Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PROYEK KERJA KELOMPOK

HALAMAN SAMPUL
PENERAPAN INTERNET OF THINGS
PADA KEBUN QUR’AN UNISSULA

Disusun Oleh :

1. M. Taufiqur Rahman (32601601052)


2. M. Roichani (32601601053)
3. M. Danis Benasir W.S (32601601061)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019

i
ii
LAPORAN PROYEK KERJA KELOMPOK
HALAMAN JUDUL
PENERAPAN INTERNET OF THINGS
PADA KEBUN QUR’AN UNISSULA

Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Proyek Kerja
Kelompok Pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Disusun Oleh :

4. M. Taufiqur Rahman (32601601052)


5. M. Roichani (32601601053)
6. M. Danis Benasir W.S (32601601061)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019

iii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA KEBUN QURAN UNISSULA


Dengan Judul:

PENERAPAN INTERNET OF THINGS


PADA KEBUN QUR’AN UNISSULA

Telah diseminarkan dan disahkan


Pada tanggal :

Dosen Pembimbing,

Andi Riansyah, ST, M.Kom

Mengetahui,
Jurusan Teknik Informatika,
Ketua Prodi Teknik Informatika,

Imam Much Ibnu Subroto, ST, M.Sc, Ph.D

iv
PERSETUJUAN LAPORAN PROYEK KERJA KELOMPOK
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Pelaksana Proyek Kerja Kelompok : 1. M. Taufiqur Rahman
2. M. Roichani
3. M. Danis Benasir W.S
Nomor Induk Mahasiswa : 1. 32601601052
2. 32601601053
3. 32601601061
Jurusan : Teknik Informatika
Judul Proyek Kerja Kelompok : PENERAPAN INTERNET OF THINGS
PADA KEBUN QUR’AN UNISSULA

Telah disetujui untuk dipublikasikan

Semarang, Mei 2019


Menyetujui,
Pembimbing

Andi Riansyah, ST., M.Kom

v
RINGKASAN

Laporan proyek kerja kelompok dengan judul Penerapan Internet Of Things Pada
Kebun Qur’an UNISSULA
Proyek kerja kelompok (PKK) bertujuan untuk automasi penyiraman tanaman
dengan konsep Internet Of Things (IOT) untuk mempermudah dalam perawatan
tanaman. Laporan proyek kerja kelompok ini juga bertujuan untuk dapat memonitoring
kelembaban tanah dan suhu yang dapat secara lansung atau realtime melalui website
atau smartphone dan juga dapat dimonitoring melalui LCD.
Metode pengumpulan data meliputi study lapangan dan studi kepustakaan. Studi
lapangan meliputi observasi, sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan penelitian
kepustakaan yang relevan dengan obyek pengamatan.

vi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Proyek Kerja Kelompok ini dengan judul “PENERAPAN INTERNET OF THINGS
(IOT) PADA KEBUN QUR’AN UNISSULA”.
Penyusunan Proyek Kerja Kelompok ini merupakan salah satu kewajiban yang
dimaksud untuk melangkapi penilaian mata kuliah Proyek Kerja Kelompok. Atas
tersusunnya Laporan Proyek Kerja Kelompok ini, Penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Imam Much Ibnu Subroto, ST., M.Sc., Ph.D, selaku Kepala Prodi Teknik
Informatika.
2. Bapak Andi Riansyah, ST, M.Kom, selaku dosen pembimbing.
3. Orang Tua Penulis, atas dukungan dan doanya.
4. Serta teman-teman Teknik Informatika 2015 atas bantuan yang telah diberikan
kepada Penulis.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan Penulis memohon kritik dan saran yang
bermanfaat demi perbaikan di masa depan.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Semarang, 2019

