Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

ET2214 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2B

JARINGAN KOMPUTER I
MODUL : 02

IP ADDRESSING

NAMA : MUHAMMAD AL FAQIH


NIM : 18119029
KELOMPOK :4
HARI, TANGGAL : SELASA, 9 MARET 2021
WAKTU : 11.00 – 13.00 WIB
ASISTEN : I KOMPIANG GEDE WIRAHITA P

LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2021
IP Addressing
Muhammad Al Faqih
Teknik Telekomunikasi
Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika
Institut Teknologi Bandung
18119029@telecom.stei.itb.ac.id

Abstract—Pada modul 1 ini dilakukan praktikum IP B. Langkah Kerja


addressing untuk diterapkan pada suatu topologi jaringan.
Langkah-langkah percobaan pada Modul 2 : IP Addressing
Lamgkah yang dilakukan adalah memeriksa kebutuhan
jaringan, melakukan desain dengan VLSM, dan menerapkan IP 1) Part 1: Examine the Network Requirements
address pada perangkat serta menguji konektivitasnya. Seluruh
kegiatan berhasil dilakukan.
Mengamati topologi jaringan dan melihat jumlah
host yang dibutuhkan pada masing-masing jaringan
Keywords—ip address, subnet mask, interface

I. PENDAHULUAN
Menentukan jumlah subnet yang diperlukan
Topologi jaringan adalah suatu cara atau konsep yang
digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih,
berdasarkan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar Menentukan informasi subnet mask untuk tiap
penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station [1]. Suatu jaringan
topologi dapat memiliki beberapa LAN maupun WAN dengan
masing masing bagian memiliki jumlah host tertentu.
Praktikum ini memiliki tujuan untuk memeriksa kebutuhan Menghitung usable address untuk tiap jaringan
suatu jaringan, mendesain skema VLSM, dan melakukan
konfigurasi IP address serta memeriksa konektivitas jaringan.
2) Part 2: Design the VLSM Addressing Scheme
II. DASAR TEORI
Variable Length Subnet Mask (VLSM) merupakan salah Membagi IP yang diberikan sesuai dengan jumlah
satu cara melakukan subnetting IP address yang didasarkan host tiap subnet
pada jumlah host/komputer yang ada pada jaringan komputer
dan jumlah komputer pada setiap jaringan berbeda-beda.
VLSM ini berbeda dengan teknik subnetting yang Mengisi tabel subnet untuk mempermudah alokasi
menggunakan fixed length subnetting (FLS), dimana
subnetting dengan FLS ini akan menghasilkan jumlah IP
address yang sama rata pada setiap subnet baru yang terbentuk Menetapkan IP address untuk router dan switch
[2]. Metode VLSM dianalogikan dengan metode potong roti. sesuai dengan pembagian IP tiap subnet
Pembagian IP dilakukan sesuai kebutuhan tiap host dalam
jaringan.
Langkah pertama adalah menghitung jumlah jaringan Menetapkan IP address untuk host
yang ada, baik LAN maupun WAN. Kemudian untuk setiap
jaringan, jumlah perangkat yang ada juga dihitung. Suatu IP 3) Part 3: Assign IP Addresses to Devices
yang didapat dari ISP dapat memiliki jumlah host yang
berbeda-beda tergantung pada host portion dari IP tersebut. Kebanyakan IP address pada topologi telah
Selanjutnya jumlah host portion dalam IP ini dapat kita bagi- dikonfigurasi
bagi untuk tiap jaringan dengan melakukan subnetting.
Subnetting adalah membagi jaringan komputer sehingga
menjadi subnetwork-subnetwork dengan ukuran yang lebih Melakukan konfigurasi IP address pada router
kecil (mengurangi jumlah host portion) [3]. Pembagian ini Branch 1 LAN interface
dilakukan dengan memperhatikan jaringan dengan host paling
banyak terlebih dahulu. Pada percobaan kali ini, diberikan
suatu IP address dengan prefix length /24. Ini menunjukkan Melakukan konfigurasi IP address pada room-312
bahwa jumlah host yang dapat dialokasikan adalah 28 = 256 switch termasuk juga default fateway nya
host.
III. METODOLOGI PERCOBAAN Melakukan konfigurasi IP address pada PC D
termasuk juga default fateway nya
A. Alat Percobaan
1. PC / Laptop
Melakukan verifikasi konektivitas dengan PING
2. Aplikasi Cisco Packet Tracer v7.3.1 IP antar device di atas
TABLE 1. SUBNET TABLE

