Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

ET2214 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2B

MODUL : 01

KONFIGURASI DASAR PERANGKAT JARINGAN

NAMA : MUHAMMAD AL FAQIH


NIM : 18119029
KELOMPOK :4
HARI, TANGGAL : SELASA, 9 FEBRUARI 2021
WAKTU : 11.00 – 13.00 WIB
ASISTEN : I KOMPIANG GEDE WIRAHITA P

LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2021
Konfigurasi Dasar Perangkat Jaringan
Muhammad Al Faqih
Teknik Telekomunikasi
Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika
Institut Teknologi Bandung
18119029@telecom.stei.itb.ac.id

Abstract—Pada modul 1 ini dilakukan praktikum 1) Percobaan 1: Mengakses CLI via console
konfigurasi dasar perangkat router dan switch. Konfigurasi
yang dilakukan adalah konfigurasi dasar, ip address, Menghubungkan router 2811 dan PC dengan
konfigurasi konsol dan telnet, serta penyimpanan konfigurasi. kabel konsol, mengganti nama PC dan router
Seluruh kegiatan berhasil dilakukan.

Keywords—konfigurasi, prompt, command, EXEC mode, Membuka terminal pada PC untuk mengakses
privilege mode CLI
I. PENDAHULUAN
Sebuah perangkat jaringan tidak dapat langsung Memilih "no" untuk konfigurasi awal dan masuk
digunakan. Pengaturan awal atau konfigurasi harus diterpakan ke mode EXEC
untuk membuat perangkat dapat digunakan dan
berkomunikasi satu sama lain dalam jaringan. Praktikum ini
memiliki tujuan untuk memahami prinsip kerja Cisco IOS Melihat perbedaan dengan mengakses CLI
sebagai OS pada router dan switch, menggunakan console langsung pada router
connection untuk mengakses CLI, melakukan konfigurasi
dasar, serta menyimpan dan backup data konfigurasi.
Melakukan langkah di atas untuk koneksi switch
II. DASAR TEORI dan laptop
Untuk mengkonfigurasi perangkat cisco khusunya router
2) Percobaan 2: Konfigurasi Dasar Perangkat
dan switch hanya tersedia melalui command line interface
(CLI). Meskipun di Cisco Packet Tracer tersedia tab GUI, Masuk ke mode privilege pada router, kemudian
namun pada praktik nyatanya tidak ada. Karena untuk asuk ke mode konfigurasi global
mengkonfigurasi cisco biasanya mengggunakan console, kita
sambungkan kabel console dari perangkat cisco ke komputer.
Kemudian kita akses melalui terminal atau aplikasi pihak ke- Melakukan konfigurasi password dengan
3 seperti putty dll [1]. enable password dan enable secret serta
menganalisis password yang akan digunakan
Telnet adalah suatu protokol client-server yang bisa sistem
memberikan akses remote (jarak jauh) untuk login device atau
perangkat tertentu dalam sebuah jaringan. Telnet biasanya
dipakai untuk login ke perangkat networking misalnya Router,
Melakukan konfigurasi password untuk console
Switch, maupun komputer server. Cara ini membutuhkan
kabel UTP dan memerlukan settingan IP address pada sisi
router maupun komputer [2].
Menambahkan banner motd
III. METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat Percobaan
Melakukan langkah di atas untuk switch
1. PC / Laptop
2. Aplikasi Cisco Packet Tracer v7.3.1
B. Langkah Kerja
Langkah-langkah percobaan pada Modul 1 : Konfigurasi
Dasar Perangkat Jaringan
3) Percobaan 2: Konfigurasi IP address

Membuat topologi router-switch-router dan


mengganti namanya menjadi R2-SW1-R3

Fig. 1. Pilihan Initial Configuration yang muncul pada CLI router.


Melakukan konfigurasi IP address untuk R2, SW1,
dan R3 Gambar di atas menunjukkan pilihan apakah akan
mengakses initial configuration pada router. Jika memilih
no, pengguna akan masuk ke EXEC mode. Jika memilih yes,
Melakukan verifikasi menggunakan command show pengguna akan masuk ke pengaturan awal router. Pengaturan
ip interface brief untuk memastikan status
perangkat up up ini diantaranya adalah mengubah nama perangkat, menyetel
enable password dan secret password, dll.

Melakukan pengujian konektivitas dengan PING

4) Percobaan 2: Konfigurasi remote access via Telnet

Melakukan konfigurasi line vty 0 15 dan masuk ke


mode line configuration dan melakukan konfigurasi
password pada R2 Fig. 2. Mengakses CLI langsung pada router.

