Anda di halaman 1dari 33

LEMBAR PENGESAHAN

KONSEP DAN ANALISIS DALAM PENERAPAN MANAJEMEN IP


ADDRESS DALAM JARINGAN KOMPUTER
OLEH:

KELOMPOK 5

DesyFatmayanti 180401136
M. KhasmyVaslinsyah 180401190
RahmadhanIrwansyah 180401109
Yogi Alfinaldo 180401148

Pekanbaru, November 2019


Menyetujui

Penguji Ketua

(Januar Al Amien, M.Kom) (Putra Sloon)

NIDN 1030018001 NIM 180401062

Mengetahui,
Ka.Prodi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Informatika
Universitas Muhammadiyah Riau

(Mitra Unik, S.Kom.,M.Kom.)

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirahim,

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan laporan tentang “Konsep dan Analisis Dalam Penerapan Manajemen
Ip Address Dalam Jaringan Komputer”. Dalam pembuatan laporan ini, banyak
kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan.
Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya laporan ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan laporan yang kami buat ini
masih jauh dari kesempurnaan. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran agar laporan ini menjadi lebih baik serta berdaya
guna dimasa yang akan datang.

Pekanbaru, November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

DAFTAR TABLE ................................................................................................. v

BAB 5 ..................................................................................................................... 1

KONSEP DAN ANALISIS DALAM PENERAPAN MANAJEMEN IP


ADDRESS DALAM JARINGAN KOMPUTER ............................................... 1

5.1 Pengertian dan Konsep IP Address ........................................................... 1

A. Sejarah ...................................................................................................... 1

5.2 Fungsi IP Address ....................................................................................... 2

5.4 Penghitungan Subnetting ......................................................................... 11

5.4 Kelas Alamat IP Address.......................................................................... 12

A. Kelas Alamat IP...................................................................................... 12

B. Alamat Khusus Lainnya ........................................................................ 17

C. Memahami ID Jaringan, ID host,dan Subnet Mask ........................... 18

D. Alamat IP Pribadi .................................................................................. 21

PENUTUP ............................................................................................................ 23

5.5 KESIMPULAN .......................................................................................... 23

5.6 SARAN ....................................................................................................... 23

DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 24

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1 Topologi Jaringan ................................................................................. 2


Gambar 1. 2 Cara mengetahui Mac-Address melalui PC ....................................... 8
Gambar 1. 3 Cara mengetahi MAC-Address melalui network switch.................... 8
Gambar 1. 4 IP Address list yang telah di proteksi ................................................. 9
Gambar 1.5 Alamat IP Kelas ................................................................................ 13
Gambar 1.6 BinnerRintangKelas A Jaringan ........................................................ 14
Gambar 1.7 BinnerRintangKelas B Jaringan ........................................................ 14
Gambar 1.8 BinnerRintangKelas C Jaringan ........................................................ 15
Gambar1.9 BinnerRintangKelas D Jaringan ......................................................... 16
Gambar 1.10 BinnerRintangKelas E Jaringan ...................................................... 16
Gambar 1.11 Alamat IP Rentangdan Tuan Rumah ............................................... 16
Gambar 1.12 Alamat IP Diwakilidalam Decimal danBinner................................ 18
Gambar 1.13 Subbnet Mask .................................................................................. 20

iv
DAFTAR TABLE

Table 1 Rentang persentase dan kriteria kepraktisan produk.................................. 6

v
BAB 5

KONSEP DAN ANALISIS DALAM PENERAPAN MANAJEMEN IP


ADDRESS DALAM JARINGAN KOMPUTER

5.1 Pengertian dan Konsep IP Address


A. Sejarah
Ada beberapa alasan mengapa TCP / IP adalah paket protokol pilihan pada
sebagian besar jaringan data, paling tidak adalah bahwa ini adalah protokol yang
digunakan di Internet.

TCP / IP dirancang untuk mendukung Internet yang masih baru (kemudian


disebut ARPANET) di waktu sebelum pengenalan PC saat interoperabilitas antara
produk komputasi dibuat oleh berbagai produsen sama sekali tidak pernah terjadi.
Internet dulu dan sekarang adalah terdiri dari berbagai jenis komputer, dan apa
yang dibutuhkan adalah paket protokol yang umum bagi mereka semua.

Elemen utama yang membedakan TCP / IP dari suite protokol lainnya


menyediakan layanan jaringan dan lapisan transportasi adalah mekanisme
pengalamatan mandiri.Setiap perangkat pada jaringan TCP / IP diberi alamat IP
(atau terkadang lebih dari satu)yang secara unik mengidentifikasinya ke sistem
lain. Perangkat saat ini menggunakan antarmuka jaringan.

