagi para pembaca nantinya dalam bidang internet dan informatika,
khususnya merujuk pada Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan.
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih terdapat kesalahan
penyampaian dan penulisan kata bagi para pembaca. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca untuk membangun pembuatan makalah yang baik dan benar
kedepannya.
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan
teknologi informasi. Kemampuan komputer dalam menyimpan dan mengingat
informasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa harus bergantung
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang mampu
melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Teknologi ini dapat
membuat keputusan dengan cara menganalisis dan menggunakan data yang tersedia di dalam
sistem. Proses yang terjadi dalam AI mencakup learning, reasoning, dan self-correction. Proses
ini mirip dengan manusia yang melakukan analisis sebelum memberikan keputusan. stilah AI
telah diterapkan dalam program dan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang
lebih kompleks daripada program komputer biasa, walaupun masih jauh dapat menandingi
pemikiran manusia. Walaupun masih jauh daripada kepintaran manusia, kemampuan AI kini
digunakan secara meluas di bidang-bidang seperti pemprosesan maklumat, permainan komputer,
keselamatan negara, perdagangan elektronik, dan sistem diagnostik.
Secara garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari keempat
faktor berikut.
Saat ini, hampir semua perangkat komputer dan perangkat elektronika canggih
menerapkan kccerdasan buatan untuk membuat sistem lebih handal. Di masa yang akan datang,
diperkirakan semua perangkat elektronika dan komputer menjadi jauh lebih cerdas karena telah
ditanamkan berbagai metode kecerdasan buatan.
McMulloh dan Pitts pada tahun 1943 mengusulkan model matematis bernama perceptron
dari neuron di dalam otak. Mereka juga menunjukkan bagaimana neuron menjadi aktif seperti
saklar on-off dan neuron tersebut mampu untuk belajar dan memberikan aksi berbeda terhadap
waktu dari input yang diberikan. Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada paper Alan
Turing, pada tahun 1950 yang mencoba menjawab “Dapatkah Komputer Berfikir” dengan
menciptakan mesin Turing. Paper Alan Turing pada tahun 1950 berjudul “Computing Machineri
and Intelligence” mendiskusikan syarat sebuah mesin dianggap cerdas. Dia beranggapan bahwa
jika mesin dapat dengan sukses berprilaku seperti manusia, kita dapat menganggapnya cerdas.
Pada akhir 1955, Newell dan Simon mengembangkan The Logic Theorist, program AI
pertama. Program ini merepresentasikan masalah sebagai model pohon, lalu penyelesaiannya
dengan memilih cabang yang akan menghasilkan kesimpulan terbenar. Program ini berdampak
besar dan menjadi batu loncatan penting dalam mengembangkan bidang AI.
Pada tahun 1956 John McCarthy dari Massacuhetts Institute of Technology, yang
dianggap sebagai bapak AI, menyelenggarakan konferensi untuk menarik para ahli komputer
bertemu, dengan nama kegiatan “The Dartmouth summer research project on artificial
intelligence.” Konferensi Dartmouth itu mempertemukan para pendiri dalam AI, dan bertugas
untuk meletakkan dasar bagi masa depan pemgembangan dan penelitian AI. John McCarthy di
saat itu mengusulkan definisi AI adalah “AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang
berfokus pada pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan berprilaku seperti
manusia”.
Pada tahun 1960 hingga 1970, muncul berbagai dikusi bagaimana komputer dapat meniru
sedetail mungkin pada kemampuan otak manusia, dimana saat itu dapat dikategorikan sebagai
Classical AI.
1. Lemah
AI sendiri juga sering disebut dengan kecerdasan buatan sempit yang berarti, sistem AI
yang dibuat dan dilatih untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu saja. Contohnya,
asisten pribadi virtual seperti Apple Siri, Amazon Alexa, Google Assistant dan lain
sebagainya.
