Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ET3113 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3B

MODUL : 01

BASIC CLI DAN IP ADDRESSING

NAMA : ARINIL HAQ SALSABILA


NIM : 18117029
KELOMPOK : 10
HARI, TANGGAL : JUMAT, 13 SEPTEMBER 2019
WAKTU : 13.00-15.00
ASISTEN : ZAHRINA MARYAM

LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2


1. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3
2. DASAR TEORI .............................................................................................................. 3
2.1 Model OSI .............................................................. Error! Bookmark not defined.3
2.2 Switch .................................................................... Error! Bookmark not defined.4
2.3 Router .................................................................... Error! Bookmark not defined.4
2.4 Telnet..................................................................... Error! Bookmark not defined.4
2.5 Remote Management ............................................ Error! Bookmark not defined.4
2.2 PING (Packet Internet Gopher) .............................. Error! Bookmark not defined.4
3. METODOLOGI PERCOBAAN....................................................................................... 5
3.1 Alat Percobaan ....................................................................................................... 5
3.2 Langkah Kerja......................................................................................................... 5
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN .......................................................................... 6
4.1 Percobaan 1: Melakukan Konfigurasi Dasar pada Router via Console.................... 6
4.2 Percobaan 2: Melakukan Konfigurasi Remote Management Telnet ........................ 8
4.3 Percobaan 3: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router .................................................. 8
4.4 Percobaan 4: Melakukan Remote Via Telnet ......................................................... 9
4.5 Percobaan 5: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router Via Switcht ............................. 10
59. KESIMPULAN ............................................................................................................. 12
6. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12
7. BIOGRAFI SINGKAT .................................................................................................. 12

2
Modul 1
Basic CLI dan IP Addressing
Arinil Haq Salsabila (18117029) / Kelompok 10 / Jumat, 13 September 2019
Email : arinil.sabilaa@gmail.com
Asisten : Zahrina Maryam

Abstract— Pada praktikum kali ini praktikan melakukan beberapa percobaan pada perangkat
jaringan komputer. Percobaan pertama adalah melakukan konfigurasi dasar pada router via console.
Percobaan selanjutnya adalah melakukan konfigurasi remote management telnet. Selanjutnya,
praktikan melakukan verifikasi terhadap konfigurasi dasar router dan konfigurasi dasar router via
switch, serta melakukan remote via telnet. Praktikum ini juga dilakukan untuk memahami fungsi router
dan switch.

Keyword— jaringan, router, switch, telnet.

1. PENDAHULUAN

Pada zaman globalisasi dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, manusia
mudah untuk melakukan hubungan dengan orang lain. Penggunaan jaringan komputer,
terutama internet merupakan salah satu fungsi dari komputer yang paling sering digunakan.
Dengan adanya internet, manusia dapat melakukan komunikasi jarak jauh dan dapat berbagi
file dengan mudah. Tentu saja hal ini akan mempermudah pekerjaan manusia dan pekerjaan
pun terasa lebih efektif. Oleh sebab itu penting untuk mempelajari jaringan komputer dan pada
praktikum kali ini dipelajari Basic CLI dan IP Addressing.
Praktikum memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Melakukan konfigurasi dasar pada perangkat jaringan.
2. Melakukan konfigurasi remote management pada perangkat jaringan.
3. Melakukan verifikasi terhadap hasil konfigurasi dasar perangkat jaringan.
4. Memahami fungsi router dan switch.

2. DASAR TEORI

2.1 Model OSI


Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah standar yang dibuat ISO
(International Standards Organization) yang mencakup semua aspek komunikasi jaringan.
Tujuan dari Model OSI adalah untuk memfasilitasi komunikasi antara sistem yang berbeda
tanpa perlu mengubah logika perangkat keras dan perangkat lunak yang mendasarinya.
Model OSI terdiri dari 7 lapisan (layer) yang terpisah tapi terkait, yang masing-masingnya

3
mendefinisikan bagian dari proses pemindahan informasi yang melintasi jaringan. 7 layer
tersebut adalah, Physical (layer 1), Data Link (layer 2), Network (layer 3), Transport (layer 4),
Session (layer 5), Presentation (layer 6), Application (layer 7).[1]