Adaptor yang memiliki pengidentifikasi unik (alamat MAC) yang dikodekan


secara keras ke dalamnya, yang membuatnya alamat IP berlebihan. Jenis
komputer lain memiliki pengidentifikasi yang ditugaskan oleh jaringan
administrator, bagaimanapun, dan tidak ada mekanisme untuk memastikan bahwa
sistem lain pada internetwork di seluruh dunia seperti Internet tidak menggunakan
pengidentifikasi yang sama. Hal 294[1]

1
‫محمد‬،‫حسنی‬, No Title‫فففف ففف ففففف ف ففففف‬. 1385.

1
ArsitekturTCP / IPTCP / IP dirancang untuk mendukung jaringan dengan ukuran
praktis apa pun. Akibatnya, TCP/ IPharus dapat memberikan layanan yang
dibutuhkan oleh aplikasi yang menggunakannya tanpa harusterlalu boros dalam
SSSS pengeluaran bandwidth jaringan dan sumber daya lainnya. Untuk
mengakomodasi kebutuhan aplikasi dan fungsi spesifik dalam aplikasi
tersebut,TCP / IP menggunakan beberapa protokol dalam kombinasi untuk
memberikan kualitas layanan yang diperlukan untuk tugas dan tidak lebih. Hal
295[1]

5.2 Fungsi IP Address


A. Analisis Kebutuhan Sistem

Untuk dapat mengamati fungsi atau cara kerja dari ARP maka diperlukan sebuah
simulasi dengan menggunakan aplikasi Packet Tracer yang diinstal pada sebuah
komputer. Simulasi yang dilakukan harus dapat memperlihatkan setiap tahapan
proses komunikasi antar host dalam jaringan, serta rincian dari Protocol Data
Unit (PDU) dalam model Open System Interconnection (OSI).

B. TopologiJaringan

Untuk bisa mengamati bagaimana ARP melaksanakan tugasnya dalam sebuah


Ethernet, maka dibuat rancangan sebuah jaringan sederhana yang terdiri dari 3
buah komputer yang terhubung dengan sebuah Hub. Rancangan jaringan
ditunjukkan pada Gambar 1.1

Gambar1.1 Topologi Jaringan

2
‫محمد‬،‫حسنی‬, No Title‫فففف ففف ففففف ف ففففف‬. 1385

2
Jaringan dibuat menggunakan kelas C dengan alamat 192.168.1.0/24. Semua
computer kemudian dikonfigurasi dengan memberikan IP Address untuk PC1,
PC2, dan PC3 berturut-turut 192.168.1.1, 192.168.1.2, dan 192.168.1.3.
Sedangkan untuk alamat fisik atau MAC Address dari masing-masing computer
seperti tertampil pada Gambar 1.1

C. Simulasi

Untuk mengamati bagaimana keterlibatan ARP serta mekanisme kerjanya dalam


jaringan, maka digunakan sebuah sekenario berupa komunikasi antara PC1 dan
PC2. Komunikasi terjadi dengan memanfaatkan perintah PING. Perintah PING
merupakan perintah yang dipergunakan untuk memeriksa koneksi antar host
dalam jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.

Ketika sebuah host akan mengirimkan IP packet ke host lain, pasti menyertakan
IP address host tujuan tersebut. IP packet selanjutnya dienkapsulasi kedalam
bentuk frame Ethernet supaya dapat dikirimkan lewat jaringan fisik.

Artinya host pengirim harus mengetahui alamat fisik (MAC address) dari host
tujuan. Untuk memperoleh alamat fisik dari sebuah alamat lojik (IP Address)
merupakan tanggung jawab ARP. Informasi MAC address dari setiap IP address
disimpan dalam ARP cache (tabel ARP) dari host yang bersangkutan.

Untuk menyimulasikan perintah PING tersebut dilakukan dengan menggunakan


Traffic Generator dengan sumber PC1 dan tujuan PC2. Untuk mengamati traffic
secara rinci maka Packet Tracer harus dijalankan dalam mode simulasi. Ketika
perintah PING dijalankan dari PC1 menuju PC2 maka tertampil 2 amplop sebagai
representasi dari Protocol Data Unit (PDU) pada PC1 yaitu ARP packet dan
ICMP packet.

3
J. Raya, D. Po, and B. Purwokerto, “Fungsi Address Resolution Protocol dalam Ethernet (
Address Resolution Protocol Functions in The Ethernet ),” vol. V, no. November, pp. 59–64, 2017.

3
Perintah PING menghasilkan ICMP packet yang berupa pesan ICMP Echo
Request dari IP sumber 192.186.1.1 ketujuan 192.168.1.2. Gambaran ICMP
packet dari OSI model seperti pada Gambar 4.