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i


HALAMAN JUDUL ............................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... v
RINGKASAN .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi
BAB I ....................................................................................................................... 1
1. Pendahuluan ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ..................................................................................... 2
1.4. Tujuan ..................................................................................................... 2
1.5. Manfaat ................................................................................................... 3
1.6. Metodologi.............................................................................................. 3
BAB II ...................................................................................................................... 4
2. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 4
2.1. Profil Kebun Quran Unissula ................................................................... 4
2.2. Tinjauan Terdahulu ................................................................................. 4
2.3. Dasar Teori ............................................................................................. 4
BAB III..................................................................................................................... 8
3. Metode Dan Perancangan Sistem ................................................................... 8
3.1. Metode Pelaksanaan ................................................................................ 8
3.2. Perancangan Sistem............................................................................... 10
BAB IV .................................................................................................................. 13

viii
4. HASIL & ANALISA.................................................................................... 13
4.1. HASIL ................................................................................................. 13
4.2. ANALISA ............................................................................................. 14
BAB V.................................................................................................................... 15
5. Kesimpulan dan Saran .................................................................................. 15
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 15
5.2. Saran ..................................................................................................... 15

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kebun Qur’an UNISSULA ................................................................... 4


Gambar 3. 1 Prototype Model ................................................................................... 8
Gambar 3. 2 Flowchart penyiraman tanaman .......................................................... 10
Gambar 3. 3 Blok diagram ...................................................................................... 12
Gambar 4. 1 Demo Sistem dilapangan .................................................................... 13
Gambar 4. 2 Manual Monitor Kelembaban Tanah ................................................... 13
Gambar 4. 3 Grafik hasil monitoring sistem ............................................................ 14

x
DAFTAR LAMPIRAN

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman memerlukan asupan air yang
cukup untuk melakukan fotosintesis dalam memperoleh kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang. Selain itu pemberian air yang cukup merupakan faktor yang penting bagi
pertumbuhan tanaman, karena air berpengaruh terhadap kelembaban tanah. Tanpa air
yang cukup produktivitas suatu tanaman tidak akan maksimal. Pemilik tanaman atau
petani biasanya melakukan penyiraman secara manual dengan memberikan air yang
sesuai jadwal. Namun cara ini kurang efektif, karena membutuhkan banyak waktu dan
tenaga. Pemilik juga tidak bisa meninggalkan tanaman dalam kurun waktu yang lama,
karena tanaman dapat kekurangan air dan menyebabkan kematian.
Berdasarkan uraian diatas tentang pentingnya mengatur kelembaban tanah yang
tepat, maka perlu dirancang sebuah alat yang dapat memantau kelembaban tanah.
Dimana alat ini menggunakan teknologi Internet Of Things yang dapat mengontrol
dan melakukan penyiraman sesuai kebutuhan kelembaban tanah yang diperlukan.
Karena kelembaban tanah dapat dengan mudah berubah setiap waktu tergantung cuaca
dan persediaan air dalam tanah.
Pembuatan alat ini memanfaatkan konektivitas internet yang terdapat pada laptop
atau smartphone android yang digunakan sebagai koneksi untuk mengontrol dan
mengendalikan alat penyiraman tanaman tersebut. Kami sebagai penulis ingin
membuat alat tersebut untuk membantu pemilik tanaman mengontrol penyiraman
tanaman yang dimiliki

1
2

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang diatas yaitu :
1. Bagaimana sistem kerja dari alat penyiraman tanaman otomatis ?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan alat penyiraman tanaman otomatis ?
3. Tanaman apa saja yang dapat diterapkan pada alat penyiraman tanaman
otomatis ?

1.3. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut :
1. Alat ini bekerja dengan mengukur kelembaban tanah dengan menggunakan
sensor kelembaban tanah.
2. Alat dapat terkendali secara otomatis dan juga dapat dikendalikan
menggunakan Komputer/Smartphone.
3. Air yang akan dipergunakan untuk menyiram tanaman telah ditampung pada
tempat penampungan air dan akan dialirkan menggunakan water pump /
pompa air.

1.4. Tujuan
Tujuan dari kerja praktek adalah sebagai berikut :
1. Menjalankan kerja praktek yang terdapat pada kurikulum perkuliahan teknik
informatika universitas islam sultan agung.
2. Merancang alat penyiraman tanaman otomatis yang dapat mendeteksi
kelembaban tanah sehingga dapat berkontribusi untuk petani dan pihak lain
yang membutuhkan.
3

1.5. Manfaat
1. Alat ini dapat menjaga kelembaban tanah sesuai dengan kriteria tanaman
yang tertanam.
2. Mengontrol penggunaan air agar lebih efektif dan tidak terbuang sia – sia.
3. Mempermudah petani untuk melakukan penyiraman

