MODUL : 01
LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
1
DAFTAR ISI
2
Modul 01
BASIC CLI DAN IP ADDRESSING
Zharfa Haidan Nafilah (18117037) / Kelompok 05 / Senin, 9 September 2019
Email : nurmalita.viandra@gmail.com
Asisten : Viandra Nurmalita
Abstract—Percobaan modul 1 yang berjudul Basic CLI dan IP Addressing ini akan melakukan
dan memahami konfigurasi dasar pada perangkat jaringan serta konfigurasi dari remote management
berupa console dan telnet menggunakan router dan switch. Percobaan pada modul ini terdiri dari 5
percobaan. Percobaan pertama adalah konfigurasi dasar pada router via console. Percobaan kedua
adalah konfigurasi remote management telnet. Percobaan ketiga adalah verifikasi konfigurasi dasar
router. Percobaan keempat adalah melakukan remote manegement via telnet dan percobaan kelima
adalah verifikasi konfigurasi dasar router via switch.
1. PENDAHULUAN
2. DASAR TEORI
3
Jaringan komputer adalah sistem yang memungkinkan beberapa komputer saling
berhubungan dan bertukar data. Arsitektur jaringan komputer dapat dibuat dengan
menghubungkan beberapa router dan switch, serta perangkat lainnya. Setiap perangkat
jaringan komputer bekerja pada masing-masing layer dengan model OSI (Open Systems
Interconnection).[1]
2.1 Open System Interconnection (OSI) Layer
OSI adalah sebuah model referensi dalam bentuk kerangka konseptual yang
mendefinisikan standar koneksi untuk sebuah komputer.[4]
Tujuan dibuatnya model referensi OSI ini adalah agar menjadi rujukan untuk para
vendor dan developer sehingga produk atau software yang mereka buat dapat bersifat
interporate, yang berarti dapat bekerja sama dengan sistem atau produk lainnya tanpa harus
melakukan upaya khusus dari si pengguna.[4]
Pada prosesnya model OSI dibagi menjadi tujuh layer yang mana tiap layer tersebut
memiliki peran yang saling terkait antara layer diatas dengan layer yang dibawahnya.
Penjelasan mengenai tujuh layer OSI dalam dilihat pada gambar 2.1[4]
4
tabrakan data atau disebut dengan collision. Setiap perangkat yang terhubung ke port
tertentu, MAC address-nya akan dicatat di MAC address table [2]
2.3 Router
Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan jaringan yang
berbeda. Router bekerja pada layer 3 OSI dimana tugasnya melakukan fungsi routing, yaitu
menentukan jalur terbaik kemana informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk
host lain yang satu jaringan ataukah berada di jaringan yang berbeda berdasarkan IP address
[3]
2.4 Telnet
Telnet merupakan kependekan dari Telecommunication Network, yang merupakan
salah satu bentuk dari protokol pada jaringan komputer. Telnet banyak digunakan sebagai
salah satu protokol jaringan komputer yang melayani pengimplementasian dari client to server
connection network. Yang berarti membutuhkan paling tidak dua perangkat keras jaringan
komputer, yaitu user dan juga komputer server. Telnet ini juga seringkali disamakan degnan
virtualisasi ataupun emulasi dari sebuah terminal yang dapat mengakses komputer secara
remote atau jarak jauh[5]
2.5 Ping (Packet Internet Gopher)
Ping merupakan sebuah utilitas untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis TCP/IP.
Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji seberapa responsif suatu konektivitas pada
jaringan yang digunakan[1]
3. METODOLOGI PERCOBAAN
5
Menghidupkan PC
Memastikan aplikasi Putty sudah terinstall di PC. Jika belum, download dan
install aplikasi Putty terlebih dahulu
Membuka Device Manager pada PC. Lihat pada bagian Ports (COM & LPT)
dan mencatat port COM berapa yang terdeteksi USB to Serial.
Membuka aplikasi Putty. Mengatur Serial dan Serial Line sesuai port COM
yang digunakan.Setelah itu klik Open maka Putty akan aktif dan menampilkan
proses booting Router
6
Meng-klik kanan pada taskbar Network dan memilih Open Network and
Sharing Center.
Melakukan screenshoot hasil ping dan melakukan analisis hasil ping tersebut
Menjalankan Putty dan gunakan tipe koneksi Telnet. Isi hostname dengan IP
address router dan port 23 (telnet). Lalu open.
7
Menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung lainnya ke
port RJ45 nomor 1 di switch.
Ulangi percobaan tersebut dengan mengganti port RJ45 ke nomor lain pada
switch dan melakukan analisis
Mengambil screenshoot hasil ping dan membandingkan hasil ping router tanpa
switch dan dengan switch.