IV. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN Numb


Subnet er of
Network First Usable Broadcast
A. Part 1: Examine the Network Requirements Descripti Host
Address /CIDR Host Address Address
on Neede
Pada bagian pertama, disediakan sebuah topologi jaringan. d
IP dari topologi juga telah diberikan, yaitu 172.31.103.0/24.
Ini berarti bahwa ada 24 network portion dan 8 host portion Room-
27
172.31.103.0/ 172.31.103.1/ 172.31.103.31
sehingga ada 28 = 256 IP host yang bisa digunakan. IP valid 114 27 27 /27
nya adalah 254 karena IP pertama untuk network address dan
IP terakhir untuk broadcast address. Room- 172.31.103.32 172.31.103.33 172.31.103.63
25
279 /27 /27 /27

Room- 172.31.103.64 172.31.103.65 172.31.103.79


14
312 /28 /28 /28

Room- 172.31.103.80 172.31.103.81 172.31.103.95


8
407 /28 /28 /28

172.31.103.96 172.31.103.97 172.31.103.99


WAN 2
/30 /30 /30

Tabel di atas akan memudahkan untuk melakukan metode


VLSM dan konfigurasi IP address.
B. Part 2 : Design the VLSM Addressing Scheme
Subnet yang telah dituliskan pada tabel 1 telah terurut
berdasarkan jumlah host yang dibutuhkan. Subnet mask dari
subnet yang telah ditulis juga akan dapat diketahui dari CIDR
Fig. 1. Topologi jaringan dengan 2 router 4 switch dan beberapa host nya. Selanjutnya, IP address pada tiap-tiap device dapat
dikonfigurasi dengan IP address host yang valid seperti di
Gambar di atas menunjukkan topologi jaringan dengan 4 bawah ini.
buah LAN dan sebuah WAN. Room-114 memiliki 27 host,
TABLE 2. ADDRESSING TABLE
Room-279 memiliki 25 host, Room-312 memiliki 14 host,
dan Room-407 memiliki 8 host. Total semua host ada 74 dan Default
Device Interface IP Address Subnet Mask
Gateway
total semua device pada topologi tersebut ada 80 device. IP G0/0 172.31.103.1 255.255.255.224 N/A
Branch
yang disediakan dapat memuat 254 IP address sehingga 1
G0/1 172.31.103.33 255.255.255.224 N/A
S0/0/0 172.31.103.97 255.255.255.252 N/A
sangat memadahi. G0/0 172.31.103.65 255.255.255.240 N/A
Branch
G0/1 172.31.103.81 255.255.255.240 N/A
Dari kelima jaringan di atas, kita dapat membuat subnet 2
S0/0/0 172.31.103.98 255.255.255.252 N/A
masing-masing. Room-114 memiliki 27 host sehingga Room-
VLAN 1 172.31.103.2 255.255.255.224 172.31.103.1
diperlukan 25 = 32 IP address sehingga host portion nya ada 114
Room-
5 digit dan CIDR nya adalah /27. Room-279 memiliki 25 host 279
VLAN 1 172.31.103.34 255.255.255.224 172.31.103.33
sehingga diperlukan 25 = 32 IP address sehingga host portion Room-
VLAN 1 172.31.103.66 255.255.255.240 172.31.103.65
nya ada 5 digit dan CIDR nya adalah /27. Room-312 312
Room-
memiliki 14 host sehingga diperlukan 24 =16 IP address 407
VLAN 1 172.31.103.82 255.255.255.240 172.31.103.81
sehingga host portion nya ada 4 digit dan CIDR nya adalah PC-A NIC 172.31.103.30 255.255.255.224 172.31.103.1
PC-B NIC 172.31.103.62 255.255.255.224 172.31.103.33
/28. Room-407 memiliki 8 host sehingga diperlukan 24 =16 PC-C NIC 172.31.103.78 255.255.255.240 172.31.103.65
IP address sehingga host portion nya ada 4 digit dan CIDR PC-D NIC 172.31.103.94 255.255.255.240 172.31.103.81
nya adalah /28. Router ada 2 buah sehingga dibutuhkan CIDR
/30. Setelah tabel diisi, pembagian IP selesai. Ketika
melakukan konfigurasi IP pada router Branch-1 dan Branch-
Subnet mask yang digunakan bergantung pada jumlah 2, interface harus diaktifkan dengan perintah no shutdown.
network dan host portion. Network portion bernilai 1 dan host Default gateway adalah address yang ada pada router yang
portion bernilai 0. IP pertama menjadi network address dan menghubungkan router dengan host atau switch.
IP terakhhir menjadi broadcast address sehingga IP valid
untuk host ada diantara keduanya. Di bawah ini adalah C. Percobaan 3 : Assign IP Addresses to Devices
rancangan subnet table yang dibuat. Dengan melihat data pada tabel IP addressing, langkah
terakhir adalah dengan melakukan konfigurasi IP address dan
default gateway pada device terkait.
Fig. 3. PING dari PC-D ke Room-312 dan Branch 1, PING dari Branch 1
ke PC-D, dan PING dari Room-312 ke PC-D serta Branch-2.

