SISTEM LINIER 13
REVIEW
Transfer function sistem linier biasanya dinyatakan dalam bentuk
fungsi rasional. Fungsi rasional adalah fungsi yang merupakan
rasio dua polinomial. Polinomial yang merupakan pembilang
disebut numerator dan polinomial yang merupakan penyebut
disebut denominator.
Contoh 1. Fungsi rasional H(s)=1/(s+1) mempunyai gain K=1,
numerator N(s)=1 dan denominator D(s)=s+1.
Contoh 2. Fungsi rasional H(z)=z/(z-0.7) mempunyai gain K=1,
numerator N(z)=z dan denominator D(z)=z-0.7
Contoh 3. Fungsi rasional H(s)=5/s(s+2)=5/s2+2s mempunyai gain
K=5, numerator N(s)=1 dan denominator D(s)=s(s+2)=s2+2s.
Contoh 4. Fungsi rasional H(s)=(2s+1)/s2+2 mempunyai gain K=2,
numerator N(s)=s+0.5 dan denominator D(s)=s2+2.
Setiap polinomial P(x) mempunyai nilai nol.
Nilai nol adalah suatu nilai x yang menyebabkan
polinomial P(x)=0.
contoh 1. Nilai nol polinomial P(x)=x+1 adalah x=-1
sebab jika nilai x=-1 dimasukkan ke persamaan
polinomial, maka P(-1)=-1+1=0.
contoh 2. Nilai nol polinomial P(x)=x2+x-2 adalah x=1
sebab jika nilai x=1 dimasukkan ke persamaan
polinomial, maka P(1)=12+1-2=0. Nilai nol yang lain
adalah x=-2 sebab P(-2)=(-2)2-2-2=0.
contoh 3. Nilai nol polinomial P(x)=x2+2x+5 adalah
x=-1+2j dan x=-1-2j sebab
P(-1+2j)=(-1+2j)2+2(-1+2j)+5=0 dan
P(-1-2j)=(-1-2j)2+2(-1-2j)+5=0. Perhatikan bahwa nilai
nol bisa berupa bilangan kompleks.
Numerator dan denominator pada fungsi
rasional juga mempunyai nilai nol.
Nilai nol dari numerator disebut ZERO dan
nilai nol dari denominator disebut POLE.
Pole dan zero merupakan bilangan kompleks.
Gambaran grafis pole dan zero pada bidang
kompleks. Gambaran grafis pole dan zero
pada bidang kompleks disebut pole-zero plot.
Contoh 1. Sebuah sistem mempunyai transfer
function H(s)=1/(s+2). Maka zeronya tidak
ada, dan polenya terletak di s=-2.
Contoh 2. Sistem diskret H(z)=z/(z-0.7)
mempunyai zero di z=0 dan pole di z=0.7.
Contoh 3. Sistem H(s)=5/s(s+2) tidak
mempunyai zero dan mempunyai pole di s=0
dan s=-2.
Contoh 4. Sistem H(s)=(s+2)/(s2+2s+5)
mempunyai zero di s=-2 dan pole di s=-1-j2
dan s=-1+j2.
Menggambar Pole-Zero Plot pada
Matlab
Menggambar Pole-Zero Plot untuk contoh 1
sampai contoh 4 Pole Zero Plot. Perhatikan
perintah tf. Perintah ini digunakan untuk
membentuk sistem linier dengan transfer
function. Format perintah adalah tf(num,den)
di mana num=numerator dan
den=denominator.
H1=tf(1,[1 2]);; subplot(2,2,1); %H1(s)=1/(s+2)
plot(real(pole(H1)),imag(pole(H1)),'b*',real(zero(H1)),imag(zero(H1)),'ro');
axis([-3 3 -3 3]), grid; text(0.2,1,'contoh 1'); text(3,3.5,'Pole Zero Plot')
H2=tf([1 0],[1 -0.7]); subplot(222); %H2(z)=z/(z-0.7)
plot(real(pole(H2)),imag(pole(H2)),'b*',real(zero(H2)),imag(zero(H2)),'ro');
axis([-3 3 -3 3]), grid; text(0.2,1,'contoh 2');
H3=tf(5,[1 2 0]); subplot(223); %H3(s)=5/(s^2+2s)
plot(real(pole(H3)),imag(pole(H3)),'b*',real(zero(H3)),imag(zero(H3)),'ro');
axis([-3 3 -3 3]), grid; text(0.2,1,'contoh 3');
H4=tf([1 2],[1 2 5]); subplot(224); %H4(s)=(s+2)/(s^2+2s+5)
plot(real(pole(H4)),imag(pole(H4)),'b*',real(zero(H4)),imag(zero(H4)),'ro');
axis([-3 3 -3 3]), grid; text(0.2,1,'contoh 4');
Nilai nol polinomial dengan mudah dapat
dihitung dengan MatLab. Perintah yang digunakan
adalah roots. Sebagai contoh untuk mencari nilai
nol dari polinomial s2+2s+5 maka dimasukkan
perintah berikut:
POL=[1 2 5];roots(POL)
maka akan muncul jawaban
ans =
-1.0000 + 2.0000i
-1.0000 - 2.0000i
Perhatikan: untuk mencari nilai nol polinomial
s3+4s, maka perintah yang dimasukkan adalah
POL=[1 0 4 0];roots(POL)
Jika pole dan zero sebuah sistem diketahui, maka
transfer function sistem dapat dihitung asalkan gain
sistem juga diketahui.
Contoh 1. Sistem dengan gain=2, zero tidak ada dan
pole di s=-2 mempunyai numerator N(s)=1,
denominator D(s)=s+2 sehingga transfer functionnya
adalah H(s)=2/(s+2)
Contoh 2. Sistem dengan gain=4, zero di s=-1, dan pole
di s=-1+j dan s=-1-j mempunyai numerator N(s)=s+1,
denominator D(s)=(s+1-j)(s+1+j)=s2+2 sehingga
transfer functionnya adalah H(s)=4(s+1)/(s2+2)
Latihan