2.2 Switch
Switch adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan perangkat-
perangkat pada sebuah jaringan komputer menggunakan pertukaran paket untuk menerima,
memroses, dan meneruskan data ke perangkat yang dituju. Fungsi utama dari sebuah switch
adalah menerima informasi dari berbagai sumber yang tersambung dengannya, kemudian
menyalurkan informasi tersebut kepada pihak yang membutuhkannya saja. Fungsi lain dari
switch berkaitan dengan area komunikasinya di layer kedua dan melakukan verifikasi
terhadap setiap paket yang didapatkannya.[3]

2.3 Router
Router adalah perangkat yang dapat menghubungkan LAN bersama-sama serta dapat
pula menghubungkan LAN dan WAN bersama. Dengan kata lain, router adalah perangkat
internetworking yang menghubungkan jaringan independen bersama untuk membentuk
sebuah internetwork atau internet. Router dapat beroperasi pada 3 layer yaitu pada Physical
Layer, Data Link Layer, dan Network Layer.[1]

2.4 Telnet

Telnet merupakan singkatan dari Terminal Network. Telnet adalah salah satu logging
protocol jarak jauh. Telnet memerlukan logging name dan password, sehingga rentan
terhadap peretasan karena mengirimkan semua data termasuk kata sandi dalam plaintext
(tidak dienkripsi). Karena masalah keamanan ini, dibuatlah logging protocol jarak jauh yang
lebih aman yaitu SSH (Secure Shell).[2]

2.5 Remote Management


Remote management adalah sebuah proses yang memungkinkan administrator untuk
mengambil kendali penuh dari semua operasi menggunakan remote. Dengan remote
management, dapat dilakukan pengeditan dan penulisan aplikasi dari server IIS komputer.[4]

2.6 PING (Packet Internet Gopher)


PING adalah suatu alat yang dapat digunakan pada internet untuk melakukan debugging. Dengan
perintah ini, dapat dapat diketahui apakah suatu host masih hidup dan merespons.[1]

4
3. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat Percobaan


1. PC (Personal Computer)
2. Kabel UTP
3. USB to Serial
4. Software Putty
5. Router
6. Switch

3.2 Langkah Kerja


Langkah-langkah percobaan pada Modul 1: Basic CLI dan IP Addressing adalah
sebagai berikut.
A. Percobaan 1: Melakukan Konfigurasi Dasar pada Router via Console

Menghidupkan PC dan memastikan PC terinstall aplikasi Putty.

Menyambungkan kabel power ke Router dan Switch.

Menyambungkan kabel Serial ke port Console di Router dan ujung lainnya ke


port USB di PC.

Mencatat nomor port COM pada Device Manager.

Menghidupkan Router.

Membuka aplikasi Putty dan mengatur Serial Line, kemudian klik Open.

Melakukan konfigurasi IP address Router.

B. Percobaan 2: Melakukan Konfigurasi Remote Management Telnet

Melakukan percobaan 1 untuk mengonfigurasi Telnet dengan mengatur


password terlebih dahulu.

C. Percobaan 3: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router

5
Membuka Open Network and Sharing Center.

Menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung lainnya ke


port GE 0 di Router.

Memilih Ethernet yang digunakan dan melakukan pengaturan Internet


Protocol Version 4 sebagai berikut : IP address: 192.168.181.1, Subent Mask
: 255.255.255.0, dan Default Gateway : 192.168.181.254.

Membuka aplikasi Command Prompt dan melakukan ping 192.16.181.254.

D. Percobaan 4: Melakukan Remote Via Telnet


Menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung lainnya ke
port GE 0 di Router.

Menjalankan Putty dan menggunakan tipe koneksi telnet.

Mengisi hostname dengan IP address router yang telah dibuat pada


percobaan sebelumnya.

E. Percobaan 5: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router Via Switch


Menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung lainnya ke
port RJ45 nomor 1 di switch.

Menghubungkan kabel UTP straight lainnya ke port GE 0 di router dan ujung


lainnya ke port RJ45 di switch.

Menghidupkan switch dengan menekan tombol power ON di switch.

Mengetikkan perintah ping 192.168.181.254 di Command Prompt.

Mengulangi percobaan dengan mengganti port RJ45 ke nomor lain pada


switch.

