Anda di halaman 1dari 24

FUNGSI-FUNGSI TERDISTRIBUSI

DAN
SISTEM TERDISTRIBUSI YANG HIRARKIS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. SYARI HARFIAH 216 280 212


2. JAMALUDDIN 216 280 220
3. AHMAD SETIADI 1216 280 250
4. RISALDI 216 280 230

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA E
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pemrosesan Data Terdistribusi.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang pengolahan data
terdistribusi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Parepare, 25 November 2018

Penyusun, kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.
A.LATAR BELAKANG .................................... Error! Bookmark not defined.
B. RUMUSAN MASALAH ............................ Error! Bookmark not defined.
C. TUJUAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
A. FUNGSI-FUNGSI TERDISTRIBUSI .......................................................... 5
B. DERAJAT KEMAMPUAN PERIPHERHAL ............................................. 8
C. INTELEGENSIA TERDISTRIBUSI DARI COMMON CARRIES ........... 9
D. SISTEM TERDISTRIBUSI YANG HIRARKIS ....................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 24
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 24
B. SARAN ....................................................................................................... 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencapaian teknologi komputer yang sangat canggih dan modern yang ada pada abad
ini akan memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data yang akan menghemat waktu,
ruang dan biaya. Dan hasil dari suatu pengolahan data yangdiperoleh akan sangat
memuaskan, berguna dan bermanfaat dari suatu lembaga atauinstansi yang menggunakannya.
Pengolahan data secara tepat cepat dan efisienadalah hal penting yang dibutuhkan bagi
lembaga atau instansi. Sistem pengolahandata dengan menggunakan komputerisasi sekarang
sudah banyak digunakan padasetiap lembaga atau instansi yang ada di Indonesia, selain
memberikan kemudahan juga memberikan keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu
dibutuhkan sistemkomputerisasi karena dengan dukungan sistem komputerisasi, cara kerja
yangsebelumnya manual dapat merubah cara kerja yang lebih efisien, sehingga terjaminmutu
dan kualitas prosedur kerjanya. Perkembangan sarana teknologi modern yanglebih baik, akan
tercipta suatu lingkungan sistem kerja yang lebih produktif.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja fungsi-fungsi terdistribusi ?


2. Sebutkan derajat kemampuan peripheral ?
3. Apa itu intelegensia terdistribusi dari common carries ?
4. Apa itu sistem terdistribusi yang hirarkis ?

C.TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa saja fungsi-fungsi terdistribusi ?


2. Mengetahui derajat kemampuan peripheral ?
3. Mengetahui apa itu intelegensia terdistribusi dari common carries ?
4. Mengetahui apa itu sistem terdistribusi yang hirarkis ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. FUNGSI-FUNGSI TERDISTRIBUSI
Dalam beberapa sistem terdistribusi, setiap node-nya dapat merupakan sistem yang
tidak berdiri sendiri. Prosesnya melaksanakan fungsi untuk komputer di tingkat yang lebih
tinggi. Di sini, intelligent terminal, mtelligent controller, atau intelligent concentrator yang
digunakan.
Intelegensia terdistribusi diartikan sebagai pendistribusian fungsi secara vertikal di
mana semua atau kebanyakan transaksinya harus ditransmisikan (mungkin dalam bentuk
yang sudah dimodifikasi), ke sistem komputer yang lebih tinggi, atau ke jaringan sistem-
sistem komputer yang lebih tinggi.
Fungsi-fungsi yang didistribusikan, dengan menurunnya harga prosesor mikro: fungs!
kontrol sistem dan housekeeping, kemudian fungsi seperti pengumpulan data, pengeditan,
dan dialog dengan operator terminal dan akhimya program-program aplikasi itu sendiri.
Bagaimana intelegensia atau fungsi-fungsi dapat ditempatkan di sistem intelegensia
yang terdistribusi secara vertikal dapat dilihat pada gambar 7.1.