Dengan melakukan ping untuk masing masing device ke


device yang lain, dapat dilihat bahwa konektivitas telah
terbentuk. Dengan demikian, pengalokasian atau IP
addressing telah berhasil dilakukan. Selain itu, masih ada
banyak IP yang belum terpakai dan masih bisa dipakai.
Fig. 2. Konfigurasi IP address untuk Branch-1, Room-312, dan PC-D Metode VLSM memberikan alokasi yang efisien.

Konfigurasi pada praktikum ini dilakukan pada device V. KESIMPULAN


yang belum dikonfigurasi dan tidak terkunci. Device tersebut IP address dapat dibagikan atau dialokasikan ke banyak
adalah Branch-1, Room-312, dan PC-D. Selanjutnya untuk device dengan cara subnetting. Salah satu metode subnetting
mengetes konektivitas antar device dilakukan ping IP. adalah VLSM (Variable Length Subnet Mask) dengan
melakukan alokasi IP ke subnet-subnet sesuai dengan jumlah
host pada subnet tersebut. Hal ini cukup efektif karena masih
ada kemungkinan tersisa IP yang bisa dialokasikan apabila
jaringan akan ditambah. Konektivitas yang terbentuk antar
device setelah dilakukan konfigurasi akan menunjukkan
pengaplikasian metode VLSM dengan benar atau belum
benar.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Tiyas, "Topologi Jaringan," 30 December 2020.


[Online]. Available: yuksinau.id/topologi-jaringan/.
[Accessed 10 March 2021].
[2] Parman, "Cara Lengkap VLSM Subnetting," 31 January
2021. [Online]. Available:
https://www.labkomputer.com/2021/01/cara-lengkap-
vlsm-subnetting.html. [Accessed 10 March 2021].
[3] idcloudhost, "Panduan Subnetting dan Subnet Mask :
Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya," 4 November 2020.
[Online]. Available: https://idcloudhost.com/panduan-
subnetting-dan-subnet-mask-pengertian-fungsi-dan-
tujuannya/. [Accessed 10 March 2021].

Anda mungkin juga menyukai