4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN

4.1 Percobaan 1: Melakukan Konfigurasi Dasar pada Router via Console


Percobaan ini dilakukan dengan menyambungkan kabel Serial ke port Console di
Router dan ujung lainnya ke port USB di PC. Kemudian melakukan pengaturan di aplikasi

6
Putty, yaitu dengan memilih Serial dan mengatur Serial Line sesuai port COM yang
digunakan, serta mengisi Speed (baud rate) dengan 9600. Setelah semua pengaturan
seelsai, praktikan mengklik ‘Open’ dan aplikasi Putty menampilkan proses booting Router.
Setelah proses booting selesai, aplikasi Putty akan menampilkan tulisan sebagai
berikut,

Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Puttty Setelah Proses Booting

Setelah muncul tulisan seperti di atas, praktikan melakukan konfigurasi IP Address dengan
192.168.181.254/24 dengan mengetikkan perintah berikut pada console Putty,

Gambar 4.2 Tampilan Putty Saat Dilakukan Konfigurasi IP Address

Pada Gambar 4.2 di atas, terdapat perintah mode “<Quidway>” dan “[Quidway]”.
Perintah “<Quidway>” artinya pada mode ini user belum bisa memiliki akses utuk melakukan
pengaturan pada router, tetapi user bisa melihat status dan statistik router yang tersimpan
pada sistem. Kemudian praktikan mengetikkan perintah “<Quidway>system-view” yang
artinya user masuk ke sistem sehingga dapat melakukan pengaturan pada router. Hal ini
ditandai dengan berubahnya mode “<Quidway>” menjadi “[Quidway]”.
Setelah mode berubah menjadi “[Quidway]”, praktikan mengetikkan perintah “[Quidway]
sysname Router1”. Perintah ini berarti user mengganti nama router dari Quidway menjadi
Router1. Lalu praktikan mengetikkan “[Router1]interface GigabitEthernet 0/0” yang digunakan
untuk masuk ke sistem GigabitEthernet dengan tipe 0/0. Di baris bawahnya, praktikan
mengetikkan perintah “[Router1-GigabitEthernet0/0]ip address 192.168.181.254
255.255.255.0” yang artinya user sedang melakukan pengaturan IP Address dengan alamat
IP 192.168.181.254 dan subnet mask 255.255.255.0 untuk Router1. Di baris selanjutnya,

7
praktikan mengetikkan “[Router1-GigabitEthernet0/0]undo shutdown” yang bertujuan untuk
mengecek apakah perintah dan parameter sudah sesuai serta menghidupkan interface.

4.2 Percobaan 2: Melakukan Konfigurasi Remote Management Telnet


Percobaan ini melanjutkan percobaan sebelumnya. Pada percobaan ini praktikan
melakukan konfigurasi Telnet. Untuk melakukan konfigurasi Telnet, praktikan harus membuat
password terlebih dahulu. Pembuatan password dilakukan di aplikasi Putty dengan perintah
sebagai berikut,

Gambar 4.3 Konfigurasi Remote Management Telnet Pada Putty

Gambar 4.3 berisi perintah untuk melakukan konfigurasi Remote Management Telnet
dengan Putty. Perintah “[Router1]user-interface vty 0 4” digunakan untuk mengatur
banyaknya pengguna yang bisa tersambung dengan Router1. Angka 0 dan 4 artinya terdapat
5 pengguna yang bisa tersambung ke router tersebut. Baris selanjutnya yaitu “[Router1-ui-
vty0-4]authentication-mode password” bertujuan untuk masuk ke mode pengaturan
password. Sedangkan baris “[Router1-ui-vty0-4]set authentication password simple 1234”
digunakan untuk mengatur password yang simpel dan praktikan mengatur password dengan
1234. Selanjutnya baris berikutnya praktikan melakukan perintah konfigurasi level pengguna
yaitu dengan mengetikkan “[Router1-ui-vty0-4]user privilege level 3”. Level pengguna yang
diatur adalah level 3, dimana level pengguna maksimum adalah 15 dan semakin tinggi level
pengguna maka pengguna yang dapat terhubung dengan router semakin banyak dan akses
router semakin kompleks. Pada praktikum kali ini digunakan level 3 karena tujuan
penggunaan yang hanya untuk melakukan percobaan singkat dan sederhana sehingga tidak
dibutuhkan level yang tinggi. Pada baris terakhir, praktikan mengetikkan perintah “[Router1-
ui-vty0-4]telnet server enable” yaitu pengguna mengaktifkan dan memulai server Telnet.