PEMILIHAN LOKASI FUNGSI

5
Perancang dapat menempatkan fungsi-fungsi di dalam konfigurasinya dengan
memilih tujuan yang diinginkan:
1. Biaya keseluruhan sistem yang minimum
Perbedaan untung/rugi antara biaya fungsi terdistribusi dan biaya telekomunikasi.

2. Rellabilitas yang tinggi


Analis sistem harus mengevaluasi berapa biaya ekstra yang diperlukan untuk
duplexing, alternate reuting dan pengalahan terdistribusi untuk menjamin
ketersedian.
3. Keamanan
4. Dialog yang efektif dengan pemakai terminal
Intelegensia terdistribusi digunakan agar dialog menjadi cepat, efektif dan bebas
kesalahan.
5. Kompleksitas
Kerumitan yang berlebihan haruslah dihindari.
6. Biaya software
Beberapa penggunaan intelegensia berdistribusi melalui jaringan meningkatkan
biaya pemrograman.
7. Fleksibilitas dan ekspandibilitas
Hardware dan software harus dapat diubah dan diperluas sesuai dengan
perkembangan teknologi telekomunikasi dan jaringan.

ALASAN PENDISTRIBUSIAN FUNGSI


Ada tiga kategori :
1. Alat yang berhubungan dengan host.
2. Alasan yang berhubungan dengan jaringan
3. Alasan yang berhubungan dengan pemakai

Berikut adalah daftar alasan utama untuk pendistribusian fungsi :

1. DIALOG YANG EFEKTIF

- Interaksi local
- Penyimpan panel local
- Kecepatan.

6
2. PENGURANGAN BIAYA TELEKOMUNIKASI

- Penguranan jumlah pesan


- Pengurangan ukuran pesan
- Pengurangan jumlah jalur yang dilalui
- Transmisi dalam jumlah besar
- Pemadatan data (data compaction.
- Biaya routing minimum.
- Akses jaringan controller

3. AVAILABILITAS
- Otonomi lokal
- Backup dengan dial otomatis
- Alternate routing otomatis
- Load balancing otomatis

4. LEBIH SEDIKIT MUATAN PADA HOST


- Operasi paralel
- Sejumlah besar terminal

5. WAKTU RESPONS CEPAT


- Mekanisme proses
- Mekanisme manusia
- Waktu respons dialog
6. RELIABILITAS DAN INTEGRITAS
- Validasi data
- Prosedur kontrol
7. BUFFER TRANSAKSI
- Penyerapan peaks (timbunan pekerjaan)
- Penyimpan pesan

7
8. SIGN-ON

- Pembuatan prosedur
Prosedur yang sulit atau rumit untuk memasuki jaringan atau mesin yang jauh
dapat dibuat menjadi dialog yang nampaknya sederhana.

9. PENANGANAN PEAKS
- Buffer
- Prioritas
10. FASILITAS APLIKASI
- Terminal pemasukan data
- Instrumentasi/peralatan
11. OUTPUT YANG LEBIH MENARIK
- Pengeditan local
12. SECURITY
- Kniptografi
- Kontrol access
13. KEBEBASAN JARINGAN
- Network transparency
- Evolusi jaringan
- Jaringan baru
14. KEBEBASAN TERMINAL
- Terminal baru
- Terminal virtual
15. STATISTIK
Mesin peripheral mengumpulkan statistik mengenai waktu respons dan penampilan
jaringan untuk keperluan monitoring dan pengembangan jaringan.

B. DERAJAT KEMAMPUAN PERIPHERAL


Derajat:
1. Terminal yang nonintelligent (dumb terminal) tidak dapat mengedit
2. Terminal yang intelligent yang mampu mengemulasi terminal yang nonintelligent

(Derajat 0)
3. Terminal yang mampu menyimpan format layar.