1.6. Metodologi
1. Melakukan observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan yang
berlangsung saat ini
2. Melakukan wawancara dengan stakeholder untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan yang dihadapi ada apa solusi yang diharapkan
dari sudut pandang pengguna akhir sistem.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. Tinjauan Pustaka
2.1. Profil Kebun Quran Unissula
Kebun Quran Unissula merupakan

Gambar 2. 1 Kebun Qur’an UNISSULA

2.2. Tinjauan Terdahulu


2.3. Dasar Teori
2.3.1. Internet Of Things (IOT)
Internet of Thing muncul sebagai isu besar di internet. Diharapkan bahwa
miliaran perangkat keras dilengkapi dengan berbagai jenis sensor yang tertanam,
terhubung ke internet, dan bekerja secara real time. Aliran data yang real time akan
otomatis dihasilkan oleh perangkat keras tersebut dan selanjutnya data akan dikirimkan
ke server melalui internet. Setelah server mengumpulkan data-data mentah dari
berbagai perangkat keras, selanjutnya server akan menganalisis dan mengolah data

4
5

mentah menjadi informasi lebih berharga. Internet of Things dalam penerapannya juga
dapat mengidentifikasi, menemukan, melacak, memantau objek dan memicu event
terkait secara otomatis dan real time. Pengembangan dan penerapan komputer, internet
dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) lainnya membawa dampak yang besar
pada masyarakat manajemen ekonomi, operasi produksi, sosial manajemen dan bahkan
kehidupan pribadi (Robert N, 1981).

2.3.2. Cloud Computing


Merupakan tekonologi yang memberikan pelayanan secara luas dengan akses
internet dimanapun berada, media penyimpanan cloud computing berada di internet
Cloud computing menyimpan semua data di server yang tidak tau dimana letak server
tersebut. Ada 3 layanan cloud computing yang dapat digunakan yaitu:
1. Software as a Service (SaaS) Layanan cloud computing dimana pengguna
dapat menggunakan aplikasi atau perangkat lunak (software) yang disediakan
oleh cloud provider (penyedia jasa cloud computing). Contoh dari layanan
SaaS adalah :
 Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud.
 Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail.
 Layanan social network: Facebook, Twitter, Tagged.
 Layanan instant messaging: Yahoo Messenger, Skype, GTalk.
2. Platform as a Service (PaaS) Layanan yang difasilitasi oleh cloud provider
untuk menyediakan platform bagi pengembangan aplikasi- aplikasi. Pengguna
dapat berfokus pada pengembangan aplikasi tanpa perlu mengkhawatirkan
platform aplikasi tersebut. Contoh dari layanan PaaS adalah : Amazon Web
Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine.
3. Infrastructure as a Service (IaaS) Pada layanan ini pengguna dapat menyewa
infrastruktu yang di sediakan oleh cloud provider (unit komputasi, storage,
memory, network, dan sebagainya). Pada layanan ini seluruhnya pengguna
6

yang menentukan perangkat perangkat untuk cloud computing yang akan


digunakan, jika sistem virtual di cloud tersebut menggunakan source yang
besar, pengguna dapat menambahkan ram sesuai kebutuhan. Contoh dari
layanan IAAS adalah : Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure
(Sulaiman & Widarma, n.d.).

2.3.3. Kelembaban Tanah dan Udara


Kelembaban udara & tanah sangat erat kaitanya dengan kadar air yang
dibutuhkan oleh tanaman. semakin lembab kondisinya pertumbuhan tanaman akan
lebih baik dan maksimal. Kelembaban ini sendri berbanding terbalik dengan
temperatur/suhu. Semakin tinggi suhunya semakin kecil nilai kelembabannya
begitupun sebaliknya. Pengaruh kelembaban pada tanaman hampir sama seperti suhu
karena pada dasarnya tumbuhan sangat membutuhkan air. kelembaban udara & tanah
berpengaruh terhadap proses transpirasi, proses penyerapan air baik itu dari akar
ataupun daun, serta proses respirasi dan fotosintetis (Suswasono., 1987).