IP address tujuana dalah unicast yaitu 192.168.1.2 maka alamat tersebut dicari
dalam Tabel ARP. Karena tidak ditemukan dalam Tabel ARP maka PC1
membangkitkan ARP request untuk IP address tujuan 192.168.1.2. Pada tahap
inilah ARP menjalankan fungsinya. Sementara itu ICMP packet disimpan dalam
buffer sampai MAC address dari host tujuan didapatkan. PDU yang dibangkitkan
dapat dilihat pada Gambar 5. Informasi penting yang adapada ARP request adalah
IP address tujuan yaitu 192.168.1.2 dan MAC address tujuan berisi 000.000.000
karena tidak diketahui.

ARP request tersebut di layer 2 dienkapsulasi dalam sebuah frame Ethernet.


Proses enkapsulasi dengan menambahkan header Preamble, Destination MAC
Address, Source MAC Addreess, Type, dan Frame Check Sequence (FCS).
Preamble menandai awal frame yang digunakan untuk sinkronisasi antara
pengirim dan penerima. Destination MAC Address berupa alamat broadcast yaitu
FFFF.FFFF.FFFF, sehingga frame ini akan dikirim keseluruh host dalam jaringan.
Pesan ARP memiliki Type 0x806, yang menginformasikan kepada penerima
untuk meneruskan ke proses ARP. Sedangkan field FCS digunakan untuk
mendeteksi adanya kesalahan (errors).

Frame ini diteruskan ke layer 1, kemudian Fast Ethernet akan mengirimkan frame
ke media transmisi. Oleh Hub, frame tersebut diteruskan kesemua port kecuali
port dimana frame tersebut berasal. Host penerima yaitu PC2 dan PC3 menerima
frame tersebut dan memrosesnya.

4
J. Raya, D. Po, and B. Purwokerto, “Fungsi Address Resolution Protocol dalam Ethernet ( Address Resolution Protocol
Functions in The Ethernet ),” vol. V, no. November, pp. 59–64, 2017.

4
PC3 yang menerima frame yang berasal dari PC1 akan meneruskan frame dari
layer 1 ke layer2. Kemudian dilakukan pengecekan MAC address tujuan yang
berisi alamat broadcast, sehingga dilakukan dekapsulasi terhadap frame yang beisi
ARP request tadi. IP address tujuan pada ARP request 192.168.1.2 ternyata
berbeda dengan IP Address PC3 192.168.1.3, sehingga frame tersebut didrop.

Pada PC2 juga dilakukan proses serupa. Frame yang diterima juga didekapsulasi
dan menghasilkan ARP request. IP address tujuan pada ARP request 192.168.1.2
dicocokkan dengan IP address PC2, ternyata sama. ARP kemudian melakukan
update ARP cache. ARP kemudian membalas ARP request tadi dengan ARP
reply. Pesan ARP reply berisi informasi IP address pengirim (192.168.1.2) dan
MAC address pengirim (000.9675.AD1A.

Frame tersebut ditujukan kepada host dengan MAC address 0007.EC4B.4CB4


yaitu PC1. Frame yang merupakan ARP reply tersebut sebagai balasan atau
jawaban terhadap ARP request dari PC1. Frame tersebut diteruska noleh Hub
kesemua port kecuali port tempat frame tersebut memasuki Hub. PC3 yang
menerima frame tersebut membandingkan MAC address tujuan yang ada pada
header frame tersebut dengan MAC addressnya. Karena tidak samamaka PC3 tahu
bahwa frame tersebut bukan ditujukan padanya, sehingga frame tersebut didrop.

Sedangkan PC1 melihat MAC address tujuan pada header frame sama dengan
MAC address miliknya. Sehingga PC1 tahu bahwa frame tersebut untuknya.
Kemudian PC1 melakukan dekapsulasi terhadap frame Ethernet tersebut dan
didapatkan ARP reply. Dengan informasi yang ada pada ARP reply inilah ARP
melakukan update padatabel ARP.

5
J. Raya, D. Po, and B. Purwokerto, “Fungsi Address Resolution Protocol dalam Ethernet ( Address Resolution Protocol
Functions in The Ethernet ),” vol. V, no. November, pp. 59–64, 2017.

5
ICMP packet berupa pesan ICMP Echo Request yang sebelumnya tersimpan
dalam buffer kemudian dikirim ulang dengan melakukan enkapsulasi terlebih
dahulu. Header dari frame Ethernet ini berupa MAC address sumber
0007.EC4B.4CB4 dan MAC address tujuan 0001.9675.AD1A.

PC2 yang merupakan tujuan dari frame yang berisi pesan ICMP Echo Request
menerima frame tersebut dan mendekapsulasi frame tadi. Karena muatan dari
frame tadi berupa pesan ICMP Echo Request, maka PC2 membalasnya dengan
pesan ICMP Echo Reply.

