MODUL : 01
LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
1
DAFTAR ISI
2
Modul 1
Basic CLI dan IP Addressing
Arinil Haq Salsabila (18117029) / Kelompok 10 / Jumat, 13 September 2019
Email : arinil.sabilaa@gmail.com
Asisten : Zahrina Maryam
Abstract— Pada praktikum kali ini praktikan melakukan beberapa percobaan pada perangkat
jaringan komputer. Percobaan pertama adalah melakukan konfigurasi dasar pada router via console.
Percobaan selanjutnya adalah melakukan konfigurasi remote management telnet. Selanjutnya,
praktikan melakukan verifikasi terhadap konfigurasi dasar router dan konfigurasi dasar router via
switch, serta melakukan remote via telnet. Praktikum ini juga dilakukan untuk memahami fungsi router
dan switch.
1. PENDAHULUAN
Pada zaman globalisasi dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, manusia
mudah untuk melakukan hubungan dengan orang lain. Penggunaan jaringan komputer,
terutama internet merupakan salah satu fungsi dari komputer yang paling sering digunakan.
Dengan adanya internet, manusia dapat melakukan komunikasi jarak jauh dan dapat berbagi
file dengan mudah. Tentu saja hal ini akan mempermudah pekerjaan manusia dan pekerjaan
pun terasa lebih efektif. Oleh sebab itu penting untuk mempelajari jaringan komputer dan pada
praktikum kali ini dipelajari Basic CLI dan IP Addressing.
Praktikum memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Melakukan konfigurasi dasar pada perangkat jaringan.
2. Melakukan konfigurasi remote management pada perangkat jaringan.
3. Melakukan verifikasi terhadap hasil konfigurasi dasar perangkat jaringan.
4. Memahami fungsi router dan switch.
2. DASAR TEORI
3
mendefinisikan bagian dari proses pemindahan informasi yang melintasi jaringan. 7 layer
tersebut adalah, Physical (layer 1), Data Link (layer 2), Network (layer 3), Transport (layer 4),
Session (layer 5), Presentation (layer 6), Application (layer 7).[1]
2.2 Switch
Switch adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan perangkat-
perangkat pada sebuah jaringan komputer menggunakan pertukaran paket untuk menerima,
memroses, dan meneruskan data ke perangkat yang dituju. Fungsi utama dari sebuah switch
adalah menerima informasi dari berbagai sumber yang tersambung dengannya, kemudian
menyalurkan informasi tersebut kepada pihak yang membutuhkannya saja. Fungsi lain dari
switch berkaitan dengan area komunikasinya di layer kedua dan melakukan verifikasi
terhadap setiap paket yang didapatkannya.[3]
2.3 Router
Router adalah perangkat yang dapat menghubungkan LAN bersama-sama serta dapat
pula menghubungkan LAN dan WAN bersama. Dengan kata lain, router adalah perangkat
internetworking yang menghubungkan jaringan independen bersama untuk membentuk
sebuah internetwork atau internet. Router dapat beroperasi pada 3 layer yaitu pada Physical
Layer, Data Link Layer, dan Network Layer.[1]
2.4 Telnet
Telnet merupakan singkatan dari Terminal Network. Telnet adalah salah satu logging
protocol jarak jauh. Telnet memerlukan logging name dan password, sehingga rentan
terhadap peretasan karena mengirimkan semua data termasuk kata sandi dalam plaintext
(tidak dienkripsi). Karena masalah keamanan ini, dibuatlah logging protocol jarak jauh yang
lebih aman yaitu SSH (Secure Shell).[2]
4
3. METODOLOGI PERCOBAAN
Menghidupkan Router.
Membuka aplikasi Putty dan mengatur Serial Line, kemudian klik Open.
5
Membuka Open Network and Sharing Center.
6
Putty, yaitu dengan memilih Serial dan mengatur Serial Line sesuai port COM yang
digunakan, serta mengisi Speed (baud rate) dengan 9600. Setelah semua pengaturan
seelsai, praktikan mengklik ‘Open’ dan aplikasi Putty menampilkan proses booting Router.