2. Kuat
Kategori yang kedua termasuk ke dalam kecerdasan buatan umum atau Strong AI, yang
berarti sistem AI dengan kemampuan kognitif (pengetahuan) manusia secara umum
(common). Contoh dari penerapan kategori ini adalah sistem rekomendasi dalam e-
Commerce, media sosial, dan contoh yang lainnya. Dimana algoritma tersebut mampu
untuk memberikan request hasil pencarian dari user saat mengakses aplikasi atau website
dalam internet. Lebih murah menjadikan berbagai riset di bidang kecerdasan buatan
berkembang sangat pesat pada berbagai universitas seperti dirangkum dari berbagai
sumber.
1. Neural AI
Jenis yang pertama ini sangat populer di kalangan ilmuwan komputer pada tahun 1980
-an. Neural AI merupakan sistem pengetahuan yang tidak direpresentasikan ke dalam
bentuk simbol, namun lebih pada bentuk neuron buatan seperti otak yang telah
direkonstruksi dengan baik. Kemudian, pengetahuan yang telah terkumpul akan dipecah
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan nantinya akan dihubungkan ke dalam sebuah
kelompok. Pendekatan ini dikenal dengan sebutan metode bottom-up dan bekerja dari
bawah. Jadi, sistem saraf harus dilatih supaya bisa mengumpulkan berbagai pengalaman
dan pengetahuan yang lebih banyak.
2. Neural Network
Jenis ini merupakan jenis sistem yang diatur ke dalam suatu lapisan yang saling
terhubung satu sama lain melalui simulasi. Input disini merupakan lapisan paling atas
yang memiliki fungsi sama dengan sensor. Dan setidaknya, terdapat dua sistem atau lebih
dalam kumpulan sistem yang lebih besar tersusun secara hierarki. Lapisan tersebut yang
nantinya akan mengirim dan mengklasifikasikan sebuah informasi melewati koneksi.
3. Symbol-Manipulating AI
Jenis yang terakhir, merupakan sistem AI yang bekerja dengan simbol abstrak. Jenis ini
termasuk dalam perancangan yang membutuhkan banyak eksperimen atau percobaan. Inti
dari tahap eksperimennya adalah untuk menguji sistem kecerdasan manusia yang
direkonstruksi pada tingkat yang lebih terstruktur dan logis. Dan kemudian, informasi
yang diperoleh akan bekerja dengan simbol yang nantinya akan dibaca oleh pengembang
(developer). Dimana, koneksi yang terbentuk bersifat abstrak dan hasil kesimpulannya
logis.
Cara kerja dari Artificial Intelligence yaitu menggabungkan dari sejumlah data, algoritma
cerdas, pengolahan sistem yang berulang, serta dapat memungkinan sebuah perangkat lunak
untuk belajar secara otomatis mengikuti pola dan fitur yang ada. Terdapat beberapa bidang studi
luas dengan cakupan teori, metode, model dari sebuah kecerdasan buatan, yang meliputi:
pembelajaran mesin, jaringan neural, deep learning, cognitive computation, computer vision (visi
komputer), dan pemrosesan bahasa ilmiah. Selain itu, AI juga dapat dikembangkan untuk
mendukung sistem seperti unit pemrosesan grafis, algoritma lanjutan, internet of things, hingga
API atau lebih dikenal dengan antarmuka pemrosesan aplikasi. Dan yang sangat populer akhir –
akhir ini, pengembangan dari teknologi berbasis machine learning yang telah menerapkan
kecerdasan buatan sebagai komponen penting.
C. Metode Pengembangan Artificial Intelligence
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah teknik yang digunakan untuk
meniru kecerdasan yang dimiliki oleh makhluk hidup maupun benda mati untuk menyelesaikan
sebuah persoalan. Untuk melakukan hal ini, setidaknya ada tiga metode yang dikembangkan,
antara lain:
1. Fuzzy Logic (FL). Teknik ini digunakan oleh mesin untuk mengadaptasi bagaimana
makhluk hidup menyesuaikan kondisi dengan memberikan keputusan yang tidak kaku 0
atau 1. Sehingga dimunculkan sistem logika Fuzzy yang tidak kaku. Penerapan logika
Fuzzy ini salah satunya adalah untuk sistem pengereman kereta api di Jepang.