8
4. Terminal yang mampu mengedit dan memformat data yang dikirimkan kepadanya
sehingga dapat menampilkan dan mencetak dengan menarik, mampu mengedit data ke
dalam suatu format, dan memeriksa kebenaran (validasi) transaksi yang diberikan.
5. Terminal yang mampu melaksanakan dialog dengan operator dan mentransmisikan
hasilnya.
6. Peralatan yang dapat menyimpan dan mengirim transaksi, misalnya, menyimpan input
secara batch seteah lengkap dan diperiksa, atu menyimpan output hingga operator dapat
menerimanya.
7. Peralatan yang dapat mengolh dan menyimpan data dengan program aplikasi yang
dikirimkan dari host.
8. Peralatan yang dapat me-load, mengkompilasi dan melaksanakan programnya tanpa
bantuan host.
9. Peralatan yang dapat mengoperasikan program host sehingga dapat dilaksanakan di host
atau peralatan peripheral.
10. Peralatn yang dapat melaksanakan progra yang mengakses data base yang Jauh di suatu
host.
11. Peralatan yang dapat melaksanakan banyak program secara bersama, dan beberapa
menggunakan data dari data base yang jauh.
12. Peralatan dengan sistem manajemen data-base sendiri.
13. Peralatan dengan kemampuan data-base terdistribusi penuh.

C. INTELEGENSIA TERDISTRIBUSI DARI COMMON CARRIERS


Node pertengahan-jaringan pada Gambar 7.1 dapat merupakan bagian dari jaringan
private atau jaringan publik.
Node-node tersebut merepresentasikan situasi suatu jaringan yang merupakan entitas,
dan berbagai mesin dapat menggunakan jaringan tersebut.
Selain dari intelligent terminal atau terminal controller, banyak intelegensia
terdistribusi
yang dapat disediakan oleh common carrier, misalnya ACS (Advanced Communications
SERVICE DARI AT&T).
Tidak dapat ditentukan mana yang lebih murah. Harus dipilih teknik yang paling
efektif
biayanya.
Gambar 7.2. memperlihatkan node-node ACS pada kantor-kantor perusahaan telepon. Pada
node tersebut ada komputer dan storage, seeingga mampu mengolah dan menyimpan.
Program pada node dapat ditulis oleh perusahaan telepon atau pelanggannya.

9
Node-node diinterkoneksi dengan jaringan packet-switching, seperti pada gambar 7.3.
Intelegensia pada node ACS dapat digunakan untuk :
- mengedit dan melaksanakan validasi input
- menyimpan data ketika dimasukkan untuk transmisi dalam batch
- menghitung batch dan totalnya
- menggabungkan record audit
- menyimpan format dan menampilkannya pada layar terminal untuk input data
- menampilkan menu pada layar terminal sehingga operator dapat memilih item
pada menu tersebut.
- melaksanakan dialog untuk membantu operator dalam hal tertentu. Misalnya,
dalam dialog yang berisi urutan perintah dan respons, perintah dapat dikirim ke
terminal oleh node ACS. Demikian juga untuk urutan menu atau panel yang harus
diisi.
- membantu operator untuk berhubungan dengan komputer dan anlikasi yang jauh.
- menyimpan pesan output yang akan dikirim ke suatu terminal.
- membuat antrean pesan hingga operator membaca antreannya.
- mengedit dan mengekspansi pesan output untuk menampilkannya atau
mencetaknya dengan menarik.
Intelegensia juga dapat diberikan oleh node jaringan common carrier untuk
terminal- terminal dumb yang tersisih.

10
KEMUDAHAN PENGGUNAAN
Pertumbuhan industri komputer ditekankan pada pembuatan mesin yang semudah
mungkin digunakan dan dimengerti oleh banyak pemakainya.
Intelegensia terdistribusi dengan bentuknya yang bermacam-macam memegang
peranan penting di dalamnya.

11
D. SISTEM TERDISTRIBUSI YANG HIRARKIS

Yang dibicarakan di sini adalah sistem dengan pendistribusian pengolahan, yaitu


sistem yang prosesor-prosesor peripheral-nya menyimpan datanya dan bekerja sendiri, tetapi
dihubungkan juga dengan sistem yang ditingkatnya lebih tinggi.
KRITERIA TELEPROCESSING
Langkah pemrograman aplikasi untuk kebanyakan transaksi komersial tidak
memerluka komputer besar. Banyak prosesor kecil yang tidak mahal yang dapat menangani
keseluruhan transaksi.
Kriteria untuk menentukan apakah suatu transaksi perlu ditransmisikan, yaitu :
1. Bila transaksi memerlukan kemampuan dari komputer besar.
2. Bila data yang diperlukannya disimpan di pusat.
Jika tidak, maka transaksi diolah secara lokal. Biasanya aplikasi-seperti model
simulasi dan model yang rumit yang memerlukan penanganan dari komputer besar.