Frame dari PC2 yang berisi ICMP Reply tadi diteruska noleh Hub kesemua port.
PC1 yang memiliki MAC address sesuai dengan MAC address tujuan pada frame
kemudian mengambil frame tadi dan mendekapsulasinya. Didapatkan muatan dari
frame adalah ICMP Echo Reply dari PC2 sebagaibalasandari ICMP Echo Request
yang dikirimkannya. Hal 1[2]

Diperlukan kriteria kepraktisan atau rentang presentase untuk menganalisis lebih


lanjut penilaian responden terhadap aplikasi pembelajaran berbasis android.
Kriteria kepraktisan dapat dilihat pada Table berikut :

Rentang Persentase Kriteria


(%)
85,01% - 100% Sangat Praktis
70,01% - 85% Praktis
50,01% - 70% Kurang Praktis
01,00% - 50% Tidak Praktis

Table 1 Rentang persentase dan kriteria kepraktisan produk

6
J. Raya, D. Po, and B. Purwokerto, “Fungsi Address Resolution Protocol dalam Ethernet ( Address Resolution Protocol
Functions in The Ethernet ),” vol. V, no. November, pp. 59–64, 2017.
A. The, B. Network, B. Network, B. Network, B. Network, and B. Network, “Pengembangan Aplikasi Pembelajaran
Panduan Pengaturan IP address dan Perhitungan Subnetting Berbasis Android.”

6
Setelah menganalisis tingkat kepraktisan dari aplikasi pembelajaran, langkah
selanjutnya adalah menganalisis kefektivan aplikasi pembelajaran. Tingkat
keefektivan dapat dilihat dari keberhasilan pengembangan aplikasi pembelajaran
untuk mencapai indikator, yaitu hasil belajar, dengan KKM yang telah ditetapkan,
khususnya kelas X jurusan RPL berdasarkan kesepakan guru produktif yaitu skor
75. Selain melihat KKM, untuk menguji keefektifan dapat juga dilakukan dengan
uji t. Uji kesamaan dua rerata (Uji t) menggunakan program SPSS 20 for
windows, untuk menguji hipotesis dengan kriteria uji Ha diterima jika sig<0,05,
sebaliknya H0 ditolak jika sig>0,05

Dimana :
H0 = penggunaan aplikasi pembelajaran perhitungan subnetting dan panduan
pengaturan IP address tidak efektif untuk meningkatkan nilai siswa RPL kelas X
pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar.
Ha = penggunaan aplikasi pembelajaran perhitungan subnetting dan panduan
pengaturan IP address efektif untuk meningkatkan nilai siswa RPL kelas X pada
mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar. Hal 6 [3]

C. Hasil Dan Pembahasan


Langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memproteksi server sehingga
tidak berpengaruh pada koneksi jaringan dan user-user yang terhubung
didalamnya adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama harus mengetahui Mac Address dari Server yang akan
diproteksi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Buka
CMD/Command Prompt MS DOS. Kemudian ketik <nbtstat –A IP Address>.
Dalam contoh gambar dibawah ini perintah tersebut ditulis :
<nbtstat –A 172.16.81.19>
7

7
A. The, B. Network, B. Network, B. Network, B. Network, and B. Network, “Pengembangan Aplikasi Pembelajaran
Panduan Pengaturan IP address dan Perhitungan Subnetting Berbasis Android.”
D. P. Yani and M. S. Safarudin, “IMPLEMENTASI PROTEKSI MAC ADDRESS PADA CRITICAL SERVER UNTUK
MENGHINDARI CONFLICT IP ADDRESS PADA PT . EPSON BATAM,” vol. 1, pp. 49–56, 2018.

7
Gambar 1. 2 Cara mengetahui Mac-Address melalui PC

2. Langkah berikutnya buka core switch, masuk ke configuration terminal dan lalu
isikan baris perintah dengan format : <arp ip address mac-address arpa>. Seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. 3 Cara mengetahi MAC-Address melalui network switch

3. Langkah terakhir untuk menyimpan konfigurasi yang telah dibuat ketik perintah
: <write memory> Dan metode ini telah dijadikan konfigurasi standar untuk
device atau server yang kritikal pada perusahaan tersebut. Berikut ini penulis
lampirkan capture gambar proteksi IP Address dengan Mac-Address-nya yang
telah dilakukan.
8

8
D. P. Yani and M. S. Safarudin, “IMPLEMENTASI PROTEKSI MAC ADDRESS PADA CRITICAL SERVER
UNTUK MENGHINDARI CONFLICT IP ADDRESS PADA PT . EPSON BATAM,” vol. 1, pp. 49–56, 2018.