2.3.4. Modul Wemos D1 Mini


Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino
khususnya untuk project yang mengusung konsep IOT. Wemos dapat running
standalone tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda dengan modul
wifi lain yang masih membutuhkan mikrokontroler sebagai pengrontrol atau otak dari
rangkaian tersebut, wemos dapat running stand-alone karena didalammnya sudah
terdapat CPU yang dapat memprogram melalui serial port atau via OTA serta transfer
program secara wireless. Chipset Wemos memiliki 2 buah chipset yang digunakan
sebagai otak kerja antara lain :
1. Chipset ESP8266 merupakan sebuah chip yang memiliki fitur Wifi dan
mendukung stack TCP/IP. Modul kecil ini memungkinkan sebuah
mikrokontroler terhubung kedalam jaringan Wifi dan membuat koneksi
TCP/IP hanya dengan menggunakan command yang sederhana.
7

2. Chipset CH340 CH340 adalah chipset yang mengubah USB serial menjadi
serial interface, contohnya adalah aplikasi converter to IrDA atau aplikasi
USB converter to Printer. Dalam mode serial interface, CH340 mengirimkan
sinyal penghubung yang umum digunakan pada modem. CH340 digunakan
untuk mengubah perangkat serial interface umum untuk berhubungan dengan
bus USB secara langsung.

2.3.5. Soil Moisture Sensor


Ini merupakan electrical resistance sensor. Sensor ini terdiri dari dua elektroda
Sehingga sensor kelembaban tanah ini dapat membaca kadar air di sekitarnya. Arus
akan dilewatkan pada elektroda melalui tanah dan perlawanan terhadap arus dalam
tanah akan menentukan nilai kelembaban tanah. Di sisi lain ketika kelembaban tanah
rendah modul sensor pada output tingkat resistensinya akan tinggi sementara jika
kelmbapan tanah tinggi tingkat resitansinya akan rendah. pada sensor ini terdapat
driver untuk masukan tegangan serta keluaran sehingga sensor ini memiliki dua output
yaitu digital dan analog. Keluaran digital yang mudah digunakan namun tidak seakurat
output analog (Kimani, 2008).
BAB III
METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

3. Metode Dan Perancangan Sistem


3.1. Metode Pelaksanaan
Dalam pengembangan sebuah project yang akan dibuat, kami menggunakan
model prototype, karena model prototype adalah salah satu teknik cara menghimpun
data untuk mendapatkan informasi dengan cepat, untuk lebih jelasnya, berikut
prototypenya :

Gambar 3. 1 Prototype Model

Tahapan – tahapan dalam model pengembangan sebagai berikut :

3.1.1. Pengumpulan Data (Initial Requirement).


Pengembang dan pihak terkait sama-sama mendeskripsikan project yang akan di
kerjakan, identifikasi beberapa kebutuhan dalam mengembangkan project yang mana
dalam hal ini adalah pembuatan rangkaian elektronika Iot (internet of things).

3.1.2. Desain
Pada tahap ini akan membuat perancangan perangkat elektronika yang
dibutuhkan seperti sensor suhu, sensor kelembapan tanah, control supriyer yang

8
9

dibantu menggunakan servo untuk bisa bergerak ke kanan - kiri, arduino dan webmos
untuk control suhu dengan server, smartphone dan pc untuk control user.

3.1.3. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini dilakukan oleh pihak pemakai, apakah desain prototype
yang sudah jadi sudah memenuhi keinginan pemakai atau belum, jika belum maka
tahap revisi dengan membuat ulang desain, namun jika sudah, maka akan dilanjutkan
ke tahap berikutnya.

3.1.4. Development
Tahap ini akan memulai pemprograman desain yang sudah di sepakati oleh pihak
pemakai, yang mana dalam pemprogramanya menggunakan bahasa pemprograman
c++ atau c.