8
Penjelasan dari program di atas adalah, mode <Quidway> menandakan bahwa user
belum masuk ke system. Untuk memasuki system, digunakan perintah system-view dan
mode pun berubah menjadi [Quidway]. Perintah sysname Router1 adalah perintah untuk
mengganti nama router menjadi Router1. Untuk memanggil atau mengakses port G0/0
digunakan perintah [Router1] interface GigabitEthernet 0/0. Mode akan berubah
menjadi [Router1-GigabitEthernet0/0] menandakan kita sudah berada dalam interface
G0/0. Untuk melakukan konfigurasi router dengan IP address 192.168.181.254 dan subnet
mask 255.255.255.0 digunakan perintah seperti [Router1-GigabitEthernet0/0] ip
address 192.168.181.254 255.255.255.0 dan untuk memastikan apakah router dalam
keadaan up digunakan perintah undo shutdown.
Saat dilakukan ping pada Putty, ping berhasil, namun tidak saat dilakukan ping pada
Common Prompt. Hal ini terjadi karena router belum mengenali IP address dari PC dan
sebaliknya, sehingga tidak ada koneksi yang tersambung, sedangkan dengan menggunakan
Putty, ping dapat dilakukan karena Putty di PC sudah terhubung secara virtual dengan router.
9
Gambar 4.1 Hasil Percobaan 2 1
10
menyatakan berapa lama paket tersebut bisa beredar/berjalan -jalan dalam jaringan yang
nilainya akan menurun 1 setiap melewati router.
11
Gambar 4.4 Hasil Percobaan 5
Dapat dilakukan analisis bahwa hasil ping router tanpa switch dan dengan switch tidak
ada perbedaan. Dari nilai time dan TTL nya pun sama, ini di karenakan switch hanya sebagai
perantara atau penghubung antara router dengan PC yang berada dalam 1 jaringan. Dan juga
percobaan ini dilakukan hanya pada 1 jaringan, tidak lebih.
Selanjutnya akan dilakukan percobaan 4.3 dengan Default Gateway dikosongkan pada
konfigurasi IP address di PC dan dilakukan ping. Hasil ping ditunjukkan pada gambar 4.5 di
bawah ini.
12
Gambar 4.6 Hasil Percobaan Ketika Dipindahkan ke G0/1
Ping tidak berhasil dikarenakan dari Putty belum dikonfigurasikan untuk interface G0/1
sehingga memang tidak ada jaringan yang terhubung ke port tersebut. Agar bisa dilakukan
ping ke port G0/1 pada router tersebut harus dilakukan konfigurasi ulang yaitu dengan
menggunakan program seperti yang tertera pada gambar 4.7 di bawah ini.
13
Gambar 4.8 Hasil Percobaan Ping Untuk Port G0/1
5. KESIMPULAN
Kesimpulan dari modul 01 ini adalah :
1. Konfigurasi dasar pada perangkat jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan
software Putty dengan menggunakan beberapa perintah dasar seperti <Quidway>
system-view, [Quidway] sysname Router1, [Router1] interface
GigabitEthernet 0/0, [Router1-GigabitEthernet0/0] ip address
192.168.181.254 255.255.255.0, dan [Router1-GigabitEthernet0/0]
undo shutdown yang mempunyai fungsinya masing-masing dan untuk
pengaplikasiannya sudah tertera pada bab 4.
2. Konfigurasi remote management pada perangkat jaringan yang dilakukan pada
modul 01 ini adalah telnet. Untuk mengkonfigurasi Telnet, perlu dibuat password
dengam menggunakan perintah seperti [Router1] user-interface vty 0 4,
[Router1-ui-vty0-4] authentication-mode password, [Router1-ui-vty0-
4] set authentication password simple 123, [Router1-ui-vty0-4] user
privilege level 3, dan [Router1] telnet server enable yang mempunyai
fungsinya masing-masing dan untuk pengaplikasiannya sudah tertera pada bab 4.2
3. Hasil ping router tanpa switch dan dengan switch sama, dari nilai time dan TTL nya
pun sama, ini di karenakan switch hanya sebagai perantara atau penghubung antara
router dengan PC yang berada dalam 1 jaringan. Dan juga percobaan ini dilakukan
hanya pada 1 jaringan, tidak lebih.
4. Switch adalah perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan berbagai
komputer di dalam satu jaringan. Fungsi switch yaitu sebagai manajemen lalu lintas
yang terdapat pada suatu jaringan komputer, switch bertugas bagaimana cara
mengirimkan paket data untuk sampai ke tujuan dengan perangkat yang tepat.
Switch bekerja pada layer 2 OSI, sedangkan router bekerja pada layer 3 OSI dimana
14
tugasnya melakukan fungsi routing, yaitu menentukan jalur terbaik kemana
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu
jaringan ataukah berada di jaringan yang berbeda berdasarkan IP address
6. DAFTAR PUSTAKA
[4] Hermawan, “Pengertian OSI Layer Beserta Kegunaan dan Cara Kerja OSI Layer,” p. 1,
30 Juni 2019.
7. BIOGRAFI SINGKAT
15