CONTOH KONFIGURASI YANG HIRARKIS


1. ASURANSI
Prosesor pada setiap cabang perusahaan asuransi menangani detail dari kontrak
asuransi. Pemasukan dan penilaian claim dikerjakan secara on-line pada mesin lokal.
Kemudian dikirimkan ke kantor pusat, yang menyimpan inormasi yang up-to-the-minute.
2. SUPERMARKET
Setiap toko mempunyai komputer mini yang mencatat penjualan dan menangani
kontrol persediaan. Slip penjualan dicetak bagi pelanggannya. Penjual dapat
menggunakan ter- minal untuk menampilkan harga, persediaan, dan uang yang diterima.
Manajemen toko mengakses informasi penjual, barng, dan laporan analisis lainnya.
Informasi persediaan dan penjualan dari toko ditransmisikan ke kantor pusat, yang
menangani keseluruhan toko.

12
3. PENGONTROLAN PRODUKSI
Departemen produksi dalam pabrik menggunakan komputer mini. Pekerja bawahan (shop
floor) mengerjakan detail operasi yang mereka lakukan. Komputer menjadual operasi agar
pekerja dan mesin bekerja seefektif mungkin, dan juga mengirimkan laporan status ke pusat.
Detail pekerjaan yang harus diselesaikan dibuat oleh komputer di tingkat yang lebih tinggi
yang menerima informasi mengenal penjualan dan tanggal pengiriman.

PENGONTROLAN PROSES
Hirarki prosesor umum digunakan dalam aplikasi kontrol proses sebelum diolah oleh
pengolahan data komersial.
Proses industri atau kimia dibaca oleh banyak instrumen yang dihubungkan ke
komputer kecil. Komputer tersebut men-scan pembacaan dan menganalisanya. Komputer
tersebut juga dapat mengontrol bagian pengoperasian, switch, temperatur, dll secara otomatis.
Beberapa aplikasi membutuhkan waktu respons yang sangat cepat. Untuk
menjaminnya digunakan komputer mini, yang menyimpan data yang berhubungan dengan
proses yang dikontrol.
Komputer pada tingkat yang lebih tinggi dapat digunakan untuk merencanakan
pengoperasian, optimisasi, penyediaan informasi untuk kontrol manajemen, ataupun
pengolahan data yang umum.
Gambar 8.2 adalah contoh konfigurasi pada industri baja, dengan prosesor yang masing-
masing mempunyai sistem kontrol-proses duatingkat sendiri, dan sistem ini dihubungkan ke
sistem perencanaan produksi yang lebih tinggi tingkatnya.

13
CASUALLY COUPLED
Dalam beberapa konfigurasi, peralatan peripheral, yang merupakan komponen yang
terpisah, sangat berhubungan erat dengan pusatnya. Ini merupakan konfigurasi yang casual
coupled.
Contohnya, sistem informasi di kantor pusat yang menghasilkan datanya dari sistem-
sistem yang terpisah, dan diinstalasi pada departemen yang berbeda. Sistem-sistem tersebut
mentransmisika datanya ke sistem kontrol, yang mengedit, mem-format kembali, dan
menyimpan ke file dengan cara tersendiri untuk kebutuhan lain.