8
Gambar 1. 4 IP Address list yang telah di proteksi

Hal 54 [4]

9
D. P. Yani and M. S. Safarudin, “IMPLEMENTASI PROTEKSI MAC ADDRESS PADA CRITICAL SERVER UNTUK
MENGHINDARI CONFLICT IP ADDRESS PADA PT . EPSON BATAM,” vol. 1, pp. 49–56, 2018.

9
5.3 Subnetting

Subnet Masking Alamat IP selalu mendedikasikan beberapa bit mereka untuk


pengidentifikasi jaringan dan beberapa kehost identifier, tetapi jumlah bit yang
digunakan untuk setiap tujuan tidak selalu sama. Subnet mask adalah nomor biner
32-bit yang bit-bitnya sesuai dengan alamat IP. Sebuah bit dengan nilai 1 di mask
menunjukkan bahwa bit yang sesuai di alamat IP adalah bagian pengenal jaringan,
sementara 0 bit menunjukkan bahwa bit alamat yang sesuai adalah bagian
pengidentifikasi host. Seperti halnya alamat IP, subnet mask dinyatakan dalam
titik-titik notasi desimal, jadi meskipun itu mungkin terlihat seperti alamat IP,
mask memiliki fungsi yang sama sekali berbeda.

Sebagai contoh, pertimbangkan sistem dengan konfigurasi TCP / IP


berikut:Alamat IP: 192.168.2.45Subnet mask: 255.255.255.0 Dalam hal ini,
bagian 192.168.2 dari alamat IP mengidentifikasi jaringan, sedangkan 45
mengidentifikasi tuan rumah. Ketika dinyatakan dalam bentuk desimal, ini
mungkin tampak membingungkan, tetapi setara biner adalah sebagai berikut:
Alamat IP: 11000000 10101000 00000010 00101101 Subnet mask: 11111111
11111111 11111111 00000000 Seperti yang Anda lihat dalam contoh ini, garis
pemisah antara jaringan dan bit host terletak di antara paha depan ketiga dan
keempat. Garis pemisah tidak perlu jatuh di antara paha depan, namun. Subnet
mask 255.255.240.0 mengalokasikan 12 bit untuk alamat host karena padanan
biner dari mask adalah sebagai berikut: 11111111 11111111 11110000 00000000
Garis pemisah antara jaringan dan bit host dapat jatuh di mana saja dalam 32 bit
topeng, tetapi Anda tidak pernah melihat bit jaringan dicampur dengan bit host.
Garis yang jelas selalu memisahkan bit jaringan di sebelah kiri dari bit host di
sebelah kanan. Hal 298[1]

10

10
‫محمد‬،‫حسنی‬, No Title‫فففف ففف ففففف ف ففففف‬. 1385.

10
5.4 Penghitungan Subnetting
Pada hakekanya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar pada masalah,
yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat broadcast, host
awal dan host akhir.
1. Jumlah Subnet
Jumlah subnet bisa dihitung menggunakan rumus :
Jumlah subnet = 2x
( Rumus 1 )
Dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask untuk kelas
C, 2 oktet terakhir untuk kelas B dan 3 oktet terakhir untuk kelas A.
2. Jumlah Host per Subnet
Jumlah host per subnet bisa dihitung menggunakan rumus :
Jumlah host per subnet
= 2y – 2
( Rumus 2 )
Dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnet mask untuk kelas C, 2 oktet terakhir untuk kelas B dan 3 oktet terakhir
untuk kelas A.
3. Blok Subnet
Blok Subnet bisa dihitung menggunakan rumus :
Blok subnet = 256 – N
( Rumus 3 )
Dimana N adalah nilai terakhir subnet mask.
4. Alamat broadcast
Alamat broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
11

11
H. Hartono, “Penghitungan subnetting secara otomatis,” vol. 2, no. April, pp. 49–56, 2010.

11
5. Host awal dan Host akhir
Host awal adalah 1 angka di depan blok subnet yang dipakai pada IP address
tersebut, sedangkan host akhir adalah 1 angka sebelum alamat broadcast. Hal 54
[5]

5.4 Kelas Alamat IP Address


A. Kelas Alamat IP
Pengalamatan IPv4 dibagi menjadi lima kelas alamat yang terstruktur (A, B, C,D,
dan E), yang membantu dalam identifikasi dan kemudahan administrasi:

1.Tiga kelas pertama - A, B, dan C - adalah yang utama, tersedia untuk


umumkelas dan merupakan yang paling terkenal.

2. Kelas D dan E disediakan untuk tujuan multicast dan eksperimental.Kelas


ditentukan dengan menginvestigasi beberapa bit biner pertama dari IPalamat. Bit
awal ini disebut bit orde tinggi dan mulai dengan a0 atau 1. Bit-bit ini dibaca oleh
perangkat lunak IP untuk menentukan jaringan logisdan host alamat perangkat.