2. Evolutionary Computing (EC). Pendekatan ini menggunakan skema evolusi yang
menggunakan jumlah individu yang banyak dan memberikan sebuah ujian untuk
menyeleksiindividu terbaik untuk membangkitkan generasi selanjutnya. Seleksi tersebut
digunakan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan. Contoh dari pendekatan
iniadalah Algoritme Genetika yang menggunakan ide mutasi dan kawin silang, Particle
Swarm Optimization (PSO) yang meniru kumpulan binatang seperti burung dan ikan
dalam mencari mangsa, Simulated Annealing yang menirukan bagaimana logam ditempa,
dan masih banyak lagi.
3. Machine Learning (ML). Machine Learning (Pembelajaran Mesin) merupakan teknik
yang paling popular karena banyak digunakan untuk menggantikan atau menirukan
perilaku manusia untuk menyelesaiakan masalah. Sesuai Namanya, ML mencoba
menirukan bagaimana proses manusia atau makhluk cerdas dan menggeneralisasi.
5. Sistem Pakar. Bidang ilmu ini mempelajari bagaimana membangun sistem atau komputer
yang memiliki keahlian untuk memecahkan masalah dan menggunakan penalaran dengan
meniru atau mengadopsi keahlian yang dimiliki oleh pakar. Dengan sistem ini,
permasalahan yang seharusnya hanya bisa diselesaikan oleh para pakar atau ahli, dapat
diselesaikan oleh orang biasa. Sedangkan, untuk para ahli, sistem pakar juga akan
membantu aktivitas mereka sebagai asisten yang seolah-olah sudah mempunyai banyak
pengalaman.
Banyak sekali manfaat dan kelebihan yang dapat diperoleh dari penggunaan Artificial
Intelligence pada setiap kegiatan yang dilakukan manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:
AI dapat melakukan otomasi untuk menangani tugas yang lebih kompleks dan bervolume
tinggi, serta terkomputerisasi dengan andal tanpa mengalami suatu kelelahan yang mana
akan sangat berbeda dengan proses otomasi yang dilakukan pada perangkat keras untuk
menggerakkan robot.
Untuk AI sendiri telah menemukan struktur dan keteraturan data yang diolah sehingga
menghasilkan algoritma yang lebih terampil dan cerdas. Jadi, dengan bantuan bahasa
pemrograman yang dibuat oleh pengembang, Artificial Intelligence mampu untuk
mengajarkan sendiri produk yang telah direkomendasikan secara online.
Proses analisa data juga dapat dilakukan dengan lebih baik menggunakan jaringan neural
yang mempunyai banyak lapisan tersembunyi. Dengan bantuan Big Data, maka mampu
untuk menyimpan dan mengelola data lebih banyak dan cepat. Semakin banyak data yang
diinputkan, maka semakin akurat juga model pembelajaran yang dilatih.
Manfaat yang terakhir adalah mempunyai keakuratan yang lebih optimal dengan bantuan
deep learning. Jadi, peran data akan sangat krusial dan menentukan dalam menciptakan
keunggulan yang kompetitif.
1. Asisten Virtual
Terdapat banyak sekali contoh platform atau perangkat keras yang menyediakan
teknologi berbasis asisten virtual ini, misalnya saja Google Assistant, Amazon Alexa,
Siri, dan lain-lain. Tugas dari asisten virtual ini adalah mampu untuk mencatat setiap
informasi yang anda butuhkan, serta memberikan informasi berkaitan dengan waktu acara
anda. Selain itu, asisten virtual juga dapat digunakan untuk memutar musik, mengirim
pesan, membuka aplikasi, dan fitur advanced yang lainnya. Dan fitur yang paling
menarik adalah kemampuan dalam mengetahui apa yang kita suka serta memberikan
rekomendasi konten yang sering anda tonton atau akses di dalam internet.
2. Deepface Facebook
Contoh yang kedua, dikembangkan oleh perusahaan raksasa Facebook dimana memiliki
fitur untuk mendeteksi dan mengenali wajah pada postingan foto. Dengan teknologi ini,
seseorang tidak perlu bersusah payah menandai foto secara manual. AI dapat mengenali
wajah berdasarkan data yang berhasil diperoleh, yang mana berasal dari rekomendasi atau
saran ketika kita menyetujui sebuah foto yang berhasil diberi tanda.