Setelah proses booting selesai, aplikasi Putty akan menampilkan tulisan sebagai
berikut,
Setelah muncul tulisan seperti di atas, praktikan melakukan konfigurasi IP Address dengan
192.168.181.254/24 dengan mengetikkan perintah berikut pada console Putty,
Pada Gambar 4.2 di atas, terdapat perintah mode “<Quidway>” dan “[Quidway]”.
Perintah “<Quidway>” artinya pada mode ini user belum bisa memiliki akses utuk melakukan
pengaturan pada router, tetapi user bisa melihat status dan statistik router yang tersimpan
pada sistem. Kemudian praktikan mengetikkan perintah “<Quidway>system-view” yang
artinya user masuk ke sistem sehingga dapat melakukan pengaturan pada router. Hal ini
ditandai dengan berubahnya mode “<Quidway>” menjadi “[Quidway]”.
Setelah mode berubah menjadi “[Quidway]”, praktikan mengetikkan perintah “[Quidway]
sysname Router1”. Perintah ini berarti user mengganti nama router dari Quidway menjadi
Router1. Lalu praktikan mengetikkan “[Router1]interface GigabitEthernet 0/0” yang digunakan
untuk masuk ke sistem GigabitEthernet dengan tipe 0/0. Di baris bawahnya, praktikan
mengetikkan perintah “[Router1-GigabitEthernet0/0]ip address 192.168.181.254
255.255.255.0” yang artinya user sedang melakukan pengaturan IP Address dengan alamat
IP 192.168.181.254 dan subnet mask 255.255.255.0 untuk Router1. Di baris selanjutnya,
7
praktikan mengetikkan “[Router1-GigabitEthernet0/0]undo shutdown” yang bertujuan untuk
mengecek apakah perintah dan parameter sudah sesuai serta menghidupkan interface.
Gambar 4.3 berisi perintah untuk melakukan konfigurasi Remote Management Telnet
dengan Putty. Perintah “[Router1]user-interface vty 0 4” digunakan untuk mengatur
banyaknya pengguna yang bisa tersambung dengan Router1. Angka 0 dan 4 artinya terdapat
5 pengguna yang bisa tersambung ke router tersebut. Baris selanjutnya yaitu “[Router1-ui-
vty0-4]authentication-mode password” bertujuan untuk masuk ke mode pengaturan
password. Sedangkan baris “[Router1-ui-vty0-4]set authentication password simple 1234”
digunakan untuk mengatur password yang simpel dan praktikan mengatur password dengan
1234. Selanjutnya baris berikutnya praktikan melakukan perintah konfigurasi level pengguna
yaitu dengan mengetikkan “[Router1-ui-vty0-4]user privilege level 3”. Level pengguna yang
diatur adalah level 3, dimana level pengguna maksimum adalah 15 dan semakin tinggi level
pengguna maka pengguna yang dapat terhubung dengan router semakin banyak dan akses
router semakin kompleks. Pada praktikum kali ini digunakan level 3 karena tujuan
penggunaan yang hanya untuk melakukan percobaan singkat dan sederhana sehingga tidak
dibutuhkan level yang tinggi. Pada baris terakhir, praktikan mengetikkan perintah “[Router1-
ui-vty0-4]telnet server enable” yaitu pengguna mengaktifkan dan memulai server Telnet.
8
Address dengan 192.168.181.1, Subnet Mask 255.255.255.0, dan Default Gateway
192.168.181.254.
Selanjutnya praktikan membuka Command Prompt dan mengetikkan perintah “ping
192.168.181.254” seperti pada gambar berikut,
Gambar 4.4 Hasil Setelah Mengetikkan Perintah Ping Pada Command Prompt
Pada Gambar 4.4 di atas, praktikan melakukan ping dengan alamat IP 192.168.181.254.
Alamat IP ini adalah alamat IP dari router yang telah dikonfigurasi.
Hasil ping tersebut menunjukkan bahwa PC sudah terhubung dengan router. Artinya,
konfigurasi yang dilakukan pada percobaan 1 sudah benar. Pada percobaan 1, praktikan
melakukan konfigurasi “GigabitEthernet 0/0” yang artinya ujung lain dari kabel UTS straight
yang dihubungkan ke port RJ45 di PC dihubungkan dengan port GE 0 pada router.