12

12
H. Hartono, “Penghitungan subnetting secara otomatis,” vol. 2, no. April, pp. 49–56, 2010.
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

12
Gambar 1.5 Alamat IP Kelas

3. Kelas A (0–127): Hanya 128 jaringan Kelas A yang tersedia di IPv4skema


pengalamatan, dan ini hanya disediakan untuk beberapa, besarorganisasi (pikirkan
MIT):

a. Bit pertama dalam alamat IP adalah 0 dan mengidentifikasinya sebagai Kelas


A.

b. 7 bit yang tersisa dari oktet pertama adalah bit yang mengidentifikasi jaringan.

c.24 bit terakhir dicadangkan untuk alamat host-bit dan tersediauntuk digunakan
hingga 16 juta host jaringan Kelas A.

13

13
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOK

13
Gambar 1.6 BinnerRintangKelas A Jaringan

4. Kelas B (128–191): Terdiri dari organisasi berukuran sedang dan


teridentifikasioleh 2 bit pertama dari alamat IP:

a. 2 bit pertama diwakili oleh 1 0 dalam format biner (bit pertama adalaha 1, dan
yang kedua adalah 0).

b. 14 bit berikut dalam dua oktet pertama digunakan untuk jaringanalamat.

c. 16 bit sisanya digunakan untuk pengalamatan host.Kelas B memungkinkan


lebih dari 65.536 jaringan, dengan masing-masing perumahan jaringanhingga
65.536 host. Gambar 1.4 mencantumkan kemungkinan biner untuk Kelas B
jaringan

Gambar 1.7 BinnerRintangKelas B Jaringan

14

14
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

14
5. Kelas C (192–223): Jaringan yang paling banyak ditemukan di Internetadalah
jaringan Kelas C dan menggunakan 1 1 0 sebagai 3 bit pertama dari alamat. Itu21
bit berikutnya digunakan untuk pengalamatan jaringan, dan 8 bit terakhir
menentukanalamat host. Ada lebih dari 16 juta alamat yang mungkinuntuk
jaringan Kelas C, dengan masing-masing jaringan ini menyediakan dukungan
untuk256 host Kisaran bit untuk jaringan Kelas C tercantum pada Gambar 1.5.
Hal 216 [6]

Gambar 1.8 BinnerRintangKelas C Jaringan

6. Kelas D (224–239): Digunakan untuk tujuan multicasting dan tidak untuk


umumpengalamatan jaringan. Karena alasan ini, alamat Kelas D tidak diberikan

publik atau tersedia untuk penggunaan komersial. Alamat-alamat ini dimulai


dengan1 1 1 0 sebagai 4 bit jaringan pertama dalam oktet pertama, yang
digunakan untuk itukelompok alamat perangkat IP semua pada saat yang sama.
Pada Gambar 1.6, Anda bisalihat struktur biner cadangan jaringan Kelas D. Juga,
lihat RFC1112 untuk informasi lebih lanjut.

15

15
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

15
Gambar1.9 BinnerRintangKelas D Jaringan

7. Kelas E (240–254): Alamat disediakan untuk penelitian dan eksperimentujuan.


Alamat Kelas E tidak dikeluarkan untuk penggunaan komersial.
KelasPengalamatan E menggunakan 1 1 1 1 sebagai 4 bit pertama dalam alamat.

Gambar 1.10 BinnerRintangKelas E Jaringan

16

16
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

16
Gambar 1.11 Alamat IP Rentangdan Tuan Rumah

B. Alamat Khusus Lainnya


Anda baru saja melihat bagaimana jaringan Kelas D dan E (mulai dari
224)dicadangkan untuk tujuan khusus dan tidak tersedia untuk pengalamatan tuan
rumah. Sanaadalah alamat yang dipesan lainnya juga. Dua yang utama
ditunjukuntuk rute default dan alamat loopback. Alamat rute default
adalahdirepresentasikan sebagai 0.0.0.0 dan digunakan untuk menyederhanakan
informasi routing ituPenggunaan IP. Kegagalan pencarian rute secara default
kembali ke rute ini. Loopbackaddress space adalah 127.0.0.0 dan digunakan untuk
menguji dan memperlakukan host lokal sebagaijika itu jauh ke jaringan.
Antarmuka jaringan virtual ini dapat digunakanuntuk mengirim data antara
aplikasi klien dan server pada mesin yang sama. Sayamemeriksa alokasi ruang
alamat khusus lain untuk jaringan pribadi. Hal 219[6]