TINGKATAN MULTIPLE
Konfigurasi terdistribusi yang vertikal dapat terdiri dari lebih dari dua tingkat
prosesor. Contohnya, Gambar 8.3 menggambarkan konfigurasi dengan empat tingkat.
Tingkat terendah: intelligent-terminal untuk pemasukan data, atau prosesor mikro
dalam instrumen untuk scanning at pabrik.
Tingkat kedua: komputer pada bagian penjualan yang mengumpulkan dan
menyimpan data yang berhubungan dengan bagian tersebut, akan komputer di pabrik yang
mengumpulkan data dari prosesor mikro dan digunakan untuk perencanaan produksi.
Tingkat ketiga: Sistem komputer besar dikantor pusat divisi yang melaksanakan
bermacam- macam pengolahan data dan memelihara data base besar untuk operasi rutin.
Pusat komputer ini menerima data dari sistem di bawahnya, dan mengirimkan instruksi bagi
mereka.
Tingkat tertinggi: sistem informasi manajemen perusahaan dengan data yang berbeda
strukturnya dari sistem yang melaksanakan pengambilan keputusan manajemen tingkat
tinggi. Model keuangan perusahaan atau program yang kompleks dapat dilaksanakan untuk
mengoptimisasikan operasi tertentu. Sistem ini menerima ringkasan data dari sistem di
bawahnya.

14
berupa ringkasan yang digunakan dengan lebih rumit dan tidak terduga. Di antaranya,
pekerjaan dengan kompleksitas sedang.
Perancangan sistem terdistribusi memerlukan pertimbangan sebagai berikut :
- Di mana saja unit kerja pengolahan diperlukan?
- Beberapa besar unit-unit ini? Bagaimana ukuran mesin pengolahan yang diperlukan?
- Apakah unit-unit tersebut bebas, atau yang satu tergantung hasil dari yang lainnya?
- Data apa yang digunaka oleh unit kerja tersebut?
- Apakah menggunakan data yang umum bersama-sama, atau data yang bebas?
- Transaksi apa yang harus dikirimkan dari satu unit ke lainnya?
Bagaimana pola alur transaksinya?
- Apakah transaksi harus langsung dikirim, atau dapat ditunda?
Bagaimana pertimbangan penundaannya?

Jawabannya tergantung pada organisasi yang bersangkutan. Pola kerja berbeda-beda. Pola
alur informasi juga berbeda.

Pada Gambar 9.1, lingkaran merepresentasikan unit-unit kerja suatu organisasi.


Ada konfigurasi yang melayani banyak organisasi yang terpisah. Setiap organisasi mungkin
bentuk komunikasinya seperti Gambar 1. Di antara organisasi tersebut, datadapat
ditransmisika . secara horisontal. Gambar 9.2 memperlihatkan komunikasi horisontal antar
unit teratas pada setiap organisasi. Dapat juga antar unit pada level yang lebih rendah.

15
CONTOH
1. Sistem reservasi pesawat
- Data tempat duduk yang tersedia terpusat, dan digunakan bersama-sama.
- Unit kerja tersebar secara geografis, dapat meng-update data, dan setiap unit
membutuhkan data yang up-to-date setiap detik.
2. Perusahaan penyewaan mobil
- pelanggan dapat mengambil mobil pada suatu lokasi, dan meningalkannya di lokasi lain.
- Pada saat mobil diambil, terminal komputer menyiapkan memeriksa kontrak dan
menghitung pembayaran.
- Jika setiap lokasi menggunakan komputer mini, iperlukan komunikasi horisontal antara
lokasi tempat mobil diambil dan lokasi tujuan.
- Kerja terpusat juga diperlukan untuk memeriksa apakah mobil didistribusikan dengan
sesuai.
- Detail pelanggan yang teratur dapat disimpan terpusat.
- Distribusi vertikal dan horisontal.
- Lebih haik menggunakan terminal intelligent daripada komputer mini yang lengkap.
3. Perusahaan Asuransi.
- Kantor-kantornya ada di lokasi yang berbeda.
- Ada detail pelanggan dan aturannya.