Sedangkan IP Address yang dikonfigurasi pada percobaan 1 yaitu 192.168.181.254 dan
Subnet Mask 255.255.255.0 sama dengan IP Address dan Subnet Mask yang dikonfigurasi
pada percobaan ini. Pada Gambar 4.4 terdapat tulisan “time<1ms” yang artinya waktu yang
dibutuhkan agar paket data terkirim sampai diterima kembali adalah kurang dari 1 ms.
Sedangkan tulisan “TTL=255” menunjukkan waktu maksimal paket data beredar dalam
jaringan atau loncatan yang dapat dilakukan data dalam router.
9
Gambar 4.5 Konfigurasi Router Via Telnet
Gambar 4.5 di atas menunjukkan hasil konfigurasi router via Telnet. Setelah memasukkan
password yang dibuat pada percobaan 2, aplikasi Putty menampilkan “<Router1>”. Hal ini
menunjukkan bahwa pengguna sudah bisa mengakses Router1.
Perbedaan cara mengakses router pada percobaan 1 dan 3 adalah pada percobaan 1
digunakan tipe koneksi Serial karena diperlukan kabel Console untuk menghubungkan PC
dan router. Sedangkan pada percobaan 3 digunakan tipe koneksi Telnet yaitu cara yang
digunakan untuk menghubungkan PC dan router tanpa kabel. Pada percobaan 3 juga
digunakan password untuk melakukan login, sedangkan pada percobaan 1 tidak
menggunakan password.
10
Jika dilihat pada Gambar 4.6, Command Pormpt menunjukkan hasil yang sama dengan
percobaan 3. Hal ini membuktikan bahwa PC sudah terhubung dengan router. Kemudian
praktikan mengganti kabel UTP straight yang terhubung ke port RJ45 nomor 7 di switch
menjadi terhubung ke port RJ45 nomor 20 di switch. Selanjutnya praktikan melakukan
perintah ping yang sama. Berikut hasil yang muncul pada Command Prompt,
11
5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah,
1. Praktikan berhasil melakukan konfigurasi dasar pada perangkat jaringan menggunakan
Console. Hasil yang didapatkan adalah PC dapat terhubung ke jaringan pada router.
2. Praktikan berhasil melakukan remote management pada perangkat jaringan dengan
Telnet. Saat melakukan remote management dengan Telnet, tidak diperlukan kabel
untuk menghubungkan PC dengan router, melainkan menggunakan server. Selain itu
diperlukan juga password untuk login.
3. Praktikan berhasil melakukan verifikasi konfigurai pada perangkat jaringan. Verifikasi
dilakukan tanpa switch dan dengan switch. Dari keduanya diperoleh hasil yang sama.
4. Fungsi router adalah menghubungkan beberapa jaringan menjadi satu jaringan.
Sedangkan fungsi switch adalah untuk menghubungkan beberapa komputer dalam satu
jaringan.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Forouzan, Behrouz A., TCP/IP Protocol Suite Fourth Edition, New York: McGraw-Hill,
2010.
[2] Forouzan, Behrouz A., Data Communications and Networking Fifth Edition, New York:
McGraw-Hill, 2013.
[3] https://www.nesabamedia.com/pengertian-switch-dan-fungsi-switch/ (diakses pada 15
September 2019 pukul 07.15 WIB).
[4] https://www.bisend.com/blog/what-is-remote-management (diakses pada 15 September
2019 pukul 08.20 WIB).
7. BIOGRAFI SINGKAT
Nama lengkap penulis adalah Arinil Haq Salsabila. Penulis lahir di Malang,
01 Oktober 1998. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara
dengan ayah bernama Sutrisno dan ibu bernama Siti Khunifah. Riwayat
pendidikan dimulai di SDN 02 Sumberejo Kulon (2005-2011), SMPN 01
Ngunut (2011-2014), MAN 2 Kota Malang (2014-2017), dan sekarang
sedang berkuliah di Jurusan Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi
Bandung.
12