17

17
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOK

17
Gambar 1.12 Alamat IP Diwakilidalam Decimal danBinner

C. Memahami ID Jaringan, ID host,dan Subnet Mask


Untuk memahami resolusi alamat IP, Anda perlu memahami cara
mendekodealamat IP dan ekstrak dua pengidentifikasi utama:

1. ID jaringan (bit jaringan)

2. ID host (bit yang dikontrol administrator sistem secara lokal ketikamenetapkan


alamat IP)ID jaringan mengidentifikasi jumlah jaringan, dan ID host
mengidentifikasijumlah host di jaringan area lokal. Ini ditentukan olehjumlah bit
yang ditemukan di bagian jaringan dari alamat IP danjumlah bit yang ditemukan
di bagian host dari alamat IP.Anda menemukan cara menguraikan jumlah
jaringan, jumlah subnet,dan jumlah host yang tersedia dari setiap alamat IP
dengan menganalisissetara biner. Menggunakan Gambar 3-9, saya
membandingkan alamat IP menggunakansistem desimal dan setara binernya.

Alamat IP dengan desimal 0s dalam oktet alamat host mewakilisegmen jaringan


dan dicadangkan (tidak dikeluarkan untuk klien jaringan).Saya sekarang melihat
pengalamatan jaringan dan host menggunakan IP sebelumnyaalamat contoh
172.16.10.100. Anda sudah tahu bahwa 172.16 adalahbagian jaringan dan 10.100
adalah bagian host dari jaringan Kelas B inialamat.

18

18
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

18
Seluruh jaringan 172.16 ditentukan menggunakan 0s, atau ditulis
sebagai172.16.0.0, dan tidak dapat dialihkan ke klien jaringan mana pun. IP ini
mewakiliseluruh jaringan 172.16 "kawat" dan dicadangkan. Jaringan 172.16 dapat
berupadibagi lagi atau dibagi menjadi subnetwork, atau subnet, menggunakan,
atau "meminjam,"dari bagian host dari alamat IP sebagai berikut: Hal 220[6]

172.16.1.0 Subnet 1 pada jaringan 172.16.0.0

172.16.2.0 Subnet 2 di jaringan 172.16.0.0

172.16.3.0 Subnet 3 pada jaringan 172.16.0.0

172.16.16.0 Subnet 16 pada jaringan 172.16.0.0

Subnetwork ini dibagi secara logis ke dalam grup yang lebih kecil tetapi tetap
adabagian dari jaringan 172.16.0.0. Subnet adalah divisi logis berbasis IPjaringan
dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil untuk meningkatkan fleksibilitas dan
lalu lintaspengelolaan. Skema pengalamatan yang lebih efisien dapat diterapkan,
danlalu lintas siaran dapat dikurangi. Subnet yang dibagi ini tetap berada di
bawahadministrasi (lokal) tunggal yang sama dan menggunakan teknik subnet
masking, yang"Meminjam" bit dari bagian host dari alamat IP. Saya memeriksa
subnettingsecara rinci di seluruh Buku II, Bab 4.

Untuk saat ini, ingatlah beberapa dasar subnetting:

1. Subnet mask - atau alamat subnet - digunakan oleh router untuk membantu

menentukan bagian jaringan dari alamat IP dari bagian host.

2. Subnet mask adalah nilai 32-bit seperti halnya alamat IP. Biner 1bit sesuai
dengan bagian jaringan dan subnet dari alamat. Itu0 bit adalah perwakilan tuan
rumah. Pada Gambar 3-10, Anda dapat melihat standarsubnet mask dan nilainya
setara dalam biner.

19

19
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS.

19
Di bawah standarmask adalah contoh subnetted dan nilai ID jaringannya dalam
biner.

3. Ada tiga topeng standar untuk jaringan Kelas A, B, dan C:

a. Subnet mask Standar Kelas A: 255.0.0.0

b. Subnet mask Standar Kelas B: 255.255.0.0

c. Subnet mask Standar Kelas C: 255.255.255.0

Gambar 1.13 Subbnet Mask

20

20
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

20
D. Alamat IP Pribadi
Kekurangan global alamat IPv4 adalah masalah nyata. Satu perbaikan "Band-
Aid"untuk kekurangan ini adalah solusi pengalamatan IP pribadi. Pengalamatan
IP pribadipada awalnya disusun untuk mengatasi masalah ini dengan
menggunakan alamat IP itutidak dialokasikan secara global oleh RIR. Itu berarti
bahwa siapa pun dapat menetapkandan gunakan blok alamat IP yang dicadangkan
ini di jaringannya tanpakebutuhan untuk mendaftarkan mereka dengan IANA.
Alamat IP pribadi ini tidakroutable di Internet publik (IP privat dirutekan di dalam
privatejaringan organisasi) dan tidak dapat mengakses Internet
tanpapendampingan. Hal 222[6]