Gambar di atas merupakan tangkapan layar ketika


Mengulangi konfigurasi untuk R3 dan SW1 mengakses CLI langsung dari router. Tidak ada perbedaan
mendasar dengan kedua cara tersebut, hanya berbeda
background saja.
Mencoba akses telnet antar perangkat

5) Percobaan 2: Save Configuration

Menyimpan konfigurasi yang telah dibuat pada


setiap perangkat dengan perintah copy running-
config
startup-config atau write memory
Fig. 3. Mengakses CLI switch melalui laptop dan langsung pada switch.
Memastikan router dan switch telah menyimpan Gambar di atas adalah pengaksesan CLI pada switch
konfigurasi yang dilakukan dengan mengecek show
melalui laptop (atas) dan langsung melalui switch. Tidak ada
startup-config dan memastikan tidak kosong
perbedaan diantara keduanya. Perbedaan ketika mengkases
CLI antara router dan switch adalah tidak adanya pilihan
Melakukan restart pada perangkat initial configuration pada switch.
B. Percobaan 2 : Konfigurasi Dasar Perangkat
Melakukan back up konfigurasi ke flash memory Pada percobaan kedua, dilakukan langkah untuk
dengan perintah copy running-config flash mengakses privilege mode dari EXEC mode. Ini dapat
dilakukan dengan memasukkan command enable. Dengan
memasukkan command ?, akan diketahui perbedaan fitur
Mengulangi langkah untuk seluruh perangkat antara mode privilege dan mode EXEC seperti gambar di
bawah ini.
IV. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
A. Percobaan 1: Mengakses CLI via console
Untuk mengakses router, dapat dilakukan dengan
menghubungkan PC ke router dengan menghubungkan kabel
console dengan port rs232 ke PC dan port console di router.
Langkah selanjutnya adalah mengakses terminal pada PC.
Selanjutnya, otomatis akan masuk ke CLI.
Fig. 4. Perbedaan fitur yang ada pada mode EXEC (atas) dan mode
Fig. 5. Mengkonfigurasi password untuk mengamankan mode privilege
privilege (bawah).
pada router (atas) dan switch (bawah).
Mode EXEC ditandai dengan tanda “>” pada prompt nya, Ada dua buah cara untuk melakukan konfigurasi
sedangkan mode privilege ditandai dengan tanda “#”. Fitur password sesuai dengan gambar di atas. Cara pertama dengan
yang tersedia lebih banyak berada pada mode privilege. Fitur menggunakan enable password, cara kedua dengan
pada mode EXEC sangat terbatas. Untuk mengamankan menggunakan enable secret. Keduanya memiliki perbedaan
mode privilege, password dapat ditambahkan. Hal ini dapat pada keamanannya. Enable secret akan melakukan hash pada
dilakukan dengan mengkonfigurasi password pada mode password yang dimasukkan, sedangkan enable password
konfigurasi global. Untuk masuk ke mode ini, command nya tidak. Hal ini dapat terlihat ketika memasukkan command
adalah configure terminal atau conf t. show running-config.

Fig. 6. Mode privilege yang telah diamankan dengan password pada router
(atas) dan switch (bawah).

Dengan mengaktifkan kedua password tersebut, yang


akan diakui oleh sistem ketika masuk ke mode privilege
adalah password yang dibuat dengan enable secret. Hal ini
telah dicoba sesuai gambar diatas. Pertama kali password dari
enable password tidak dapat digunakan untuk mengkases
privilege mode.
Keamanan console (EXEC mode) juga dapat ditingkatkan
dengan mengkonfigurasi password juga. Hal ini dapat
diseting dengan masuk ke mode line configuration
menggunakan command line console 0. Selanjutnya
Diberikan command password {password} untuk
memberikan password. Selanjutnya memasukkan command
login dan end.
Fig. 7. Mode console yang sudah diamankan dengan password pada router
(atas) dan switch (bawah).

Pada gambar di atas, console telah diamankan. Untuk


masuk ke mode EXEC, password diperlukan. Untuk
menambah peringatan, banner motd dapat diterapkan.

Fig. 9. Menampilkan konfigurasi IP address yang telah diatur pada


perangkat R2 (atas), SW1 (tengah), R3 (bawah).