Contoh implementasi yang ketiga ini banyak ditemui ketika melakukan sebuah transaksi
jual beli secara online melalui situs atau platform marketplace. Tanpa disadari, saat
melihat-lihat pada beberapa saat akan muncul hasil pencarian rekomendasi dari produk
yang telah anda cari. Hal seperti itu merupakan hasil dari pengamatan yang dilakukan
oleh AI untuk membantu anda dalam mencari informasi produk atau barang yang anda
butuhkan saat ini. Konsep dari pencarian tersebut berasal dari data mining yang berhasil
diterapkan pada kecerdasan buatan.
Untuk penerapan pada bisnis manufaktur lebih banyak berkaitan dengan penggunaan
Internet of Things (IoT), yang mana dapat menganalisis data pabrik secara lebih cepat.
Dengan jaringan yang terhubung dengan internet, mampu untuk memberikan
pembelajaran secara mendalam dengan menggunakan data yang terstruktur. Untuk bisnis
retail sendiri, AI telah menyediakan kemampuan dalam belanja secara virtual yang
menawarkan hasil rekomendasi yang dipersonalisasi. Selain itu juga mendiskusikan opsi
pembelian dengan konsumen, pengelolaan stok dan tata letak situs yang lebih optimal.
5. Layanan Kesehatan dan Perbankan
6. Bidang Robotika
Dan contoh yang terakhir merupakan pengembangan dalam industri robot. Tentunya,
pengembangan robot lebih dikhususkan untuk membantu pekerjaan manusia supaya lebih
cepat dan optimal. Penerapan robotika juga telah diimplementasikan ke dalam pembuatan
jalur perakitan untuk produksi mobil oleh NASA yang membantu memindahkan objek
besar di luar angkasa.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan merupakan suatu ilmu tentang
bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik
oleh manusia. Kehadirannya sangat membantu kehidupan manusia dalam melakukan pekerjaan,
tugas rumah, ataupun kegiatan penunjang lainnya. Namun, perlu diingat bagaimanapun juga
kecerdasan alami juga tidak kalah pentingnya dengan kecerdasan buatan karena kecerdasan
buatan sendiri berawal dari kecerdasan alami. Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan
dibuat dan dirancang oleh kecerdasan alami, walaupun pada akhirnya lebih cepat kerja
kecerdasan buatan daripada kecerdasan alami.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang sudah ada, penulis menyarankan untuk selalu update
dalam perkembangan teknologi, khususnya Artificial Intelligence, tak terkecuali bagi masyarakat
umum. Karena pastinya suatu saat kehadiran Artificial Intelligence sangat mendominasi segala
aspek kehidupan menggantikan hal-hal yang bersifat konvensional. Namun, semua orang harus
tetap mempertahankan hal-hal yang bersifat non-robot agar tidak menjadi pribadi yang malas dan
ketergantungan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. (2017). Mengenal Artificial Intelligence, Machine Learning, Neural Network, dan
Deep Learning. Yayasan Cahya Islam, Jurnal Teknologi Indonesia.
Rizal, A. (2021). Sejarah Artificial Intelligence. Diakses pada 13 Oktober 2021, dari
https://infokomputer.grid.id/read/122717940/sejarah-artificial-intelligence
Adani, M.R. (2021). Pemanfaatan Artificial Intelligence di Era Revolusi Industri 4.0. Diakses
pada 13 Oktober 2021, dari https://www.sekawanmedia.co.id/apa-itu-artificial-intelligence/
Takdirillah, R. (2020). Apa Itu Kecerdasan Buatan? Berikut Pengertian dan Contohnya. Diakses
pada 14 Oktober 2021, pada https://www.dicoding.com/blog/kecerdasan-buatan-adalah/
Unkown. E-Prints UNY. Diakses pada 14 Oktober 2021, pada
http://eprints.uny.ac.id/50812/2/2%20BAB%20I.pdf