Network Address Translation (NAT) atau server proxy diperlukan untuk


mengizinkanhost dengan akses alamat IP pribadi ke Internet.Rentang alamat
untuk jaringan pribadi ini adalah sebagai berikut:

A 172.16.0.0 10.255.255.255

B 172.16.0.0 172.31.255.255

C 192.168.0.0 192.168.255.255

Skenario jaringan paling umum dari NAT dan alamat IP pribadi dapatditemukan
di pengguna rumah. Setiap pengguna rumahan biasanya diberikan satu alamat
IPuntuk akses internet. Jika pengguna rumahan memerlukan akses Internet untuk
lima PC, inimenciptakan masalah. Terjemahan Alamat Jaringan (diaktifkan di
rumahrouter pengguna) memungkinkan akses Internet untuk setiap mesin yang
diberikan IP pribadialamat. Router yang mendukung NAT menerima paket dari
jaringan lokal danmenganalisis dan memodifikasi setiap header paket,
menggantikan alamat IP internaldengan alamat publik router.

21

21
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

21
Ini muncul ke dunia luar sebagaijika semua lalu lintas pribadi internal terjadi dari
satu alamat IP publik yang ditetapkanke router. Contoh ini sebenarnya disebut
NAT overload atau Port AddressTerjemahan (PAT). Saya memeriksa NAT dan
PAT secara terperinci dalam Buku VI, Bab 3.

Manfaat pengalamatan IP pribadi adalah sebagai berikut:

1.Memungkinkan seluruh jaringan pribadi untuk menggunakan satu alamat IP


publik

2.Memberikan peningkatan keamanan untuk host lokal

3.Menghemat ruang alamat IPv4

22

22
Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS.

22
PENUTUP
5.5 KESIMPULAN
1. Langkah awal yang perlu dilakukan sebelum mengeksekusi perintah proteksi IP
Address adalah dengan melakukan pengecekan list IP Address di core switch
jaringan.
2. Hal ini sangat bagus diterapkan pada IP Address device yang melayani banyak
user atau client.
3. Proteksi IP Address akan bermanfaat bagi server dalam jaringan dimana server
akan tetap online/live walaupun ada PC atau device lain dalam jaringan yang
memiliki IP Adress yang sama dengan server tersebut. (buku 44 article hal 55)
.

5.6 SARAN
1. Sebaiknya seting proteksi IP Address ini digunakan disetiap critical server yang
sifatnya memberikan pelayanan umum untuk banyak pengguna, seperti File
Server, DHCP Server, Web Server, Mail Server dan lainya.
2. Konfigurasi yang telah dibuat sebaiknya disimpan dalam sebuah arsip file
sebagai dokumentasi
3. Untuk lebih aman lagi, bisa ditambahkan Security Firewall didepan critical
server. (buku 44 article hal 55)

23
DAFTAR REFERENSI

[1] ‫محمد‬،‫حسنی‬, No Title‫فففف ففف ففففف ف ففففف‬. 1385.

[2] J. Raya, D. Po, and B. Purwokerto, “Fungsi Address Resolution Protocol


dalam Ethernet ( Address Resolution Protocol Functions in The Ethernet ),”
vol. V, no. November, pp. 59–64, 2017.

[3] A. The, B. Network, B. Network, B. Network, B. Network, and B.


Network, “Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Panduan Pengaturan IP
address dan Perhitungan Subnetting Berbasis Android.”

[4] D. P. Yani and M. S. Safarudin, “IMPLEMENTASI PROTEKSI MAC


ADDRESS PADA CRITICAL SERVER UNTUK MENGHINDARI
CONFLICT IP ADDRESS PADA PT . EPSON BATAM,” vol. 1, pp. 49–
56, 2018.

[5] H. Hartono, “Penghitungan subnetting secara otomatis,” vol. 2, no. April,


pp. 49–56, 2010.

[6] Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. .

24
LAMPIRAN 1

FORM NILAI PRESENTASI


LAMPIRAN 2

TANYA JAWAB
LAMPIRAN 3

QUIZ

1. Carilah hasil dari : 192.168.169.0/29


a. Jumlah Subnet
b. Jumlah Host
c. Block Subnet
2. Carilah hasil dari : 172.15.0.0/21
a. Binner Mask
b. Subnet Mask
c. Jumlah Subnet
d. Jumlah Host
e. Block Subnet
f. Table Kebenaran
3. Apa saja yang membedakan Elemen utama TCP / IP dari suite protocol
lain?
4. Pengertian dan Konsep IP Addess
5. Kenapa IP Address Localhost itu 127.0.0.1 ? Jelaskan!

LAMPIRAN 4
REVISI

NO TGL BAB URAIAN PARAF


1 15
November
2019
2

Anda mungkin juga menyukai