16
- Kantor tidak perlu menggunakan data bersama-sama, ataupun mengirimkan transaksi.
4. Sekelompok bank
- Menangani pelanggannya sendiri dengan sistem pngolahan data sendiri. Namun,
pelanggan suatu bank dapat mentransfer uang ke pelanggan pada bank lainnya.
- Ada jaringan komputer yang melaksanakan transfer secara elektronis. Uang dipindahkan
dengan sangat cepat.
- Konfigurasi peer-coupled yang memerlukan transfer horisontal antar unit kerja.

DERAJAT KEHOMOGENAN
Konfigurasi horisontal dapat diklasifikasikan menurut derajat kehomogenan sistem
yang berkomunikasi. Hal ini mempengaruhi perancangan, pemilihan software dan teknik
Jaringan, dan sering juga keseluruhan manajemen.
Tiga faktor yang menentukan (Gambar 9.3.) : mesin aplikasi dan organisasi yang
dilayani.
Mesin identik yang melaksanakan program aplikasi yang sama di perusahaan yang sama,
berarti pengolahan disebar pada beberapa komputer yang sama.

17
Mesin inkompatibel yang melaksanakan program yang sama sekali berbeda di
perusahaan yang berbeda, masih diinterkoneksi dengan jarimgan. Salah satu contoh terbaik.
jaringan ARPA pada Gambar 9.4.

SISTEM NONKOOPERATIF
Konfigurasi dapat dibagi pula menjadi konfigurasi yang membentuk sistem kooperatif
dan sistem nonkooperatif.
Konfigurasi sistem nonkooperatif mempunyai sistem komputer yang diinstalasi secara bebas
oleh perusahaan komputer yang berbeda tanpa kontrol perancangan, namun dihubungkan
dengan jaringan komputer yang dipergunakan bersama-sama.
Sistem komputer inkompatibel dengan fasilitas berbeda.
Tujuannya agar pemakai terminal pada suatu lokasi dapat menggunakan sumber daya pada
lokasi lainnya yang menggunakan jaringan tersebut.
SISTEM KOOPERATIF
Sistem kooperatif dirancang untuk mencapai tujuan umum, melayani satu organisasi,
atau bertukar data dengan cara yang sudah disetujui.
Sistem ini dapat dibagi menjadi:
- Sistem yang terpisah digunakan oleh organisasi yang sama.
- sistem yang terpisah digunakan oleh perusahaan terpisah yang saling dihubungkan.

18
Gambar 9.5. Contoh lain, Gambar 9.6. adalah jaringan internasional yang dirancang untuk
menghubungkan komputer bank yang digunakan untuk memindahkan uang atau pesan yang
cepat antar bank. Perusahaan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial
Transcactions) dibentuk mengoperasikan jaringan yang digunakan oleh bank-bank yang
terlibat.

19
SISTEM DI BAWAH SATU MANAJEMEN
Banyak penggunaan komputer terdistribusi dalam suatu perusahaan yang dibawahi
oleh satu manajemen. Tujuannya untuk menghasilkan konfigurasi yang kompatibel yang
menggunakan arsitektur jaringan umum.
Ada juga sistem-sistem yang sudah diinstalasi terpisah, sehingga pada saat akan
diinterkoneksi diperlukan pemrograman dan perancangan kembali, dan ini terlalu mahal.
Untuk penggunaan jaringan, diperlukan interface yang jelas didefinisikan dan
menghubungkan sistem yang terpisah. Dengan demikian, setiap kelompok pengembangan
dapat bekerja sendiri.
Misalkan suatu perusahaan kecil membagi pengolahan datanya ke dalam enam bagian
fungsi: penjualan, rekayasa, produksi, penyimpanan dan pembelian, perakunan, dan
perencanaan (Gambar 9.7.).

Pada Gambar 9.8. diperlihatkan sistem komputer yang terpisah yang menangani pengolahan
data pada setiap bagian fungsi tersebut.
- data yang ditransfer antar sistem
- setiap garis: satu tipe transaksi (mungkin dalam jumlah banyak).
- transaksi segera (real-time) atu untuk transmisi batch.
Dibandingkan dengan masa lalu, transaksi dikirim dalam bentuk kertas dokumen.