4.3 Percobaan 3: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router


Pada percobaan ini praktikan melakukan verifikasi terhadap konfigurasi dasar router
yang telah dilakukan pada percobaan 1. Verifikasi ini dilakukan dengan mengetikkan perintah
ping yaitu mengecek konektivitas antara PC dan router. Pertama, praktikan mengatur IP

8
Address dengan 192.168.181.1, Subnet Mask 255.255.255.0, dan Default Gateway
192.168.181.254.
Selanjutnya praktikan membuka Command Prompt dan mengetikkan perintah “ping
192.168.181.254” seperti pada gambar berikut,

Gambar 4.4 Hasil Setelah Mengetikkan Perintah Ping Pada Command Prompt

Pada Gambar 4.4 di atas, praktikan melakukan ping dengan alamat IP 192.168.181.254.
Alamat IP ini adalah alamat IP dari router yang telah dikonfigurasi.
Hasil ping tersebut menunjukkan bahwa PC sudah terhubung dengan router. Artinya,
konfigurasi yang dilakukan pada percobaan 1 sudah benar. Pada percobaan 1, praktikan
melakukan konfigurasi “GigabitEthernet 0/0” yang artinya ujung lain dari kabel UTS straight
yang dihubungkan ke port RJ45 di PC dihubungkan dengan port GE 0 pada router.
Sedangkan IP Address yang dikonfigurasi pada percobaan 1 yaitu 192.168.181.254 dan
Subnet Mask 255.255.255.0 sama dengan IP Address dan Subnet Mask yang dikonfigurasi
pada percobaan ini. Pada Gambar 4.4 terdapat tulisan “time<1ms” yang artinya waktu yang
dibutuhkan agar paket data terkirim sampai diterima kembali adalah kurang dari 1 ms.
Sedangkan tulisan “TTL=255” menunjukkan waktu maksimal paket data beredar dalam
jaringan atau loncatan yang dapat dilakukan data dalam router.

4.4 Percobaan 4: Melakukan Remote Via Telnet


Percobaan ini melanjutkan percobaan 2. Pada percobaan ini, praktikan melakukan
remote via Telnet dengan menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung
lainnya ke port GE 0 di router. Kemudian praktikan menjalankan aplikasi Putty dan
menggunakan tipe koneksi Telnet. Praktikan mengisi hostname dengan IP Address router dan
port diisi dengan 23 (Telnet), lalu menekan ‘Open’. Ketika sudah terkoneksi, aplikasi Putty
akan meminta password untuk login. Berikut tampilan aplikasi Putty saat melakukan remote
via Telnet,

9
Gambar 4.5 Konfigurasi Router Via Telnet

Gambar 4.5 di atas menunjukkan hasil konfigurasi router via Telnet. Setelah memasukkan
password yang dibuat pada percobaan 2, aplikasi Putty menampilkan “<Router1>”. Hal ini
menunjukkan bahwa pengguna sudah bisa mengakses Router1.
Perbedaan cara mengakses router pada percobaan 1 dan 3 adalah pada percobaan 1
digunakan tipe koneksi Serial karena diperlukan kabel Console untuk menghubungkan PC
dan router. Sedangkan pada percobaan 3 digunakan tipe koneksi Telnet yaitu cara yang
digunakan untuk menghubungkan PC dan router tanpa kabel. Pada percobaan 3 juga
digunakan password untuk melakukan login, sedangkan pada percobaan 1 tidak
menggunakan password.

4.5 Percobaan 5: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router Via Switch


Percobaan ini masih melanjutkan percobaan 1. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan dua kabel UTP straight. Kabel pertama menghubungkan port RJ45 di PC dan
port RJ45 nomor 1 di switch. Sedangkan kabel kedua menghubungkan port GE 0 di router
dan port RJ45 nomor 7 di switch. Setelah menghubungkan kedua kabel, praktikan
mengetikkan perintah “ping 192.168.181.254” pada Command Prompt seperti pada gambar
berikut,

Gambar 4.6 Verifikasi Konfigurasi Dasar Router Via Switch

10
Jika dilihat pada Gambar 4.6, Command Pormpt menunjukkan hasil yang sama dengan
percobaan 3. Hal ini membuktikan bahwa PC sudah terhubung dengan router. Kemudian
praktikan mengganti kabel UTP straight yang terhubung ke port RJ45 nomor 7 di switch
menjadi terhubung ke port RJ45 nomor 20 di switch. Selanjutnya praktikan melakukan
perintah ping yang sama. Berikut hasil yang muncul pada Command Prompt,