3.1.5. Pengujian
Setelah pemprograman perangkat Iot sudah selesai, maka tahap ini akan
melakukan pengujian, dengan menguji keseluruhan komponen, apakah dapet berjalan
sesuai yang diharapkan atau belum.
10

3.2. Perancangan Sistem


3.2.1. Analisa Sistem
Berikut merupakan flowchart yang menggambarkan proses alat penyiraman
taanaman otomatis :

Gambar 3. 2 Flowchart penyiraman tanaman

Flowchart menampilkan alur proses dari alat penyiraman tanaman otomatis,


flowchart diatas menunjukan bahwa sensor akan membaca secara realtime kondisi
kelembaban tanah tanaman. Apabila sensor membaca kelembaban tanah dalam
keadaan kering maka sistem akan memerintahkan Relay untuk menyalakan pompa air
untuk melakukan penyiraman tanaman dan sistem akan berhenti ketika sensor
membaca kelembaban tanah dalam kondisi lembab.
11

3.2.2. Analisa Kebutuhan Sistem


Pada tahap ini menjelaskan apa saja yang dibutuhkan pada saat perancangan.
Adapun kebutuhan pembuatan perangkat ini adalah :
a. Kebutuhan perangkat keras
Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan perangakt ini adalah:
1) Laptop
2) Wemos D1
3) Sensor Soil Moisture
4) DHT 11
5) LCD
6) Relay
7) Kabel jumper
8) Breadboard
9) Water Pump
b. Kebutuhan perangkat lunak
Selain perangkat keras, dibutuhkan juga perangkat lunak dalam pembuatan,
perangkat lunak minimum yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1) Arduino IDE
2) Windows 10
12

c. Blok diagram

Gambar 3. 3 Blok diagram

Pembuatan blok diagram ini bertujuan sebagai acuan pembuatan perangkat keras.
Pada perancangan ini penulis merancang system dalam blok – blok sebagai gambaran
untuk memudahkan penulis dalam merangkai sebuah rangkaian terpadu. Blok diagram
dapat dilihat pada gambar.
BAB IV
HASIL & ANALISA

4. HASIL & ANALISA


4.1. HASIL

Gambar 4. 1 Demo Sistem dilapangan

Gambar 4. 2 Manual Monitor Kelembaban Tanah

13
14

Gambar 4. 3 Grafik hasil monitoring sistem

Dari gambar diatas menjukkan data-data yang dikirim dari sensor ke server dan
dapat dianalisa ketika kondisi tanah berada pada nilai 0 maka tanah tersebut dalam
tingkat kelembaban tanah tersebut dalam keadaan kering dan membutuhkan supply air,
secara otomatis pompa akan menyala hingga batas kondisi yang ditentukan. Apabila
kondisi yang ditentukan sudah terpenuhi maka pompa akan otomatis mati / supply air
terhenti.
Dari display LCD menunjukan tingkat kelembaban tanah mulai dari skala 0%-
100% secara manual tanpa harus menggunakan smartphone / website.

4.2. ANALISA
Berdasarkan pengumpulan data dari lapangan kita dapat menyimpulkan bahwa
tiap-tiap tanaman membutuhkan kelembaban tanah yang berbeda-beda, sehingga kita
mendapatkan nilai tingkat kekeringan dan tingkat kelembaban tanah dengan kondisi
tanah kering 0% dan tingkat lembab 60% maka nilai itu kita implementasikan pada
sistem yang nantinya akan berjalan secara otomatis sesuai nilai yang sudah ditetapkan.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN

5. Kesimpulan dan Saran


5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
1. Sistem penyiraman tanaman berbasis Internet Of Things menggunakan sensor
kelembaban tanah dan suhu telah berhasil dibuat dan diuji coba menggunakan
Wemos D1, LCD, Driver Relay, dan Water Pump/pompa air.
2. Alat ini dapat di implementasikan dan siap untuk digunakan. System ini
bekerja dengan baik berdasarkan nilai kelembaban tanah yang dideteksi oleh
sensor kelembaban. Dari beberapa pengujian yang telah dilakukan diperoleh
kadar tanah yang paling baik dengan nilai 60%.

5.2. Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan
penelitian sistem ini antara lain :
1. Dengan beberapa pengembangan dan penambahan sistem dan komponen
seperti penambahan sensor akan menambah keakuratan dan ketelitian
pembacaan alat penyiraman tanaman ini.
2. Diharapkan kedepannya desain alat penyiraman tanaman ini lebih praktis dan
mudah untuk dibawa – bawa dan sudah menggunakan sumber arus yang
bersifat portable, tidak perlu lagi menggunakan adaptor sebagai sumber
arusnya.

15

Anda mungkin juga menyukai