20
Contoh lain, suatu organisasi toko berantai di A.S. yang menggunakan sistem dengan tujuan
komputer mini yang besar yang diinterkoneksi dengan ring. Masing-masing komputer dapat
mengirim informasi.
Bagian-bagian fungsinya:
1. Sistem pemsangan
2. Sistem pembelian
3. Sistem pembayaran (account-payable)
4. Sistem perakunan umum
5. Sistem personalia
6. Controller komunikasi yang dihubungkan ke komputer mini pada setiap toko
7. Sistem kontrol untuk memonitor dan mengoperasikan konfigurasi, mengontrol kerusakan.
dan lain-lain.

21
FRAGMENTASI YANG LEBIH KECIL

Beberapa sistem komputer mini mempunyai fragmentasi fungsi yng lebih kecil
daripada kedua contoh sebelumnya. Jika prosesornya kecil,. mungkin hanya dapat menangani
satu aplikasi pada satu saat.
Gambar 9.10. memperlihatkan tiga himpunan file untuk operasi perbankan: catatan informasi
pelanggan, catatan pemeriksaan, dan catatan penyimpanan.
Dengan konfigurasi terdistribusi, ketiga file dan pengolahannya dapat berada pada komputer
yang terpisah. Setiap fragmen kerja lebih sederhana. Namun, dibutuhkan lebih banyak
pemrograman aplikasi: untuk transfer antar komputer, dan operasi untuk tujuan recovery dan
proteksi terhadap kehilangan data.

KERJA YANG TERPISAH.


Komputer-komputer pada ketiga contoh terdahulu melaksanakan pekerjaan yang
berbeda- beda. Beberapa konfigurasi ada yang melaksanakan pekerjaan yang sama, namun
dibagi pada beberapa komputer ini.
- software lebih sederhana
- jumlah instruksi mesin yang dilaksanakan jauh lebih rendah
Contohnya, Bank of America yang menggunakan modul-modul untuk komputer mini dengan
dua pusat computer.

22
DISPERSI GEOGRAFIS
Sistem horisontal dapat terdistribusi pada satu lokasi atau berbagai lokasi yang
berjauhan secar geografis. Organisasi sistemnya mungkin berbeda, dalam hal transmisi data.
Sistem yang berjauhan menggunakan jaringan data common-carrier atau satelit komunikasi
yang baru. Jadi sistem tersebut harus didukung oleh fasilitas transmisi data yang baik. Jika
tidak, biayanya akan angat tinggi (lalulintas modul sangat banyak penggunaan saluran
telepon terlalu lama).

PORTABILITAS PERANGKAT LUNAK


Software atau program harus dapat dipindahkan antar prosesor, dan mampu
mengakses data yang terdistribusi. Pembuat software harus mempertimbangkan fleksibilitas
perubahan konfigurasi tanpa perlu menuliskan kembali program yang ada.

PERSYARATAN
Ada banyak sekali bentuk PDT, namun tidak semuanya diinginkan, ada yang masih
didebat, adanya persyaratan, dsb. Berikut adalah alasan untuk jaringan komputer horisontal
(beberapa di antaranya sama dengan alasan untuk konfigurasi yang vertikal).
- PEMAKAIAN SUMBER DAYA BERSAMA
- KERAGAMAN
- PERTUKARAN TRANSAKSI
- HUBUNGAN SISTEM YANG TERPISAH
- OTONOMI LOKAL
- PEMISAHAN FUNGSI
- BIAYA TRANSMISI
- RELIABILITAS DAN KEAMANAN
- LOAD SHARING
- DUKUNGAN PENGEMBANGAN

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah “Fungsi-fungsi terdistribusi & Sistem terdistribusi yang hirarkis” penulis
menyimpulkan bahwa Untuk Mengetahui Fungsi-fungsi terdistribusi & Sistem terdistribusi
yag hirarkis, tentu harus banyak membaca dan menambah referensi atau sumber informasi
mengenai Mata Kuliah Pengolahan Data Terdistribusi.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi
kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari
bahasan makalah yang telah di jelaskan.

24

Anda mungkin juga menyukai