Gambar 4.7 Hasil Pada Command Prompt Setelah Sambungan Diubah


Gambar 4.7 menunjukkan hasil ping setelah sambungan kabel UTP straight pada switch
diubah. Hasil yang muncul pada Command Prompt tidak berubah. Hal ini terjadi karena switch
menyambungkan beberapa perangkat yang berada dalam satu jaringan. Jadi, saat port RJ45
pada switch diganti, maka hasil yang diperoleh sama karena masih berada dalam satu
jaringan.
Selanjutnya praktikan melakukan percobaan tambahan yaitu dengan mengosongkan
Default Gateway pada konfigurasi IP Address di PC. Setelah melakukan ping, hasil yang
didapatkan sama seperti saat Default Gateway tidak kosong. Hal ini terjadi karena router yang
digunakan pada praktikum ini hanya satu sehingga isi dari Default Gateway tidak berpengaruh
dan otomatis PC akan tersambung ke router tersebut. Sedangkan bila terdapat banyak router,
maka Default Gateway harus diisi sesuai router yang akan digunakan.
Kemudian praktikan melakukan percobaan berikutnya dengan memindahkan kabel UTP
straight dari port GE 0 ke port GE 1. Setelah melakukan ping, hasil yang didapatkan adalah
“request time out” yang artinya PC tidak dapat terhubung ke jaringan. Hal ini disebabkan saat
melakukan pengaturan pada Router1, praktikan mengatur “[Router1]interface GigabitEthernet
0/0” yang artinya router akan terhubung ke PC jika kabel UTP straight dihubungkan ke port
GE 0 pada router. Agar PC terhubung ke jaringan router pada percobaan kabel UTP straight
yang dihubungkan ke port GE 1, maka perintah diganti menjadi “[Router1]interface
GigabitEthernet 0/1” dan “[Router1-GigabitEthernet0/1]ip address 192.168.182.254
255.255.255.0”. IP Address dikonfigurasi menjadi 192.168.182.254 karena IP Address
192.168.181.254 sudah digunakan untuk GigabitEthernet 0/0. Agar dapat terhubung, maka
dibuatlah jaringan yang berbeda untuk GigabitEthernet 0/1 yaitu dengan mengganti IP
Addressnya.

11
5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah,
1. Praktikan berhasil melakukan konfigurasi dasar pada perangkat jaringan menggunakan
Console. Hasil yang didapatkan adalah PC dapat terhubung ke jaringan pada router.
2. Praktikan berhasil melakukan remote management pada perangkat jaringan dengan
Telnet. Saat melakukan remote management dengan Telnet, tidak diperlukan kabel
untuk menghubungkan PC dengan router, melainkan menggunakan server. Selain itu
diperlukan juga password untuk login.
3. Praktikan berhasil melakukan verifikasi konfigurai pada perangkat jaringan. Verifikasi
dilakukan tanpa switch dan dengan switch. Dari keduanya diperoleh hasil yang sama.
4. Fungsi router adalah menghubungkan beberapa jaringan menjadi satu jaringan.
Sedangkan fungsi switch adalah untuk menghubungkan beberapa komputer dalam satu
jaringan.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Forouzan, Behrouz A., TCP/IP Protocol Suite Fourth Edition, New York: McGraw-Hill,
2010.
[2] Forouzan, Behrouz A., Data Communications and Networking Fifth Edition, New York:
McGraw-Hill, 2013.
[3] https://www.nesabamedia.com/pengertian-switch-dan-fungsi-switch/ (diakses pada 15
September 2019 pukul 07.15 WIB).
[4] https://www.bisend.com/blog/what-is-remote-management (diakses pada 15 September
2019 pukul 08.20 WIB).

7. BIOGRAFI SINGKAT

Nama lengkap penulis adalah Arinil Haq Salsabila. Penulis lahir di Malang,
01 Oktober 1998. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara
dengan ayah bernama Sutrisno dan ibu bernama Siti Khunifah. Riwayat
pendidikan dimulai di SDN 02 Sumberejo Kulon (2005-2011), SMPN 01
Ngunut (2011-2014), MAN 2 Kota Malang (2014-2017), dan sekarang
sedang berkuliah di Jurusan Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi
Bandung.

12

Anda mungkin juga menyukai