Dengan memasukkan command show ip interface brief


pada privilege mode, status dari perangkat dapat diketahui.
Jika status sudah up up, maka konfigurasi berhasil. Data ip
address akan tersimpan dalam RAM dan status serta protocol
nya adalah up. Selanjutnya dapat dilakukan pengecekan
Fig. 8. Mengaktifkan banner motd pada router (atas) dan switch (bawah).
konektivitas jaringan.
Makna tanda # dalam command yang dimasukkan adalah
untuk menandai pesan yang akan ditampilkan, atau bisa
disebut sebagai delimiter. Seluruh konfigurasi yang diatur
pada router juga sama persis jika diterapkan pada switch.
C. Percobaan 3 : Konfigurasi IP address
Pada percobaan kali ini digunakan topologi router-
switcch-router yang diberi nama R2-SW1-R3. Untuk
melakukan konfigurasi IP address, dapat dilakukan dengan
masuk ke mode interface configuration dengan memasukkan
command interface fa0/0 untuk router dan interface vlan 1
untuk switch di mode konfigurasi global. Selanjutnya, IP
address dapat diatur. Untuk mengaturnya, diperlukan
command ip address {ipaddres subnetmask}. Selanjutnya
command no shutdown diperlukan untuk menyalakan
interface perangkat karena pada defaultnya, interface
perangkat adalah mati.

Fig. 10. Melakukan pengecekan konektivitas dengan menggunakan ping


satu sama lain pada seluruh perangkat jaringan (R2, SW1, R3).

Perintah ping dapat dilakukan melalui privilege mode


dengan memasukkan command ping {ip adress}. Apabila
success rate nya mendekati 100%, artinya konektivitas antar maka konfigurasi akan hilang. Maka dari itu perlu dilakukan
perangkat sudah terbentuk. save configuration dengan menyimpannya ke NVRAM. Ini
sama saja dengan menyalin konfigurasi saat ini pada running-
D. Percobaan 4 : Konfigurasi remote access via Telnet configuration ke start-up configuration. Hal ini dapat
Untuk melakukan konfigurasi telnet, dapat dilakukan di dilakukan dengan command pada privilege mode , copy
mode line configuration dengan command line vty 0 15 untuk running-config atau write memory. Selain itu, konfigurasi
masuk dari global configuration mode. Selanjutnya, juga dapat di back up di flash memory dengan memasukkan
password dapat diberikan untuk akses telnet di setiap command copy running-config flash.
perangkat.

Fig. 11. Melakukan konfigurasi telnet pada seluruh perangkat jaringan (R2,
SW1, R3).

Makna dari perintah line vty 0 15 adalah melakukan


konfigurasi mengaktifkan virtual connection yang ada pada
mode line configuration dengan membuka 16 port. Ini berarti
bahwa pada waktu bersamaan, ada 16 perangkat yang bisa
telnet ke perangkat tersebut.

Fig. 13. Melakukan back up configuration ke flash memory dan


mengeceknya di directory of flash pada R2, SW1, dan R3.

Untuk mengecek file back up, dapat dilakukan command


pada provilege mode dir. Selanjtnya akan terlihat bahwa
konfigurasi sudah berhasil di back up. Ketika perangkat di
reload, konfigurasi yang telah dilakukan tidak akan hilang.
V. KESIMPULAN
Dengan melakukan langkah-langkah praktikum di atas,
mahasiswa dapat memahami memahami prinsip kerja Cisco
IOS sebagai OS pada router dan switch, menggunakan
console connection untuk mengakses CLI, melakukan
konfigurasi dasar, serta menyimpan dan backup data
konfigurasi.
Fig. 12. Melakukan telnet dari R3 ke R2 (atas) dan dari R3 ke SW1 (bawah).
DAFTAR PUSTAKA
Selanjutnya, untuk menguju telnet, dapat dilakukan
dengan memasukkan command telnet {ip address}. Apabila [1] webiptek, "Mode Konfigurasi Router / Switch Cisco (Cisco IOS
tampilan prompt sudah berganti menjadi prompt milik Configuration Mode)," [Online]. Available:
perangkat yang di telnet, artinya telnet telah berhasil. https://www.webiptek.com/2019/08/cisco-configuration-mode.html.
[Accessed 09 February 2021].
E. Percobaan 5 : Save Configuration [2] netadmin, "Remote Access Telnet Router (Lab 2)," 18 Februari 2019.
Seluruh konfigurasi yang telah dilakukan tersimpan di [Online]. Available: https://www.netadmin.id/labs-cisco/remote-
access-telnet-router-lab-2.html. [Accessed 9 Februari 2021].
RAM. Hal ini berarti bahwa jika perangkat mati atau restart,

Anda mungkin juga menyukai